• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. > 0,05 H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. < 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.516 1.196 7.955 .000 Ln dpr .206 .193 .184 1.068 .295 Ln roi .977 .351 .479 2.783 .009

a. Dependent Variable: Ln harga saham

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.11 diatas dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut:

1. Variabel Dividend Payout Ratio

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial antara dividend payout ratio terhadap harga saham property dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2012, karena nilai thitung < ttabel (1,068< 2,045).

2. Variabel Return on Investment

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa variabel return on investment berpengaruh secara positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham, karena thitung > ttabel yaitu 2,783 > 2,045 (ttabel diperoleh dari table t pada tingkat signifikansi 5% dimana n=32, k=3). Hasil penelitian menemukan bahwa return on investment berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2012.

Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variable terikat (dependent variable) yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas (independent variable). Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R2 (koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Apabila nilai R2 suatu regresi (mendekati satu), maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen.

Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Tipe hubungan antara variabel dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.12

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 – 0,39 Tidak Erat

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat

Tabel 4.13

Nilai Koefisien Determinasi (R-Square)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .461a .212 .158 .91897

a. Predictors: (Constant), Ln roi, Ln dpr Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,461 atau 46,1% yang berarti bahwa hubungan antara harga saham dengan variabel bebas nya tingkat dividend payout ratio dan return on investment adalah cukup erat. Pada Tabel 4.13 telah ditunjukkan nilai R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,212 yang berarti 21,2% variasi dari harga saham dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu dividend payout ratio dan return on investment. Sedangkan sisanya 78,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Standard Error of Estimated artinya mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 0.91897. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

a. Hubungan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham.

Deviden Payout Ratio (DPR) adalah sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham. Formulanya: nilai dividen yang dibagikan per saham dibanding dengan nilai laba bersih per saham.Dividen memiliki pengaruh terhadap harga saham karena memberikan informasi, atau sinyal, mengenai profitabilitas perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan dividen, para investor akan yakin bahwa pihak manajemen mengumumkan perubahan positif dalam profitabilitas masa depan yang diharapkan untuk perusahaan tersebut. Selanjutnya, harga saham akan bereaksi positif terhadap kenaikan dividen ini (Van Horne, 2007:276).

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial antara dividend payout ratio terhadap harga saham properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2012, karena nilai thitung < ttabel (1,068< 2,045). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dividend payout ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap harga saham properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2012, yang artinya walaupun ditingkatkan variabel DPR sebesar satu satuan maka harga saham tidak akan meningkat sebesar 0,206 satuan.

b. Hubungan Return on Investment terhadap Harga Saham

Return on investment merupakan salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas manajemen dalam mengelola

asset dan equity yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba. Para investor membeli saham atas dasar kekuatan laba. Salah satu sifat utama menentukan laba yang dihasilkan perusahaan adalah dengan menggunakan laba yang dapat dihasilkan oleh asset (Brealey, et al, 2007:164).

Seorang investor akan percaya kepada perusahaan yang mampu menunjukkan kinerja yang baik melalui tingkat profitabilitas (ROI) yang tinggi, sehingga bersedia menanamkan sejumlah dana dalam perusahaan tersebut dengan memiliki sahamnya. Harga saham mengiktisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baik keadaan kinerja suatu perusahaan. Peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada manajer. (Brealey, et al, 2007:46). Kecenderungan yang terjadi adalah tingkat ROI yang tinggi akan mengakibatkan kenaikan harga saham dan tingkat ROI yang rendah akan berdampak pada penurunan harga saham.

Berdasarkan pengujian secara parsial nilai thitung > ttabel yaitu 2,783 > 2,045 dengan tingkat signifikansi 0,009 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa return on investment berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham. Hal ini berarti return on investment (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga Saham (Y).

BAB V

Dokumen terkait