• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dengan Uji Hausman

4.2.5 Pengujian Hipotesis

4.2.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh struktur modal (debt to equity ratio), profitabilitas (return on equity), kebijakan dividen (dividend payout ratio) dan ukuran perusahaan (size) secara parsial terhadap variabel tak bebas yaitu ukuran perusahaan (price to book value).

Bentuk pengujiannya adalah : Hipotesis :

H0 : Secara parsial Struktur Modal, Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015

H1 : Secara parsial Struktur Modal, Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015

Kriteria Pengujian:

3. Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak 4. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima

Tabel 4.9 berikut adalah hasil berdasarkan Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) dengan menggunakan Eviews 7.

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Dependent Variable: PBV_Y?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 02/25/17 Time: 12:57

Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 29

Total pool (balanced) observations: 174

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error

t-Statistic

Pr ob.

DER_X1? 0.120929 0.072545

1.666 956

0.0 974

ROE_X2? 0.965458 0.073767

13.08 789

0.0 000

DPR_X3? -0.253610 0.050777

-4.994596

0.0 000

SIZE_X4? 8.331112 1.979922

4.207

Sumber : Hasil olah data software Eviews 7 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa :

a. Nilai koefisien dari variabel DER bernilai positif yang berarti bahwa variabel DER berpengaruh positif terhadap PBV. Sementara Nilai probabilitas statistik t dari variabel DER adalah 0.0974, yakni > 0.05,

sehingga variabel DER berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel PBV, pada tingkat signifikansi 5%.

b. Nilai koefisien dari variabel ROE bernilai positif yang berarti bahwa variabel DER berpengaruh positif terhadap PBV. Sementara nilai probabilitas statistik t dari variabel ROE adalah 0.0000, yakni < 0.05, sehingga variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel PBV, pada tingkat signifikansi 5%.

c. Nilai koefisien dari variabel bebas DPR bernilai negatif yang berarti bahwa variabel DPR berpengaruh negatif terhadap PBV. Sementara nilai probabilitas statistik t dari variabel DPR adalah 0.0000, yakni < 0.05, sehingga variabel DPR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel PBV, pada tingkat signifikansi 5%.

d. Nilai koefisien dari variabel bebas SIZE bernilai positif yang berarti bahwa variabel SIZE berpengaruh positif terhadap PBV. Sementara nilai probabilitas statistik t dari variabel SIZE adalah 0.0001, yakni < 0.05, sehingga variabel SIZE berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel PBV, pada tingkat signifikansi 5%.

4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kontribusi dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Bila nilai R2 mendekati 0 maka pengaruh variabel independen terhadap dependen semakin lemah. Sedangkan Bila nilai R2 mendekati 1 maka pengaruh variabel independen terhadap dependen semakin kuat. Semakin tinggi nilai Adjusted R2

maka semakin tinggi pula kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Tabel 4.10 berikut adalah hasil berdasarkan Uji Koefisien Determinasi (R2) dengan menggunakan Eviews 7.

Tabel 4.10

Nilai Statistik Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.692375 Mean dependent var 0.410966 Adjusted R-squared 0.685094 S.D. dependent var 0.354912 S.E. of regression 0.199164 Sum squared resid 6.703611 F-statistic 95.09251 Durbin-Watson stat 1.504742 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil olah data software Eviews 7

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui nilai koefisien determinasi (R-squared) sebesar 0,692375 yang artinya variabel DER, ROE, DPR, dan SIZE mempunyai hubungan yang erat dengan variabel PBV sebesar 69,2375%. Sedangkan nilai Adjusted R-squared sebesar 0,685094. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa variabel DER, ROE, DPR, dan SIZE mampu mempengaruhi/menjelaskan PBV secara simultan atau bersama-sama sebesar 68,5094%, sisanya sebesar 31,4906%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi data panel untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa secara simultan variabel bebas yaitu debt to equity ratio, return on equity, dividend payout ratio dan size berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu price to book value pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2015. Hasil ini dibuktikan dengan pengujian Uji F dengan nilai Prob (F-statistic) 0,000000 < signifikansi 0,05 yang berarti bahwa secara simultan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Pengaruh yang signifikan tersebut terlihat dari nilai koefisien dan tingkat probabilitas yang muncul dari setiap variabel bebas dalam penelitian ini. Variabel size merupakan variabel bebas yang memiliki nilai koefisien terbesar diantara variabel bebas lainnya dengan nilai koefisien sebesar 8,331112 dengan tingkat probabilitas 0,0000 < 0,05 yang artinya ukuran perusahaan merupakan variabel yang paling berpengaruh nyata terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini.

Selanjutnya pengaruh ini dijelaskan oleh variabel bebas yang lain diantaranya yaitu return on equity yang memiliki nilai koefisien sebesar 0,965458 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05, dividend payout ratio yang memiliki nilai koefisien sebesar -0,253610 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000 <

0,05, dan variabel debt to equity ratio yang memiliki nilai koefisien sebesar 0,120929 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0974 > 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan tiga penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nia Rositawati Fau

(2015) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian oleh Zainal Abidin, Meina Wulansari Y dan Muhammad Ziyad (2014) yang menyatakan bahwa secara simultan struktur modal, kebijakan dividen dan size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan penelitian yang dilakukan oleh Arif (2015) yang menyatakan bahwa secara simultan struktur modal, return on equity, likuiditas dan growth opportunity berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : 4.3.1 Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan uji yang dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,120920 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,972. Dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari yang disyaratkan yaitu 0,05 dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi struktur modal perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Pengaruh yang tidak signifikan berarti bahwa variabel struktur modal tidak berpengaruh nyata terhadap nilai perusahaan.

Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa penggunaan utang dalam stuktur modal memiliki banyak keuntungan. Teori Pertukaran menjelaskan bahwa penggunaan hutang menyebabkan lebih banyak laba operasi perusahaan

yang akan diterima oleh para investor. Oleh karena itu, semakin banyak perusahaan mempergunakan hutang, maka semakin tinggi nilai dan harga sahamnya (Brigham dan Houston, 2006). Teori trade-off menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Dan sebaliknya, setiap jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan (Syahyunan, 2015).

Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Galuh Arindita (2015) yang mengatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dokumen terkait