• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

3. Uji Statistika

Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir data yang kita analisa. Uji satistik ini dapat dilihat dari nilai T hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dikatakan lolos atau tidak tergantung dari tingkat signifikansi dari hasil perhitungannya. Jika hasilnya berada didaerah kritis atau yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk diuji selanjutnya dan juga berlaku sebaliknya, jika berada didaerah menerima Ho (Bawono, 2006).

Perhitungan uji statistik ini menggunakan alat bantu computer dengan progam SPSS (Statistic Packagefor Social Science) agar lebih mudah dan sederhana dalam pengujiannya.

a. Uji Regresi Linier Berganda

Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga analisa multivariate, karen variabel yang mempengaruhi anak turunnya adalah variabel dependen (Y) lebih

70

dari satu variabel independen (X). Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan dilapangan, bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal anatara beberapa variabel independen (X1,X2,...) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat dilakukan dengan uji statistik. Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut (Bawono, 2006: 85): Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +

Dimana :

Y : Kinerja Karyawan

β0 : Konstanta dari persamaan regresi

β1 : Koefisien dari variabel dependen X1 (kepemimpinan transformasional)

β2 : Koefisien dari variabel dependen X2 (motivasi) β3 : Koefisien dari variabel dependen X3 (kompensasi) β4 : Koefisien dari variabel dependen X4 (lingkungan kerja) X1 : Kepemimpinan transformasional

X2 : Motivasi X3 : Kompensasi X4 : Lingkungan kerja

71

b. Uji Ttest (Uji secara individual)

Uji dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variable independen mempengaruhi variable dependen secara individu atau sendiri- sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau sendiri, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing- masing variable bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).

Menurut Bawono (2006) langkah- langkah uji statistik dengan cara manual adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Ho: β1 = 0 = artinya variable independen (XI) tidak berpengaruh terhadap variable dependen (Y). Ho: β1 ≠ 0 = artinya variable independen (XI) berpengaruh terhadap variable dependen (Y).

2) Menentukan r table

Untuk menentukan t table dengan menggunakan tingkat signifikan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = n/2, n- k Dimana:

n: jumlah data

72

3) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable independen dengan variable dependen.Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan.

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

a) Ho : variabel- variabel bebas kepemimpinan tranformasional, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan.

b) Ha : variabel- variabel variabel bebas kepemimpinan tranformasional, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

73

c. Uji Ftest (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variable X1,2 (independen) secara bersama- sama dapat mempengaruhi variable Y (dependen) (Bawono, 2006: 91).

Langkah pengujiannya : 1) Menentukan hipotesis

Ho: 1, β2, ... βn = 0, = artinya variable independen (X1,2 ) secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap variable dependen (Y).

Ho: 1, β2, ... βn ≠ 0, = artinya variable independen (X1,2) secara bersama- sama berpengaruh terhadap variable dependen (Y).

2) Menentukan F tabel

Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan derjat kebebasan (dk) = (n-k).

3) Mencari F hitung dengan rumus f = ( /()/( ))

Dimana :

74

K = banyaknya variable independen n = jumlah sampel yang diteliti 4) Pengambilan keputusan

Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable independen secara bersama- sama (X1,2) terhadap variable dependen (Y). Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

d. Uji R2 (Koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependen (Y) dengan variable independen (X1,2) atau sejauh mana kontribusi variable (Y) (Bawono, 2006: 92). Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinan (R2) semakin mendekati angka 1 maka model regresi yang digunakan akan semakin mendekati tepat sebagai model penduga terhadap dependen (Y) dan begitu juga dengan sebaliknya.

75

Ciri – ciri determinasi R2 :

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 – 1, jadi nilai R2 terletak antara 0≤ R2≤1.

2) Nilai 0 menunjukkan tidak ada hubungan antara variable independen dengan variable dependen.

3) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variable independen dengan variable dependen.

4) Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai besarnya sumbangan atau kontribusi variable independen (X1,2) terhadap nilai variable dependen (Y).

1. Alat Analisis

Jenis penelitian ini dalah penelitian kuantitatif, dimana data- datanya dinyatakan dalam bentuk angka. Sehingga akan mudah diolah dengan progam komputer. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini SPSS 22. Menurut Priyatno (2010: 4) SPSS (Stastistic Product and Service Solution) adalah progam komputer yang digunakan untuk alat analisis data statistik seperti analisis korelasi, regresi linier, One Way Anova dan lain- lain. SPSS merupakan progam yang paling populer untuk menganalis data dan paling banyak digunakan untuk pemakai diseluruh dunia dan banyak digunakan untuk berbagai penelitian skripsi

76

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Profil BTN Syariah Semarang

Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) yang mulai beroperasi mulai tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta. BTN Syariah menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, tujuan dari penerapan UUS Bank BTN adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai pada prinsip syariah dan memberi manfaat yang seimbang, setara, dan dalam pemenuhan kepentingan nasabah.

Bank BTN sebagai bagian Bank BTN yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk Giro, Tabungan, dan juga Deposito, serta menyalurkan kembali ke sektor usaha nyata melalui pembiayaan KPR, Investasi, dan modal kerja. Pengembangan pada unit syariah pada BTN juga dimaksudkan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional.

77

2. Visi BTN Syariah Semarang

Menjadi strategic Business unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan menggunakan kemaslahan bersana.

3. Misi BTN Syariah Semarang

a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.

b. Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperolah pangsa pasar yang diharapkan.

c. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengna prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.

d. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan sgeenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.

B. Analisis Deskriptif Responden 1.Jenis Kelamin Responden

Karakteristik responden yang pertama dikelompokkan berdasrakan jenis kelamin responden dapat dikategorikan ke dalam kelompok pria dan wanita. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapat jumlah responden pria dan wanita sebagai berikut :

78

Tabel 4. 1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 28 47

2 Perempuan 32 53

Total 60 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.1 data jenis kelamin responden menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 28 orang atau 47%, sementara responden perempuan sebanyak 32 orang atau 53%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden karyawan BTN Syariah Cabang Semarang adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan presentase 53%.

2. Pendidikan Responden

Karakteristik responden yang kedua dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan diukur melalui jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh karyawan. Responden penelitian terhadap 60 orang responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat di lihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2

Pendidikan Terakhir Responden

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SMA 3 5

2. D3 10 17

3. S1 42 70

4. S2 5 8

79

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sangat variatif. Responden dengan tingkat pendidikan S1 menempati urutan tertinggi, yaitu sebanyak 42 responden atau 70%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan BTN Syariah KC Semarang pendidikan terakhirnya adalah S1.

3. Lama Bekerja

Karakteristik responden yang ketiga dikelompokkan berdasarkan lama bekerja responden, maka penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4. 3

Lama Bekerja Karyawan

No Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)

1. < 5 tahun 33 55

2. 5 – 10 tahun 21 35

3. > 10 tahun 6 10

Total 60 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden yang lama bekerjanya >10 tahun memiliki presentase paling sedikit yaitu sebesar 10%, selanjutnya lama bekerja 5-10 tahun memiliki presentase 35%, dan lama bekerja dengan rentang <5 tahun memiliki presentase sebesar 55%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas lama bekerja karyawan BTN Syariah Cabang Semarang < 5 tahun dengan presentase paling tinggi yaitu 55%.

80

4. Penghasilan

Karakteristik responden yang keempat berdasarkan penghasilan responden, maka penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Penghasilan

No Penghasilan Frekuensi Persentase (%)

1. 1 -5 juta 36 60

2. 5- 10 juta 18 30

3. > 10 juta 6 10

Total 60 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan 1-5 juta dengan presentase 60% atau sebanyak 36 karyawan, selanjutnya penghasilan 5-10 juta dengan presentase 30% atau sebanyak 18 karyawan, dan penghasilan >10 juta memiliki presentase 10% atau sebanyak 6 karyawan. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas penghasilan karyawan BTN Syariah Cabang Semarang 1- 5 juta dengan presentase paling tinggi yaitu 60% atau sebanyak 60 karyawan.

C. Analisis Data 1. Uji Instrumen

Uji instrumen dalam penelitian ini berupa Uji Validitas dan Uji Reabilitas.

81

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya indikator sebagai alat ukur variabel. Pengujian dilakukan dengan melakukan korelasi pearson antar skor jawaban responden di setiap pernyataan dengan skor total jawaban responden. Indikator dinyatakan valid apabila r tabel > r hitung. Nilai r tabel dihitung dengan rumus df (degree of freedom) = n-2 sehingga df = 60-2 = 58 maka nilai r tabel sebesar 0,2542, dapat dilihat pada lampiran. Hasil korelasi pearson antara skor jawaban responden dengan skor total pada masing-masing variabel dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas

No. Indikator r hitung r tabel Keterangan 1. Kepemimpinan Transformasional (X1) 1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 6. Pertanyaan 6 7. Pertanyaan 7 8. Pertanyaan 8 0,626 0,752 0.669 0,568 0,625 0,510 0,693 0,663 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2. Motivasi (X2) 1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 0,793 0,700 0,877 0,871 0,763 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 Valid Valid Valid Valid Valid

82 3. Kompensasi (X3) 1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 0,787 0,779 0,815 0,776 0,896 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 Valid Valid Valid Valid Valid 4. Lingkungan Kerja (X4) 1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 0,425 0,871 0,859 0,886 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 Valid Valid Valid Valid 5. Kinerja Karyawan (Y) 1. Pertanyaan 1 2. Pertanyaan 2 3. Pertanyaan 3 4. Pertanyaan 4 5. Pertanyaan 5 6. Pertanyaan 6 0,823 0,725 0,652 0,589 0,618 0,671 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 0,2542 Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kepemimpinan transformasional, motivasi, kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan memiliki koefisien korelasi r hitung > dari r tabel (0,2542). Dengan demikian semua indikator dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

83

apabila diajukan pertanyaan yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α) masing-masing variabel. Apabila nilai Cronbach Alpha> 0.60 maka indikator dari variabel dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach

Alpha Standar Reliabilitas Keterangan

Kepemimpinan Transformasional (X1) 0,792 > 0,60 Reliabel Motivasi (X2) 0,862 > 0,60 Reliabel Kompensasi (X3) 0,868 > 0,60 Reliabel Lingkungan Kerja (X4) 0,786 > 0,60 Reliabel Kinerja Karyawan (Y) 0,718 > 0,60 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada tabel 4.6 hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel > 0,60. Dengan demikian, maka indikator dari variabel kepemimpinan transformasional, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan terhadap penelitian yang menggunakan teknik analisa regresi berganda, dimana model regresi berganda harus memenuhi persyaratan uji normalitas, uji

84

multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. Suatu model regresi yang baik tidak boleh ada masalah asumsi klasik di dalamnya. Pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov – Smirnov dan uji normalitas Probability plot, dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu dengan melihat nilai Asymp. Sig pada variabel dependen dengan taraf signifikan 5% (0.05). Suatu model regresi memiliki distribusi data normal apabila nilai Asymp. Sig. (2-tiled) > 0,05 (Ghozali, 2016). Berikut hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut :

85

Tabel 4. 7

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Statistik Parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.23823451 Most Extreme

Differences Absolute Positive .089 .073

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .692 Asymp. Sig. (2-tailed) .724 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada tabel 4.7 hasil uji Kolmogorov – Smirnov dapat diketahui bahwa besarnya nilai Asymp Sig 0,724 > 0,05, hal ini berarti data yang digunakan untuk regresi berganda berdistribusi normal.

86

Hasil Uji Normalitas Probability Plot

Gambar 4.1

Untuk melihat normalitas data yaitu dengan melihat histrogam residual, yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011: Russetyowati, 2016)

Berdasarkan gambar di atas menggambarkan perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik normal di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa

87

disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel terikat berdasarkan variabel bebas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilihat melalui Uji Glejser. Dalam uji glejser, penelitian dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas jika nilai signifikansi > 0,05. Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka terdapat indikasi terjadi heteroskedastisitas.

88

Tabel 4. 8

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standard ized Coeffici ents T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.298 3.006 2.095 .041 Kepemimpinan Transformasional (X1) -.005 .044 -.021 -.119 .905 Motivasi (X2) -.130 .080 -.285 -1.626 .110 Kompensasi (X3) -.034 .069 -.083 -.496 .622 Lingkungan Kerja (X4) .084 .068 .235 1.243 .219 a. Dependent Variable: Abs_res

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada tabel 4.8 dari uji glejser, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi semua variabel independen (kepemimpinan transformasional = 0,905, motivasi = 0,110 , kompensasi = 0,622 , lingkungan kerja = 0,219) bernilai signifikansi lebih besar (>) dari 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa varian data penelitian ini adalah homogen atau lulus uji heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

89

Tabel 4. 9

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1(Constant) -22.949 5.789 -3.964 .000 Kepemimpina n transformaion al (X1) .257 .086 .260 3.007 .004 .536 1.866 Motivasi (X2) .386 .154 .213 2.498 .016 .554 1.806 Kompensasi (X3) .394 .134 .240 2.942 .005 .602 1.661 Linglkungan kerja (X4) .540 .131 .380 4.126 .000 .474 2.111 a.Dependent Variable: Y

Sumber data yang dioalah, 2018

Pada tabel 4.9 hasil perhitungan output nilai Variance Inflation Factor (VIF) hitung (kepemimpinan transformasional = 1,866, motivasi = 1,806 , kompensasi = 1,661 , lingkungan kerja = 2,111) kurang dari (<) 5 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas. Hal itu berarti bahwa variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolonialitas.

3. Uji Statistika

a. Uji Regresi Linier Berganda

Teknik analisa regresi berganda digunakan untuk penelitian yang ingin mengungapkan adanya pengaruh variabel independen

90

dan variabel dependen. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh variabel kepemimpinan transformasional, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BTN Syariah KC Semarang. Dalam perhitungannya diketahui model regresi dari tabel koefisien sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents T Sig. Collinearity Statistics B Error Beta Std. Tolerance VIF 1(Constant) -22.949 5.789 -3.964 .000 Kepimpimpinan Transformasional .257 .086 .260 3.007 .004 .536 1.866 Motivasi .386 .154 .213 2.498 .016 .554 1.806 Kompensasi .394 .134 .240 2.942 .005 .602 1.661 Lingkungan kerja .540 .131 .380 4.126 .000 .474 2.111 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Nilai koefisien regresi yang digunakan yaitu standardized coefficients. Dari nilai tersebut maka dibuat persamaan linear sebagai berikut:

Y = 0,260X1+0,213X2+0,240X3+0,380X4

Y = Kinerja Karyawan

91

X2 = Motivasi X3 = Kompensasi X4 = Lingkungan Kerja

Dari persamaan diatas maka dapat disimpulkan:

1) Nilai signifikansi kepemimpinan transformasional (X1) adalah sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.

2) Nilai signifikansi motivasi (X2) adalah sebesar 0,016 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan.

3) Nilai signifikansi kompensasi (X3) adalah sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan.

4) Nilai signifikansi lingkungan kerja (X4) adalah sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan

a. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing– masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t tabel dihitung dengan rumus df (degree of freedom) = n-k sehingga df = 60-4 = 56, maka nilai t tabel sebesar 2,00324 dapat dilihat pada

92

lampiran. Hasil output untuk uji statistik t dilihat melalui tabel

coefficient sebagai berikut :

Tabel 4. 11 Hasil Uji t Coefficientsa Model T Sig. 1(Constant) -3.964 .000 Kepemimpinan transformasional 3.007 .004 Motivasi 2.498 .016 Kompensasi 2.942 .005 Lingkungan kerja 4.126 .000

Deendent Variable: kinerja karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat diketahui bahwa :

a) Nilai signifikansi kepemimpinan tarnsformasional (X1) adalah sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.

b) Nilai signifikansi motivasi (X2) adalah sebesar 0,016 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan.

93

c) Nilai signifikansi kompensasi (X3) adalah sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan.

d) Nilai signifikansi lingkungan kerja (X4) adalah sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

b. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji kelayakan model regresi, apakah model regresi tersebut layak digunakan untuk peramalan atau tidak. Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 12 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum Squares of Df Mean Square F Sig. 1Regression 1041.161 4 260.290 48.435 .000a

Residual 295.572 55 5.374 Total 1336.733 59

a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja (X4), kompensasi (X3),motivasi (X2), kepemimpinan transformasional (X1)

b. Dependent Variable Kinerja Karyawan

94

Berdasarkan tabel 4.12 tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau sebesar 0% dengan ketentuan signifikansi yang digunakan adalah <0,05 (α=5%) artinya bahwa variabel independen berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 0%. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel :

1) Jika Fhitung> Ftabel, maka H0 ditolak 2) Jika Fhitung< F tabel, maka Ha diterima

Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 48,435. Dan df1= 4 (variabel bebas), dan df2 = 60, didapat nilai Ftabel = 2,54. Karena nilai Fhitung (48,435) > nilai Ftabel (2,54) maka H0 ditolak dan terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresinya layak digunakan untuk peramalan.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau pengaruh yang diberikan oleh variabel kepemimpinan transformasional (X1), motivasi (X2), kompensasi (X3), lingkungan kerja (X4), mampu menjelaskan variabel Kinerja Karyawan (Y). Koefisien determinasi dari model ini ditunjukkan oleh besarnya Adjusted R Square (R2). Banyak para peneliti menganjurkan untuk menggunakan Adjusted

95

R2 Square dalam pengevaluasi model regresi terbaik. Karena nilainya dapat naik atau turun apabila satu variabel independen dimasukkan kedalam model regresi. Adjusted R Square (R2) dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 13

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .883a .779 .763 2.31820

a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, kompensasi, motivasi, kepemimpinan transformasional

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa besarnya adjusted R Square (R2) adalah sebesar 0,763. Hal tersebut berarti 76,3% variasi variabel Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas berupa kepemimpinan transformasional, motivasi, kompensasi, dan lingkungan kerja. Sedangkan sisanya 23,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati.

Dokumen terkait