BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.3 Pengujian Hipotesis
4.2.3.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial
suatu uji untuk menguji apakah seluruh koefisien regresi parsial secara menyeluruh atau simultan sama dengan nol atau tidak (Gujarati, 2003:253, Supranto, 2005:199). Dengan kata lain, menguji apakah PDRB, SiLPA, PAD, DAU, DAK, dan DBH secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel BM. Berikut perumusan hipotesisnya.
�0:�1 =�2 = �3 =�4 = �5 =�6 = 0.
�1:����������������������������������������� 0.
Pada hipotesis nol, yakni �0:�1 =�2 = �3 =�4 =�5 = �6 = 0 berarti variabel PDRB, SiLPA, PAD, DAU, DAK, dan DBH secara bersamaan atau simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap variabel BM pada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan hipotesis alternatif menyatakan paling tidak terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara statistik terhadap BM pada tingkat signifikansi 5%.
56 Cara pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas � dengan nilai tingkat signifikansi, yakni �. Jika nilai Prob. (F-statistics) ≥ tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini �= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Jika nilai Prob. (F-statistics) < tingkat signifikansi �= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel BM.
Untuk pengambilan keputusan terhadap hipotesis, dapat juga dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji � terhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi �. Sebelum menghitung nilai kritis �, terlebih dahulu menghitung nilai derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas pembilang dan penyebut (Gio, 2013:112).
���������������������= � −1.
�������������������� = � − �.
Perhatikan bahwa � menyatakan jumlah elemen dalam sampel dan �
menyatakan jumlah variabel. Derajat bebas pembilang adalah � −1 = 7−1 = 6
dan derajat bebas penyebut adalah 94−7 = 87. Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Maka nilai kritis � dengan derajat bebas pembilang adalah 6, derajat bebas penyebut adalah 87, dan tingkat signifikansi 5% adalah
57 Gambar 4.3 Perhitungan Nilai Kritis � dengan Microsoft Excel
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji �.
�������������������������� ≤ ������������,���� �0������������1�������. �������������������������� > ������������,�����0�����������1��������. ������� = 2.2046
Berdasarkan Gambar 4.3, diketahui nilai statistik dari uji � (F-Statistic) adalah 176.9520. Karena nilai statistik dari uji �, yakni 176.9520 lebih besar dibandingkan nilai kritis �, yakni 2.2046, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara statistik terhadap BM pada tingkat signifikansi 5%.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Uji t) Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan suatu uji untuk menguji apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu
Daerah penerimaan
58 bernilai nol atau tidak (Gujarati, 2003:250, Supranto, 2005:196). Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
BM = 16727,27 – 0,0003PDRB + 0,0551SiLPA + 0,4702PAD + 0,2417DAU + 0,2539DAK – 0,2178DBH + e
Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas � atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni �. Jika nilai probabilitas � ≥ tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini
�= 5%, maka nilai koefisien regresi parsial �� = 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel BM tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%. Namun jika nilai probabilitas � < tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial �� ≠0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel BM signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Gio, 2013:115).
Cara lain pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji � terhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi �. Sebelum menghitung nilai kritis �, terlebih dahulu menghitung nilai derajat. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas.
������������ =� − �.
Perhatikan bahwa � menyatakan jumlah elemen dalam sampel, sedangkan
� merupakan jumlah variabel. Diketahui jumlah elemen dalam sampel sebanyak 94 dan jumlah variabel adalah 7, sehingga derajat bebas adalah 94−7 = 87. Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, sehingga nilai kritis �
59 adalah ±1.987. Gambar 4.4 merupakan penghitungan � tabel berdasarkan Microsoft Excel.
Gambar 4.4 Penghitungan � Tabel Berdasarkan Microsoft Excel
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji �.
������ℎ������ ≤|�������|,�����0������������1 �������.
������ℎ������> |�������|,�����0�����������1��������.
� = −1.987 � = +1.987
4.2.3.3.1 Pengujian Pengaruh PDRB terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel PDRB adalah 0,7424. Karena nilai probabilitas PDRB, yakni 0,7424, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara PDRB dengan variabel BM tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������< |�������|, yakni |−0.329| <
Daerah penerimaan
Daerah penolakkan Daerah penolakkan
60
|−1.987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan
uji �.
4.2.3.3.2 Pengujian Pengaruh SiLPA terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel SiLPA adalah 0,6715. Karena nilai probabilitas SiLPA, yakni 0,6715, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara SiLPA dengan variabel BM tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������< |�������|, yakni |0.4255| <
|1.987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
�.
4.2.3.3.3 Pengujian Pengaruh PAD terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel PAD adalah 0,000. Karena nilai probabilitas PAD, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara PAD dengan variabel BM signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������> |�������|, yakni |7,529| > |1,987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �.
4.2.3.3.4 Pengujian Pengaruh DAU terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel DAU adalah 0,000. Karena nilai probabilitas DAU, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh
61 yang terjadi antara DAU dengan variabel BM signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������> |�������|, yakni |6,2066| > |1,987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �.
4.2.3.3.5 Pengujian Pengaruh DAK terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel DAK adalah 0,1178. Karena nilai probabilitas DAK, yakni 0,1178, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara DAK dengan variabel BM tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������< |�������|, yakni |1,579| < |1,987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �.
4.2.3.3.6 Pengujian Pengaruh DBH terhadapBM
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas variabel DBH adalah 0,3006. Karena nilai probabilitas DBH, yakni 0,3006, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara DBH dengan variabel BM tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai ��ℎ������< |�������|, yakni |−1,041| < |−1,987|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �.
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN