BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas instrumen digunakan untuk
mengukur tingkat kebenaran hasil kuisioner dengan menggunakan Software SPSS
16. Metode yang digunakan dalam software ini adalah alpha cronbach. Apabila
hasil uji validitas valid maka selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengujian
reliabilitas untuk proses analisa data. Sebaliknya apabila validitas tidak valid
maka kuisioner yang tidak valid akan dihilangkan dan tidak dilakukan pengujian
reliabilitas.
3.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel
internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen
secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran
pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan
dengan menggunakan Rumus [3.3] korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002) sebagai berikut:
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek
x : Skor item
y : Skor total
∑ x : Jumlah skor items
∑ y : Jumlah skor total
∑ x 2 : Jumlah kuadrat skor item ∑ y 2 : Jumlah kuadrat skor total ( Suharsimi Arikunto, 2002)
Dalam kaitannya dengan besaran angka korelasi ini dikatakan bahwa
koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, sekitar 0,4541, sudah dapat diterima dan
dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,4541
maka dianggap tidak valid/ tidak memuaskan. LAMPIRAN 3
Tabel 3.9 Validitas Kuisioner
Koefisien Relasi r kritis Keterangan
r hitung < r kritis 0,4541 Tidak Valid
r hitung ≥ r kritis 0,4541 Valid
Sumber : Azwar, 2000
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi
yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk
menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan
layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,01, artinya suatu item
38
penelitian ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria
menggunakan tabel r pada taraf signifikansi 0,01 (signifikansi 10% atau 0,01
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)(Agung
Sembada 2012).
Nilai dari r tabel diperoleh dari perhitungan rumus Degree of Freedom dengan
penjelasan sebagai berikut :
...[3.4]
Keterangan :
: Degree Of Freedom
: Jumlah Pertanyaan dalam Kuisioner
Sehingga didpatkan hasil sebagai berikut
Df = 24 – 2 = 22
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari Degree Of Freedom adalah 22.
Dengan taraf signifikansi sebesar 0.01 dengan arti keputusan yang diambil pada uji
validitas ini memiliki keyakinan sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
r tabel adaalh 0,4541.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (Singarimbun, 1995). Alat ukur dapat
dikatakan reliabel jika alat tersebut dalam mengukur sesuatu gejala pada waktu
yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Disamping itu,
reliabilitas merupakan syarat bagi suatu penelitian. Jika suatu instrumen tidak
menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus [3.5] Cronbach’s Alpha (Husein, 2005) yaitu:
...
[3.5] Keterangan : : Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya Item∑ : Jumlah Variabel Item
: Varian Total
Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuisioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan program komputer. Item dikatakan
reliabel jika nilai alpha cronbach > nilai kritis. Dimana nilai r kritis yang
ditetapkan adalah 0,6. Selanjutnya output yang didapat akan dibandingkan dengan
uji signifikansi dengan uji t.
Tabel 3.9 Reliabilitas Kuisioner
Koefisien reliabilitas a kritis Keterangan
a < r kritis 0,60 Tidak Reliabel
a ≥ r kritis 0,60 Reliabel
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka
yang disebut koefisien reliabilitas. Nilai yang dihasilkan berkisar antara 0 dan 1.
Dimana semakin mendekati 1 maka semakin handal item item yang digunakan
40
3.5.3 Metode Alpha Cronbach
Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
pengukuran. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha
Cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala
itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterprestasikan seperti yang tertera pada tabel 3.9
berikut.
Tabel 3.9 Value Alpha Cronbach
No Value Keterangan
1 Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20 kurang reliabel 2 Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40 agak reliabel 3 Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60 cukup reliabel 4 Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 reliabel
5 Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 sangat reliabel (Triton, 2005) .
3.5.4 Perangkat Lunak SPSS 16.
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis
statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat
SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian
dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama
kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama
SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi
windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai
versi terbaru sekarang).
Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik
untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal
Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk
melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik,
riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS
Statistikal Product and Service Solutions.
SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara
langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data
mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris
(cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis,
sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing
kasus.
Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan
prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki
tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output,
42