• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukuran dan penempatan APAR untuk kebakaran kelas K

Dalam dokumen PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM (1) (Halaman 191-196)

DIBERI PERLAKUAN

5.5. PENYEDIAAN AIR

5.6.4. Identifikasi Isi

5.6.6.7. Ukuran dan penempatan APAR untuk kebakaran kelas K

Bahaya kebakaran yang menyebar atau terpisah melebar harus di proteksi secara tersendiri. APAR yang berada didekatnya harus diletakkan secara cermat agar mudah dijangkau tanpa membahayakan operator pada saat terjadi kebakaran.

5.6.6.5. Ukuran dan Penempatan APAR untuk Bahaya Kebakaran Kelas C

APAR kelas C harus disyaratkan apabila ada peralatan listrik bermuatan. Persyaratan ini berlaku untuk situasi apabila terjadi kebakaran baik langsung atau sekeliling peralatan listrik. Karena kebakarannya sendiri adalah bahaya kebakaran kelas A atau kelas B, maka APAR harus ditentukan ukurannya dan ditempatkan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran kelas A atau B.

5.6.6.6. Ukuran dan Penempatan APAR untuk bahaya kebakaran kelas D. 5.6.6.6.1 APAR atau bahan pemadam dengan kemampuan daya padam kelas D

harus disediakan untuk kebakaran yang melibatkan logam mudah terbakar.

5.6.6.6.2 APAR atau bahan pemadam harus diletakkan pada jarak tempuh tidak lebih dari 23 m dari bahaya kebakaran kelas D.

5.6.6.6.3 APAR atau bahan pemadam untuk bahaya kebakaran kelas D harus disediakan di daerah kerja apabila bubuk, serpih, irisan, kepingan logam mudah terbakar, atau produk berukuran serupa dihasilkan di daerah kerja tersebut.

5.6.6.6.4 Penentuan ukuran harus didasarkan pada bahan logam mudah terbakar khusus, ukuran fisik partikelnya, luasan yang dicakup, dan rekomendasi oleh manufaktur APAR yang diperoleh dari dari data uji kontrol yang dilakukan.

5.6.6.7. Ukuran dan penempatan APAR untuk kebakaran kelas K.

5.6.6.7.1 APAR kelas K disediakan untuk mengatasi bahaya yang ditimbulkan oleh adanya potensi terjadinya kebakaran yang melibatkan media memasak (nabati atau minyak binatang dan lemak).

5.6.6.7.2 Jarak tempuh maksimum harus tidak melebihi 9 m dari lokasi bahaya kebakaran ke APAR.

5.6.6.8. Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Pengisian Ulang.

5.6.6.8.1 Umum.

5.6.6.8.1.1 Pemilik atau wakil yang ditunjuk atau penghuni bangunan gedung yang di dalamnya di pasang APAR harus bertanggung jawab untuk pelaksanaan inspeksi, pemeliharaan dan pengisian ulang.

0

5.6.6.8.1.2 Pemeliharaan, perawatan dan pengisian ulang harus dilakukan oleh petugas yang terlatih, mempunyai manual perawatan menyeluruh, alat perkakas dari jenis yang cocok, bahan isi ulang, pelumas, dan rekomendasi manufaktur untuk penggantian bagian –bagian atau bagian yang khusus terdaftar untuk digunakan dalam APAR.

5.6.6.8.1.3 Etiket tidak ditempatkan di depan APAR.

5.6.6.8.1.4 Label yang menunjukkan penggunaan APAR atau klasifikasi atau keduanya diizinkan untuk ditempatkan pada bagian depan APAR.

5.6.6.8.2 Inspeksi. 5.6.6.8.2.1 Frekuensi.

APAR harus diinspeksi sejak awal ditempatkan dan difungsikan dan selanjutnya pada setiap interval waktu kira-kira 30 hari. APAR harus diinspeksi secara manual atau dimonitor secara elektronik, pada interval waktu yang lebih jika keadaan membutuhkan.

5.6.6.8.2.2 Inspeksi kearsipan.

5.6.6.8.2.2.1 Petugas yang melakukan inspeksi harus menyimpan arsip dari semua APAR yang diperiksa, termasuk tindakan korektif yang dilakukan.

5.6.6.8.2.2.2 Sekurang-kurangnya sebulan sekali pemeriksaan dilakukan dan tanggal, nama petugas yang melakukan pemerikaan harus tercatat.

5.6.6.8.2.2.3 Arsip harus dipelihara melalui etiket atau label yang ditempelkan pada APAR, lewat daftar simak inspeksi yang dipelihara pada arsip atau lewat metoda elektronik yang menjamin arsip tersimpan permanen.

5.6.6.8.3 Pemeliharaan. 5.6.6.8.3.1 Frekuensi

Terhadap APAR harus dilakukan pemeliharaan pada jangka waktu tidak

lebih dari 1 tahun, pada waktu pengujian hidrostatik, atau jika secara khusus ditunjukkan melalui inspeksi atau pemberitahuan elektronik.

5.6.6.8.3.2 APAR yang dikeluarkan dari tempatnya untuk pemeliharaan atau pengisian ulang harus diganti dengan APAR yang sesuai untuk jenis bahaya kebakaran yang akan diproteksi dan sekurang-kurangnya memiliki kemampuan daya padam yang sama.

5.6.6.8.3.3 Arsip Pemeliharaan.

Setiap APAR harus mempunyai kartu atau label yang dilekatkan dengan

kokoh yang menunjukkan bulan dan tahun dilakukannya pemeliharaan dan memberikan identifikasi petugas yang melakukan pemeliharaan.

5.6.6.8.4 Pengisian Ulang.

Semua APAR yang dapat diisi ulang harus diisi ulang setelah setiap penggunaan atau sebagaimana yang ditunjukkan saat inspeksi atau ketika dilakukan pemeliharaan.

5.6.6.8.5 Pengujian Hidrostatik.

5.6.6.8.5.1 Sub butir 5.6.6.8.5 dari persyaratan teknis ini mempersyaratkan pengujian hidrostatik pada bejana tekan yang digunakan sebagai APAR dan komponen khusus dari APAR.

5.6.6.8.5.2 Pengujian hidrostatik harus dilakukan oleh orang yang terlatih dalam prosedur pengujian tekanan dan pengamannya yang mempunyai peralatan uji yang sesuai, fasilitas, dan tersedia manual perawatan yang tepat.

5.6.6.8.5.2.1 Pengujian hidrostatik harus termasuk pemeriksaan secara visual bagian dalam dan bagian luar silinder.

5.6.6.8.5.2.2Pengujian hidrostatik harus dilakukan menggunakan air sebagai media penguji atau cairan tidak mudah terbakar. Udara atau gas lain harus tidak digunakan sebagai media pengujian tekanan. Semua udara harus dibuang sebelum pengujian hidrostatik untuk mencegah terjadinya kegagalan yang mencelakakan atau membahayakan dari silinder,

5.6.6.8.5.3 Jika pada suatu waktu, APAR menunjukkan penyok, cacat mekanis, atau korosi yang selanjutnya menunjukkan terjadinya perlemahan, maka harus disingkirkan atau diuji hidrostatik ulang untuk memenuhi butir 5.6.6.8.5.2 dan butir 5.6.6.8.5.3.

5.6.6.8.5.3.1Tangki pompa tidak harus disyaratkan untuk memenuhi butir 5.6.6.8.5.3.

5.6.6.8.5.3.2APAR yang tidak dapat diisi ulang selain jenis halogen tidak disyaratkan untuk memenuhi butir 5.6.6.8.5.3 tetapi harus dikeluarkan isinya dan dibuang apabila pada APAR tersebut terlihat jelas adanya penyok, cacat mekanis atau korosi yang selanjutnya menunjukkan terjadinya perlemahan.

5.6.6.8.5.3.3 APAR jenis halon yang tidak dapat diisi ulang, tidak disyaratkan untuk memenuhi butir 5.6.6.8.5.3.

5.6.6.8.5.4 Pemeriksaan kondisi silinder.

Apabila silinder atau kerangka (shell) APAR mempunyai satu atau lebih kondisi berikut, maka tidak harus dilakukan pengujian hidrostatik, tetapi harus dibuang atau dihancurkan oleh pemilik atau atas pengarahan pemilik:

(1) Apabila terdapat bekas perbaikan dengan solder, pengelasan, patri, atau menggunakan bahan tambalan.

(2) Apabila ulir silinder aus, berkarat, patah, retak atau cacat.

(3) Apabila terdapat korosi yang dapat menyebabkan lubang, termasuk lubang di bawah plat nama atau rakitan sabuk nama.

(4) Apabila APAR terbakar pada suatu kejadian kebakaran.

(5) Apabila APAR jenis kalsium khlorida telah digunakan dalam APAR dari baja tahan karat

(6) Apabila tabung (shell) dari tembaga atau perunggu konstruksi sambungannya dengan solder lunak atau paku keling.

(7) Apabila kedalaman penyok melebihi 1/10 dari dimensi terbesar dari kepenyokan jika tidak di las, atau melebihi 0,6 cm jika penyok termasuk las.

(8) Apabila terjadi korosi setempat atau secara umum, sehingga potongan, cungkilan, atau bagian yang dibuang telah mengikis lebih dari 10 persen tebal minimum dinding silinder.

(9) Apabila APAR telah digunakan untuk suatu tujuan selain untuk alat pemadam api.

5.6.6.8.5.5 Apabila silinder APAR, kerangka atau cartridge gagal dalam uji tekanan hidrostatik, atau gagal untuk melewati pemeriksaan visual seperti ditentukan dalam butir 5.6.6.8.5.2, maka harus dibuang/dikeluarkan oleh pemilik atau wakil pemilik. Apabila silinder tersebut akan dibuang, petugas penguji ulang harus memberitahukan pemilik secara tertulis bahwa silinder tersebut dibuang dan tidak dapat digunakan lagi. Silinder yang dibuang diberi stempel ”DIBUANG” pada bagian atas, kepala, pinggiran, atau leher dengan stempel baja. Tinggi huruf minimum harus 0,3 cm.

Silinder yang dibuang harus tidak diperbaiki. Tidak boleh ada orang yang membuang atau menghapus stempel ”DIBUANG”.

5.6.6.8.5.6 Silinder rangka alumunium. (Aluminium Shell Cylinder).

APAR yang mempunyai silinder diperkirakan atau kerangka alumunium yang disangsikan telah terpapar ke temperatur lebih dari 1770C harus dikelurkan dahulu dari tempatnya dan dilakukan uji hidrostatik.

5.6.6.8.5.7 Frekuensi.

Pada interval waktu melebihi yang ditentukan pada butir 5.6.6.8.5.7, APAR harus diuji ulang secara hidrostatis. Pengujian ulang hidrostatik tersebut dilakukan di dalam tahun kalender dari interval waktu pengujian yang ditentukan. Dalam hal tidak bermasalah APAR akan diisi ulang setelah melebihi tanggal uji ulang yang ditentukan.

5.6.6.8.5.7.1 Silinder nitrogen, silinder argon, silinder karbon dioksida, atau cartridge yang digunakan untuk menyimpan gas lembam (inert) yang digunakan sebagai zat pembersih untuk APAR beroda dan APAR karbon dioksida harus diuji secara hidrostatis setiap 5 tahun.

(A) Silinder (kecuali yang diisi dengan karbon dioksida) yang memenuhi 49 CFR 173.34(e)16 harus diizinkan untuk diuji hidrostatis setiap 10 tahun sebagai pengganti persyaratan butir 5.6.6.8.5.7.1.

5.6.6.8.5.7.2 Cartridge Nitrogen, cartridge argon, dan cartridge karbon dioksida yang digunakan sebagai pembersih APAR yang mempunyai penandaan DOT atau TC harus di uji secara hidrostatis atau diganti sesuai persyaratan DOT atau TC.

(A) Cartridge yang mempunyai diameter luar tidak lebih 5 cm dan mempunyai panjang kurang dari 0,61 m harus dikecualikan dari keharusan dilakukan pengujian hidrostatik ulang secara periodik. (B) Cartridge DOT dengan stempel 3E harus dikecualikan dari

keharusan pengujian hidrostatik.

Tabel 5.6.6.8.5.7 - Jangka waktu pengujian hidrostatik untuk APAR

Jenis pemadam Jangka waktu

pengujian (Tahun) Air bertekanan tersimpan, aliran terbebani, dan/atau anti

beku

5

Media basah 5

AFFF (Aqueous Film Forming Foam) 5

FFFP (Film Forming Fluoroprotein Foam) 5

Kimia kering dengan kerangka baja tahan karat. 5

Karbon dioksida. 5

Kimia basah 5

Kimia kering, disimpan bertekanan, dengan kerangka baja ringan, kerangka perunggu kuningan, atau kerangka alumunium.

12

dari baja ringan.

Zat halogen 12

Bubuk kering, disimpan bertekanan, cartridge atau silinder, dengan kerangka baja ringan.

12

5.6.6.8.5.7.3 Pengujian hidrostatik harus dilakukan pada rakitan slang APAR yang dilengkapi dengan nozel penutup di bagian ujung slang. Interval pengujian harus sama sebagaimana ditentukan untuk APAR yang dilengkapi slang di bagian atasnya.

5.6.6.8.5.7.4 Perlengkapan slang bertekanan rendah dan bertekanan tinggi yang digunakan untuk APAR beroda (selain slang yang menyemprotkan bahan pemadam) harus diuji secara hidrostatis. Interval waktunya harus sama seperti yang ditentukan untuk tabung bahan APAR yang di bagian atasnya dipasang slang.

5.7. SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN, DAN SISTEM

KOMUNIKASI 5.7.1. Umum.

5.7.1.1. Apabila sistem alarm kebakaran atau detektor kebakaran otomatik

Dalam dokumen PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM (1) (Halaman 191-196)