• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN NASIONAL (UN) SEBAGAI FORMULA SOLUSI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Sudarwan Danim

UJIAN NASIONAL (UN) SEBAGAI FORMULA SOLUSI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Agus Sutiyono

Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap

ABSTRAK

, Ujian Nasional semakin bisa diterima oleh kalangan siswa, mereka semakin menyadari bahwa parameter kelulusan mutlak diperlukan. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah; 1) untuk menemukan apakah UN merupakan salah satu upaya dalam menemukan formula evaluasi pendidikan yang akuntabel, 2) apakah UN sebagai langkah dalam mengatasi degradasi moral siswa dan 3) bagaimana UN sebagai sarana membangun karakter bangsa.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan

fenomenologis naturalistic. Pendekatan ini bermakna untuk memahami peristiwa dalam hubungannya orang dalam situasi tertentu. Pengumpulan data dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama dilakukan orientasi dan observasi, peneliti mengumpulkan data secara umum dan luas hal-hal penting dan yang berguna untuk diteliti lebih mendalam. Tahap kedua peneliti mengadakan eksplorasi pengumpulan data yang dilakukan lebih terarah sesuai dengan fokus penelitian serta mengetahui sumber data atau informan yang kompenten dan mengetahui pengetahuan yang cukup tentang hal yang akan diteliti. Pertanyaan peneliti mengalir mengikuti responden tetapi tetap berpegang pada instrumen pertanyaan (teknik snowball) dengan maksud dapat menjaring data yang lebih kompleks dan integral. Tahap ketiga peneliti melakukan penelitian yang lebih terfokus pada masalah pelaksanaan UN, peneliti malakukan observasi dan interview baik sebelum maupun pada saat UN dilaksankan. Pemeriksaan keabsahan data untuk memeriksa kebenaran data dengan pengamatan terus-menerus dan triangulasi

baik triangulasi sumber maupun metode. Analisis data dengan beberapa tahapan, pertama mengelompokkan butir-butir pertanyaan (tabel reduksi) dari transkrip interview dan observasi. Kedua mengelompokkan menurut fokus pertanyaan penelitian (tabel abstraksi) yang didasarkan dari tabel reduksi. Ketiga merumuskan tabel konseptualisasi untuk membantu menarik kesimpulan penelitian, berdasarkan tabel abstraksi.

Hasil penelitian ditemukan bahwa; 1) UN merupakan salah satu formula evaluasi pendidikan yang akuntabel, 2) Degradasi moral siswa tereliminir dengan model evaluasi UN karena UN menuntut siswa untuk berusaha mampu menjawab dengan benar pertanyaansoal-soal ujian, sehingga siswa akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memenuhi standar minimal kelulusan. 3) ketiga bisa terbangun dengan adanya UN hal ini dibuktikan siswa yang akan menghadapi UN secara umum mengalami perubahan sikap dan perilaku, mereka sudah mulai tumbuh kesadaran perilaku yang baik dalam dirinya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecenderungan fitrah manusia mengarah kepada dua arah; kearah kebaikan dan ke arah yang tidak baik. Oleh karenya sangat diperlukan arahan dan bmbingan agar menuju kea rah yang baik. Hal ini merupakan bagian dari apa yang harus diperankan oleh guru. Apalagi dengar pengertian pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Makhluk diciptakan dengan memiliki potensi atas dasar tauhid. Pendidikan karakter merupakan sarana dalam membentuk insan yang berhati lembut, mengarahkan pada sikap yang bijak, membiasakan untuk berprasangka baik (positive thinking), membantu siswa untuk cenderung kearah fitrah yang baik, dalam rangka mewujudkan akhlak yang baik. Nilai-nilai akhlak perlu ditanamkan melalui pendidikan akhlak (tahzib al-akhlaq atau tarbiyat al- akhlaqiyyah) (Suwito, 2004: 33).

Dengan kata lain dalam pengertian tersebut sarat akan arti pendidikan karakter. Pembahasan pendidikan karaktar pada dua tahun terakhir menjadi satu pembahasan topik yang hangat. Kurikulum sekolah bahkan sudah harus mendasarkan pada pendidikan karakter atau school based character. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sangat menggarisbawahi pendidikan karakter ini sehingga setiap lembaga pendidikan harus mengupayakan mencapai target siswa mempunyai karakter yang baik. Argumentasinya karena bahwa selain pendidikan karakter membantu kelancaran proses pendidikan, mengasah intelektualitas peserta didik bahkan dapat menambah mutu pendidikan di negara berkembang ini.

Pendidikan karakter lebih diorientasikan bagaimana agar peserta didik mampu memahami dan membedakan antara yang benar dan salah, yang baik dan buruk, yang bermoral dan yang tidak bermoral, dan mana yang sesuai dengan

etika di masyarakat. Pendidikan karakter ini juga merupakan usaha untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian diharapkan dapat menjadi sebuah kebiasaan yang akan diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini perlu ada evaluasi dengan memakai instrumen, baik untuk mengetahui prestasi akademik maupun untuk mengetahui perkembangan perilaku peserta didik.

Instrumen sebagai alat untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pendidikan menjadi satu keniscayaan yang selalu mengikuti proses perkembangan informasi prestasi akademik. Di Indonesia progres untuk memantau kualitas prestasi pendidikan dilakukan oleh badan yang independen yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP inilah yang menyusun instrumen sebagai alat ukur untuk mengetahui kualitas prestasi peserta didik pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan atas. Prestasi akan bisa kita lihat dengan menggunakan, tes prestasi sebagai salah satu sumber penting dalam pengambilan keputusan pendidikan. Dimana tes prestas belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar (Azwar, 2007: 13).

Tes untuk mengukur prestasi siswa secara nasional di Indonesia diselenggarakan oleh BSNP dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Fenomena yang dirasakan UN pada awal lebih dirasakan sebagai momok yang menakutkan. Implikasi yang terjadi kemudian siswa ketika menghadapi atau menjelang UN banyak yang sakit, orang tua siswa maupun para guru banyak yang khawatir

(nervous). Kekhawatiran mereka kita bisa memahami, karena berhasil dan tidaknya akan sangat mempengaruhi mental maupun psikis. Sehingga usaha-usaha yang sangat variatifpun dilakukan, baik yang menyangkut usaha kasat mata maupun yang bersifat transenden. Pengayaan dan pendalaman mata pelajaran yang di-UN-kan, latihan-latihan penyelesaian soal-soal materi UN menjadi tahapan dalam persiapan menghadapi UN. Ritual keagamaan menjadi tahapan yang dilakukan juga sebagai penguat batin siswa dalam menghadap UN.

Proses persiapan dalam menghadapi UN secara perlahan menjadi satu fenomena yang menarik untuk dicermati, karena secara perlahan pula momok

dalam menghadapi UN mulai berkurang, bahkan semakin dirasakan sebagai sesuatu yang bisa disikapi dengan arif dan bijak oleh para siswa. Hasil survey awal peneliti menemukan beberapa perilaku yang berubah ke arah yang lebih baik pada siswa-siswa di sekolah seperti yang peneliti temukan terjadi di Majenang Cilacap siswa yang nakal berubah lebih baik, lebih santun, dan lebih bertanggung jawab.

Berangkat dari hal tersebut di atas maka pendidikan karakter merupakan salah satu yang bisa dijadikan sebagai bahan research yang menarik dalam rangka untuk menggali apa dan bagaimana pendidikan karakter mampu meningkatkan perilaku yang baik dikalangan siswa. Lebih khusus lagi dikaitkan dengan pelaksanakan UN. Penelitian ini mengambil setting di Kabupaten Cilacap.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah: 1) bagaimana formula baru evaluasi pendidikan yang akuntabel?, 2) apakah UN sebagai model evaluasi pendidikan bisa menjawab semakin merosotnya moralitas siswa sekolah? 3) bagaimana perubahan karakter siswa sekolah dengan adanya evaluasi akhir dengan UN?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini diantaranya; 1) untuk menemukan UN merupakan salah satu upaya dalam menemukan formula evaluasi pendidikan yang akuntabel, 2) untuk membuktikan UN sebagai langkah dalam mengatasi degradasi moral siswa dan 3) untuk mengetahui UN sebagai sarana membangun karakter bangsa. Manfaat Penelitiannya adalah; 1) UN sebagai formula baru evaluasi pendidikan akan bisa dijadikan sebagai model dalam pengembangan kepribadian siswa, 2) UN akan bisa menjadi satu solusi dalam mengatasi degradasi moral di kalangan siswa sekolah, dan 3) UN lebih jauh akan bisa dijadikan sebagai sarana dalam pembangunan karakter bangsa.