• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL."

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

FITRIA AFRIANTI 1135010018

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” J AWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

Disusun Oleh : FITRIA AFRIANTI

NPM : 1135010018

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Sistem Infor masi Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 23 Desember 2014

Pembimbing :

Pr iza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Ir . Sutiyono, MT.

(3)

EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” J AWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

Disusun Oleh : FITRIA AFRIANTI

NPM : 1135010018

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Pada Tanggal 23 Desember 2014

Menyetujui, Dosen Pembimbing 1

Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 3 8607 13 0350 1

Dosen Pembimbing 2

Doddy Ridwandono, S.Kom NIP/NPT. 37805 070 2181

Mengetahui,

Ketua Pr ogram Studi Sistem Infor masi Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

(4)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut : Nama : Fitria Afrianti

NPM : 1135010018

Program Studi : Sistem Informasi

Telah mengerjakan revisi Ujian Negara Lisan Skripsi pada tanggal 23 Desember 2014 dengan judul :

“EVALUASI KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” J AWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL”

Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi Ujian Negara Lisan Skripsi dan diijinkan untuk membukukan laporan Skripsi dengan judul tersebut.

Surabaya, 30 Desember 2014 Dosen Penguji yang memeriksa revisi :

1. Pr isa Marga K, S.Kom, M.Cs NIP/NPT. 3 8211 06 0206 1

{ }

2. Pr iza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 3 8301 06 0212 1

{ }

(5)

Metode Servqual

Pembimbing I : Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom, Pembimbing II : Doddy Ridwandono, S.Kom

ABSTRAK

Sistem informasi akademik (SIAMIK) merupakan tiang utama dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan akademik bagi mahasiswa. Skripsi ini mengambil studi kasus pada SIAMIK di UPN Jatim. SIAMIK merupakan media informasi yang digunakan untuk menangani registrasi KRS, KHS, pendaftaran Ujian, mencatat prosentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, dan mencetak transkrip nilai, yang menyebabkan SIAMIK sangat dibutuhkan oleh semua mahasiswa. Dari situlah timbul kebutuhan untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna atas pelayanan yang diberikan. Tujuannya, untuk mengetahui apakah SIAMIK sudah dimanfaatkan secara optimal. Metodologi yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan adalah Service Quality. Metode ini khusus digunakan untuk mengukur kepuasan pelayanan atas jasa yang diberikan.

Hasil Analisa Servqual (Gap) diantara tingkat Harapan dengan Persepsi untuk setiap atribut pertanyaan berada pada nilai rata-rata sebesar 3.514 untuk 24 Indikator tingkat harapan, dan 3.275 tingkat persepsi terlihat pada tingkat persepsi yang berada dibawah tingkat Harapan. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden memiliki pandangan yang negatif terhadap Sistem Informasi Akademik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa indikator pada kuadaran III yang perlu ditingkatkan kualitas layanannya antara lain: Data dosen selalu tepat, Sistem dapat akses setiap saat, kecepatan akses, dapat memberikan masukan terhadap pengembang, dapat melaporkan permasalahan, masalah yang di laporkan diselesaikan dengan cepat, Masukan diakomodasi dengan baik, Saran ditanggapi oleh pengelola, Terdapat sosialisai untuk pengembangan dari SIAMIK.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Teknologi Industri Program Studi Sistem Informasi Uiversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai dengan Desember 2014. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang Tua yang telah mendukung, mendoakan saya dan memberikan uang saku selama kuliah

2. Bu Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom, Bapak Doddy Ridwandono S.Kom yang sudah merelakan waktunya untuk membantu dan membimbing saya selama proses pengerjaan Skripsi.

3. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPNV Jatim.

4. Bapak M. Irwan Afandi, ST, M.sc, selaku sekretaris Program Studi Sistem Informasi Informasi Fakultas Teknologi Industri UPNV Jatim yang telah banyak memberikan nasihat-nasihat positif yang sangat bermanfaat baik secara akademik maupun non-akademik.

5. Bu Eka Dyar Wahyuni S.Kom selaku dosen penguji seminar proposal yang sudah memberi masukan dalam pembuatan judul tugas akhir saya. Serta sudah dengan ikhlas menerima judul tugas akhir saya.

(7)

selama skripsi.

8. Bapak Prisa Marga Kusumantara S.kom. M.cs yang selalu memberikan masukan-masukan positif kepada saya maupun teman-teman saya.

9. Ibu Siti Mukaromah, S.Kom selaku dosen Pembimbing PKL saya yang selalu memberikan info, tips, masukan, dan saran yang sangat bermanfaat bagi saya. 10. Teman-teman RJ-45. Asti Kirana, Dodik Hafiidh Kurniawan, Setyarini, Rizka

Annisa dan Riris Arista yang selalu mensupport, selalu menemani, mau mendengarkan curhatan saya selama 3 tahun ini.

11. Seluruh bapak dan ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri UPNV Jatim yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.

12. Teman-Teman Mahasiswa Sistem Informasi yang turut memberi masukan dan dukungan.

13. Semua pihak yang tidakdapat dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan sampai selesai laporan kerja praktek ini.

Akhir kata, saya berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi kita semua

Surabaya, Desember 2014

(8)

v

2.2 Sistem Informasi Akademik... 8

2.3 Kualitas layanan (Service Quality) ... 10

2.4 Structural Equation Modeling (SEM) ... 17

2.5 Likert’s Summarted Rating/ Skala Likert ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

(9)

3.4 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner ... 25

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 36

3.6 Analisa Data ... 42

3.7 Kesimpulan dan Saran ... 47

BAB IV PENGUMPULAN DATA ... 48

4.1 Sejarah UPN “Veteran” Jawa Timur ... 48

4.2 SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur ... 50

4.3 Kualitas layanan (Service Quality) ... 54

4.4 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner ... 55

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

4.6 Analisa Deskripsi Statistik ... 64

BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL ... 71

5.1 Analisa Implementasi Model ... 71

5.2 Hasil Uji Struktural Model ... 94

5.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 96

5.4 Analisis Importance Performance Analysis ... 101

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

6.1 Kesimpulan ... 110

6.2 Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

(10)

vii

KUISIONER ... 138

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur... 10

Gambar 2.2 model kualitas layana (Gap model) ... 12

Gambar 3.1 metodologi penelitian ... 22

Gambar 3.2 Spesifikasi Pemodelan Servqual ... 25

Gamabar 3.3 Model Hipotesis Servqual ... 45

Gambar 4.1 halaman awal SIAMIKUPN “Veteran” Jawa Timur... 51

Gambar 4.2 Tampilan Website setelah mahasiswa Login ... 52

Gambar 4.3 Tampilan KRS pada SIAMIK “Veteran” Jawa Timur ... 53

Gambar 4.4 Tampilan menu KHS pada SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur 53 Gambar 4.5 Tampilan transkrip pada SIAMIK UPN “Veteran” Jatim... 54

Gambar 4.6 dimensi Service Quality ... 55

Gambar 4.7 data Responden tiap fakultas ... 64

Gambar 4.8 Data Responden tiap Program Studi... 67

Gambar 4.9 Data Jenis Kelamin Responden ... 69

Gambar 4.10 Data Angkatan Responden ... 70

Gambar 5.1 Analisis Faktor Konfirmatori Reliability ... 74

Gambar 5.2 Analisis Faktor Konfirmatori dimensi Tangibles ... 78

Gambar 5.3 Analisis Faktor Konfirmatori Responsiveness ... 82

Gambar 5.4 Analisis Faktor Konfirmatori Empathy ... 86

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 demensi servqual ... 13

Tabel 2.2 contoh pertanyaan dalam skala likert ... 20

Tabel 3.1 Variabel Reliablity ... 28

Tabel 3.2 Variabel Tangibles ... 29

Tabel 3.3 Variabel Responsiveness ... 30

Tabel 3.4 variabel Assurance ... 30

Tabel 3.5 variabel Emphaty ... 31

Tabel 3.6 Indikator Variabel ... 32

Tabel 3.7 Jumlah mahasiswa aktif disetiap fakultas ... 33

Tabel 3.8 Jumlah penyebaran kuisioner di masing masing fakultas ... 35

Tabel 3.9 Validitas Kuisioner ... 37

Tabel 3.9 Reliabilitas Kuisioner ... 39

Tabel 3.9 Value Alpha Cronbach ... 40

Tabel 4.1 Total Responden ... 57

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Persepsi ... 58

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Harapan ... 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi ... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Harapan ... 63

Tabel 4.6 Deskripsi data Responden tiap fakultas ... 66

(12)

ix

Tabel 4.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.9 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan ... 70

Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 72

Table 5.2 hasil data Outlier ... 73

Tabel 5.3 Goodness Of Fit Reliability ... 75

Tabel 5.4 Regression Weight Model Pengukuran Reliability ... 77

Tabel 5.5 Goodness Of Fit Tangible ... 78

Tabel 5.6 Regression Weight Model Pengukuran Tangibles ... 80

Tabel 5.7 Goodness Of Fit Responsiveness ... 82

Tabel 5.8 Regression Weight Model Pengukuran responsiveness ... 84

Tabel 5.9 Goodness Of Fit Empati ... 87

Tabel 5.10 Regression Weight Model Pengukuran Empati ... 89

Tabel 5.11 Goodness Of Fit Full model ... 90

Tabel 5.12 Regression Weight Model Pengukuran full model ... 93

Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Convergent dan Discriminant ... 94

Tabel 5.14 Hubungan Antar Konstruk ... 94

Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis ... 98

Tabel 5.17 Pengaruh Indikator dari setiap Dimensi ... 100

Tabel 5.18 rata-rata Harapan dan Persepsi ... 102

Table 5.19 paired sample test ... 103

Tabel 5.20 Tabel kuadran I ... 106

Tabel 5.21 Tabel kuadran II ... 107

(13)

2.1 Rumus Servqual ... 14

3.1 Rumus Probility Sampling... 34

3.2 Rumus Proportional Sampling... 35

3.3 Rumus korelasi Produk Momen ... 36

3.4 Rumus Degree of Freedom ... 38

3.5 Rumus Cronbach Alpha ... 39

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ... 118

LAMPIRAN 2 ... 122

LAMPIRAN 3 ... 125

LAMPIRAN 4 ... 126

LAMPIRAN 5 ... 128

LAMPIRAN 6 ... 130

LAMPIRAN 7 ... 131

LAMPIRAN 8 ... 132

LAMPIRAN 9 ... 133

LAMPIRAN 10 ... 134

LAMPIRAN 11 ... 135

LAMPIRAN 12 ... 136

(15)

1.1Latar Belakang

Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) merupakan tiang utama dalam

mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan akademik

bagi mahasiswa (Taryana, 2010). Saat ini hampir seluruh institusi pendidikan

menggunakan website SIAMIK sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi

kepada mahasiswa maupun dosen. SIAMIK sendiri merupakan salah satu bentuk

media massa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses

dimanapun dan kapanpun. Keberhasilan implementasi suatu Sistem Informasi

Akademik dapat diukur dari kepuasan pengguna atas penyampaian kualitas

layanan yang diterima. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap SIAMIK

tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan

fungsionalitasnya.

Skripsi ini mengambil studi kasus pada SIAMIK Universitas

Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur. SIAMIK UPN “Veteran”

Jawa Timur ini mulai dikembangkan pada bulan Juli tahun 1997, dimana pada

awalnya Sistem tersebut masih berupa aplikasi desktop. Seiring dengan

berkembangnya teknologi informasi, SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat

diakses melalui internet dan mobile phone. SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur

ini merupakan media resmi yang dikembangkan oleh pihak institusi tersebut

sebagai media informasi yang digunakan untuk menangani registrasi KRS (Kartu

(16)

2

mencatat prosentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, dan mencetak

transkrip.

Evaluasi untuk mengukur peningkatan kualitas layanan SIAMIK

dilakukan dengan mengambil sudut pandang dari tingkat kepuasan (persepsi dan

harapan) yang diterima oleh pengguna. Tujuannya, untuk mengetahui apakah

SIAMIK sudah dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisa

tentang faktor apa saja yang perlu ditingkatkan agar dapat memberikan kualitas

layanan yang lebih baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk

mengukur kepuasan pengguna atas kualitas layanan yang diterima adalah Service

Quality (Servqual). Metode yang dikembangkan oleh A. Parasuraman, V.A.

Zeithman dan L.L.Berry, dalam (Mudjahidin dan Yogi Arga Wiryawan, 2013).

Khusus digunakan untuk mengukur kepuasan pelayanan atas jasa yang diberikan.

Pemilihan metode servqual ini didasarkan pada instrumen Servqual yang telah

berkembang menjadi semacam standar untuk penilaian atas berbagai dimensi

kualitas layanan dimensi tersebut terdiri atas 5 (Lima) dimensi yaitu: Tangibles

(nyata), Reability (keandalan), Responsiveness (daya Tanggap), Assurance

(jaminan) dan emphaty (empati). Dalam penelitian ini akan, dilakukan analisa terhadap layan yang diterima dan layanan yang diharapkan oleh pengguna.

Evaluasi terhadap SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur, diharapkan

dapat membantu pihak institusi, khususnya bagi pengelola SIAMIK UPN

“Veteran” Jawa Timur, untuk memberikan keputusan untuk peningkatan kualitas

layanan dalam SIAMIK. Selain itu, pihak pengelola mampu melakukan

perbaikan-perbaikan agar dapat memberikan kepuasan kualitas layanan yang baik

(17)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, didapatkan suatu

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah metode Servqual dapat diterapkan untuk mengevaluasi SIAMIK

UPN “Veteran” Jawa Timur?

2. Bagaimana mengetahui ukuran tingkat kualitas layanan pada Sistem

Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur dengan menggunakan

metode Servqual?

1.3Batasan Masalah

Pada pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan beberapa batasan

masalah sebagai berikut:

1. Sistem yang diteliti adalah SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur yang

diakses oleh mahasiswa Strata Satu (S1).

2. Evaluasi terhadap penelitian ini hanya mengambil perspektif tingkat kualitas

layanan terhadap teknologi tanpa memperhatikan aspek penerapan lainnya

seperti tampilan website.

3. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang masih aktif kuliah di UPN

“Veteran” Jawa Timur.

(18)

4

1.4Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas, penyusunan skripsi ini

bertujuan antara lain:

1. Untuk menguji apakah metode evaluasi Servqual sesuai pada studi kasus

SIAMIK UPN ”Veteran” Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui ukuran tingkat kualitas layanan pada SIAMIK UPN

”Veteran” Jawa Timur dengan menggunakan metode Servqual.

1.5Manfaat

Adapun manfaat dalam penulisan tugas akhir ini adalah memberikan

rekomendasi kepada UPN “Veteran” Jawa Timur, berupa faktor-faktor yang harus

diperbaiki untuk memberikan peningkatan kualitas layanan pada SIAMIK UPN

“Veteran” Jawa Timur.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini diatur dan disusun dalam 6 (Enam) bab:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah

batasan masalah yang dibuat serta tujuan dari pembuatan skripsi

dan sistematika penulisan tugas akhir ini.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori penunjang yang

(19)

“Veteran” Jawa Timur, Kualitas layanan (Service Quality), Dimensi Service Quality, Metode Service Quality, Persepsi, Harapan/ekspektasi, Kepuasan, Structural Equation Modeling (SEM), Likert’s Summad Rating.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi

pelaksanaan dan metodologi skripsi, diantaranya seperti:

Metodologi penelitian, identifikasi masalah, konsep evaluasi

Servqual, studi literatur, penyusunan dan penyebaran kuisioner,

jenis dan sumber data, variabel penelitian, penentuan responden,

uji validitas dan reliabilitas, perangkat lunak SPSS 16, analisis

data, analisa deskriptif, uji hipotesis, Chi-square, kesimpulan dan

saran

BAB IV : PENGUMPULAN DATA

Bab ini menjelaskan tentang hasil pengumpulan data melalui

kuisioner, serta proses validasi dan reliabilitas data secara detail

meliputi: Sejarah UPN “Veteran” Jawa Timur, SIAMIK UPN

“Veteran” Jawa Timur, kualitas layanan (Service Quality),

penyusunan dan penyebaran kuisioner, uji Validitas dan

reliabilitas, hasil uji validitas persepsi, hasil uji validitas harapan,

hasil uji reliabilitas persepsi, hasil uji reliabilitas harapan, hnalisa

(20)

6

BAB V : IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL

Bab ini menjelaskan tentang proses analisis data secara detail

meliputi analisa implementasi model seperti: Analisa

implementasi model, hasil pengujian asumsi SEM, hasil

pengujian Model Pengukuran, hasil uji struktural model, hasil

pengujian hipotesis, analisis Importance Performance Analysis.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab akhir ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

(21)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang

penyelesaian penelitian ini, antara lain Definisi Sistem informasi, Sistem

Informasi Akademik, Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timu,

Kualitas layanan (Service Quality), Dimensi Service Quality, Metode Service

Quality, Persepsi, Harapan/ekspektasi, Kepuasan,Structural Equation Modeling

(SEM), Likert’s Summarted Rating.

2.1 Definisi Sistem infor masi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam susatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, Robert A. Leitch dan

K. Roscoe Davis, dalam (Jogiyanto, 1990). Sistem informasi juga dapat

didefinisikan sebagai gabungan dari berbagai sistem yang saling terkait, dengan

menggunakan basis data dan sumber daya secara bersama-sama, (Wing Wahyu

Winarno 2004). Adapun komponen-komponen dari sistem informasi tersebut

yaitu:

1. Perangkat keras (Hardware), terdiri dari komputer, pheriferal (printer), dan

(22)

8

2. Perangkat lunak (Software), yang merupakan kumpulan dari perintah/fungsi

yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer

melaksanakan tugas tertentu.

3. Data, yang merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses

lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

4. Manusia, seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya.

5. Prosedur, seperti dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku penuntun

operasional (aplikasi) dan teknis.

Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan

elemen elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut

misalnya bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak

dapat berjalan dengan baik.

1. Input : sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang

nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

2. Proses : suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk

menghasilkan suatu informasi

3. Output : informasi-informasi yang dapat dengan mudah di peroleh, di mengerti

dan dimanfaatkan oleh masyarakat

Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk

memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem

informasi berbeda-beda bergantung kepada keperluan dan permintaan yang harus

dipenuhi, oleh karena kepentingan yang harus dilayani sangat beraneka ragam,

maka sistem informasi pun semakin beraneka ragam.

(23)

Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan

melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa,

dosen, administrasi akademik, keuangan dan data atribut lainnya. Sistem

Informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam

melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi

belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi

akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang

muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian

administrasi akademik. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali

terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada

proses ini Sistem Informasi Akademik dapat melakukan update untuk data

mahasiswa. Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat

diintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat

berupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian

yang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun

Akademik.

2.2.1 Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” J awa Timur

Sistem Informasi Akademik (SIAMIK) Universitas Pembangunan

Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur, SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur

ini mulai dikembangkan pada bulan Juli tahun 1997, dimana pada awalnya

Sistem tersebut masih berupa aplikasi desktop. Seiring dengan berkembangnya

teknologi informasi, SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dapat diakases

(24)

10

merupakan media resmi yang dikembangkan UPN “Veteran” Jawa Timur

sebagai informasi yang digunakan untuk menangani registrasi KRS (Kartu

Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), pendaftaran Ujian (UTS dan UAS),

mencatat prosentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, dan mencetak

Transkrip perkuliahan.

Gambar 2.1 Sistem Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur

2.3 Kualitas layanan (Service Quality)

Metode pengukuran kualitas layanan yang banyak digunakan secara luas

adalah metode Service Quality (Servqual.) Servqual berasal dari kata service

quality yang artinya kualitas layanan. Metode Servqual didasarkan pada Gap

Model yang dikembangkan oleh Parasuraman, et al. (1988, 1991, 1993, 1994)

dikutip dari Muluk (2008). Kualitas layanan merupakan selisih antara layanan

yang dirasakan atau dipersepsikan oleh konsumen (persepsi) dengan layanan ideal

(25)

Metode Servqual dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama

yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived

service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan oleh pelanggan (expected

service).

Selisih antara persepsi dengan harapan disebut dengan “gap” atau

kesenjangan kualitas layanan. Menurut Muluk (2008), berdasarkan gaps model of service quality, ketidaksesuaian muncul dari lima macam kesenjangan yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Satu kesenjangan (gaps), yaitu kesenjangan kelima yang bersumber dari sisi penerima pelayanan (pelanggan).

2. Empat macam kesenjangan yaitu kesenjangan pertama sampai dengan keempat bersumber dari penyedia jasa (manajemen).

Parasuraman, Berry dan Zeithaml, 1990 (Kotler, 2003) mengembangkan

conceptual model of service quality. Mereka memformulasikan sebuah model

kualitas pelayanan yang menyorot persyaratan-persyaratan utama agar dapat

menyajikan kualitas pelayanan yang dikehendaki. Menurut model ini, terdapat

lima gaps (kesenjangan) yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan

(26)

12

Gambar 2.2 model kualitas layanan (Gap model)

Kelima gap (kesenjangan) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan.

Kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah mengerti

terhadap apa yang diharapkan pelanggan.

2) Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan

dan spesifikasi kualitas pelayanan. Kesenjangan tersebut terjadi akibat kesalahan

penerjemahan persepsi manajemen perusahaan yang tepat atas harapan para

pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolak ukur kualitas pelayanan.

3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan

kepada pelanggan. Keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh

ketidakmampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memenuhi standar

(27)

4) Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi

eksternal. Kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak

mampu memenuhi jani-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal

melalui berbagai bentuk promosi.

5) Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.

Kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para

pelanggan.

2.3.1 Dimensi Service Quality

Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) telah melakukan berbagai

penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi 5 (lima)

dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi

kualitas pelayanan. Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut dapat

dilihat pada table 2.1 (Zulian, 2002):

Tabel 2.1 dimensi servqual

Dimensi Keterangan

1. Tangible (Nyata) Yaitu meliputi penampilan fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

2. Reliabiliti (Keandalan) Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

Yaitu keinginan para staf untuk membentuk para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

4. Assurance (Jaminan) Mencakup pengetahuan, kemampuan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

5. Emphaty (Empati) Meliputi kemudahan dalam melakukan

(28)

14

2.3.2 Metode Service Quality

Metode service quality (Servqual) dapat dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner dimana seorang responden menyatakan ekspektasi dan

perepsi nilai Sevqual diperoleh dengan mencari selisih atau yang biasa disebut

dengan Gap antara nilai persepsi pelanggan dengan nilai harapan pelanggan. Nilai

servqual tersebut akan menunjukan kesenjangan antara persepsi dengan harapan

pelanggan. Skor Servqual untuk tiap pasang pertanyaan bagi masing-masing

responden dapat dihitung berdasarkan rumus [1] berikut (Zeithlm, et, al.1990)

dalam (Tjiptono 2005).

… [1]

2.3.3 Per sepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi

manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.

Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan

ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi,

walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.

Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Menurut Sunaryo (2004). Terdapat dua macam persepsi, yaitu External

Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang

dari luar diri individu dan Self Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena

adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang

(29)

dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun

tentang keadaan diri individu.

Sugihartono (2007) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan

otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus

yang masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan

sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik

atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi

tindakan manusia yang tampak atau nyata.

Jalaludin Rakhmat,( 2007) menyatakan persepsi adalah pengamatan

tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan, Suharman (2005)

menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir

informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia”. Menurutnya ada

tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu

pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu kesamaan pendapat

bahwa persepsi merupakan suatu proses berfikir yang dimulai dari penglihatan

hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu

sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang

(30)

16

2.3.4 Harapan/ekspektasi

Pengertian tingkat harapan adalah suatu keadaan tertentu atau standar

tertentu seseorang menetapkan keinginan akan sesuatu yang ingin diperolehnya.

Apabila standar tertentu seseorang tersebut telah terpenuhi maka dalam keadaan

seperti itulah kepuasan dapat diperoleh (Teja Kusuma, 1997). Sedangkan (Olson

dan Dover, 1979) harapan didefinisikan sebagai kepercayaan terhadap atribut

yang diniliki produk atau performance yang terjadi, juga beberapa masa yang

akan datang.

Muluk (2008) Harapan konsumen terhadap layanan merupakan keinginan

atau permintaan ideal konsumen terhadap layanan yang akan diberikan oleh

penyedia layanan. Harapan konsumen harus menjadi acuan bagi penyedia layanan

untuk mendesain, menghasilkan dan menyampaikan layanan kepada konsumen.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harapan adalah keinginan

yang dipercayainya akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu

kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.

2.3.5 Kepuasan

Kepuasan menurut Oliver dalam Irawan (2002) adalah respon pemenuhan dari konsumen, dan dalam Tjiptono (2006), kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

Menurut Kotler (2003) Kepuasan pengguna dapat tercapai apabila produk

yang digunakan oleh pengguna sesuai dengan harapan bila harapan seorang

(31)

selanjutnya akan lebih mudah untuk mempertahankan dan mendapatkan pengguna

yang setia terhadap produk tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harapan adalah suatu

keadaan tertentu atau standar tertentu seseorang menetapkan keinginan akan

sesuatu yang ingin diperolehnya. Apabila standar tertentu seseorang tersebut telah

terpenuhi maka dalam keadaan seperti itulah kepuasan dapat diperoleh.

2.4 Structural Equation Modeling (SEM)

SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang

mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya,

konstruk laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara

langsung. SEM memungkinkan dilakukannya analisis di antara beberapa variabel

dependen dan independen secara langsung (Hair et al, 2006).

Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM),

dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang

ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi

lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu,

syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang

terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur

yang berdasarkan justifikasi teori. SEM adalah merupakan sekumpulan

teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara

simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel independen

(32)

18

SEM menjadi suatu teknik analisis yang lebih kuat karena

mempertimbangkan pemodelan interaksi, nonlinearitas, variabel-variabel bebas

yang berkorelasi (correlated independent), kesalahan pengukuran, gangguan

kesalahan-kesalahan yang berkorelasi (correlated error terms), beberapa variabel

bebas laten (multiple latent independent) dimana masing-masing diukur dengan

menggunakan banyak indikator, dan satu atau dua variabel tergantung laten yang

juga masing-masing diukur dengan beberapa indikator. Dengan demikian menurut

definisi ini SEM dapat digunakan alternatif lain yang lebih kuat dibandingkan

dengan menggunakan regresi berganda, analisis jalur, analisis faktor, analisis time

series, dan analisis kovarian (Byrne, 2010).

Yamin (2009) mengemukakan bahwa di dalam SEM peneliti dapat

melakukan tiga kegiatan sekaligus, yaitu pemeriksaan validitas dan reliabilitas

instrumen (setara dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian model hubungan

antar variabel laten (setara dengan analisis path), dan mendapatkan model yang

bermanfaat untuk prediksi (setara dengan model struktural atau analisis regresi).

Dua alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah

1. SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar

variabel yang bersifat multiple relationship. Hubungan ini dibentuk dalam

model struktural (hubungan antara konstruk dependen dan independen).

2. SEM dihitung menggunakan variable laten(Variabel yang tidak dapat

diukur secara langsung) misal kepuasan konsumen yang variabelnya harus

(33)

2.5 Likert’s Summarted Rating/ Skala Likert

Pertama kali dikembangkan oleh Rensis Linkert pada tahun 1932 dalam

mengukur sikap masyarakat. Skala ini hanya menggunakan item yang secara pasti

baik dan secara pasti buruk. Dalam instrumen penelitian istilah “Skala Likert”

tidaklah asing. Skala ini banyak digunakan dalam penelitian pendidikan, sosial

dan psikologi karena manfaatnya untuk menjaring sikap responden. Karena

luasnya penggunaan skala ini dan banyak mahasiswa belumlah tahu, baru sekedar

mendengar dan belum paham lebih jauh mengenai skala Likert dan

penggunaannya.

2.5.1 Konsep Skala Likert

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa

survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu

laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan

dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap

suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya

disediakan lima pilihan skala seperti pada table 2.2 dengan format seperti:

1. Sangat tidak setuju/Sangat tidak puas

2. Tidak setuju/tidak puas

3. Cukup setuju/cukup puas

4. Setuju/puas

(34)

20

Tabel 2.2 contoh pertanyaan dalam skala likert

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan

juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan

bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah

pilihan tersebut ternyata sangat mirip.

Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik

tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan

juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang

memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.

2.5.2 Prosedur dalam membuat Skala Likert :

1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan

masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai

dan tidak disukai.

2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup

representatif dari populasi yang ingin diteliti.

3. Menyusun blue print untuk memandu penyusunan alat ukur seperti

indikator yang secara teortitis-logus memberi kontroibusi yang lebih besar

harus diberikan dengan pertanyaan yang lebih banyak.

4. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia

(35)

dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi

skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang

tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting

adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga

apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi,

tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.

5. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor

masing-masing item dari individu tersebut.

6. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata

batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya,

responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat

sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang

tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau

rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari

pertanyaan.

7. Setelah item di uji coba kepada responden, lalu diuji tingkat validitas dan

reabilitas dari item-item tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkatan kevalidan suatu instrumen sedangkan reliabilitas

merupakan penilaian tingkat konsistensi terhadap hasil pengukuran bila

dilakukan multiple measurement pada sebuah variabel suatu alat ukur

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat sebuah alur kerja yang

dilakukan mulai dari awal hingga akhir penelitian urutan alur kerja penelitian

dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 metodologi penelitian

Tahap pendahuluan sebelum melakukan penelitian

Studi literatur dan pengumpulan data website SIAMIK UPN JATIM kuisioner valid maka kusioner siap diisi oleh keseleruhan responden yang kemudian data akan dianalisa menggunakan software Amos 22

(37)

3.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini sebelumnya sudah dijelaskan

pada Bab Pendahuluan. Permasalahan yang diambil dalam penelitan ini adalah

untuk mengetahui tingkat kualitas layanan antara persepsi dan harapan mahasiswa

saat menggunakan SIAMIK sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada

pihak pengelola SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur, berupa faktor-faktor yang

harus diperbaiki untuk memberikan peningkatan kualitas layanan pada SIAMIK

UPN “Veteran” Jawa Timur. Untuk itu disimpulkan rumusan masalah sebagai

berikut yaitu bagaimana mengetahui ukuran tingkat kualitas layanan pada Sistem

Informasi Akademik UPN “Veteran” Jawa Timur dengan menggunakan metode

Servqual serta apakah metode Servqual dapat diterapkan untuk mengevaluasi

SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.3 Studi Literatur

Studi Literatur dilakukan dengan cara mencari informasi yang berkaitan

dengan penelitian, melalui riset kepustakaan, baik mencari dari buku maupun

jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Data-data yang

diperoleh dari riset kepustakaan tersebut menjadi data sekunder yang sangat

mendukung data primer untuk mendapatkan landasan teori yang kuat dalam

menyusun analisa dan pembahasan. Adapun Literatur yang dipakai berkaitan

dengan:

1. Sistem Informasi Akademik

2. Metode evaluasi Servqual

3. Metode The Service Quality Gap model.

(38)

24

3.3.1 Konsep Evaluasi Servqual

Pada penelitian ini evaluasi menggunakan metode Servqual yang

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dimana seorang responden

menyatakan harapan dan persepsinya nilai Sevqual diperoleh dengan mencari

selisih atau yang biasa disebut dengan Gap antara nilai persepsi pengguna dengan

nilai harapan pengguna terhadap SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.3.2 Model Servqual

Pada tahap ini akan dilakukan pengklasifikasian kriteria evaluasi terhadap

SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dengan memetakan spesifikasi penilaian

SIAMIK meliputi kriteria apa saja yang akan dievaluasi. Spesifikasi yang

dilakukan akan disesuaikan dengan aspek penilaian atau dimensi berdasarkan

(39)

Gambar 3.2 Spesifikasi Pemodelan Servqual

3.4 Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner

Dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner

berdasarkan instrumen yang ada pada metode Servqual. Terdapat 2 jenis data

yang dikumpulkan guna menyelesaikan penelitian ini, yaitu data primer berupa

data penilaian responden melalui kuisioner dan data sekunder meliputi sebuah

informasi yang bersumber dari hasil kuisioner yang sudah dianalisa. Penentuan

jumlah responden pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada. Pengambilan jumlah sampel akan dihitung

(40)

26

berdasarkan jumlah keseluruhan dari mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa

Timur.

3.4.1 J enis dan Sumber Data

Terdapat 2 jenis sumber data yang dikumpulkan guna menyelesaikan

penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Pengertian data primer menurut

Umi Narimawati (2008) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang berasal dari

sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi

ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau

dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian

atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data”.

Pengertian data primer menurut Umi Narimawati (2008) dalam bukunya

“Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa:

“Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak

tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus

dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang

yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana

mendapatkan informasi ataupun data”.

3.4.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun objek

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulan (Sugiono, 2002). Variabel penelitian yang digunakan

(41)

(1988) yang kemudian disempurnakan oleh Davis (1998). Variabel lain juga

ditambahkan sesuai dengan kondisi dan objek penelitian yang ada saat ini, tetapi

variabel tersebut mengacu pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya.

Alat penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner

yang dibuat berisi pertanyaan mengenai atribut-atribut layanan yang dimiliki oleh

SIAMIK UPN “Veteran” Jawa Timur dari masing-masing dimensi Servqual.

Dengan menggunakan Skala Likert (LSR) dari 1 – 5 ada dua bagian kuesioner

yang harus dijawab yaitu tingkat Persepsi dan Harapan responden yang

masing-masing telah disingkat dan mempunyai arti sebagai berikut :

1. STS = Indikator sangat tidak setuju

2. TS = Indikator tidak setuju

3. CS = Indikator cukup setuju

4. S = Indikator setuju

5. SS = Indikator sangat setuju

STP = Indikator sangat tidak puas

TP = Indikator tidak puas

CP = Indikator cukup puas

P = Indikator puas

SP = Indikator sangat puas

Adapun dimensi yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Reliability (keandalan)

Dimensi Reliability yaitu ketersediaan kemampuan untuk memberikan

layanan kualitas yang dijanjikan secara akurat dan handal dapat dilihat pada tabel

3.1.

(42)

28

Tabel 3.1 Variabel Reliablity

Variabel No Indikator Pertanyaan

Reliability 1 Sistem dapat menyediakan informasi yang benar

Mata kuliah serta kelas yang tertera pada laman SIAMIK selalu tepat

2 Sistem dapat menyediakan

informasi sesuai dengan yang dibuthkan

Data dosen yang tertera

pada laman SIAMIK

selalu tepat

3 Dokumen yang diberikan

mendukung informasi yang

akurat dan mudah dipahami akses terhadap informasi yang dibuthkan setiap saat

Sistem dapat diakses setiap saat (24 jam)

7 Laporan dapat tersedia saat dibuthkan dan memuat informasi yang akurat

Informasi yang

ditampilkan pada laman

SIAMIK telah sesuai

9 Perbaikan dan pengembangan

dilakukan secara terencana

SIAMIK dapat

mengakomodasi setiap

(43)

2. Tangibles (Nyata)

Dimensi Tangibles yaitu meliputi suatu fasilitas fisik, perlengkapan,

keberadaan dari sistem, dan sarana komunikasi yang di sampaikan dapat dilihat

pada tablel 3.2.

Tabel 3.2 Variabel Tangibles

Variabel No Indikator Pertanyaan

Tangibles 1 Sistem menyediakan

komponen yang dibutuhkan pada satu sistem

SIAMIK menyediakan

setiap fasilitas yang

dibutuhkan untuk

setiap fasilitas yang

dibutuhkan untuk

mengakomodasi kebutuhan administrasi akademik

3 Ketersediaan pengelola

pengembang SIAMIK

Anda dapat memberikan

masukan terhadap

pengembang SIAMIK 4 Dokumen tersedia dan mudah

diakses

Kecepatan akses SIAMIK sudah memadai

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

Dimensi Responsiveness yaitu ketersediaan kemampuan penyediaan

layanan jasa untuk merespon permintaan pengguna. Serta mengkonfirmasikan

kapan pelayanan akan diberikan dan kemudian memberikan pelayanan secara

(44)

30

Tabel 3.3 Variabel Responsiveness

Variabel No Indikator Pertanyaan

Responsiveness 1 Sistem dapat

mendukung penuh

kebutuhan informasi yang dibutuhkan

SIAMIK sangat anda perlukan untuk kebutuhan andministrasi akademik anda.

2 Laporan dapat

diperoleh dengan

cepat

Laporan (Transkrip, data

mahasiswa dll) dapat diakses dengan mudah dan cepat dapat dapat diselesaikan dengan cepat

Dimensi Assurance yaitu kemampuan penyediaan pelayanan untuk

menumbuhkan kepercayaan pengguna terhadap sistem serta pengetahuan, sistem

dalam memberikan pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 variabel Assurance

Variabel No Indikator Pertanyaan

Assurance 1 Tersedianya menu bantuan

peringatan apabila terjadi

kesalahan pengisian

Saat terjadi kesalahan ketika memasukan data terdapat peringatan. 2 Kebutuhan informasi dipenuhi

oleh sistem

(45)

5. Emphaty (Empati)

Dimensi Emphaty yaitu kemampuan sistem dalam memberikan

kemudahan dalam melakukan hubungan, keperdulian dan perhatian pribadi yang

meliputi, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pengguna dapat

dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 variabel Emphaty

Variabel No Indikator Pertanyaan

Emphaty 1 Pengoprasian sistem mudah

dipahami dan dijalankan

Anda dapat

Mengoperasikan

SIAMIK dengan mudah

2 Tampilan menu mudah ditelusuri Tampilan menu dari

laman SIAMIK dapat dengan mudah ditelusuri 3 Penjelasan akan sistem diberikan

kepada pengguna

Terdapat sosialisai untuk

pengembangan dari

SIAMIK

Berikut ini merupakan singkatan dalam penulisan yang mengartikan setiap

indikator pada 5 variabel Servqual yang membentuk tingkat kualitas layanan.

(46)

32

Tabel 3.6 Indikator Variabel

Variabel Indikator Keterangan

Relibiality REL1 Sistem dapat menyediakan informasi yang benar

REL2 Sistem beroprasi sesuai dengan tujuan bisnis

REL3

Dokumen yang diberikan mendukung informasi yang akurat dan mudah dipahami

REL4 Informasi dalam sistem dapat diakses setiap saat

REL5

Informasi dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan

REL6 Sistem dapat digunakan setiap saat

REL7

Laporan dapat tersedia saat dibuthkan dan memuat informasi yang akurat

REL8

Sistem dapat menyediakan informasi sesuai dengan yang dibuthkan

REL9

Perbaikan dan pengembangan dilakukan secara terencana

Tangibles T1

Sistem menyediakan komponen yang dibutuhkan pada satu sistem

T2

Sistem dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai

T3 Ketersediaan pengelola pengembang SIAMIK

T4 Dokumen tersedia dan mudah diakses

Responsiveness R1

Sistem dapat mendukung penuh kebutuhan informasi yang dibuhkan

R2 Laporan dapat diperoleh dengan cepat

R3

Masalah yang disampaikan diselesaikan dengan cepat

R4

Perubahan yang diinginkan oleh pengguna dapat diakomodasi secara cepat

Assurance AS1

Tersedianya menu bantuan peringatan apabila terjadi kesalahan pengisian

AS2 Kebutuhan informasi dipenuhi oleh sistem

Emphaty EM1

Pengoprasian sistem mudah dipahami dan dijalankan

EM2 Tampilan menu mudah ditelusuri

EM3

Penjelasan akan sistem diberikan kepada pengguna

EM4

Masalah yang disampaikan diselesaikan dengan cepat

EM5

(47)

3.4.3 Penentuan Responden Penelitian

Arti responden dalam kamus bahasa Indonesia adalah yang dituntun, juru

jawab, dan perhatian. Jadi responden penelitian dapat didefenisikan yaitu

seseorang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap

pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun

berupa perbuatan) yang diajukan oleh peneliti. Dalam hal penelitian dilakukan

dengan menggunakan tes, maka responden dalam penelitian ini menjadi testee

(yang dites). Dalam penelitian, responden adalah orang yang diminta

memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut

dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi kuisioner, atau

lisan, ketika menjawab wawancara.

Responden yang akan menjadi subyek penelitian dalam tugas akhir ini

meliputi mahasiswa aktif UPN “Veteran” Jawa Timur. Berikut adalah daftar

fakultas serta jumlah mahasiswa aktif yang ada di UPN “Veteran” Jawa Timur

dapat dilihat pada tabel 3.7 diantaranya sebagai berikut.

Tabel 3.7 Jumlah mahasiswa aktif disetiap fakultas

Nama Fakultas Jumlah Mahasiswa Aktif*

Fakultas Teknologi Industri 2539

Fakultas Ekonomi 2383

Fakultas Hukum 502

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 1962

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 1273

Fakultas Pertanian 372

(48)

34

Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap anggota

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2000). Untuk menentukan

jumlah sampel (n) digunakan rumus Slovin [3.1]. Untuk mengetahui jumlah

sampel yang diambil dari keseluruhan populasi adalah :

... [3.1]

Keterangan :

n = Jumlah sampel terpilih

N = Populasi forum keseluruhan

e = Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditolerir

Berdasarkan data pengelola bidang akademik, total populasi mahasiswa

aktif UPN “Veteran” Jawa Timur adalah 9031 mahasiswa. Dengan

mempertimbangkan tenaga, waktu dan populasi mahasiswa yang cenderung

homogen dari segi tingkat toleransi kesalahan sebesar 10%, maka jumlah sampel

yang diperoleh dari total populasi tersebut adalah :

Maka n = 100 respoden.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengetahui keseluruhan

(49)

dengan angkatan 2014. Setelah diketahui jumlah populasinya , maka dapat

ditentukan jumlah sampelnya Teknik penentuan jumlah sampel dari masing

masing fakultas dalam penelitian ini adalah dengan cara proportional sampling

dimana jumlah sampel dan responden yang akan diambil pada tiap-tiap fakultas

dilakukan secara proporsional, dengan rumus [3.2] sebagai berikut (Rubbin and

Luck, 1987) dalam Merry (2014):

... [3.2]

Keterangan :

ni = Jumlah sampel ke-i

Ni = Jumlah populasi ke-i

N = jumlah populasi

n = jumlah sampel

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah kuisioner minimum yang

harus disebar yaitu sebanyak 100 kuisioner, namun pada penelitian ini disebar

sebanyak 101 kuisioner dengan rincian yang tertera pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Jumlah penyebaran kuisioner di masing masing fakultas

Nama Fakultas Jumlah Populasi Jumlah Responden

Fakultas Teknologi Industri 2539 28

Fakultas Ekonomi 2383 26

Fakultas Hukum 502 6

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 1962 22

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 1273 14

(50)

36

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas instrumen digunakan untuk

mengukur tingkat kebenaran hasil kuisioner dengan menggunakan Software SPSS

16. Metode yang digunakan dalam software ini adalah alpha cronbach. Apabila

hasil uji validitas valid maka selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengujian

reliabilitas untuk proses analisa data. Sebaliknya apabila validitas tidak valid

maka kuisioner yang tidak valid akan dihilangkan dan tidak dilakukan pengujian

reliabilitas.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel

internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen

secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran

pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan

dengan menggunakan Rumus [3.3] korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002) sebagai berikut:

(51)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subyek

( Suharsimi Arikunto, 2002)

Dalam kaitannya dengan besaran angka korelasi ini dikatakan bahwa

koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, sekitar 0,4541, sudah dapat diterima dan

dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,4541

maka dianggap tidak valid/ tidak memuaskan. LAMPIRAN 3

Tabel 3.9 Validitas Kuisioner

Koefisien Relasi r kritis Keterangan

r hitung < r kritis 0,4541 Tidak Valid

r hitung ≥ r kritis 0,4541 Valid

Sumber : Azwar, 2000

Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi

yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk

menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan

layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji

signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,01, artinya suatu item

(52)

38

penelitian ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria

menggunakan tabel r pada taraf signifikansi 0,01 (signifikansi 10% atau 0,01

adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)(Agung

Sembada 2012).

Nilai dari r tabel diperoleh dari perhitungan rumus Degree of Freedom dengan

penjelasan sebagai berikut :

...[3.4]

Keterangan :

: Degree Of Freedom

: Jumlah Pertanyaan dalam Kuisioner

Sehingga didpatkan hasil sebagai berikut

Df = 24 – 2 = 22

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari Degree Of Freedom adalah 22.

Dengan taraf signifikansi sebesar 0.01 dengan arti keputusan yang diambil pada uji

validitas ini memiliki keyakinan sebesar 90%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai

r tabel adaalh 0,4541.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (Singarimbun, 1995). Alat ukur dapat

dikatakan reliabel jika alat tersebut dalam mengukur sesuatu gejala pada waktu

yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Disamping itu,

reliabilitas merupakan syarat bagi suatu penelitian. Jika suatu instrumen tidak

(53)

menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus [3.5] Cronbach’s Alpha

(Husein, 2005) yaitu:

...

[3.5]

Keterangan :

: Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya Item

∑ : Jumlah Variabel Item

: Varian Total

Untuk teknik perhitungan reliabilitas kuisioner yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan program komputer. Item dikatakan

reliabel jika nilai alpha cronbach > nilai kritis. Dimana nilai r kritis yang

ditetapkan adalah 0,6. Selanjutnya output yang didapat akan dibandingkan dengan

uji signifikansi dengan uji t.

Tabel 3.9 Reliabilitas Kuisioner

Koefisien reliabilitas a kritis Keterangan

a < r kritis 0,60 Tidak Reliabel

a ≥ r kritis 0,60 Reliabel

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka

yang disebut koefisien reliabilitas. Nilai yang dihasilkan berkisar antara 0 dan 1.

Dimana semakin mendekati 1 maka semakin handal item item yang digunakan

(54)

40

3.5.3 Metode Alpha Cronbach

Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan

pengukuran. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha

Cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. Untuk

mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala

itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran

kemantapan alpha dapat diinterprestasikan seperti yang tertera pada tabel 3.9

berikut.

Tabel 3.9 Value Alpha Cronbach

No Value Keterangan

1 Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20 kurang reliabel 2 Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40 agak reliabel 3 Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60 cukup reliabel 4 Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 reliabel

5 Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 sangat reliabel (Triton, 2005) .

3.5.4 Perangkat Lunak SPSS 16.

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis

statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan

menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana

sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat

(55)

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian

dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama

kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama

SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi

windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai

versi terbaru sekarang).

Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik

untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal

Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk

melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik,

riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS

Statistikal Product and Service Solutions.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara

langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data

mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris

(cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis,

sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing

kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan

prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki

tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output,

(56)

42

3.6 Analisa Data

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data hasil kuisioner

menggunakan software AMOS 22. Pengolahan data yang dilakukan

menggunakan salah satu metode statistik untuk menganalisa data yaitu SEM

(Structural Aquation Model). Kemudian akan dilanjutkan dengan perhitungan

hipotesis menggunakan Analisis Importance Performance Analysis.

3.6.1 Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara

pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah untuk dipahami (Iqbal

Hasan, 2001). Analisa deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan /

memberikan keterangan mengenai suatu data / keadaan. Penarikan kesimpulan

pada analisis ini hanya ditujukan pada sekumpulan data guna memberikan

gambaran umum/ karakteristik tentang data yang diperoleh.

Analisa deskriptif ini berdasarkan deskripsi data responden dan deskripsi

jawaban responden berdasar kelima variabel Servqual, yaitu Reliability

(Keandalan), Tangibles (Nyata), Responsivenss (Daya tanggap), Assurance

(Jaminan), dan Emphaty (empati).

3.6.2 Analisis dan Implementasi

• Evaluasi Nor malitas Data

Untuk menguji normalitas distribusi data yang digunakan dalam analisis.

Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang

(57)

program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut sebagai z-value

yang dihasilkan melalui rumus berikut :

...

[3.6]

Bila nilai – z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa

distribusi data adalah tidak nornal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan

tingkat signifikansi yang dikehendaki. Pada penelitian ini apabila nilai yang

dihitung lebih besar dari 2,58 berarti asumsi mengenai normalitas dari distribusi

pada tingkat 0.01 (1%) dapat ini tidak normal.

• Evaluasi Data Outlier

Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unit yang

terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam

bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel

kombinasi ( Muhadi , 2007 ) .

Uji terhadap outliers dilakukan dengan menggunkan kriteria jarak

Mahalanobis pada tingkat p<0.001. jarak mahalanobis tersebut dievaluasi dengan

menggunakan pada derajat bebas sebesar jumlah indikator/item pertanyaan

yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 24 indikator,

oleh karena itu semua kasus yang mempunyai mahalanobis yang lebih besar dari

Gambar

Gambar 3.1 metodologi penelitian
Gambar 3.2 Spesifikasi Pemodelan Servqual
Tabel 3.1 Variabel Reliablity
Tabel 3.2 Variabel Tangibles
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa: (1) Prestasi belajar siswa pada pra siklus dengan rata-rata kelas

Data pajak Karyawan Siswa Admin 1.1 Login Pengguna 1.2 Maintenance Master 1.3 Proses Transaksi 1.4 Pembuatan Laporan Keuangan 1.5 Cetak Laporan 1.6 Lihat Data 1 Karyawan 2 Siswa

Untuk aplikasi yang dibahas pada latihan kali ini kita akan menggunakan Struts versi 1.2.9 built in pada IDE Netbeans.. •

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TTW

Dalam kompetensi profesional terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru antara lain meliputi; pemahaman terhadap teori dan aplikasi praktis dari segi materi

Pemodelan sistem pakar deteksi dini resiko HIV/AIDS menggunakan metode Dempster-Shafer ini dapat mengetahui keputusan dari pakar dengan cara menghitung nilai

(4) User Mencetak Form Laporan pengadaan Buku: staff perpustakaan membuka form laporan pengadaan buku, kemudian staff perpustakaan memilih periode yang diininkan,

Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ibu yang berkerja sebagai IRT angka keberhasilan dalam Inisiasi Menyusu Dini lebih tinggi dibandingkan dengan yang berkerja yaitu