• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil penelitian

4.1.1 Uji statistik

Untuk melihat hubungan usia penderita kanker ovarium dengan keempat jenis histopatologi dengan menggunakan uji statistik Anova di peroleh hasil p= 0,0001( p value <0,05). Hasil uji statistik yang menunjukkan ada hubungan peningkatan usia wanita dengan kejadian kanker ovarium.

4.2 Pembahasan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat distribusi usia penderita kanker ovarium, usia penderita termuda dan tertua serta rata-rata usia penderita serta jenis histopatologi kanker ovarium paling sering dijumpai dan hubungan usia penderita dengan gambaran histopatologi berdasarkan asal usul sel kanker ovarium yaitu surface epithelial, germ cell, sex cord dan metastasis dari organ tubuh yang lain di kota Medan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medik penderita kanker ovarium pada Laboratorium Patologi Anatomi rumah sakit negeri maupun swasta dan praktek swasta yang ada di kota Medan mulai bulan Januari 2010 sampai Desember 2011. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini sebanyak 172.

Pada tabel 4.1 Distribusi penderita kanker ovarium lebih banyak dijumpai pada kelompok usia 20tahun-45tahun yaitu sebanyak 84 kasus (48,8%) diikuti kelompok usia >45tahun sebanyak 74 kasus (43,0%) dan paling sedikit pada kelompok usia < 20 tahun sebanyak 14 kasus (8,2%). Pada penelitian ini usia penderita termuda 8 tahun dan tertua 76 tahun rata-rata usia rata-rata penderita kanker ovarium 41,79 ± 14.6 tahun. Berdasarkan hasil statistik penelitian yang diperoleh penderita kanker ovarium lebih sering dijumpai pada wanita usia diatas 45 tahun, kecuali untuk kelompok

germ cell dimana pederita lebih sering dijumpai pada wanita yang lebih muda. Hal ini dapat dilihat dari tabel tebaran usia rata-rata dari data yang dapat dilihat pada lampiran 2. Menurut Rubin dalam (literatur 1) bahwa pengelompokan usia penderita kanker dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok usia dibawah 20 tahun, dan kelompok usia 20-45 tahun dan diatas 45 tahun. Di mana usia muda lebih sering di jumpai lesi jinak dan usia diatas 45 tahun atau menopause lebih cenderung terjadi keganasan.1 Berdasarkan hal tersebut diatas maka pengelompokan usia penderita dibagi menjadi tiga kelompok besar. Menurut data statistik American Cancer Society insiden kanker ovarium sekitar 4% dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker, dimana angka kematian ini tidak banyak berubah sejak 50 tahun yang lalu. Kanker ovarium pada umum dijumpai pada wanita usia yang lebih tua, post menopause, hampir 80% kasus kanker ovarium dijumpai pada wanita usia diatas 50 tahun.1,2,3,4

Berdasarkan data dari Survailance, Epidemiology and End Results(SEER) usia penderita kanker ovarium rata-rata 63tahun.3 Ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam perkembangan kanker ovarium salah satunya adalah faktor usia, dimana wanita usia di atas 50 tahun memiliki kecenderungan menderita kanker ovarium.2 Data statistik American cancer society kanker ovarium pada umumnya dijumpai pada wanita usia yang lebih tua, post menopause, hampir 80% kasus kanker ovarium di jumpai pada wanita usia di atas 50tahun.3,4 Penelitian yang dilakukan oleh Rezkini di departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUPN-CM Jakarta pada tahun 1997-2006 didapatkan tumor ovarium sebanyak 2266 kasus dimana usia termuda 0-9 tahun dan tertua 80-89tahun. 8

Distribusi usia penderita kanker ovarium di Medan hampir sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rezkini di Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUP-CM Jakarta, namun berbeda dengan data SEER dan data America cancer society dimana kanker ovarium lebih sering dijumpai pada wanita usia yang lebih tua, post menopause.

Pada tabel 4.2 Jenis histopatologi kanker ovarium terbanyak pada penelitian ini adalah kelompok surface epithelial tumor sebanyak 137 kasus (79,9% ) di ikuti kelompok germ cell tumor

sebanyak 29 kasus (16,9%), sex-cord tumor sebanyak 4 kasus (2,3%), dan metastasis tumor hanya 2 kasus (1,1%).

Di Amerika Serikat dan negara- negara maju yang jenis kanker ovarium paling sering adalah jenis surface epithelial stromal tumor, sementara di Asia terutama negara Jepang.jenis germ cell tumor yang lebih sering (20%) dibandingkan jenis tumor yang lain.3,4 Penelitian di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (1989-1995) didapatkan kanker ovarium jenis epitel 55,98% dan kanker ovarium non epitel 44,02%. Menurut Iqbal (2002-2006) dalam penelitian di Medan menemukan 105 kasus kanker ovarium yaitu 84 kasus (80%) jenis epitel dan 21 kasus(20%) kanker ovarium non epitel.9 Penelitian Rezkini di Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUP-CM Jakarta tahun 1997-2006 di temukan tipe terbanyak adalah surface epithelial tumor 70,25% , di ikuti jenis germ cell tumor sebanyak 25,5%, dan sex-cord tumor 4, 24%.8

Pada tabel 4.3 Kanker ovarium yang berasal dari surface epithelial tumor sebanyak 137 kasus, jenis terbanyak adalah serous malignant tumor sebanyak 53,3%, di ikuti mucinous malignant tumor sebanyak 33,6%, malignant brenner tumor sebanyak 4,4%, Endometrioid adenocarcinoma sebanyak 2,9%, clear cell carcinoma sebanyak 2,9%, Squamous cell carcinoma

sebanyak 2,2%, malignant mullerian mixed tumor/ carcino sarcoma 0,7%.

Penelitian di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (1989-1995) didapatkan kanker ovarium epitel jenis serosum 44,44%, musinosum 19,66%, endometrioid 10,26%, clear cell 5,13% dan mixed epithelial malignant 0,85%.9 Menurut WHO, malignant serous tumor merupakan jenis yang paling banyak kira-kira 25% pada rentang usia 40 tahun-70 tahun. Malignant mucinous tumor

sebanyak 15%-25% dari tumor ovarium 80% bersifat jinak dengan onset usia 40-70 tahun. Insidensi endometrioid adenocarcinoma kira-kira 10%-20%.2

Distribusi kanker ovarium jenis surface epithelial tumor yang di peroleh di kota medan hampir sama dengan WHO dan di RSU Cipto Mangunkusomo.

Pada tabel 4.4 kanker ovarium yang berasal dari germ cell sebanyak 29 kasus dimana jenis terbanyak adalah dysgerminoma sebanyak 20 kasus (68,9%), diikuti immature teratoma sebanyak 20,8%, dan yolk sac sebanyak 10,3%.

Menurut data SEER Kanker ovarium yang berasal dari germ cell kira-kira 30% dari tumor primer ovarium dan 95% merupakan mature teratoma, dan germ cell yang ganas hanya 3% di negara barat dan 20% di negara Jepang.3,4 Menurut Penelitian Rezkini di Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUP-CM Jakarta tahun 1997-2006 ini dysgerminona jenis yang paling sering (29,9%) diikuti oleh yolk sac tumor(29,4%) dan teratoma immature (22%).8

Hasil penelitian yang diperoleh distribusi penderita kanker ovarium tipe germ cell di kota medan relatif hampir sama dengan kota Jakarta dan di dunia, namun berbeda dengan negara Jepang.

Pada tabel 4.5 Penderita kanker ovarium yang berasal dari sex-cord tumor sebanyak 4 kasus dimana jenis granulosa cell tumor dan fibrosarcoma masing-masing sebanyak 2 kasus. Metastasis tumor ke ovarium hanya 2 kasus. Menurut WHO kanker ovarium yang berasal dari sex-cord jarang dijumpai. Hasil penelitian di kota Medan tidak berbeda dengan WHO.2

Pada tabel 4.6 penelitian ini jumlah penderita kanker ovarium jenis metastasis dari organ lain hanya 2 kasus. Menurut WHO tumor ganas yang bermetastsis ke ovarium berasal dari ekstra ovarium, dan gambaran histopatologi sesuai dengan primernya.Tumor ganas yang paling sering metastasis ke ovarium berasal dari endometrium, payudara, lambung dan kolon dan sangat jarang juga dijumpai.2

Pada tabel 4.7 penelitian ini dijumpai penderita kanker ovarium sebanyak 172 kasus dimana jenis yang terbanyak adalah jenis surface epithelial stromal tumor sebanyak 137 kasus(79,9%) terdiri dari 69 kasus(50,4%) di jumpai pada kelompok usia <45tahun, 65 kasus(47,4%) pada kelompok 20-45tahun dan 3 kasus(2,2%) kasus pada kelompok usia <20tahun. Dengan usia rata

–rata penderita 45,24 ± 12,86, usia termuda 15 tahun dan tertua 76tahun.

Jenis germ cell tumor terbanyak kedua sebanyak 29 kasus (16,9%) tersebar pada kelompok usia 20-45tahun sebanyak 16 kasus (55,1%), pada kelompok <20 tahun sebanyak 11 kasus(37,9%), pada kelompok usia >45tahun sebanyak 2 kasus(7,0%), rata-rata usia penderita 29±25,66, usia termuda 8 tahun dan tertua 54 tahun.

Sex-cord stroma tumor sebanyak 4 kasus(2,3%) terdiri dari 2 kasus(50%) pada kelompok usia 20-45tahun dan 2 kasus(50%) >45tahun, rata-rata usia penderita 42± 15, usia termuda 22 tahun dan tertua 55 tahun dan metastasis tumor dijumpai pada kelompok usia 20-45 tahun dan >45 tahun masing-masing 2 kasus, rata-rata usia penderita 39±26,87, usia termuda 20 tahun dan tertua 58 tahun.

Berdasarkan data dari Survailance, Epidemiology and End Results (SEER) usia penderita kanker ovarium rata-rata 63 tahun. Dengan gambaran sekitar 1,3% didiagnosis di bawah usia 20; 3,6% antara 20 dan 34; 7,4% antara 35 dan 44; 18,6% antara 45 dan 54; 23,4% antara 55 dan 64; 20,1% antara 65 dan 74; 17,6% antara 75 dan 84 dan 8,1% tahun 85 tahun. Angka ini didasarkan kasus yang di diagnosis pada 2005-2009 dari 18 daerah menurut data SEER.5

Pola distribusi penderita kanker ovarium berdasarkan kelompok usia di kota medan hampir mirip dengan data dari SEER dimana jumlah penderita kanker ovarium lebih sering dijumpai pada wanita diatas 45 tahun. Kecuali untuk yang jenis germ cell dimana usia penderita lebih muda dibawah 45 tahun.

Pada tabel 4.8 distribusi jenis serous malignant tumor sebanyak 73 kasus yang tersebar pada kelompok usia 20-45tahun dijumpai 32 kasus(23,36%), >45tahun sebanyak 41 kasus(29,93%), musinous malignat tumor ada 46 kasus yang tersebar terbanyak pada kelompok usia 20-45tahun sebanyak 22 kasus(16,05%), di ikuti kelompok usia >45tahun sebanyak 21 kasus(15,32%), usia <20tahun sebanyak 3 kasus(2,19%). Endometrioid adenocarcinoma ada 4 kasus tersebar pada kelompok usia 20-45tahun sebanyak 2 kasus(1,46%) dan 2 kasus pada kelompok usia >45tahun(1,46%), Carcinoma sarcoma hanya 1 kasus( 0,73%) pada kelompok usia >45tahun, clear cell carcinoma ada 4 kasus pada kelompok usia 20-45tahun sebanyak 2 kasus (1,46%), dan kelompok usia >45tahun sebanyak 2 kasus(1,46%). Malignant brenner tumor ada 6 kasus kelompok usia 20-45tahun sebanyak 3 kasus(2,19%), pada kelompok usia >45 tahun sebanyak 3 kasus(2,19%), squamous cell carcinoma sebanyak 3 kasus kelompok usia 20-45tahun sebanyak 1 kasus(0,73%), dan 2 kasus (1,46%) pada kelompok usia >45tahun.

Menurut WHO jenis surface epithelial tumor mempunyai beberapa jenis histopatologi antara lain serous malignant tumor dimana usia penderita 25% pada rentang 40tahun-70tahun,

mucinous malignat tumor insidensi 15%-25% dari seluruh kasus neoplasma dan 20% mengalami keganasan, dan rentang usia penderita 40tahun-70tahun. Insidensi endometrioid tumor 10%-20% dan biasa di jumpai pada wanita usia dekade 5 dan 6, carcinosarcoma sangat jarang hanya 1% dan biasanya di jumpai pada wanita menopause, dengan rata-rata usia 60 tahun, clear cell carcinoma

merupakan jenis histopatologi yang jarang hanya 5%dari seluruh kasus kanker ovarium dan dijumpai pada wanita usia 50tahun-70tahun. Sementara jenis malignant brenner tumor biasanya ditemukan secara insidentil, di jumpai pada wanita usia 50tahun-70tahun, dan jenis squamous cell carcinoma biasanya dijumpai pada wanita rentang usia yang luas usia 23tahun-90tahun.2 Pada penelitian ini rata-rata usia penderita kanker ovarium jenis surface epithelial stromal tumor dikota medan lebih muda dibandingkan usia rata-rata menurut WHO.

Pada tabel 4.9 dysgerminoma ada sebanyak 20 kasus yang tersebar terbanyak pada kelompok usia 20-45tahun sebanyak 10 kasus(34,48%), di ikuti kelompok usia <20tahun sebanyak 9 kasus( 31,01%), pada kelompok usia >45tahun sebanyak 1 kasus(3,44%). Yolk sac ada 3 kasus tersebar terbanyak pada kelompok usia >45tahun sebanyak 2 kasus (6,90%), di ikuti kelompok usia 20-45 tahun sebanyak 1 kasus (3,44%) dan immatura teratoma sebanyak 6 kasus terbanyak pada kelompok usia 20-45 tahun sebanyak 4 kasus (13,79%), kelompok usia <20 tahun sebanyak 2 kasus (6,90%).

Kelompok tumor yang berasal dari germ cell insidensinya 30% dari tumor primer ovarium, 95% merupakan teratoma mature dan hanya 3% yang mengalami keganasan di negara barat dan 20% di negara Jepang. Predileksi usia penderita pada wanita muda dan anak-anak. Dysgerminoma

biasanya dijumpai pada wanita di bawah 30 tahun hampir 80%, dan yolk sac tumor pada usia 19tahun dan usia sebelum pubertas. Sementara immature teratoma dijumpai pada wanita usia 1tahun-46tahun dengan rata-rata usia 18tahun.2 Secara umum hasil penelitian yang di peroleh hampir mirip dengan WHO, namun berbeda dengan keadaan di negara Jepang.

Pada tabel 4.10 Granulosa cell tumor sebanyak 2 kasus tersebar pada kelompok usia 20-45 tahun sebanyak 1 kasus (25,0%), dan pada kelompok usia >20-45tahun sebanyak 1 kasus(25,0%).

fibrosarcoma sebanyak 2 kasus tersebar pada kelompok usia 20-45 tahun 1 kasus(25,0%) dan pada kelompok usia >45 tahun1 kasus(25%).

Pada tabel 4.11 penderita kanker ovarium jenis metastasis kelompok usia 20-45 tahun sebanyak 1 kasus(50%) dan kelompok usia >45 tahun sebanyak 1 kasus(50%).

Tumor yang berasal dari sex cord dan metatastasis ke ovarium insidensinya sangat jarang. Jenis kanker yg berasal dari sex cord hanya 8% dari kasus tumor ovarium, antara lain granulosa cell tumor dengan rentang usia penderita dari bayi sampai menopause. Jenis fibrosarcoma jarang, biasanya di jumpai pada wanita yang lebih tua.

Dari hasil uji statistik Anova, hubungan usia penderita dengan keempat jenis histopatologi kanker ovarium dengan p=0,0001 (p<0.05) menunjukkan adanya hubungan peningkatan usia wanita dengan kejadian kanker ovarium.

Bab 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait