• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Variabel Penelitian

5.2.2. Uji Validitas Kuesioner

Validitas memilki nama sahih, tepat. Ide pokoknya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan. Salah satu cara mengkaji validitas adalah korelasi Item-Total, yakni mengkorelasikan skor-skor suatu item kuesioner dengan totalnya. Data valid adalah dengan melihat probabilitasnya harus < 0.05 (dibawah 50%) dari total signifikannya. Hasil uji validitas kuesioner terhadap instrumen penelitian dapat dilihat Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Uji Validitas Kuesioner Komitmen Organisasi

No Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Lama Bekerja 0.424 (Positif) 0.011<0.05 Valid 2. Penugasan Pekerjaan 3. Kepercayaaan 4. Peluang Terbaik 0.642 (Positif) 0.399 (Positif) 0.522 (Positif) 0.000<0.05 0.018<0.05 0.001<0.05 Valid Valid Valid 5. Percaya diri 0.748 (Positif) 0.000<0.05 Valid 6. Sistem Nilai 0.612 (Positif) 0.000<0.05 Valid 7. Bertanggung

Jawab

0.381 (Positif) 0.024<0.05 Valid

8. Kredibilitas 0.496 (Positif) 0.002<0.05 Valid

Dari Tabel 5.7. diatas dapat dilihat bahwa data telah dilakukan uji validitas yang dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner komitmen organisasi. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05.

Tabel 5.8. Uji Validitas Kuesioner Keadilan Prosedural

No. Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Evaluasi Kinerja 0.577 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Promosi 3. Komunikasi 0 .526 (Positif) 0 .348 (Positif) 0.001<0.05 0.041<0.05 Valid Valid 4. Gaji 0. 639 (Positif) 0.000<0.05 Valid 5. Golongan 0.426 (Positif) 0.011<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner keadilan prosedural. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

Tabel 5.9. Tabel Validitas Kuesioner Partisipasi Penyusunan Anggaran

No. Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Penetapan Tujuan 0. 761 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Evaluasi sumber daya 3. Negosiasi antara pihak 0. 508 (Positif) 0.561 (Positif) 0.002<0.05 0.000<0.05 Valid Valid 4. Koordinasi dan peninjauan 0.523 (Positif) 0.001<0.05 Valid 5. Persetujuan Akhir 0.651 (Positif) 0.000<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner partisipasi penyusunan anggaran. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

Tabel 5.10. Tabel Valididtas Kuesioner Kinerja Manejerial

No.Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Perencanaan 0.642 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Investigasi 3. Pengkoordinasi 0.717 (Positif) 0.435 (Positif) 0.000<0.05 0.009<0.05 Valid Valid 4. Evaluasi 0.635 (Positif) 0.000<0.05 Valid 5. Pengawasan 6. Pemilihan staf 0.807 (Positif) 0.719 (Positif) 0.000<0.05 0.000<0.05 Valid Valid 7. Negosiasi 0.564 (Positif) 0.000<0.05 Valid 8. Perwakilan 0.466 (Positif) 0.005<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner kinerja manajerial. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

5.2.3. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan pengujian heteroskedastisitas. Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berhubung data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah adalah cross-section. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan.

5.2.3.1. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dari hasil uji terlihat bahwa data berdistribusi normal, hal ini dikarenakan signifikan sebesar 0,730 atau diatas 0,05. tabel dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.97380560

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .097

Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .689

Asymp. Sig. (2-tailed) .730

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Hasil uji normalitas data ini juga diperkuat dengan melihat grafik normal P-P Plot. Dari hasil gambar terlihat bahwa grafik mempunyai ditribusi normal. Hal ini diperjelas dengan penyebaran titik-titik yang berada mendekati garis diagonal tanpa ada penyebaran yang menjauh dari garis diagonal tersebut. Hal ini memperjelas bahwa data berdistribusi secara normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 5.1

Gambar 5.1. Normal P-P Plot

5.2.3.2. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kinerja manajerial dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Hasil Korelasi antara variabel independen

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.803 11.739 .580 .566 Komitmen organisasi .757 .253 .473 2.987 .005 .958 1.044 Keadilan prosedural .456 .298 .241 .533 .135 .972 1.028 Partisipasi penyusuna n anggaran .314 .284 .173 1.105 .278 .984 1.016

Komitemen organisasi mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) 1.044, dengan angka Tolerance 0.958 dan keadilan Prosedural mempunyai nilai VIF sebesar 1.028 dengan angka Tolerance 0.972 serta Partisipasi penyusunan anggaran mempunyai nilai VIF 1.016 dengan angka Tolerance 0.984, hal ini pengujian menggunakan VIF dan Tolerance menunjukan bahwa tidak ada yang bernilai lebih dari 10 dan kurang dari 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam model regresi.

5.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2

Dari gambar 5.2. di atas bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terdapat heterokedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan melakukan uji glejser. Dengan nilai signifikan untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,05 dapat dilihat Tabel 5.13

Tabel 5.13. Pengujian Heterokedasitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.122 5.956 1.364 .182 Komitmen organisasi -.153 .128 -.214 -1.194 .242 Keadilan Prosedural -.031 .151 -.037 -.208 .836 Paritisipasi penyusunan anggaran -.034 .144 -.042 -.238 .814

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Dari Tabel 5.13. diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi varibel dependen. Hal ini terlihat dari nilai probilitas signifikannya diatas 5 %, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

5.3. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis.

5.3.1. Pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penysunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara serempak.

Dalam hal ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) secara bersama-sama tabel dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14. Uji Hipotesis F (Serempak)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 45.425 3 15.142 3.544 .026a

Residual 132.461 31 4.273

Total 177.886 34

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1 b. Dependent Variable: total y

Berdasarkan hasil uji serempak dapat dilihat dari nilai signifikannya sebesar 0,026 atau lebih kecil dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara serempak komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partispasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

5.3.2. Pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penysunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara parsial.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) secara parsial (individual). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Hasil uji pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial secara parsial.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.803 11.739 .580 .566 Komitmen organisasi .757 .253 .473 2.987 .005 Keadilan Prosedural .456 .298 .241 1.533 .135 Partisipasi penyusunan anggaran .314 .284 .173 1.105 .278

a. Dependent Variable: total y

Sumber: Lampiran

Berdasarkan hasil uji parsial dapat dilihat bahwa nilai signifikannya dari komitmen organisasi (KO) sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh komitmen organisasi secara parsial terhadap kinerja manajerial, sedangkan keadilan prosedural (KP) sebesar 0,135 > 0.05 maka keadilan prosedural tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial dan partisipasi penyusunan anggaran (PPA) sebesar 0,278 > 0.05 maka partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa manajer yang berada di

Akademi Pariwisata Medan memiliki tingkat komitmen dalam berorganisasi yang tinggi. Sedangkan partisipasi penyusunan anggaran sepenuhnya tidak hanya melibatkan kinerja manajerial Akademi Pariwisata Medan yang berada di Medan tetapi melibatkan pusat yang tidak ikut dalam populasi penelitian ini. Begitu juga dengan keadilan prosedural terkadang didalam pemerintahan ini banyak sikap yang sedikit kurang adil yang ditunjukan oleh kalangan manajer. Manajer biasanya lebih memfokuskan pekerjaan kepada seseorang yang merasa lebih memiliki keterikatan dengan anggotanya, sehingga terkadang sikap keadilan didalam lini pemerintahan secara riil nya kurang memiliki sikap keadilan prosedural yang tinggi.

Y = 6.803 + 0.757X1 + 0.456X2 + 0.314X3

Dari hasil persamaan regresi diketahui bahwa nilai konstanta adalah sebesar 6.803 yang menyatakan bahwa apabila variabel indepeden yaitu komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak ditingkatkan maka kinerja manajerial tetap sebesar 6.803 pada Akademi Pariwisata Medan . Koefisien regresi X1 yakni komitmen organisasi sebesar 0.757 menyatakan bahwa apabila komitmen organisasi mengalami peningkatan sebesar 1 Rupiah maka akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.757 dengan asumsi varibel lainnya tetap atau sama dengan nol. Selanjutnya apabila koefisien regresi X2 yakni keadilan prosedural meningkat sebesar 0.456 yang menyatakan bahwa apabila keadilan prosedural mengalami peningkatan sebesar 1 Rupiah maka akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.456 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Begitu pula dengan koefisien regresi X3 yakni

partisipasi penyusunan anggaran meningkat sebesar 0.314 yang menyatakan bahwa apabila partisipasi penyusunan anggaran mengalami peningkatan sebesar 1 Rupiah maka akan mengalami peningkatan terhadap kinerja manajerial sebesar 0.314 dengan asumsi variabel lainnya tetap sama atau sama dengan nol.

5.3.3.Koefisien determinasi ( R 2 Koefisien determinasi ( R ) 2

Tabel 5.16. Uji Koefisien Determinasi ( R

) pada initinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen . Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Gojali, 2001). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dilihat pada Tabel 5.16.

2 )

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .505a .255 .183 2.067 2.090

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1

b. Dependent Variable: total y

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (data diolah).

Dari Tabel 5.16. dapat diketahui bahwa koefisien determinasi ( adjusted R2 ) yang diperoleh sebesar 0.255. Hal ini berarti 25.5% kinerja manejerial dapat dijelaskan oleh varibel komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan anggaran, sedangkan sisanya 75,5% kinerja manejerial dipengaruhi oleh variabel – variabel lainnya yakni obyektifitas, kejujuran dan sebagainya.

5.4. Pembahasan

Dokumen terkait