BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data ( Nursalam 2013 ). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto 2006).
Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Uji instrumen ini dikatakan reliable jika r hitung atau hasil nilai alpa lebih besar dari r tabel. Pada kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety ( HRS-A ), yang sudah dikembangkan oleh kelompok Psikiatri Biologi Jakarta ( KPBJ ) dalam bentuk Anxiety Analog Scale ( AAS ). Menurut skala HARS terdapat
37
14 symptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 ( nol present ) sampai dengan 4 ( severe ). Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala HARS sudah diperoleh hasil yang valid dan reliable ( Rahmy 2013 ).
3.7 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada Kepala Klinik Margo Husodo Gondang Sragen.
2. Setelah mendapatkan surat persetujuan dari Kepala Klinik Margo Husodo Gondang, peneliti mengumpulkan data tentang ibu hamil primigravida trimester III.
3. Setelah mendapatkan data, peneliti membuat undangan dan diserahkan ke Klinik Margo Husodo untuk diberikan kepada masing – masing ibu hamil untuk berkumpul di Aula Kelurahan sebagian dari responden peneliti mendatangi satu persatu rumah ibu hamil guna mendapatkan data penelitian. Setelah itu peneliti melakukan pendekatan dengan calon responden, untuk menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, kemudian setelah calon responden mengerti dengan tujuan dan manfaat peneliti memberikan lembar informed
consent dan calon responden menandatanganinya. Selanjutnya ibu
hamil yang bersedia menjadi responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan menggunakan audio visual yang berdurasi selama 5 menit, kelompok kedua diberikan pendidikan kesehatan dengan lembar balik sebanyak 4 lembar. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan responden diberikan pretest dimana peneliti mengisi kuesioner kecemasan berdasarkan data yang diperoleh dari ibu hamil trimester III tentang kecemasan. Setelah dilakukan pretest peneliti memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok pertama dengan audio visual tentang persalinan yang berdurasi selama 5 menit, Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual peneliti memberikan posttest tentang kecemasan yang dialami ibu hamil trimester III pada kelompok perlakuan. Selanjutnya dihari kedua peneliti mengumpulkan ibu hamil trimester III untuk diberikan pendidikan kesehatan, responden diberikan pretest dimana peneliti mengisi kuesioner kecemasan berdasarkan data yang diperoleh dari ibu hamil trimester III tentang kecemasan. Selanjutnya peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik sebanyak 4 lembar kepada kelompok dua. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik peneliti memberikan posttest tentang kecemasan yang dialami ibu hamil trimester 3 pada pada kelompok kontrol.
39
3.8 Teknik Pengolahan
Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan tahap sebagai berikut :
1. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner dari responden. Hal ini dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan segera dapat dilengkapi. Selama proses penelitian ada beberapa data yang tidak terisi sehingga peneliti meminta responden untuk melengkapinya sehingga didapatkan data yang lengkap.
2. Coding
Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mempermudah mengolah data, hanya 1 variabel diberi kode yaitu variabel dependen (Nursalam 2013). Tingkat kecemasan yang menjawab nilai 0 adalah tidak ada gejala, 1 adalah gejala ringan, 2 adalah gejala sedang, 3 adalah gejala berat, 4 adalah gejala berat sekali.
3. Entry data
Merupakan suatu proses pemasukan data kedalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan program komputer.
4. Cleaning
Cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang dimasukkan
proses pembersihan data. Dalam proses ini peneliti melakukan pengecekan ulang untuk memastikan bahwa semua data yang dimasukkan dalam program komputer telah sesuai dengan data asli yang didapat di lapangan.
5. Tabulating
Kegiatan memasukkan data hasil penelitian kedalam tabel kemudian diolah dengan bantuan komputer.
3.9 Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik statistik kuantitatif dengan menggunakan analisis unviariat dan bivariat. Pada penelitian ini menggunakan sistem komputer dalam penghitungan data. Adapun analisa yang digunakan sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan suatu analisa yang digunakan untuk menganalisis tiap-tiap variabel dari hasil penelitian yang menghasilkan suatu distribusi frekuensi dan prosentase dari masing-masing variabel (Notoatmodjo 2005).
Analisa univariat juga digunakan untuk menggambarkan nilai mean yang digunakan untuk data yang tidak dikelompokkan ataupun data yang sudah dikelompokkan, nilai median yang merupakan nilai yang berada di tengah dari suatu nilai atau pengamatan yang disusun, serta
41
nilai modus yang digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi ( Hidayat 2007). Analisa univariat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3 sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik melalui kuesioner kemudian di tabulasi dan dikelompokan dalam bentuk tabel. 2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang akan dilakukan pada dua variabel penelitian yang dianggap saling berhubungan ataupun saling berkolerasi (Notoatmodjo 2005). Analisis bivariat adalah analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono 2013). Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas disini menggunakan uji Kolmogorof Smirnov karena pada umumnya lebih sering digunakan untuk uji normalitas (Sugiyono 2012). Hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai
pre-test pada kelompok perlakuan sebesar 0,004 dan pre-pre-test pada kelompok
kontrol sebesar 0,862 sehingga p value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Nilai post-test pada kelompok perlakuan sebesar 0,010 dan post-test pada kelompok kontrol sebesar 0,798 sehingga p value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi tida normal.
Analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan
dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester III dengan rumus Sugiyono (2012) sebagai berikut:
U1 = n1n2+݊ͳሺ݊ͳെͳሻ ʹ – R1 U2 = n1n2+݊ʹሺ݊ʹെͳሻ ʹ – R2 Keterangan : n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2 U1 : Jumlah peringkat 1 U2 : Jumlah peringkat 2
R1 : Jumlah rangking pada sampel n1
R2 : Jumlah rangking pada sampel n2
Intepretasi hasil uji statistic :
H0 artinya tidak ada pengaruh antara pendidian kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil hamil trimester 3.
Ha artinya ada pengaruh antara pendidian kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil hamil trimester 3.
Analisa hasil uji statistik :
Apabila p value ≤ 0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan audio visual dan lembar balik. Apabila p value > 0,05 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh antara pendidikan audio visual dengan lembar balik.
43
3.10 Etika Penelitian
Ada beberapa etika yang dilakukan untuk mendukung kelancaran penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Informed consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti
dengan calon responden dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. Calon responden bersedia menjadi responden maka dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan Identitas)
Anonimity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak
mencantumkan nama responden dan tanda tangan pada lembar alat ukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Kode yang digunakan berupa nama responden.
3. Confidentiality (Kerahasiaan Informasi)
Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau masalah lain yang menyangkut privacy klien. Hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian yaitu usia ibu, usia kehamilan, pendidikan ibu dan pekerjaan.
44 BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Klinik Margo Husodo Gondang pada Maret 2014 sebanyak 30 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang responden. Satu kelompok mendapat perlakuan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan kelompok yang lain sebagai kelompok kontrol mendapat pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibedakan menurut usia ibu, usia kehamilan ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu. Adapun hasilnya akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut:
4.1.1 Karakteristik Responden Menurut Usia
Karakteristik responden menurut usia hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Menurut Usia ( n = 30 ) Usia
Kelompok Kelompok Perlakuan Kontrol
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%)
20 – 25 4 26.7 2 13.3
26 – 30 7 46.7 6 40.0
31 – 35 4 26.7 7 46.7
Jumlah 15 100 15 100
Hasil analisis pada Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual mayoritas berusia 26-30 tahun yaitu
45
sebanyak 7 responden (46,7%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik mayoritas responden berusia 31-35 tahun yaitu sebanyak 7 responden (46,7%).
4.1.2 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Karakteristik responden menurut pendidikan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan ( n = 30 ) Pendidikan
Kelompok Kelompok Perlakuan Kontrol
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%)
SD 0 0 4 26.7
SMP 10 66.7 8 53.3
SMA 5 33.3 3 20.0
Jumlah 15 100 15 100
Hasil analisis pada Tabel 4.2 diketahui bahwa karakteristik responden menurut pendidikannya untuk kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual, mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 10 responden (66,7%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik, mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 8 responden (53,3%). 4.1.3 Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Karakteristik responden menurut pekerjaan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ( n = 30 ) Pekerjaan
Kelompok Kelompok Perlakuan Kontrol
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 8 53.3 11 73.3
Wiraswasta 4 26.7 4 26.7
Swasta 3 20.0 0 0
Jumlah 15 100 15 100
Hasil analisis pada Tabel 4.3 diketahui karakteristik responden menurut pekerjaannya untuk kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual, mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 8 responden (53,3%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik, mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 11 orang (73,3%).
4.2 Analisis Univariat
4.2.1. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Klinik Margo Husodo Gondang Sebelum dan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Persalinanio dengan Audio Visual.
Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.
47
Tabel 4.4. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Setelah diberi Pendidikan Kesehatan Denga Audio Visual Tingkat Kecemasan
Perlakuan
Pretest Posttest
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) Tidak Ada Cemas
Cemas Ringan Cemas Sedang 0 0 4 0 0 26,7 10 5 0 66,7 33,3 0 Cemas Berat
Cemas Berat Sekali
11 0 73.3 0 0 0 0 0 Jumlah 15 100 15 100
Hasil analisis pada Tabel 4.4 diketahui bahwa responden sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual mayoritas responden mempunyai tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 11 responden (73,3%). Setelah dilakukan pendididikan kesehatan dengan audio visual mayoritas responden tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 10 responden (66,7%).
4.2.2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Klinik Margo Husodo Gondang Sebelum dan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Persalinan dengan Lembar Balik.
Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Setelah diberi Pendidikan Kesehatan Dengan Lembar Balik Tingkat Kecemasan
Kontrol
Pretest Posttest
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) Tidak Ada Cemas
Cemas Ringan Cemas Sedang 0 0 5 0 0 33,3 2 10 0 13,3 86,7 0 Cemas Berat
Cemas Berat Sekali
10 0 66,7 0 0 0 0 0 Jumlah 15 100 15 100
Hasil analisis pada Tabel 4.5 diketahui bahwa responden sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik mayoritas responden mempunyai tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 10 responden (66,7%). Setelah dilakukan pendididikan kesehatan dengan lembar balik mayoritas responden mengalami cemas ringan yaitu sebanyak 10 responden (86,7%).
4.3 Analisis Bivariat
Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov Test. Hasil uji normalitas Kolmogorof-Smirnov Test dapat dilihat pada Tabel 4.6.
49
Tabel 4.6
Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov Test (n = 30)
Pre-test Post-test Kelompok perlakuan (p value) 0,004 0,010 Kelompok kontrol (p value) 0,862 0,798
Hasil analisis pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai pre-test pada kelompok perlakuan sebesar 0,004 dan pre-test pada kelompok kontrol sebesar 0,862 maka data berdistribusi tidak normal. Nilai post-test pada kelompok perlakuan sebesar 0,010 dan post-test pada kelompok kontrol sebesar 0,798 maka data berdistribusi tida normal. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney karena distribusi data tidak normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Mann-Whitney pre-test
p value
Perlakuan
0,624 Kontrol
Hasil analisis Tabel 4.7 dapat diketahui p value pre-test kedua kelompok adalah 0,624 sehingga nilai p value lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai pre-test pendidikan kesehatan tentang proses persalinan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan.
Tabel 4.8
Hasil Uji Mann-Whitney post-test
p value
Perlakuan
0,006 Kontrol
Hasil analisis pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa p value pada kedua kelompok adalah 0,006 dimana nilai p value yang didapat dari perhitungan kurang dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai p value
post-test pendidikan kesehatan tentang proses persalinan antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol ada perbedaan. Tabel 4.9
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test Pada Kelompok Perlakuan
Variabel p value
Sebelum Audio Visual
Sesudah Audio Visual 0,001
Hasil analisis pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa p value pada kelompok perlakuan sebesar 0,001, dimana nilai p value < 0,05 sehingga H0
ditolak artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual terhadap kecemasan ibu hamil trimester III.
Tabel 5.0
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Pada Kelompok Kontrol
Variabel p value
Sebelum Lembar Balik
Sesudah Lembar Balik 0,001
Hasil analisis pada Tabel 5.0 dapat diketahui bahwa p value pada kelompok kontrol sebesar 0,001, dimana nilai p value < 0,05 sehingga H0
51
ditolak artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester III.
52 BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang sudah didapatkan yang meliputi karakteristik responden seperti usia, usia kehamilan, pendidikan dan pekerjaan. Analisa univariat dan juga membahas analisa bivariat. Pembahasan hasil penelitian akan dibahas dengan membandingkan antara hasil penelitian dengan teori yang sudah ada dan juga hasil penelitian – penelitian sebelumnya.
5.1 Karakteristik responden 1. Usia
Hasil analisis distribusi responden berdasarkan usia pada penelitian ini didapatkan bahwa usia ibu hamil di Klinik Margo Husodo Gondang pada kelompok perlakuan rata – rata usia 26 – 30 tahun sebanyak 46,7 persen. Rata – rata usia pada responden yang ada membuktikan bahwa individu pada usia menengah akan lebih banyak menggunakan waktunya untuk membaca (Desmita dikutip dalam Setiawan 2008). Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini (Notoatmodjo 2007). Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo 2005).
53
2. Pendidikan
Hasil analisis pada distribusi responden berdasarkan pendidikan, didapatkan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil di Klinik Margo Husodo Gondang baik pada kelompok perlakuan dan kontrol 66,7% berpendidikan SMP dan 33,3 % berpendidikan SMA. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami kecemasan menjelang persalinannya yang belum memperoleh penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan tentang proses persalinan, dan ditemukan lebih banyak yang tingkat pendidikannya SMP. Dilihat dari level pendidikan, pendidikan SMP bukan termasuk katagori pendidikan yang sangat rendah tetapi menengah pertama, hal ini kemungkinan disebabkan oleh ibu pada level pendidikan ini lebih cepat tanggap dan memilih untuk mencari pertolongan kefasilitas kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pendidikan rendah (Fidianty 2010).
Pendidikan perlu diidentifikasi untuk memastikan bahwa kelompok yang akan dibandingkan pada penelitian ini bersifat setara. Tingkat pendidikan menjadi penting untuk diidentifikasi atau dipertimbangkan karena tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang (Dewi dikutip dalam Aisah 2011). Tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya (Oktarina, Hanafi & Budisuari 2009). Pendidikan yang
lebih tinggi akan memberikan pengetahuan lebih besar, sehingga menghasilkan kebiasaan mempertahankan kesehatan lebih baik. Seseorang yang ketika menyadari masalah kesehatan, mereka yang berpengetahuan akan cenderung mencari petolongan secepatnya untuk mengatasi masalah (Potter & Perry 2006). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendidikan, pengalaman, dan fasilitas. Seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi melalui pendidikan, baik dari orang lain maupun media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Djannah, Suryani & Purwati 2009).
3. Pekerjaan
Hasil analisis pada distribusi responden berdasarkan pekerjaan didapatkan bahwa pekerjaan ibu hamil di Klinik Margo Husodo Gondang pada kelompok perlakuan dan lembar balik 73,3% ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, , 26.7% bekerja sebagai wiraswasta, dan 20% ibu sebagai swasta. Dilihat dari status pekerjaan ibu yang tidak bekerja akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mendapatkan informasi dari berbagai media, seperti majalah dan televisi yang akan meningkatkan pengetahuannya (Dewi dikutip dalam Aisah 2011). Ibu yang bekerja akan berpengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu yang bekerja tidak mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi (Notoatmodjo 2005). Penelitian ini juga sejalan dengan teori lain yang menyatakan bahwa responden yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga
55
sangat mendukung dalam menyediakan waktu untuk mendengarkan penyuluhan, membaca, dan mencoba melakukan tindakan penyuluhan yang dianjurkan (Emilia dikutip dalam Mandala 2008).
5.2 Analisa Univariat
5.2.1 Tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang proses persalinan dengan audio visual dan lembar balik di Klinik Margo Husodo Gondang.
Hasil analisis tabel 4.4 menunjukan bahwa kecemasan ibu hamil trimester III sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan audio visual yaitu sebanyak 26,7 % ibu mengalami kecemasan sedang, dan 73,3 % ibu mengalami kecemasan berat. Presentase terbesar yang dialami oleh ibu hamil trimester III adalah kecemasan berat.
Hasil analisis pada tabel 4.5 menunjukan bahwa kecemasan ibu hamil trimester III sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan lembar balik yaitu sebanyak 33,3 % ibu mengalami kecemasan sedang, dan 66,7 % ibu mengalami kecemasan berat. Presentase terbesar yang dialami oleh ibu hamil trimester III adalah kecemasan berat.
Hal ini menunjukan bahwa kecemasan yang dialami oleh ibu hamil trimester III dikarenakan persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses persalinan. Persalinan dipersepsikan sebagai
proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Hal ini membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang hebat menjelang kelahiran bayinya (lmiasih & Susanti 2010). Selain itu, pada trimester ketiga tingkat kecemasan seorang ibu hamil akan semakin meningkat sampai persalinan tiba. Nyeri selama persalinan juga merupakan salah satu faktor yang ditakuti oleh ibu hamil sehingga menyebabkan kecemasan saat menjelang persalinan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen 2005). Hal ini sesuai dengan penelitian lain bahwa tingkat kecemasan ibu hamil pada trimester III akan mengalami peningkatan menjelang persalinannya ( Arafah dan Aizar 2011).
5.2.2 Tingkat kecemasan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang proses persalinan dengan audio visual dan lembar balik di Klinik Margo Husodo Gondang..
Hasil analisis tabel 4.4 menunjukan bahwa kecemasan ibu hamil trimester III setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan audio visual dari 15 reponden, 10 responden mengalami penurunan kecemasan yaitu 66,7 % ibu tidak mengalami kecemasan dan 5 responden yaitu sebanyak 33,7 % ibu mengalami kecemasan ringan. Hal ini menunjukan bahwa ada penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan pendidikan kesehatan dengan audio visual.
Hasil analisis tabel 4.5 menunjukan bahwa kecemasan ibu hamil trimester III setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan
57
lembar balik dari 15 reponden, 13 responden mengalami penurunan pada tingkat kecemasan yaitu 86,7 % ibu mengalami kecemasan ringan dan 2 responden sebanyak 13,3 % ibu tidak mengalami kecemasan. Hal ini menunjukan bahwa ada penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan lembar balik.
Sesuai dengan metode Dick-Read untuk mengganti rasa cemas dan takut tentang hal yang tidak diketahui melalui pemahaman dan keyakinan, salah satunya dengan pemberian informasi tentang persalinan dan melahirkan. Pada umumnya ibu primigravida belum mempunyai bayangan mengenai kejadian-kejadian yang akan dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan terjadi, sehingga hal ini menimbulkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005). Seorang ibu telah mendapat informasi atau mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, cenderung akan mengurangi rasa cemas yang dialaminya (Aprilia 2010). Hal ini juga dikemukakan Muskibin (2006) bahwa untuk mempersiapkan diri dengan berbagai informasi tentang hal-hal yang menyangkut persalinan merupakan salah satu cara terbaik untuk menghadapi persalinan.
5.3 Analisa Bivariat
Hasil penelitian untuk pretest audio visual dan lembar balik didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan penelitian lain dimana tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan dikarenakan persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses persalinan. Persalinan dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa