• Tidak ada hasil yang ditemukan

Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Dalam dokumen Modul PKB Senbud SD 2017 KK G (Halaman 57-200)

Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang menerapkan sikap apresiatif dan gambar imajinatif.

Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐latihan dalam menerapkan sikap apresiatif dan gambar imajinatif. Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai media yang paling sederhana sampai dengan pada media yang proporsional.

Menerapkan sikap apresiatif dan gambar imajinatif dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni dan selalu berlatih. Dan banyak diperlukan membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni. Dalam modul ini hanya berisi pengetahuan tentang menerapkan sikap apresiatif dan gambar imajinatif. Disamping itu diharapkan setelah melakukan latihan‐latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐masing.

Program Tindak Lanjut, merupakan bentuk program yang bersifat rinci, sistimatis, sederhana dan operasional, ditulis dalam bentuk metric. terdiri dari komponen, tujuan, jenis‐jenis kegiatan, sumber daya yang mendukung kegiatan, indikator keberhasilan sebagai alat kontrol atau evaluasi serta jadwal kegiatan

Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting, karena mereka inilah yang akanberperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjaditanggung‐jawab mereka.

Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐ kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut.

Pelatihan putaran ketiga ini mempunyai materi yang berbeda dengan pelatihan pada putaran yang kedua. Pola pembuatan PTL juga berbeda dengan pola pembuatan PTL pada periode sebelumnya. Pelatihan yang baru saja diselenggarakan harus ditindaklanjuti dengan kegiatankegiatan yang kongkret yang merupakan cerminan komitmen dari pengawas sekolah PS , kepala sekolah KS , dan guru.Namun demikian, PS, KS, dan Guru dalam melaksanakan kegiatan yang

tertuang dalam PTL sering dihadapkan pada berbagai kendala baik kendala yang bersifat akademis maupun kendalanon akademis. Oleh karena itu, DBE menyedikan fasilitator yang akan memberikan pendampingan kepada mereka. MGMP sebagai organisasi guru dalam meningkatkan profesionalisme juga akan mendapatkan pendampingan secukupnya agar organisasi bisa memberikan kontribusi yang lebih besar. Mengingat kondisi MGMP di setiap wilayah juga berbeda‐beda, maka fasilitator akan memberikan pendampingan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pada kesempatan ini semua peserta dari masing‐masing sekolah baik guru maupun kepala sekolah diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan PTL. Perlu diingatkan bahwa hasil implementasi PTL yang berupa tagihan‐tagihan akan dipamerkan dalam acara Lokakarya dan Pameran di tingkat kabupaten/kota masing‐masing.

Materi diklat ini dimaksudkan untuk menyiapkan peserta diklat yang akan mendesiminasikan hasil pelatihan kepada pendidik dan tenaga kependidikan di kabupaten/kota/sekolah, Peserta pelatihan adalah para guru alih fungsi, yang memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan interaktif, terampil mengoperasikan komputer dan mengembangkan bahan presentasi secara nandiri, serta mampu dan mau mendesiminasikan pengetahuan dan keterampilannya.

Pada saat merencanakan suatu kegiatan, sangat penting mempunyai gambaran yang jelas tentang hasil dan dampak yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Pada masa yang lalu sering ada pelatihan untuk guru dan kepala sekolah, tetapi jarang tampak ada perubahan dalam KBM dan menajemen sekolah, ini berarti dampak kegiatan tersebut kurang.

Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut:

. "Apa", yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya.

. "Bagaimana", yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar.

. "Siapa", yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga.

. "Kapan", yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir.

. "Dimana", yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan.

Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat Lembaga lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan Rencana Tindak Lanjut yang disusun oleh peserta sebagaimana telah diuraikan, maka akan dengan mudah pihak yang bertanggung jawab terhadap program pelatihan untuk mengetahui keluaran dan hasil serta dampak pelatihan. Dengan demikian jelas bahwa tanggung jawab dampak pelatihan tidak hanya ada di pundak fasilitator atau penyelenggara pelatihan. Yang paling penting adalah komitmen dan dukungan dari semua pihak, khususnya pimpinan lembaga atau instansi pengirim sehingga "pengetahuan dan ketrampilan" yang di dapat selama pelatihan bisa diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

Agar supaya hasil pelatihan mempunyai dampak yang signifikan, maka peluang yang kondusif untuk mempraktekkannya dalam pekerjaan sehari‐hari perlu diciptakan. Karena seringkali ditemukan banyak peserta pelatihan tidak bisa mempraktekkannya karena sistem lain yang kurang mendukung. Untuk itu maka proses perlu dilakukan secara terus menerus guna melakukan perbaikan secara bertahap dan berkesinambungan. dari berbagai sumber .

H. PembahasanLatihan/Tugas/Kasus

 Untuk membuat media presentasi tentang apresiasi seni dalam modul ini difokuskan pada uraian materi yang berkaitan dengan konsep seni.

 Untuk membuat gambar imajiner/melukis imajiner, silahkan saudara membuat dengan beberapa teknik yang dapat anda kuasai, dengan memilih

tema tertentu, dalam penggambarannya saudara dituntuk untuk mengaktifkan imajinasi secara baik tanpa bantuan objek visual, namun dapat dibantu dengan memori‐memori yang dimiliki ataupun menggunakan ceritera, leginda secara verbal.

KegiatanPembelajaran2

MemainkanAnsambelMusik Sederhana

A. Tujuan

Peserta mampu membaca ritme menggunakan alat musik ritmis, serta mampu memainkan alat musik melodis sederhana dalam kelompok ansambel.

B. KompetensidanIndikatorPencapaianKompetensi

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran pada modul ini, kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta diklat adalah:

. Memahami ketukan lagu

. Membaca ritme dengan baik dan benar

. Memainkan alat musik ritmis dengan baik dan benar . Memainkan alat musik melodis dengan baik dan benar

. Memainkan ansambel musik sederhana dengan baik dan benar

C. UraianMateri

Ansambel adalah bermain musik secara bersama‐sama dalam sebuah lagu. Ansambel ritmis adalah sajian musik yang dimainkan hanya dengan menggunakan alat‐alat musik ritmis. Sedangkan Ansambel musik sederhana adalah sajian musik dengan menggunakan alat‐alat musik sederhana dan dimainkan dengan teknik dan aransemen yang cukup sederhana pula. Dalam memainkan ansambel ini, kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta adalah mampu membaca notasi musik dengan baik, menguasai ketukan dan tempo dengan baik serta menguasai teknik bermain alat musik dengan baik.

Dalam modul sebelumnya telah banyak dibahas tentang membaca notasi musik termasuk juga membaca ritme sehingga akan mendukung kelancaran dalam pembelajaran pada modul ini. Alat‐alat musik yang digunakan dalam pembelajaran modul ini adalah alat musik ritmis, dan melodis sederhana. Alat musik ritmis yang

digunakan adalah: triangle, castagnette, woodblock, maracas tambourine dan lain‐ lain. Alat musik melodis yang digunakan antara lain adalah : recorder,pianicadan

glockenspiel. Sebagai langkah awal dalam belajar Ansambel musik kita siapkan

bahan atau materinya terlebih dahulu. Materinya antara lain adalah lagu yang akan kita mainkan. Untuk bermain ansambel musik kita harus mempunyai aransemen lagu yang akan dimainkan. Aransemen lagu ditulis dalam bentuk partitur, yang memuat seluruh instrumen musik. Partitur dipegang oleh dirigen. Masing‐masing pemain musik memegang part. Part adalah lembar naskah musik untuk setiap unit instrumen/alat musik. Dan partitur adalah himpunan partisi musik dalam lembar aransemen yang digunakan oleh dirigen saat melatih atau memimpin orkes/lagu. Selanjutnya kita siapkan instrument/alat musik yang akan digunakan dalam memainkan ansambel tersebut.

Sekarang kita akan bermain musik ansambel dengan judul lagu Bunga Nusa )ndah . Alat yang kita gunakan untuk bermain pada lagu ini adalah pianica, glockenspiel,

recorder, castagnette, triangle dan woodblock. Untuk itu silakan anda melatih

terlebih dahulu setiap partisi‐partisi di bawah ini. a) PartisiuntukMaracas

Silakan anda latih part dibawah ini dengan cermat dan teliti. Jangan mudah bosan dan lakukanlah secara berulang‐ulang sehingga lancar. Latihlah dengan menggunakan alat musik maracas. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

DRAFT

b) PartisiuntukTriangle

Part ini dimainkan untuk alat musik ritmis karena tidak bernada. Silakan anda latih part ini dengan cermat dan teliti sesuai dengan ketukannya. Lakukanlah

secara berulang‐ulang dengan menggunakan alat musik triangle. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

c) Partisiuntukcastagnette

Part ini juga dimainkan untuk alat musik ritmis karena tidak bernada. Silakan anda latih part ini dengan cermat dan teliti sesuai dengan ketukannya. Lakukanlah secara berulang‐ulang dengan menggunakan alat musik castagnette. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

d) Partisiuntukwoodblock

Part ini juga dimainkan untuk alat musik ritmis karena tidak bernada. Silakan anda latih part ini dengan cermat dan teliti sesuai dengan ketukannya. Lakukanlah secara berulang‐ulang dengan menggunakan alat musik woodblock.

Lakukan terus dan perhatikan tempo lagu dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

e) PartisiuntukPianika

Partisi ini untuk alat musik melodis karena bernada. Silakan anda latih part dibawah ini dengan cermat dan teliti. Jangan mudah bosan dan lakukanlah secara berulang‐ulang sehingga lancar. Latihlah dengan menggunakan alat musik pianika. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

f) PartisiuntukRecorder

Partisi ini juga untuk alat musik melodis karena bernada. Silakan anda latih part dibawah ini dengan cermat dan teliti. Jangan mudah bosan dan lakukanlah secara berulang‐ulang sehingga lancar. Latihlah dengan menggunakan alat musik recorde. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

g) Partisiuntukglockenspiel

Partisi ini untuk alat musik melodis karena bernada. Dan silakan anda latih part dibawah ini dengan cermat dan teliti. Jangan mudah bosan dan lakukanlah secara berulang‐ulang sehingga anda hafal dengan lancar. Latihlah dengan menggunakan alat musik glokenspiel. Lakukan terus dan saling berkoordinasi dengan teman yang menggunakan alat musik lainnya.

h) PartiturlaguBungaNusaIndah

Partitur ini terdiri dari partisi‐pasrtisi yang dimainkan. Partitur dipakai oleh pemimpin lagu dalam melatih ansambel. Seorang pemimpin atau pelatih ansambel dapat dengan mudah mengontrol jalannya ansambel tersebut karena semua notasi dalam part yang dimainkan oleh masing‐masing alat musik telah tercantumdalam partitur lagu tersebut. Partitur ansambel lagu Bunga Nusa )ndah bisa anda perhatikan dibawah ini:

D. AktivitasPembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini. a. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik

skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi tentang memainkan ansambel musik sederhana.

b. Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. (al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.

c. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐ baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya.

d. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut

sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.

e. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.

LembarKerja2.1

MemainkanAnsambelMusikSederhana

Tujuan:

Peserta mampu membaca ritme menggunakan alat musik ritmis, serta mampu memainkan alat musik melodis sederhana dalam kelompok ansambel.

Langkah Kerja:

. Bentuklah kelompok kerja dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai pendapat, dan menjaga keaktifan berkomunikasi . Pelajarilah lembar kerja rencana memainkan ansambel musik

sederhana

. Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan sampel objek dan teknik tertentu dalam mewujudkannya.

. )silah lembar kerja memainkan ansambel musik sederhana dan proses kerja dengan cermat dan teliti

Lembar Kerja memainkan ansambel musik sederhana No.

AspekPerencanaan

Proses Kerja

. Memainkan ansambel musik sederhana  Mengidentifikasi Birama lagu  Mengidentifikasi )rama lagu

 Mengamati dengan cermat partitur yang akan dimainkan

Alat atau )nstrumen musik yang digunakan

. Langkah kerja . Mengamati/mendengarkan . Mengeksplorasi/mencoba . Menyusun/menggabungkan . Menampilkan/mementaskan

DRAFT

Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, LembarKerja 2.1 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In‐On‐In, LembarKerja2.1 ini Anda kerjakan pada saat onthejobtraining

(On) secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 (In‐2) sebagai bukti hasil kerja.

E. Latihan/Kasus/Tugas

Amatilah partitur lagu yang Anda dapatkan dari fasilitator, selanjutnya : . Amatilah setiap partisinya.

. Latih dan mainkanlah setiap partisinya !.

. Ajaklah rekan‐rekan sejurusan anda untuk memainkan masing‐masing partisinya..

. Ajaklah rekan‐rekan sejurusan anda untuk memainkan partitur lagu tersebut secara ansamble !

. Tuliskan dan deskripsikan hasil pengamatan anda !

F. Rangkuman

Materi pada modul ini sangat menekankan pada penguasaan ketukan / ritme, pembacaan notasi pada partisi dan partitur lagu dan teknik memainkan alat musik ritmis dan melodis. Selain itu peserta juga harus melatih memainkan ansamble musik. Dengan bermain musik secara ansamble akan meningkatkan kepekaan rasa musikal seseorang yang memainkannya. Dengan bermain musik secara ansamble otomatis kita belajar membaca notasi musik, ritme, mengidentifikasi aksen dan birama serta irama lagu. Sehingga pada peserta akan memiliki kompetensi musik yang lebih baik.

G. UmpanBalikdanTindakLanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tentang tangga nada diatonis, beberapa pertanyaan berikut perlu anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak lanjut

. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang memainkan ansambel musik sederhana?

. Apakah materi pembelajaran ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran?

. Apakah Anda merasakan menfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal kerjasama, disiplin, dan menghargai pendapat orang lain selama aktivitas pembelajaran?

. (al apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran ini sehingga memerlukan perbaikan?

. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran tentang memainkan ansambel musik sederhana ini?

H. PembahasanLatihan/Tugas/Kasus

Tugas tentang mengamati partitur lagu untuk ansambel dari setiap partisinya, latihan sampai memainkan dapat Anda cermati pada uraian materi pada poin

, , , , , , , .

KegiatanPembelajaran3

Tema Tari

A. Tujuan

Peserta diklat dapat menguraikan tema sebagai sumber penciptaan karya tari dengan membuat makna atau simbol melalui gerak tari.

B. KompetensidanIndikatorPencapaianKompetensi

. Peserta diklat dapat menunjukkan kesesuaian tema tari . Peserta diklat dapat mendiskripsikan tema tari

. Peserta diklat dapat menerapkan tema tari dalam gerakan tari

C. UraianMateri

1. PengertianTemaTari

a) TariBertema

Makna sebuah tarian dapat tersirat di dalam tema, oleh karena itu tema merupakan sarana untuk mengidentifikasi tarian baik bagi penata tari maupun bagi penonton. Pemilihan tema sebaiknya disesuaikan dengan tingkat usia dan karakteristiknya, misalnya untuk tingkat usia remaja maka tema pesta sangat akrab dengan dunia remaja, apabila untuk anak‐anak maka tema dolanan sangat akrab dengan dunia anak. Begitu pula dengan usia dewasa biasanya garapan lebih mengarah pada tari kontemporer yang menggambarkan fenomena peliknya tantangan kehidupan yang harus dihadapi, dan sebagainya.

Tari‐tarian nusantara sebagian besar merupakan tarian bertema, ada karya tari yang bertema binatang, tumbuhan, kepahlawanan, bahkan perkelahian. Pemilihan tema mempertimbangkan mudah tidaknya dalam pembuatan

gerak tari. Perhatikan berbagai karya tari nusantara bertema pada gambar berikut.

Gambar .Tari bertema binatang. Gambar . Tari bertema ungkapan syukur

Sumber: Buku seni budaya cempaka putih

Gambar .Tari bertema

pergaulan. Gambar . Tari bertema kepahlawanan. Sumber:Buku seni budaya cempaka puti

b) TariNonBertema

Setiap tarian pada dasarnya memiliki tema akan tetapi ada pula yang tidak mempunyai tema, karena tarian tersebut semata‐mata disusun berdasarkan pada pengungkapan emosional pribadi.

Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi Pernahkah saudara menyaksikan orang menari dengan gerak spontan. Jika saudara menyatakan orang yang sedang ramai‐ramai menari diiringi musik dangdut mereka menari untuk hiburan pribadi. Dari pengamatan saudara, mengapa mereka menari secara spontan? Bahwa pada intinya tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ini dilakukan untuk kesenangan sendiri atau kegembiraan yang sesaat. Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi.

Gambar . Tari Tayub di Blora tahun Sumber : http://www.inspirasinusantara.com

c) Gerak,Busana,danPerlengkapanpadaKaryaTariBertema

Secara umum, gerakan tarian terbagi dalam gerak murni dan gerak bermakna. Gerak murni merupakan gerakan yang tidak mengandung makna, melainkan gerakan tarian yang mengandung unsur keindahan. Biasanya, unsur keindahan itu sangat ditonjolkan, misalnya dalam sebuah pentas seni. Gerak bermakna atau gerak maknawi adalah gerak yang mempunyai arti atau maksud tertentu. Gerak menanam padi, menyemai benih, dan memetik teh adalah beberapa contoh gerakan bermakna. Gerak bermakna tersebut

diambil dari kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari‐hari. Gerakan burung dan kupu‐kupu terbang, gerakan katak melompat, kucing berlari merupakan gerak bermakna yang mengambil aktivitas kehidupan hewan. Selain itu, gerakan bermakna juga dapat mengambil gerakan tumbuhan seperti gerak pepohonan ditiup angin.

Tema merupakan sumber untuk membuat karya tari Sumber pembuatan karya tari, dan perlengkapan tari Kidang. Pertunjukan tari Kidang bermacam‐macam. Sumber itu berupa cerita yang diambil dari alam sekitar dan kehidupan manusia. Beberapa diantaranya yaitu tema binatang, tumbuhan,.cerita rakyat, cerita kepahlawanan, dan legenda.

Sebagai contoh Gerak, busana, dan perlengkapan setiap karya tari tersebut ditata sesuai dengan karakter setiap binatang sehingga kelihatan bagus dan menarik. Dalam uraian berikut kita akan membahas gerak dan busana pada karya tari bertema binatang.

d) BusanadanGerakTariKidang

Gambar .Busana Tari Kidang

Sumber : Buku seni budaya cempaka putih

Gerak tari Kidang menggambarkan tingkah laku binatang kijang. Gerak tari ini dilakukan dengan lincah dan gembira. Sama seperti gerak tari yang lain,dalam tari Kidang juga ada gerak murni dan gerak maknawi.Gerak tari Kidang juga berdasarkanruang, waktu, dan tenaga. Perhatikan beberapa gerak tari Kidang berikut:

Gambar .Gerakan Tari Kidang Sumber : Buku seni budaya cempaka putih

Setiap tarian pada dasarnya memiliki tema akan tetapi ada pula yang tidak mempunyai tema, karena tarian tersebut semata‐mata disusun berdasarkan pada pengungkapan emosional pribadi.

Tema dipilih didukung oleh kecakapan eksplorasi gerak yang sesuai dan sepadan dengan tema yang dipilih. Kesesuaian tema dengan pilihan hasil eksplorasi gerak menjadi kunci pilihan tema ditetapkan. Dengan perkataan

Gerak1

(itungan (itungan

Menggerakkan tangan ke samping kanan dan kiri

Gerak 2

Melompat ke kanan dan kekiri

lain, hasil eksplorasi gerak didasarkan tema pilihan. Dengan demikian, pilihan tema juga menjadi dasar pijakan eksplorasi gerak, improvisasi gerak dan penataan gerak.

Perwujudan tema menurut La Mery membagi tes uji tema sebagai berikut: a Keyakinan koreografer atas nilai tema,

b Dapatkan tema ditarikan,

c Efek sesaat tema kepada koreografer dan penari,

Dalam dokumen Modul PKB Senbud SD 2017 KK G (Halaman 57-200)

Dokumen terkait