• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

C. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk mengetahui kesahihan suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan signifikan jika dalam kolom butir pertanyaan terdapat tanda bintang. Tanda bintang satu artinya butir pertanyaan mempunyai signifikansi 5%, sedangkan tanda bintang dua berarti butir pertanyaan tersebut mempunyai signifikansi 1%.

3. Uji Statistik a. Uji T

Uji T adalah uji untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial/individu terhadap variabel dependen. Uji T dapat dilihat dari tabel Coefficients pada uji statistik. Variabel independen dikatakan berpengaruh secara signifikan jika nilai t hitung > t tabel. Sedangkan jika t hitung < t tabel, maka artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Cara menghitung nilai t tabel yaitu dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) = n – 1 – k.

Dimana:

n = jumlah data

k = jumlah variabel yang dipakai

Selain itu bisa dilihat dari nilai signifikansinya jika kurang dari 0,05 maka dikatakan signifikan.

b. Uji F

Uji F adalah uji untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA uji statistik.Pengambilan keputusan untuk uji F yaitu apabila F hitung > F tabel maka artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Jika F hitung < F tabel berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama bersama-sama antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Cara mengetahui f tabel yaitu dengan mencari df untuk pembilang dan df untuk penyebut dengan tingkat signifikansi misal 5%.

c. Uji Determinasi

Uji determinasiadalah uji untuk mengetahui sejauh mana variabel independen mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Uji determinasi dapat dilihat pada Model Summary uji statistik.

4. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang handal adalah yang memenuhi uji asumsi klasik. Yaitu yang tidak terjadi gejala multikolinearitas, heteroskendastisitas, autokorelasi, data terdistribusi normal, dan memenuhi asumsi linearitas. Uji asumsi klasik yang diujikan dalam penelitian ini yaitu uji multikolineaitas, uji heteroskendastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji untuk mengetahui korelasi antara variabel independen dengan variabel independen lain. Ada beberapa cara untuk melakukan uji multikolinearitas tetapi dalam penelitian ini cara yang digunakan adalah dengan melakukan auxilary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama.

Pengambilan keputusan untuk uji multikolearitas adalah jika R2 dari regresi variabel independen < R2 regresi utama (variabel dependen dengan independen) maka dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas. Tetapi sebaliknya jika R2 dari regresi variabel independen > R2 regresi utama (variabel dependen dengan independen) maka dikatakan ada gejala multikolinearitas. Teknik perbaikan dari penyakit multikolinearitas menurut Bawono (2006: 128) yaitu antara lain dengan mencari hubungan antar variabel yang berkorelasi, pooling data (mengkolaborasikan data time series dan cross-section), membuang salah satu variabel yang berkorelasi, dan menambah jumlah datanya..

b. Uji Heteroskendastisitas

Menurut Bawono (2006: 133) heteroskendastisitas terjadi apabila varian dari variabel pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah. Ada beberapa cara untuk melakukan uji heteroskendastisitas yaitu: grafik Scatterplot, metode Park, metode Glejser dan white test. Penelitian ini mencoba menggunakan metode Glejser yaitu dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau unstandarized residual sebagai variabel dependen (Bawono, 2006: 141). Pengambilan keputusan untuk uji heteroskendastisitas menggunakan metode Glejser adalah jika t test < t tabel maka tidak

terdapat gejala heteroskendastisitas. Sebaliknya jika t test > t tabel maka dalam persamaan tersebut terdapat gejala heteroskendastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah di dalam model regresi kita data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik haruslah mempunyai data yang berdistribusi normal. Ada 2 macam cara yang bisa digunakan untuk uji normalitas yaitu menggunakan analisa grafik dan analisa statistik. Penelitian ini mencoba menggunakan kedua cara tersebut.

Interpretasi dari cara analisa grafik untuk histogram adalah jika perbandingan antara data observasi dengan data distribusi mendekati distribusi normal. Sedangkan untuk grafik normal plot adalah jika ada titik-titik yang menyebar diantara garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang kita pakai memenuhi asumsi normalitas.

Dalam penelitian ini, analisis statistik yang digunakan yaitu menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji untuk mengetahui model persamaan regresi kita sudah tepat atau belum ke dalam model regresi lain yang berupa linear, kuadratik atau kubik. Ada beberapa cara untuk uji linearitas yaitu Uji Durbin-Watson, Uji Ramsey dan Uji Lagrange Multiplier. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan Uji Lagrange Multiplier.

I. Alat analisis

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan adalah dengan melakukan pengolahan kuesioner dengan aplikasi pengolah data SPSS 16.

52 A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum BRISyariah KCP Ungaran

Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ungaran tidak terlepas dari sejarah berdirinya BRIS pertama kali berdiri di Indonesia. Berawal dari akuisisi Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Dua tahun lebih BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.

Kehadiran BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo

perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Aktivitas BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam Bank BRI Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama Bank BRI Syariah.

Saat ini BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

BRISyariah Ungaran mulai beroperasi pada bulan Oktober 2012 yang sebelumnya menjadi Kantor Kas pada bulan Desember 2010. Lokasi Bank Rakyat Indonesia Syariah KCP Ungaran, di Jl. Diponegoro No. 247-C, Ungaran.

2. Visi dan Misi BRISyariah KCP Ungaran a. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

b. Misi

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun

dan dimanapun.

4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas

hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. Struktur Organisasi dan Job Description BRISyariah KCP Ungaran

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan tegas mengenai pola hubungan kerja, wewenang serta tanggung jawab dalam organisasi, biasanya disusun dan diatur dalam struktur organisasi. Adapun struktur organisasi pada BRISyariah KCP Ungaran dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BRISyariah KCP Ungaran

Adapun uraian tugas-tugas pada masing-masing bagian pada BRISyariah KCP Ungaran adalah sebagai berikut:

a. Pincapem

1) Melakukan pertanggungjawaban operasional dan financial cabang

pembantu.

2) Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan.

3) Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur.

4) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola

layanan unggul pada nasabah. PEMIMPIN CABANG PEMBANTU Rahadi Kristiyanto S.H., M.H. UNIT HEAD Agus Prayitno ACCOUNT OFFICER MICRO 1. Erva 2. Kharis 3. Sapto ACCOUNT OFFICER Putra BRANCH OPERATION SUPERVISOR Dani TELLER Ella CUSTOMER SERVICE Niken SECURITY 1. Toha 2. Supriyanto OFFICE BOY Agus

5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatannya.

b. Unit Head

1) Bertugas memimpin sebuah outlet penjualan dalam lingkup cabang

pembantu Ungaran.

2) Bertanggung jawab terhadap portofolio Outlet Mikro Syariah

dengna target nasabah dari sektot usaha kecil mikro (UKM) di area sekitar outlet.

3) Bertanggung jawab terhadap pengambilan dan rekomendasi

keputusan pembiayaan.

4) Memonitor dan mensupervisi tim AOM dalam pengajuan aplikasi,

pencapaian target, hubungan dengan nasabah serta kelancaran pembayaran angsuran nasabah.

5) Membangun jaringan bersama komonitas setempat terhadap

perusahaan/ bank.

c. AO (Account Officer)

1) Mencari calon debitur untuk pembiayaan di atas plafon Rp

500.000.000,-2) Interview dan wawancara calon debitur serta pengisian aplikasi permohonan pembiayaan.

3) Menjelaskan perhitungan pembiayaan kepada calon debitur

4) Memberikan penjelasan tentang peraturan dan ketentuan umum

5) Mengumpulkan dan melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan dari calon debitur untuk proses pembiayaan.

6) Memberikan informasi kepada bagian taksasi untuk melakukan

penilaian jaminan pembiayaan.

7) Melakukan kunjungan peninjauan langsung ke tempat tinggal atau tempat usaha dari calon debitur.

8) Memastikan seluruh data informasi yang diterima telah diyakini kebenarannya dan seluruh copy dokumen-dokumen yang diterima telah sesuai dengan aslinya.

9) Menganalisa keuangan, arus kas, kebutuhan pembiayaan serta

tujuan penggunaan pembiayaan dari calon debitur. 10)Melakukan trad checking dan BI Checking calon debitur.

11)Membuat memorandum persetujuan pembiayaan.

12)Mengajukan memorandum kepada Loan Komite Kredit (LKK)

13)Menyampaikan kepada LKK apabila terjadi penyimpangan

wewenang pembiayaan dengan memperhatikan risiko pembiayaan. 14)Melakukan order ke bagian administrasi pembiayaan.

15)Menghubungi calon debitur untuk melakukan pengikatan

pembiayaan.

16)Menginformasikan kepada debitur mengenai pencairan

pembiayaannya.

17)Memonitoring pembayaran pembiayaan dan kolektibilitas

18)Memonitoring pending dokumen. 19)Membuat laporan aktifitas harian.

20)Membuat laporan target market untuk bulan berikutnya.

21)Membuat laporan bulanan pencapaian pembiayaan yang terealisasi.

d. BOS (Branch Operation Supervisor)

1) Melakukan persetujuan/otorisasi transaksi sesuai dengan

kewenangan yang diberikan dan prosedur yang berlaku di BRISyariah.

2) Mengkoordinir persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Operasional CS, Teller, Operation Support di Kantor Cabang/CS, Teller di KCP sesuai Struktur Organisasi keputusan manajemen Bank.

3) Mengelola operasional di Kantor Cabang khususnya untuk CS, Teller dan Operation Support.

4) Melakukan koordinasi internal khususnya yang terkait dengan Unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

5) Mengkoordinir pelaksanaan Mini Banking T24 kepada jajaran

operasi di bawah supervisinya dalam rangka implementasi layanan operasional.

6) Membentuk Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di unit kerja supervisinya.

e. Account Officer Micro

2) Melakukan analisa kebutuhan keuangan dan kelayakan usaha calon nasbah serta analisa kemampuan untuk membayar kembali, baik secara historis maupun dimasa yang akan datang dengan berbagai sekenario (ex ante dan ex post analysis).

3) Merancang persyaratan/covenant pembiayaan kepada nasabah guna

membatasi perubahan eksposure risiko nasabah diwaktu yang akan datang.

4) Mengajukan usulan pembiayaan melalui struktur pembiayaann,

yang tepat dan tata perikatan pembiayaan yang aman dan memadai, serta sesuia dengan prinsip syariah.

5) Memastikan kebenaran, keapsahan, kelengkapan dan pengkinian

data/dokumen nasabah, serta tinjak lanjut atas kekuranglengkapan syarat/ dokumen nasabah.

6) Memantau pengembalian dana yang ditanamkan bank pada kegiatan

usaha nasabah sesuia yang disepakati.

7) Mengelola nasabah dalam rangka menjaga kualitas pembayaran, kelengkapan dokumen dan analisa kinerja nasabah.

8) Mengelola nasabah bermasalah untuk diusahakan kembali lancar, sebelum diserahterimakan pengelolaaannya ke Spacial Asset Manajemen (SAM).

f. Teller

1) Melayani transaksi keuangan kepada nasabah dengan prosedur yang

2)Meneliti secara cermat alat dan bukti transaksi meliputi kelengkapan dan kebenaran serta legalitasnya.

3)Membuat laporan transaksi keuangan, kas dan lainnya pada akhir periode.

4)Melakukan kas opname setiap hari yang kemudian ditandatangani oleh manager.

5)Tidak melakukan tugas atau tindakan di luar batas kewenangan teller sebelum mendapat izin dari manager atau kepala cabang.

g. CS (Customer Service)

1) Menjelaskan produk dan jasa calon nasabah/nasabah yang datang atau melalui telepon, sehingga nasabah merasa puas sejalan dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan oleh peruahaan.

2) Melayani hal-hal yang berhubungan dengan rekening nasabah mulai

dari pembukaan, penutupan dan perubahan atas rekening tersebut, dari saat pemrosesan sampai administrasi kelengkapan dokumen untuk memastikan bahwa semuanya telah sesuai prosedur yang digariskan oleh perusahaan.

3) Menawarkan kepada nasabah untuk memanfaatkan produk/jasa lain atau melakukan cross selling untuk mengoptimalkan kepuasan nasabah terhadap produk dan jasa sesuai dengan tujuan perusahaan.

4) Menangani keluhan/complain nasabah atas hal-hal yang

berhubungan dengan transaksi rekeningnya, apabila tidak bisa ditangani sendiri akan diserahkan pada pihak atasan untuk

diselesaikan, agar nasabah tidak kecewa dan merasa puas dengan pelayanan kita.

5) Melakukan koordinasi dengan unit bagian lain, seperti bagian teller dan bagian transfer, untuk memastikan bahwa transaksi sudah dilaksanakan sesuai dengan instruksi, sehingga nasabah merasa puas atas pelayanan tersebut yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

6) Membuat perencanaan dan report sales activity (Sales Tracking Sistem) sehingga kegiatan sales lebih terencana dan memberikan hasil yang optimal.

h. Security

1) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang.

2) Menjaga keamanan dan tata tertib kantor.

3) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor.

4) Membantu dalam melayani nasabah.

i. OB (Office Boy)

1) Bertanggung jawab atas kebersihan kantor.

2) Menyediakan minuman dan makanan bagi staf kantor.

3) Pembantu umum.

4) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor.

4. Produk dan Jasa BRISyariah KCP Ungaran

Produk dan jasa BRISyariah KCP Ungaran terbagi :

a. Produk Pendanaan (Funding)

1) Giro BRISyariah iB

2) Tabungan

b) Tabungan Faedah BRISyariah iB

c) Tabungan Impian BRISyariah iB

d) Tabungan Haji BRISyariah iB

e) Deposito BRISyariah iB

b. Produk Pembiayaan

1) Produk Pembiayaan Unit Mikro BRISyariah iB

c. Jasa lainnya

1) Cash Management System

2) Transfer

3) Internet Banking

4) SMS Banking

B. Identitas Responden

Obyek dalam penelitian ini adalah nasabah Pembiayaan Mikro BRISyariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Sebelum dianalisis peneliti akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan dalam sampel penelitian ini. Responden secara keseluruhan dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:

1. Pekerjaan Responden

Tabel 4.1 Pekerjaan Responden

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa pekerjaan responden yang digunakan sebagai sampel penelitian ini lebih prosentasenya pada pekerjaan wiraswasta yaitu sebesar 31,7%, diikuti pekerjaan lain-lain yaitu 29,2%, selanjutnya karyawan swasta 20,8%, sementara untuk pelajar/mahasiswa sebanyak 12,5% dan paling rendah prosentasenya yaitu pegawai negeri sebesar 5,8%.

2. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase

1 Laki-laki 61 Responden 50,8%

2 Perempuan 59 Responden 49,2%

TOTAL 120 Responden 100 %

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sampel lebih didominasi oleh nasabah laki-laki sebesar 50,8% dan untuk nasabah perempuan sebesar 49,2%.

No Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase

1 Pelajar/ Mahasiswa 15 Responden 12,5%

2 Pegawai Negeri 7 Responden 5,8%

3 Wiraswasta 38 Responden 31,7%

4 Karyawan Swasta 25 Responden 20,8%

5 Lain-lain 35 Responden 29,2%

3. Usia Responden

Tabel 4.3 Usia Responden

No Usia Jumlah Responden Prosentase

1 < 16 tahun 0 Responden 0% 2 16-25 tahun 25 Responden 20,8% 3 26-35 tahun 20 Responden 16,7% 4 36-45 tahun 22 Responden 18,3% 5 > 45 tahun 53 Responden 44,2% TOTAL 120 Responden 100 %

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa usia responden didominasi oleh usia di atas 45 tahun yaitu sebesar 44,2%, selanjutnya yaitu usia 16-25 tahun sebesar 20,8%, diikuti usia 36-45 tahun sebesar 18,3% dan usia 26-35 tahun sebesar 16,7% sedangkan tidak ada nasabah yang berusia 16 tahun.

4. Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 4.4

Pendidikan Terakhir Responden No Pendidikan

Terakhir

Jumlah Responden Prosentase

1 SD/Sederajat 24 Responden 20%

2 SMP/Sederajat 26 Responden 21,7%

3 SMA/Sederajat 39 Responden 32,5%

4 Sarjana 28 Responden 23,3%

TOTAL 117 Responden 97,5%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden didominasi oleh lulusan SMA/Sederajat yaitu 32,5% selanjutnya diikuti Sarjana sebesar 23,3%, sementara untuk SMP/Sederajat sebesar 21,7% dan SD sebesar 20% sedangkan yang tidak menjawab ada 2,5%.

5. Lama Responden Menjadi Nasabah Tabel 4.5

Lama Responden Menjadi Nasabah No Lama Responden Menjadi Nasabah Jumlah Responden Prosentase 1 < 1 tahun 28 Responden 23,3% 2 1-2 tahun 28 Responden 23,3% 3 3-4 tahun 31 Responden 25,8% 4 > 4 tahun 33 Responden 27,5% TOTAL 120 Responden 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lama responden menjadi nasabah didominasi pada rentang di atas 4 tahun yaitu 27,5%, selanjutnya diikuti 3-4 tahun sebesar 25,8% sedangkan untuk rentang kurang dari 1 tahun dan 1-2 tahun mempunyai prosentase yang sama yaitu 23,3%.

C. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Hal itu diukur oleh nilai Cronbach Alpha yang dikatakan reliabel jika nila Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.6

Uji Reliabilitas VariabelKomitmen (X1) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.619 5

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel komitmen adalah 0,619 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel komitmen dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Sistem Bagi Hasil (X2) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.694 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel sistem bagi hasil adalah 0,694 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel sistem bagi hasil dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.8

Uji Reliabilitas Variabel Keadilan (X3) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.873 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel keadilan adalah 0,873 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel keadilan dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Transparansi (X4) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel transparansi adalah 0,890 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel transparansi dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas Variabel Akuntabilitas (X5) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.840 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel akuntabilitas adalah 0,840 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel akuntabilitas dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas Variabel Tanggung Jawab (X6) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.848 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel tanggung jawab adalah 0,848 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel tanggung jawab dapat dikatakan reliabel.

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas Variabel Kepercayaan (Y) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.843 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha untuk variabel kepercayaan adalah 0,843 atau lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel kepercayaan dapat dikatakan reliabel.

2. Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner tersebut mampu menjelaskan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut. Kuesioner dikatakan signifikan jika dalam kolom butir pertanyaan terdapat tanda bintang. Tanda bintang satu artinya butir pertanyaan mempunyai signifikansi 5%, sedangkan tanda bintang dua berarti butir pertanyaan tersebut mempunyai signifikansi 1%. Hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagian berikut:

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Correlations Keterangan

Komitmen (X1) Butir 1 .660** Signifikan Butir 2 .698** Signifikan Butir 3 .615** Signifikan Butir 4 .544** Signifikan Butir 5 .674** Signifikan Sistem bagi hasil (X2) Butir 1 .749** Signifikan Butir 2 .712** Signifikan Butir 3 .578** Signifikan Butir 4 .657** Signifikan Butir 5 .670** Signifikan

Keadilan (X3) Butir 1 .818** Signifikan Butir 2 .859** Signifikan Butir 3 .835** Signifikan Butir 4 .828** Signifikan Butir 5 .739** Signifikan Transparansi (X4) Butir 1 .810** Signifikan Butir 2 .878** Signifikan Butir 3 .839** Signifikan Butir 4 .841** Signifikan Butir 5 .805** Signifikan Akuntabilitas (X5) Butir 1 .814** Signifikan Butir 2 .881** Signifikan Butir 3 .618** Signifikan Butir 4 .859** Signifikan Butir 5 .772** Signifikan Tanggung jawab (X6) Butir 1 .811** Signifikan Butir 2 .742** Signifikan Butir 3 .779** Signifikan Butir 4 .780** Signifikan Butir 5 .844** Signifikan Kepercayaan (Y) Butir 1 .738** Signifikan Butir 2 .795** Signifikan Butir 3 .774** Signifikan Butir 4 .804** Signifikan Butir 5 .810** Signifikan

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Correlations masing-masing butir pertanyaan mempunyai tanda bintang dua. Ini artinya bahwa masing-masing butir pertanyaan tersebut signifikan dengan tingkat signifikansi 1%.

D. Hasil Uji Statistik 1. Uji T

Uji parameter individual dilakukan terhadap variabel independen dengan hipotesis sebagai berikut:

a. H1 : Diduga komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah.

Ho : Diduga komitmen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepercayaan nasabah.

b. H2 : Diduga sistem bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah.

Ho : Diduga sistem bagi hasil tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan nasabah.

c. H3 : Diduga keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah.

Ho : Diduga keadilan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Dokumen terkait