• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian perlu

dilakukan uji coba instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang telah selesai

disusun kemudian diujicobakan terlebih dahulu untuk mengukur tingkat validitas

dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 1998: 136). Uji

coba instrumen dilakukan pada tanggal 27 Juli 2010 dengan melibatkan 40

responden yang merupakan kepala keluarga dari penduduk di Desa Candisari

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun 2010.

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus r product moment

dari Pearson dengan bantuan program komputer pengolahan data statistik SPSS

versi 12.0 for windows. Berdasarkan pengolahan data statistik diperoleh hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Sikap Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Y)

No. Instrumen r-hitung r-tabel Keterangan

1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0,382 0,425 0,353 0,489 0,417 0,374 0,384 0,391 0,611 0,342 0,403 0,598 0,461 0,413 0,437 0,425 0,361 0,380 0,542 0,370 0,656 0,750 0,475 0,407 0,569 0,643 0,480 0,346 0,532 0,466 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.317 0,312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2. Uji Reliabilitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keajegan hasil apabila digunakan berulang-ulang pada kelompok subyek yang

sama. Kriteria pengujian reliabilitas instrumen adalah, jika r11 > rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dalam penelitian ini digunakan responden

sebanyak 40, maka diperoleh rtabel = 0,312. Interpretasi dari koefesien reliabilitas

dapat diperhatikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 9. Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Besarnya nilai r Interpretasi

0,800 < r < 1,000 0,600 < r < 0,800 0,400 < r < 0,600 0,200 < r < 0,400 0,000 < r < 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah

Sumber: Sutrisno Hadi (2001:275)

Untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini penulis menggunakan

nimus Alpha, dengan bantuan-bantuan program komputer pengolahan data

statistik SPSS versi 12.0 for windows. Pada Variabel Sikap Kepala Keluarga

Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Y) diperoleh hasil r11 hitung

sebesar 0,874 sehingga r11hitung > rl1tabel = 0,312, maka dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas angket penelitian dapat diterima dan dapat digunakan untuk

pengukuran dalam pengumpulan data penelitian. Hasil keluaran program

komputer untuk penghitungan reliabilitas variabel ini dapat dilihat pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti kebenarannya atau tidak terbukti. Uji

hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, yaitu: 1. Variabel bebas terdiri dari Jenjang Pendidikan dan

Pendapatan Kepala Keluarga. Variabel terikat terdiri dari satu variabel yaitu Sikap

Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi

dengan Product Moment dan regresi ganda.

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Berdasarkan pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil

perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dan

regresi ganda, maka hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab sebagai

berikut:

a. Hubungan antara Jenjang Pendidikan (X1) dengan Sikap Kepala

Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan positif

antara Jenjang Pendidikan dengan Sikap Kepala Keluarga Terhadap

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Candisari Kabupaten Grobogan

tahun 2010 digunakan teknik analisis korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan analisis korelasi product moment, diperoleh nilai rx1Y =

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

product moment dengan N = 156 dan pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan

hasil konsultasi dengan tabel r product moment diperoleh r tabel = 0,159

sehingga r hitung lebih besar dari rtabel atau 0,297 > 0,159.

b. Hubungan antara Pendapatan Kepala Keluarga (X2) dengan Sikap

Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan positif

antara Pendapatan Kepala Keluarga dengan Sikap Kepala Keluarga dalam

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Candisari Kecamatan

Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun 2010 digunakan teknik analisis

korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis

korelasi product moment, diperoleh rX2Y = 0,230. Hasil perhitungan uji

dikonsultasikan dengan tabel nilai r product moment dengan N = 156 dan

taraf signifikansi 5% diperoleh r tabel = 0,159 sehingga rhitung lebih besar dari

rtabel atau 0,230 > 0,159.

c. Hubungan antara Jenjang Pendidikan (X1) dan Pendapatan Kepala

Keluarga (X2) dengan Sikap Kepala Keluarga Terhadap Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan positif

antara Jenjang Pendidikan dan Pendapatan Kepala Keluarga secara bersama-

sama dengan Sikap Kepala Keluarga dalam Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun

2010 digunakan teknik analisis korelasi. Perhitungan analisis korelasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ry12 + ry22 – 2. ry1 . ry2 . r12 ry(1,2) = 1 – r122 0,2972 + 0,2302 – 2.0,297.0,230.0,575 ry(1,2) = 1 – 0,5752 0,062553 ry(1,2) = 0,669375 ry(1,2) = 0,093449 ry(1,2) = 0,305694

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh r y(1,2) = 0,305694. Angka

ini jika dibulatkan menjadi 0,3057. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan komputer program SPSS versi 12.0 for windows

diperoleh angka sebesar 0,305. Hasil perhitungan ini kemudian

dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 156 dan pada

taraf signifikansi 5% diperoleh r tabel = 0,159 dengan demikian r hitung lebih

besar dari atau 0,305694 > 0,159. Dari hasil uji F diperoleh Freg = 7,872

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id garis regresi ganda atau model hubungan antara X1 dan X2 dengan Y adalah: Ŷ = 110,353 + 2,137 X1 + 0,740 X2.

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

maka dapat ditafsirkan bahwa:

a. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dengan Y sebesar 0,297 menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara X1 dan Y.

b. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dengan Y sebesar 0,230 menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara X2 dan Y.

c. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y sebesar 0,3057

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara X1 dan

X2 dengan Y.

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data dan penafsiran pengujian hipotesis

tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara Jenjang

Pendidikan dengan Sikap Kepala Keluarga dalam Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Grobogan tahun 2010 dapat diterima dengan r hitung lebih besar dari rtabel atau

0,297 > 0,159 pada tingkat signifikansi 5%.

b. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara Pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Rurnah Tangga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Grobogan tahun 2010 dapat diterima dengan rhitung lebih besar dari rtabel atau

0,230 > 0,159 pada tingkat signifikansi 5%.

c. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara Jenjang

Pendidikan dan Pendapatan Kepala Keluarga secara bersama-sama dengan

Sikap Kepala Keluarga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa

Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun 2010 dapat

diterima r hitung lebih besar dari rtabel atau 0,3057 > 0,159 pada tingkat

signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil signifikansi atau keberartian korelasi ganda

diperoleh Freg = 7,872 kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel F

dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 150 pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil tabel diperoleh Ftabel = 3,06 sehingga F hitung > atau 7,872 >

3,06 maka dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi tersebut berarti atau

signifikan.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dilakukan

pembahasan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa

variabel Jenjang Pendidikan ikut menentukan Sikap Kepala Keluarga dalam

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Hal ini ditunjukkan oleh adanya hubungan

yang positif antara jenjang pendidikan dengan sikap kepala keluarga terhadap

pengelolaan sampah rumah tangga dengan r hitung lebih besar daripada r tabel atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menentukan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga karena dengan adanya Jenjang

Pendidikan yang tinggi pada Kepala Keluarga berarti mencerminkan pula kepedulian

mereka akan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

Variabel Pendapatan Kepala Keluarga (X2) juga turut mendukung Sikap

Kepala Keluarga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Dukungan pendapatan

kepala keluarga tersebut ditunjukkan oleh adanya hubungan yang positif antara

pendapatan kepala keluarga dengan sikap kepala keluarga terhadap pengelolaan

sampah rumah tangga dengan r hitung lebih besar daripada r tabel atau 0,230 > 0,159

pada tingkat signifikansi 5%. Semakin tinggi Pendapatan Kepala Keluarga maka

akan semakin tinggi pula sumbangan positif yang diberikan pada Sikap Kepala

Keluarga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

Berdasarkan perhitungan menggunakan teknik analisis korelasi product

moment, kedua variabel secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif

dengan sikap kepala keluarga terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sebesar

0,3057. Sedangkan menurut perhitungan teknik analisis regresi ganda, variabel X1

dan X2 secara bersama-sama memiliki hubungan positif dengan variabel Y sebesar

7,872. Ini berarti bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan dan pendapatan kepala

keluarga maka sikap kepedulian kepala keluarga terhadap pengelolaan sampah

rumah tangga akan semakin tinggi pula.

Hubungan antara Jenjang Pendidikan dan Pendapatan Kepala Keluarga

dengan Sikap Kepala Keluarga terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dapat

dijelaskan sebagai berikut: Berdasarkan hubungan positif yang diberikan oleh kedua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dipengaruhi oleh Jenjang Pendidikan dan

Pendapatan Kepala Keluarga.

Ringkasan hasil analisis data melalui perhitungan korelasi product moment

dan regresi ganda dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Ringkasan Hasil Analisis Data Korelasi Product Moment dan Regresi Ganda

No Variabel Uji Ringkasan Keterangan

Hasil Tabel 1 2 3 4 5 6 1 2 3 Hubungan antara Xl dengan Y Hubungan antara X2 dengan Y Hubungan antara X1 dan X2 dengan Y Teknik Analisis Korelasi Teknik Analisis Korelasi Teknik Analisis Korelasi dan Regresi rx1Y= 0,297 rx2Y=0,230 ry12= 0,3057 Fhit = 7,872 b1 = 2,137 b2 =0,740 k =110,353 r tabel = 0,159 r tabel = 0,159 r tabel = 0,159 Ftabel = 3,06 N=156 Taraf signifikan 5% r hitung > r tabel 0,297>0,159 Uji terbukti N=156 Taraf signifikan 5% r hitung>r tabel 0,230>0, 159 Uji terbukti N=156 Taraf signifikan 5% r hitung > r tabel 0,3057 > 0,159 Fhit > Ftabel 7,872>3,06

Model persamaan regresi Y=

110,353+2,137X1+0,740X2 Signifikan secara statistik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dilakukan berdasarkan pada kajian teoritik dan hasil

analisis data. Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan

terhadap kepela keluarga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Grobogan, dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hal-

hal sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara jenjang pendidikan dengan

sikap kepala keluarga dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Semakin tinggi

jenjang pendidikan yang dimiliki oleh kepala keluarga maka akan semakin tinggi

pula dukungannya dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena dengan

pendidikan yang dimilikinya maka pengetahuan yang dimilikinya tinggi pula dan

mudah untuk menerima serta menyerap informasi baru hasil perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga kepala keluarga memiliki peningkatan

dukungan sikap yang positif dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan kepala keluarga

dengan sikap kepala keluarga dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Pendapatan yang dimiliki seseorang akan sangat berpengaruh terhadap apa yang

akan dikerjakan, begitu pula dengan kepala keluarga, karena pengelolaan sampah

rumah tangga memerlukan waktu, tenaga dan biaya serta sarana yang cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Ada hubungan yang positif dan siginifikan antara jenjang pendidikan dan

pendapatan secara bersama-sama dengan sikap kepala keluarga dalam

pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan dimilikinya jenjang pendidikan dan

pendapatan yang tinggi oleh kepala keluarga maka akan dapat memotivasi kepala

keluarga dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Model Persamaan garis

regresi adalah Y= 110,353 + 2,137X1 + 0,740X2

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian yang telah teruji

kebenarannya dapat dikatakan bahwa jenjang pendidikan dan pendapatan kepala

keluarga sangat berpengaruh terhadap sikap kepala keluarga dalam pengelolaan

sampah rumah tangga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Grobogan tahun 2010. Hipotesis dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa

jenjang pendidikan dan pendapatan mempengaruhi sikap kepala keluarga dalam

pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan tahun 2010. Dengan adanya hubungan yang posistif

secara terpadu antara jenjang pendidikan dan besarnya pendapatan kepala

keluarga yang tinggi diharapkan sikap kepala keluarga dalam pengelolaan

sampah rumah tangga dapat meningkat dan semakin baik, sehingga dapat

menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan nyaman.

Hasil penelitian mendukung teori tentang perubahan sikap yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ”perubahan sikap terjadi melalui komunikasi antara individu dan orang-orang lainnya. Perubahan sikap disebabkan oleh faktor-faktor predisposisi yang dimiliki oleh individu, prinsip-prinsip belajar, peran serta individu dalam kegiatan komunikasi, dan faktor kepribadian”.

Berdasarkan kutipan tentang teori perubahan sikap tersebut di atas

maka dapat dikatakan bahwa jenjang pendidikan seseorang dapat mengubah

sikap orang tersebut terhadap suatu obyek tertentu. Dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa sikap seseorang atau individu berbeda-beda menurut jenjang

pendidikan yang dimiliki oleh individu tersebut. Semakin tinggi jenjang

pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula sikap kepeduliannya

terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.

Hasil penelititan ini juga mendukung teori tentang perubahan sikap

yang menyatakan bahwa:

”Kedudukan kelompok juga berpengaruh pada derajat keakraban kelompok. Terdapat kecenderungan di mana kelompok atas yang berada pada status yang lebih tinggi memiliki derajat keakraban yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan kedudukan kelompok yang statusnya lebih rendah, asalakan pembentukan kelompok-kelompok itu berdasarkan kemampuan (abilitet) para anggota”. (Oemar Hamalik, 1993: 118).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan bahwa derajat sikap

kepedulian seseorang dapat dipengaruhi oleh status sosial orang tersebut. Status

sosial seseorang antara lain ditentukan oleh jenjang pendidikan dan besarnya

pendapatan yang dimiliki oleh orang tersebut. Kaitannya dengan pengelolaan

sampah rumah tangga, maka orang yang memiliki pendapatan yang lebih besar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Memperbaiki sikap dan kebiasaan yang kurang baik mengenai pengelolaan

sampah serta memberi contoh kepada seluruh anggota keluarga serta

masyarakat luas untuk bertindak ramah terhadap lingkungan guna

menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan nyaman.

d. Memberikan pemahaman kepada anggota keluarga bahwa pengelolaan

sampah rumah tangga bukan hanya tanggung jawab kepala keluarga dan

petugas kebersihan semata, tetapi menjadi tanggung jawab semua anggota

keluarga sebagai bagian dari kehidupan rumah tangga.

e. Masyarakat hendaknya aktif dalam mengikuti penyuluhan yang diadakan di

desa sehubungan dengan pengelolaan sampah seta kebersihan dan kesehatan

lingkungan.

f. Memilah sampah sesuai dengan jenis- jenis sampah, agar dapat daur ulang,

diolah menjadi bahan lain atau digunakan kembali.

g. Diusahakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi dan menekan

timbulnya sampah yang lebih banyak dengan menggunakan peralatan yang

dapat digunakan secara berulang-ulang.

h. Sebaiknya setiap orang warga masyarakat Desa Candisari Kecamatan

Purwodadi Kabupaten Grobogan berpendidikan yang lebih tinggi. Bagi warga

yang tidak mampu dan atau sudah berkeluarga dapat menempuh pendidikan

di kelompok belajar (kejar) paket A yang setara dengan pendidikan SD,

paket B yang setara dengan jenjang pendidikan SLTP, paket C yang

setara dengan jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id besar pendapatan seseorang maka semakin besar pula derajat sikap

kepeduliannya terhadap pengelaolaan sampah rumah tangga.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini telah dibuktikan bahwa semakin tinggi

jenjang pendidikan kepala keluarga akan semakin tinggi pula tingkat

pemahaman dan pengembangan daya pikir serta untuk menentukan sikap dan

mengambil tindakan dalam menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat

dan nyaman khususnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Selain jenjang pendidikan yang dimiliki tak kalah pentingnya adalah

besarnya pendapatan yang dimiliki oleh kepala keluarga. Dalam penelitian ini

besarnya pendapatan kepala keluarga memiliki pengaruh positif terhadap

pengelolaan sampah rumah tangga. Usaha menciptakan lingkungan hidup yang

bersih, sehat dan nyaman khususnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga

akan lebih mudah tercapai jika seseorang memiliki pendapatan yang tinggi.

Dengan adanya perpaduan dari jenjang pendidikan dan pendapatan

yang tinggi dari kepala keluarga akan dapat merangsang timbulnya sikap positif

bagi kepala keluarga dalam pengelolaan sampah rumah tangga guna

menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan nyaman.

Berdasarkan uraian di atas maka sebaiknya kepala keluarga

berpendidikan yang lebih tinggi dengan cara menempuh pendidikan di kelompok

belajar (kejar) paket A yang setara dengan pendidikan SD, paket B yang setara

dengan jenjang pendidikan SLTP, paket C yang setara dengan jenjang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Selain itu guna menciptakan menciptakan sikap kepedulian kepada

masyarakat yang lebih tinggi terhadap pengelolaan sampah rumah tangga,

sebaiknya kepala keluarga berusaha keras untuk memperoleh pendapatan yang

lebih tinggi dengan secara aktif dan kreatif menciptakan lapangan kerja

wirausaha sebagai sumber penghasilan pokok keluarga maupun sebagai sumber

panghasilan tambahan, rajin menabung dan hemat dalam mengatur ekonomi

rumah tangga.

.

C. Saran

Untuk mencegah meluasnaya dampak negatif yang ditimbulkan oleh

sampah rumah tangga di lingkungan pemukiman penduduk, maka pada kesempatan

ini penulis hendak memberikan saran yang bersifat membangun berdasarkan pada

teori-teori yang ada dan hasil di lapangan sebagai berikut.

1. Kepada masyarakat khususnya kepala keluarga di Desa Candisari

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

a. Di setiap depan rumah juga di dalam ruangan rumah perlu disediakan tempat

sampah. Diusahakan tempat sampah tersebut diberi tutup agar bau busuk

yang ditimbulkan oleh sampah tidak menyebar secara meluas.

a. Sampah yang sudah menumpuk sebaiknya ditutup tanah atau dipindahkan ke

Tempat Pembuangan Sampah (TPA).

b. Perlu dibiasakan tidak membuang sampah di selokan, parit, sungai, kolam

atau saluran air lainnya karena dapat menyumbat aliran air, menimbulkan bau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id i. Sebaiknya semua warga masyarakat Desa Candisari Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan khususnya kepala keluarga berusaha keras untuk

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan secara aktif dan kreatif

menciptakan lapangan kerja wirausaha sebagai sumber penghasilan pokok

keluarga maupun sebagai sumber panghasilan tambahan, rajin menabung dan

hemat dalam mengatur ekonomi rumah tangga.

2. Kepada Pemerintah

a. Diharapkan mengangkat pegawai sebagai petugas untuk memilah-milah

sampah sesuai dengan jenis sampah agar dapat daur ulang, diolah menjadi

bahan lain atau digunakan kembali.

b. Diharapkan membangun penambahan tempat penampungan sampah

sementara di daerah-daerah serta menambah armada pengangkut sampah

rumah tangga ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

c. Diharapkan dapat memberi bantuan bak penampung sampah atau container

kepada rakyat agar dapat menampung sampah dalam waktu yang lama.

d. Diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan dengan biaya yang lebih

terjangkau oleh masyarakat luas agar dapat menempuh jenjang pendidikan

yang lebih tinggi sehingga memiliki sikap terhadap pengelolaan sampah

rumah tangga lebih tinggi pula.

e. Diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan pendapatan

yang lebih tinggi sehingga memiliki sikap terhadap pengelolaan sampah

Dokumen terkait