• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

50. Zebra Nusantara Tbk

4.2 Hasil Penelitian

4.2.3 Analisis Regresi Data Panel

4.2.5.1 Uji Sifnifikan Simultan (Uji Statistik F)

Pada persamaan regresi data panel pada Tabel 4.3, probabilitas F adalah 0,000000<0,05; maka H0 ditolak, artinya dengan tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan adanya pengaruh signifikan dari profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, dan non debt tax shield secara simultan terhadap variabel dependen, yaitu struktur modal. Pengujian Moderated Regression Analysis (MRA) pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14, juga menunjukkan hal yang sama, dimana probabilitas F adalah 0,000000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa efek moderasi secara simultan mempengaruhi hubungan profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, dan non debt tax shield terhadap struktur modal.

4.2.5.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statisik t) a. Profitabilitas

Nilai p-value profitabilitas (ROA) pada Tabel 4.9, Tabel 4.13, dan 4.14 sebesar 0,0983, 0,1158, dan 0,0862, lebih besar dari 0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan.

b. Likuiditas

Nilai p-valueCurrent Ratio (CR) pada Tabel 4.9, Tabel 4.13, dan 4.14 sebesar 0,2285, 0,2315, dan 0,6387 lebih besar dari 0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh likuiditas terhadap struktur modal perusahaan.

c. Struktur Aktiva

Nilai p-value Fixed Asset Ratio (FAR) pada Tabel 4.9, Tabel 4.13, dan 4.14 sebesar 0,9111, 0,9140, dan 0,9787, lebih bear dari 0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan.

d.Growth Opportunity

Nilai p-value growth opportunity pada Tabel 4.9 sebesar 0,0000, 0,0000, dan 0,0492, lebih kecil dari 0,05; maka H0 ditolak. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga ada pengaruh growth opportunity terhadap struktur modal perusahaan.

e. Non Debt Tax Shield

Nilai p-valuenon debt tax shield pada Tabel 4.9, Tabel 4.13, dan 4.14 sebesar 0,6610, 0,6544, dan 0,2076, lebih besar dari 0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh non debt tax shieldterhadap struktur modal perusahaan.

f. Ukuran Perusahaan

Nilai p-value ukuran perusahaan pada Tabel 4.13 dan 4.14 sebesar 0,9154 dan 0,9790, lebih besar dari 0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat

keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

g. Interaksi Profitabilitas dengan Ukuran Perusahaan

Nilai p-value interaksi profitabilitas dengan ukuran perusahaan pada Tabel 4.14 sebesar 0,1066>0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh interaksi profitabilitas dengan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

h. Interaksi Likuiditas dengan Ukuran Perusahaan

Nilai p-value interaksi likuiditas dengan ukuran perusahaan pada Tabel 4.14 sebesar 0,5460>0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh interaksi likuiditas dengan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

i. Interaksi Struktur Aktiva dengan Ukuran Perusahaan

Nilai p-value interaksi struktur aktiva dengan ukuran perusahaan pada Tabel 4.14 sebesar 0,9982>0,05; maka H0diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh interaksi struktur aktiva dengan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

j. InteraksiGrowth Opportunitydengan Ukuran Perusahaan

Nilai p-value interaksi growth opportunity dengan ukuran perusahaan pada Tabel 4.14 sebesar 0,1067>0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh interaksi growth opportunitydengan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

k. InteraksiNon Debt Tax Shielddengan Ukuran Perusahaan

Nilai p-value interaksi non debt tax shield dengan ukuran perusahaan pada Tabel 4.14 sebesar 0,1957>0,05; maka H0 diterima. Artinya dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat diduga tidak ada pengaruh interaksi non debt tax shielddengan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

4.2.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Pada regresi data panel (Persamaan I), nilai adjusted R-squared melalui persamaan modelnya dalam penelitian ini adalah 0,755388. Artinya variabel struktur modal dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva,growth opportunity,dannon debt tax shieldsebesar 725,53%.

Persamaan regresi Moderated Regression Analysis pada Tabel 4.13 (Persamaan II) menunjukkan bahwa nilai adjusted R-squared adalah 0,753709, artinya variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, non debt tax shield, dan ukuran perusahaan dapat menjelaskan variabel struktur modal sebesar 75,37%, sedangkan 24,63% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada Tabel 4.14 (Persamaan III) menunjukkan bahwa nilai adjusted R-squared adalah 0,756247, artinya variabel profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, non debt tax shield, ukuran perusahaan, dan interaksi variabel moderating dapat menjelaskan variabel struktur modal sebesar 75,62%, sedangkan 24,38% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, dan non debt tax shield berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan baik secara simultan maupun parsial. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.9, koefisien profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal diperoleh sebesar -0,011634. Ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif, artinya semakin tinggi profitabilitas, maka semakin rendah struktur modal perusahaan tersebut, dan sebaliknya, semakin rendah profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi pula struktur modalnya. Sesuai dengan pecking order theory yang menjelaskan mengapa perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar justru memiliki utang dan resiko yang lebih rendah. Hal ini disebabkan tersedianya dana yang cukup bagi perusahaan, sehingga perusahaan akan mengutamakan pendanaan secara internal. Variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,0983, artinya profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Dimitri dan Sumani (2013).

Koefisien likuiditas (CR) bernilai -0,001246 pada Tabel 4.9. Ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif, artinya semakin tinggi likuiditas perusahaan, maka semakin rendah struktur modal, dan sebaliknya, semakin rendah likuiditas, maka semakin tinggi pula struktur modal perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa margin of safety perusahaan baik karena kemampuan perusahaan membayar utang lancarnya tinggi. Dengan kata lain,

menggunakan modal sendiri dan menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. Pecking order theory juga mendukung pernyataan ini dengan menyatakan bahwa perusahaan akan cenderung memilih menggunakan dana internal untuk pembiayaan perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2011:276). Tingkat signifikansi likuiditas adalah 0,2285 yang lebih besar dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dimitri dan Sumani (2013).

Berdasarkan Tabel 4.9, koefisien struktur aktiva (FAR) bernilai 0,002670. Ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. Artinya, semakin tinggi struktur aktiva perusahaan, maka struktur modal akan semakin tinggi, dan sebaliknya, semakin rendah struktur aktiva perusahaan, maka semakin rendah struktur modalnya. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Riyanto (2001:298) dimana perusahaan industri yang menanamkan modalnya pada aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya secara permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing hanya sebagai pelengkap. Namun, Weston dan Copeland (1992:175) mendukung dengan menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang lebih besar akan banyak menggunakan utang jangka panjang dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya. Perusahaan dengan aktiva yang besar juga mendorong kreditor untuk memberikan pinjaman karena risiko gagal bayar yang akan dihadapi kreditor tidak terlalu besar. Tingkat signifikansi struktur aktiva adalah 0,9111 yang lebih besar dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa struktur aktiva

berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Tarazi (2013).

Pada Tabel 4.9, koefisien growth opportunity bernilai 0,008982. Ini menunjukkan bahwa growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal. Artinya, growth opportunity yang semakin tinggi akan menyebabkan struktur modal perusahaan semakin tinggi, dan sebaliknya, growth opportunity yang semakin rendah akan menyebabkan struktur modal perusahaan semakin rendah. Hal ini sesuai dengan signaling theory, dimana perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan memilih menggunakan utang dibanding ekuitas saham baru sebagai sumber pendanaannya dikarenakan adanya kesenjangan infromasi yang tinggi antara investor dan manajer yang menyebabkan biaya modal ekuitas saham lebih mahal. Tingkat signifikansi growth opportunity adalah 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti growth opportunityberpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Cristie (2014) dan Damayanti (2013).

Koefisien non debt tax shield bernilai -0,012895 pada Tabel 4.9. Ini menunjukkan bahwanon debt tax shieldmemiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. Artinya, semakin tingginon debt tax shield, maka semakin rendah struktur modal perusahaan, dan sebaliknya, semakin rendah non debt tax shield, maka semakin tinggi pula struktur modalnya. Bradley et al., (dalam Krisnanda dan Wiksuana, 2015) mendukung hasil penelitian dengan menyatakan bahwanon debt tax shieldberupa depresiasi aktiva tetap merupakan pendorong pengurangan

semakin besar menyebabkan penghematan pajak penghasilan juga semakin besar. Tingkat signifikansi pada uji regresi data panel adalah 0,6610 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berartinon debt tax shieldberpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan Tabel 4.13, Persamaan II, ujiModerated Regression Analysis, menjelaskan variabel moderating, yaitu ukuran perusahaan dalam hubungan antara profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, dan non debt tax shield terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan yang diukur dengan log natural total aset menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,9154 yang nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05, artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan uji variabel moderasi Tabel 4.13 dan Tabel 4.14, p-value ukuran perusahaan pada Persamaan II adalah 0,9154>0,05, artinya tidak signifikan. Sementara, p-value interaksi ukuran perusahaan dengan profitabilitas sebesar 0,1066, interaksi ukuran perusahaan dengan likuiditas sebesar 0,5460, interaksi ukuran perusahaan dengan struktur aktiva 0,9982, interaksi ukuran perusahaan dengan growth opportunity sebesar 0,1067, dan interaksi ukuran perusahaan dengannon debt tax shield sebesar 0,1975 pada Persamaan III, lebih besar dari 0,05, artinya tidak signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan jenis variabel moderasi homologizer, yaitu variabel yang mempengaruhi kekuatan hubungan, tetapi tidak berhubungan dengan variabel independen dan juga tidak berhubungan dengan variabel independen dan dependen (Sugiono, 2004). Adapun ukuran perusahaan memperkuat pengaruh

profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, growth opportunity, dan non debt tax shield sebesar 0,002538 atau 0,25%. Ini dapat dilihat pada adjusted R-squared Tabel 4.13 sebesar 0,753709 dan adjusted R-squared Tabel 4.14 sebesar 0,756247.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait