METODOLOGI PENELITIAN
III.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 (tiga puluh) orang pegawai AMIK INTel Com Global Indo Kisaran. Hal ini dilakukan karena seluruh populasi sebanyak 47 (empat puluh tujuh) orang pegawai Universitas Asahan diambil sebagai sampel, sehingga untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan di AMIK INTel Com Global Indo Kisaran.
Menurut Umar (2008), “untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen jumlah responden minimal 30 orang, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal”.
III.9.1. Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur
construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) pada setiap butir pertanyaan dengan nilai rtabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) >
nilai rtabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid (Ghozali, 2005).
Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.
Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel karakteristik individu ditunjukkan pada Tabel III.3 berikut ini.
Tabel III.3. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Karakteristik Individu
No. Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan
1. Etos kerja bagi pegawai 0,414 Valid
2. Semangat kerja bagi pegawai 0,400 Valid
3. Komitmen bagi pegawai 0,400 Valid
4. Kreativitas bagi pegawai 0,428 Valid
5. Ketelitian bagi pegawai 0,442 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)
Pada Tabel III.3 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel karakteristik individu. Nilai Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel (0,361) untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel karakteristik individu adalah valid.
Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel budaya organisasi ditunjukkan pada Tabel III.4 berikut ini.
Tabel III.4. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Budaya Organisasi
No. Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan 1. Dukungan organisasi kepada pegawai dalam
hal inovatif
0,541 Valid
2. Perhatian organisasi pada setiap masalah 0,453 Valid 3. Orientasi organisasi pada hasil yang akan
dicapai
0,497 Valid
4. Dukungan organisasi pada pegawai yang agresif dalam bekerja
0,616 Valid
5. Upaya organisasi untuk menjaga stabilitas kerja para pegawai
0,603 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)
Pada Tabel III.4 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel budaya organisasi. Nilai Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel (0,361) untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel budaya organisasi adalah valid.
Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel kinerja pegawai ditunjukkan pada Tabel III.5 berikut ini.
Tabel III.5. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kinerja Pegawai
No. Butir Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Keterangan
1. Tanggung jawab terhadap pekerjaan 0,576 Valid
2. Kedisiplinan 0,466 Valid
3. Kerjasama dengan rekan kerja 0,518 Valid
4. Kejujuran 0,552 Valid
5. Inisiatif dalam bekerja 0,599 Valid
Dari Tabel III.5 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total
Correlation (rhitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel kinerja pegawai. Nilai
Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel (0,361) untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel kinerja pegawai adalah valid.
III.9.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja
kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antarjawaban pertanyaan.
Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
Dalam melakukan pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel karakteristik individu ditunjukkan pada Tabel III.6 berikut ini.
Tabel III.6. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Karakteristik Individu
No. Butir Pertanyaan Nilai Cronbach Alpha Keterangan
1. Etos kerja bagi pegawai 0,832 Reliabel
2. Semangat kerja bagi pegawai 0,833 Reliabel
3. Komitmen bagi pegawai 0,834 Reliabel
4. Kreativitas bagi pegawai 0,832 Reliabel
5. Ketelitian bagi pegawai 0,836 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)
Pada Tabel III.6 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel karakteristik individu memiliki nilai > 0,60 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen karakteristik individu adalah reliabel.
Tabel III.7. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Budaya Organisasi
No. Butir Pertanyaan Nilai Cronbach
Alpha Keterangan
1. Dukungan organisasi kepada pegawai dalam hal inovatif
0,824 Reliabel
2. Perhatian organisasi pada setiap masalah 0,836 Reliabel
3. Orientasi organisasi pada hasil yang akan dicapai
0,846 Reliabel
4. Dukungan organisasi pada pegawai yang agresif dalam bekerja
0,822 Reliabel
5. Upaya organisasi untuk menjaga stabilitas kerja para pegawai
0,820 Reliabel
Pada Tabel III.7 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel budaya organisasi memiliki nilai > 0,60 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen budaya organisasi adalah reliabel.
Tabel III.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Kinerja Pegawai
No. Butir Pertanyaan Nilai Cronbach
Alpha Keterangan
1. Tanggung jawab 0,823 Reliabel
2. Kedisiplinan 0,830 Reliabel
3. Kerja sama dengan rekan kerja 0,826 Reliabel
4. Kejujuran 0,824 Reliabel
5. Inisiatif dalam bekerja 0,822 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)
Pada Tabel III.8 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel kinerja pegawai memiliki nilai > 0,60 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen kinerja pegawai adalah reliabel.
III.10. Pengujian Asumsi Klasik