• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016:97) Uji validitas instrumen penelitian merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui keabsahan/ ketepatan/ kecermatan suatu item pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti. Sedangkan menurut Indrawati (2015:146-147) mengemukakan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Penelitian ini melakukan uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment (Siregar, 2016:164) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden)

Y = Skor total dari variabel (jawaban responden) Σ = Jumlah skor dalam distribusi X.

Σ = Jumlah skor dalam distribusi Y.

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X.

Suatu item pertanyaan disebut valid, apabila mampu melakukan pengukuran sesuai dengan apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment, yaitu mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Skor total sendiri adalah skor yang diperoleh dari penjumlahan skor item untuk instrumen tersebut (Kurniawan dan Puspitaningtyas, 2016:97).

45 Menurut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016:97) Uji reliabilitas instrumen penelitian merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui kehandalan (tingkat kepercayaan) suatu item pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti. Suatu instrumen penelitian dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukkan hasil yang relatif tetap (konsisten). Sedangkan menurut Indrawati (2015:155) Ide pokok konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau dengan perkataan lain sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).

Uji reliabilititas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach menurut Siregar (2016: 173), dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

α = Koefisien Reabiliti Alpha k = Banyak item pertanyaan

∑𝜎𝑏 2 = Jumlah varian skor dari setiap butir item 𝜎𝑡 2 = Varian total

Menurut Siregar (2016:173), Teknik atau rumus Alpha Chronbach digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan oleh responden berbentuk skala 1-3, 1-5, dan 1-7 atau jawaban responden menginterprestasikan penilaian sikap.

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1 Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2019:206) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis pengaruh Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, dengan mengumpulkan hasil data

46 kuesioner. Setiap jawaban memiliki skor, yaitu (1) untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk jawaban Kurang Setuju (KS), (4) untuk jawaban Setuju (S), dan (5) untuk jawaban Sangat Setuju (SS). Kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan didasarkan pada presentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap item pertanyaan yang merupakan jawaban dari seluruh responden.

b. Persentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikalikan 100%.

c. Jumlah seluruh responden adalah 93 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar adalah 5, dan skala terkecil adalah 1, sehingga diperoleh:

Jumlah nilai kumulatif terbesar = 93 x 5 = 465 Jumlah nilai kumulatif terkecil = 93 x 1 = 93

d. Menghitung nilai persentase terbesar dan terkecil, sehingga diperoleh:

Nilai persentase terbesar = (465 : 465) x 100% = 100%

Nilai persentase terkecil = (93 : 465) x 100% = 20%

e. Menghitung nilai rentang antara persentase terbesar dan terkecil, sehingga diperoleh:

Nilai rentan = 100% - 20% = 80%

f. Jumlah nilai interval persentase, sehingga diperoleh:

Nilai interval persentase = (100% - 20%) : 5 = 16%

g. Jika nilai rentang dibagi dengan lima skala pengukuran, maka akan diperoleh nilai interval sebesar 16%.

Berdasarkan perhitungan di atas, Kriteria interpretasi skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

47 KRITERIA INTERPRETASI SKOR

No. Persentase Kriteria Penilaian

1 20% - 36 % Sangat Tidak Baik

2 >36% - 52% Tidak Baik

3 >52% - 68% Cukup Baik

4 >68% - 84% Baik

5 >84% - 100% Sangat Baik

Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2021)

Untuk melihat hasil kriteria interpretasi skor dari setiap variabel dapat dilihat pada garis kontinum berikut ini:

Gambar 3.2 Garis Kontinum Kriteria Penilaian Presentase Sumber: Data Olahan Peneliti (2021)

Perhitungan skor total untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Skor Total = (Jumlah Pegawai Sangat Setuju x 5) + (Jumlah Pegawai Setuju x 4) + (Jumlah Pegawai Kurang Setuju x 3) + (Jumlah Pegawai Tidak Setuju x 2) + (Jumlah Pegawai Sangat Tidak Setuju x 1)

b. Skor Ideal = (Diasumsikan seluruh Pegawai menjawab sangat setuju) x (Jumlah Pegawai atau skor total)

c. Klasifikasi Kategori (%) = Skor Ideal

Skor Totalx100 % 3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)

Skala pengukuran yang digunakan pada instrumen penelitian ini adalah Skala Ordinal dengan Skala Likert yang jawabannya terdiri dari yang Sangat Setuju (SS) hingga

48 Sangat Tidak Setuju (STS). Maka untuk penelitian ini, peneliti menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2017:30) Langkah- langkah dalam Method of Successive Interval (MSI) adalah sebagai berikut:

a. Langkah pertama yaitu perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

b. Pada setiap butir dibutuhkan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut sebagai proporsi.

d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.

e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi nilai yang telah diperoleh.

f. Tentukan nilai Densitas untuk setiap nilai Z yang telah diperoleh (dengan menggunakan tabel Densitas).

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

𝑁𝑆 = (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡) (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 h. Nilai transformasi Y0 dengan menggunakan rumus:

Y = NS + [1 + (Nsmin)].

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Menurut Indrawati (2015:189-191) menjelaskan bahwa peneliti saat akan menggunakan regresi linear berganda harus melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis.

a. Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas, peneliti dapat melakukannya melalui uji grafik dan uji statistik. Uji grafik merupakan cara termudah untuk melihat normalitas residual, yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sedangkan uji statistik merupakan cara untuk menghindari kelemahan dari uji grafik, karena dengan hanya melihat grafik histogram dapat menyesatkan apabila tidak dilakukan dengan teliti.

b. Uji Multikolinearitas

49 diantara variabel-variabel independen karena akan menyebabkan nilai koefisien regresi berfluktuasi tinggi sehingga mengurangi keyakinan akan hasil pengujian.

Karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap data sampel, apakah terjadi multikolinearitas atau tidak.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatam ke pengamayam yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Indrawati (2015:188) Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, X4,… Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak atau bersamaan. Nilai R yang dihasilkan berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

TABEL 3.4

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

<0,20 Tidak ada korelasi 0,20 - < 0,40 Korelasi rendah 0,40 - < 0,70 Korelasi sedang 0,70 - < 0,90 Korelasi tinggi 0,90 - < 1,00 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

Sumber: Guilford dalam (Indrawati, 2015:188)

Pada penelitian ini, analisis regresi berganda digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti untuk mengetahui besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y). Adapun persamaan regresi linier ganda dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 Keterangan :

50 Y = Produktivitas Kerja

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi untuk X1

β2 = Koefisien regresi untuk X2 X1 = Budaya Organisasi

X2 = Disiplin Kerja 3.8 Pengujian Hipotesis

Menurut Yusuf (2017:130) mengemukakan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan sementara, suatu tesis sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan ilmiah. Hipotesis dapat juga dikatakan kesimpulan sementara, merupakan suatu konstruk (construct) yang masih perlu dibuktikan, suatu kesimpulan yang belum teruji kebenarannya.

3.8.1 Pengujian Secara Parsial (Uji T)

Menurut Ghozali (2018:99) Uji T digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen (bebas) terhadap dependen (terikat). Penelitian ini menggunakan Uji t dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan uji t:

a) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing variabel Hipotesis Variabel Budaya Organisasi:

H0 = Secara parsial budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

H1 = Secara parsial budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Hipotesis Variabel Disiplin Kerja:

H0 = Secara parsial disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

H1= Secara parsial disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

b) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5 % (0,05).

c) Membandingkan tingkat signifikan (0,05) dengan Tingkat signifikasi t, dengan kriteria berikut:

51 variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikan t > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

3.8.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2018:98) Uji simultan (F) digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan Uji F dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) pada Dinas Keseharan Kota Bandung. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan uji f:

a) Merumuskan hipotesis untuk masing-masing variabel Hipotesis Variabel Budaya Organisasi:

H0 = Secara simultan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

H1 = Secara simultan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Hipotesis Variabel Disiplin Kerja:

H0 = Secara simultan disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

H1= Secara simultan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.

b) Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5 % (0,05).

c) Membandingkan tingkat signifikan (0,05) dengan Tingkat signifikasi t, dengan kriteria berikut:

1) Apabila nilai signifikan t < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

52 2) Apabila nilai signifikan t > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

3.8.3 Koefisien Determinasi

Menurut Ghazali (2018:97) Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk menguji seberapa besar kontribusi atau kemampuan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk melihat seberapa tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka dapat ditunjukkan dalam rumus sebagai berikut:

𝐾𝑑 = 𝑅2 𝑥 100%

Keterangan:

Kd = Nilai koefisien determinasi R = Nilai koefisien korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a) Jika koefisien determinasi mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen lemah.

b) Jika koefisien determinasi satu (1), maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat.

53 Ahmad, D. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Pembangunan Di PT. Sulthan Salman Jaya. e-Proceeding of Management.

Busro, D. M. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Pernadamedia Group.

Edison, A. d. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Fitriasari, W. (2021). Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.

Ghazali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hafid, P. d. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Rakyat Sul-Sel Intermedia Kota Makassar. Jurnal Profitability Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru.

Handoko, I. M. (2020). Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. JMM Online.

Hasibuan, M. S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hertati, D. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Tangerang Selatan: Mitra Sumber Rezeki.

Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Bandung: PT Refika Aditama.

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Kurniawan, P. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku.

Mahawati, Y. d. (2021). Analisis Beban Kerja san Produktivitas Kerja. Medan:

Yayasan Kita Menulis.

Marchington, W. D. (2016). Human Resource Management at Work. London: CIPD.

Mondy, M. d. (2016). Human Resource Management. England: Pearson.

Riduwan, K. (2017). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis).

Bandung: Alfabeta.

Sasuwe, T. d. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi dan Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Air Manado. Jurnal EMBA.

54 Sedarmayanti. (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV.

Mandar Maju.

Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siregar. (2016). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sutrisno, E. (2018). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syarief, F. (2020). Budaya Organisasi dan Kewirausahaan. Makassar: Yayasan Barcode.

Wibowo. (2016). Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang. Depok : Rajawali Pers.

Yusuf, A. M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

55 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Dinas Kesehatan Kota Bandung Kepada Yth.

Bapak/Ibu

Karyawan Dinas Kesehatan Kota Bandung Di tempat

Dengan Hormat,

Teriring salam dan doa semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Perkenalkan saya mahasiswa Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom. Saat ini saya sedang menjalankan proses penelitian dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Dinas Kesehatan Kota Bandung”

sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis. Jawaban yang Bapak dan Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Tidak ada penilaian benar atau salah sehingga diharapkan kepada Bapak dan Ibu untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang dirasakan langsung.

Sehubungan hal tersebut, dengan kerendahan hati saya mohon kepada Bapak dan Ibu untuk bersedia turut serta dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Terima kasih atas waktu dan kebaikannya, semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala urusan Bapak dan Ibu.

Hormat Saya,

Peneliti

56 Petunjuk Pengisian:

Kuesioner ini berisi tiga (3) komponen pembahasan mengenai Budaya Organisasi, Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan. Pada pengisiannya diharapkan pada Bapak/Ibu mengisi kuesioner dengan cara memberi tanda checklist (√) pada kotak yang telah tersedia dan mengisi sesuai dengan kondisi yang diharapi. Privasi Bapak/Ibu akan dijaga keamanannya.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

1. Data Pribadi

Usia

o 20 – 30 tahun o 31 – 40 tahun o 41 – 50 tahun o > 50 tahun

Jenis Kelamin o Pria

o Wanita

Pendidikan Terakhir

o SMA/SMK o Diploma o S1 o S2 / S3

Lama Bekerja

o < 1 tahun o 1 – 5 tahun o 6 – 10 tahun o > 10 tahun

57 2. Kuesioner

Produktivitas Kerja

No. Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya mempunyai kemampuan dalam menguasai bidang pekerjaan

2 Saya mampu bekerja sesuai dengan standar perusahaan

3 Saya berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik

4 Menurut saya target tidak penting yang penting pekerjaan selesai

5 Saya bersedia diberi tugas diluar jam pekerjaan 6 Saya memiliki semangat dalam mengerjakan

pekerjaan tanpa merasa berat ataupun mengeluh

7 Saya mengikuti kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan

8 Saya selalu memperbaiki kesalahan dalam mengerjakan tugas

9 Saya bekerja sesuai dengan kualitas yang sudah ditentukan

10 Saya selalu meminimalisir tingkat kesalahan 11 Semua anggota tim memahami brief dari tugas

masing-masing di awal pekerjaan.

12 Saya adalah orang yang fokus pada satu tugas dalam satu waktu sebelum pindah ke tugas berikutnya

58 Budaya Organisasi

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya puas atas pekerjaan yang dilakukan

2 Saya berusaha mengembangkan diri dan kemampuan

3 Saya ingin segera menyelesaikan tugas yang diberikan

4 Tugas yang dikerjakan ingin lebih baik dari rekan kerja

5 Saya menghargai pendapat yang berbeda 6 Saling menghormati sesama rekan kerja

7 Saya selalu mengutamakan kualitas dalam menyelesaikan pekerjaan

8 Saya selalu berinovasi untuk menemukan hal-hal baru yang berguna

9 Saya merasa tidak kesulitan bekerja bersama-sama dengan rekan kerja dari divisi lain

10 Saya selalu memberikan kontribusi kepada tim dalam setiap kegiatan

59

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Menurut saya tujuan dari pekerjaan yang dibebankan harus sesuai dengan kemampuan

2 Saya melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

3 Menurut saya pimpinan dapat dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya

4 Menurut saya pimpinan selalu memberikan contoh yang baik bagi para bawahannya

5 Saya merasa puas dengan balas jasa yang diterima

6 Menurut saya balas jasa yang diterima kurang memuaskan dapat mempengaruhi kedisiplinan 7 Pimpinan selalu bersikap adil kepada para

pegawai

8 Keadilan pimpinan sudah diterapkan dengan baik pada instansi

9 Pimpinan selalu mengawasi apa yang dilakukan pegawai

10 Menurut saya pimpinan yang selalu mengawasi akan berdampak pada kedisiplinan para pegawai

11 Sanksi yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar

12 Menurut saya sanksi yang diterapkan ikut mempengaruhi baik dan buruknya kedisiplinan 13 Menurut saya ketegasan dalam mengambil

keputusan berkaitan dengan pekerjaan

14 Menurut saya pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman akan diakui kepemimpinannya oleh pegawai

15 Adanya sikap saling menghormati antara pemimpin dan para pegawai

16 Menurut saya kedisiplinan akan diterapkan apabila hubungan kemanusiaan dalam instansi berjalan baik

Dokumen terkait