• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

D. Uji Statistik

Berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman, dapat disimpulkan bahwa model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model random

effect. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi model yang

terpilih.

1. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependennya. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka tolak H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependennya. Apabila nilai t hitung

< t tabel, maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependennya secara nyata. Dengan hipotesis :

H0 : Variabel independen (dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO dan FDR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

H1 : Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO dan FDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% atau α = 5%, dan df = (n-k) = 82, maka didapat bahwa t tabel pada penelitian ini adalah sebesar 1,98932. Selain itu, dapat pula dilihat dari nilai probabilitas pada variabel independen. Apabila probabilitas lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Berikut hasil pengujian hipotesis variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (uji t) pada penelitian ini:

a. Pengaruh Metode Pemisahan Terhadap ROA Bank Umum Hasil Pemisahan Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel dummy metode pemisahan sebesar 0,1244. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 (0,1244 > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa metode pemisahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel dummy metode pemisahan

didapat nilai sebesar -1,552465. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel (1,552465 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa metode pemisahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

b. Pengaruh CAR Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel CAR sebesar 0,1896. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 (0,1896 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel CAR didapat nilai sebesar -1,322593. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel (1,322593 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

c. Pengaruh NPF Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel NPF sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (0,0000 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa NPF berpengaruh secara signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut

dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel NPF didapat nilai sebesar -4,568094. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (4,568094 > 1,98932), maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa NPF

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

d. Pengaruh BOPO Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel BOPO sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (0,0000 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut

dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel BOPO didapat nilai sebesar -16,93702. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (16,93702 > 1,98932), maka dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

e. Pengaruh FDR Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel FDR sebesar 0,0652. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 (0,0652 > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel FDR didapat nilai sebesar -1,869267. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel (1,869267 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependennya. Dan Apabila nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya.

Dengan hipotesis :

H0 = Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO dan FDR) secara berama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

H1 = Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO dan FDR) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, nilai F hitung yaitu sebesar 110,0644 sementara F tabel dengan tingkat α = 5% dan df1 (k-1) = 5 dan df2 (n-k) = 82, maka didapat F tabel sebesar 2,33. Dengan demikian F hitung > F tabel, yakni 110,0644 > 2,33. Kemudian terlihat juga bahwa nilai probabilitas (prob.) adalah sebesar 0,000000 yang besarnya lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan menerima H1. Hal ini berarti bahwa variabel dummy

metode pemisahan, NPF, CAR, BOPO dan FDR secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA bank umum syariah hasil pemisahan, sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar niali R2 atau mendekati angak 1 (satu), maka semakin baik hasil model regresi yang didapat. Dan apabila nilai R2 semakin mendekati 0 (nol), maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

Berdasarkan tabel hasil uji random effect, menunjukkan nilai Adjusted

R-squared (R2) adalah 0,870319. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 87,0319% atau dapat diartikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 87,0319% terhadap variabel dependennya. Sedangkan sisanya, yaitu 12,9681% lainnya dipengaruhi faktor lain di luar model regresi.

4. Persamaan Model Regresi

Penelitian dengan regresi data panel digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini akan menggunakan Random Effect Model (REM). Berdasarkan hasil output

eviews, maka persamaan model regresi data panel berdasarkan Random Effect

Model (REM) adalah sebagai berikut:

ROAit = 9,587571 – 0,103566 D_Metodeit– 0,009170 CARit– 0,083294 NPFit – 0,085230 BOPOit – 0,006064 FDRit - eit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 9,587571 menunjukkan bahwa jika variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO dan FDR) pada observasi ke i dan periode ke t adalah nol artinya tidak mengalami kenaikan atau penurunan, maka besarnya ROA bank umum syariah hasil pemisahan adalah sebesar 9,587571.

b. Nilai koefisien variabel dummy metode pemisahan yaitu sebesar -0,103566, yang berarti setiap peningkatan veriabel dummy metode pemisahan sebesar 1 satuan menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,103566%. c. Nilai koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu sebesar

-0,009170, yang berarti setiap peningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,009170%.

d. Nilai koefisien regresi Non Performing Finance (NPF) yaitu sebesar -0,083294, yang berarti setiap peningkatan Non Performing Finance (NPF) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami penurunan secara signifikan sebesar 0,083294%.

e. Nilai koefisien regresi BOPO yaitu sebesar -0,085230, yang berarti setiap peningkatan rasio BOPO sebesar 1% menyebabkan Return On

Asset (ROA) mengalami penurunan secara signifikan sebesar

0,085230%.

f. Nilai koefisien regresi Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu sebesar -0,006064, yang berarti setiap peningkatan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,006064%.

Dokumen terkait