• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi

Dalam dokumen Modul PKB Senbud SD 2017 KK G (Halaman 27-53)

1. ApresiasiSeni

Apresiasi berasal dari kata “to appreciate“ yang artinya menilai secara tepat, memahami dan menikmati. Apresiasi seni ialah kegiatan penghargaan terhadap karya seni yang didasarkan atas pemahaman. Selanjutnya apresiasi seni yaitu penghargaan atas karya seni sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai‐nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut. Menurut New Webster’s Encyclopedic

Dictionary apresiasi diartikan “…the actof valuingor estimating,…awarenessof

aesthetic value.” Jadi pengertian apresiasi seni adalah suatu kegiatan dalam

menafsirkan nilai karya seni, sehingga menyadari dan dapat menghargai nilai yang terkandung di dalamnya Suryahadi, : .

Dalam Kamus Besar Bahasa )ndonesia perkataan apresiasi diberi arti kesadaran terhadap nilai‐nilai seni dan budaya, dan penilaian penghargaan terhadap sesuatu, maka dapatlah dikatakan bahwa secara umum apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai‐nilai seni dan budaya, sehingga dapat mengadakan penilaian atau penghargaan terhadapnya. Dalam kamus‐kamus Bahasa )nggris, “toappreciate”, bentuk kata kerjanya, berarti: tojudgethevalue

ofunderstandorenjoyfullyintherightway(Oxford);toestimatethequalityof;to

estimate rightly; to be sensitively aware of (Webster); dan ada pula yang

mengatakan dengan…to be sensitive to the aesthetic value of Soedarso, : .

Dengan demikian secara umum apresiasi berarti mengerti serta menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai semestinya; sedangkan hubungannya dengan seni menjadi; mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi‐segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.

a) KonsepSeniRupa

Seni selalu menarik dibicarakan bukan hanya karena keindahannya, tetapi terlebih‐lebih pada kenyataannya dalam kehidupan sehari‐hari, disadari atau tidak,manusia tidak lepas dari seni. Seni telah hadir dan melekatpada hampir seluruh aspek kehidupan manusia dalam fenomenologi menjadi salah satu metode untuk menentukan asal mula seni rupa, maka manusia kuno yang hidup di gua‐gua telah meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa lukisan pada dinding gua. Mungkin zaman itu mereka tidak menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka lebih menyadari bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki kegunaan yang berhubungan dengan keyakinan mereka yang bersifat spiritual. Pada perkembangan selanjutnya, seni tidak lagi hanya berkaitan dengan religi bahkan berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan manusia.

b) PengertianTentangSeni

Dalam buku seni rupa dan desain tulisan Agus Sachari dan kawan‐kawan, bahwa pengertian seni adalah :

Seni adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spritual manusia. Brace,

Seni adalah suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan. Kahler,

Seni adalah kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang dapat dipahami oleh pe•asaan manusia; bentuknya dapat berupa lukisan, patung, arsitektur, musik, drama, tari, film, dan sebagainya. Langer,

Seni adalah sebuah karya yang diciptakan oleh pribadi yang kreatif yang diwujudkan oleh pengungkapan yang harmonis, serta dapat berdiri sendiri sebagai suatu gagasan atau hasrat yang mengharukan. Tolstoy, Seni adalah sebuah karya yang mengandung kesatuan organik yang kompleks serta disajikan dalam wujud kesatuan unsur, ekspresi, dan hubungan di antara keduanya yang menggugah indera manusia. Weitz, Seni adalah ekspresi sebuah pengalaman yang nyata dan memiliki nilai yang berdiri sendiri yang dapat ditangkap oleh pancaindera. Parker, Seni adalah suatu wujud yang terindera, atau merupakan benda yang dapat dilihat, didengar, atau keduanya. Sumardjo,

Seni adalah hal‐hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa‐indah.

Djelantik,

Proses kreatif dalam berkarya seni apapun tidak dapat meninggalkan imajinasi, karena imajinasi sangat penting untuk membangun metafor‐ metafor dalam penciptaan karya seni. Sedangkan imajinasi adalah proses kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental dimana unsur‐unsur dalam kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi. )majinasi

melibatkan sintetis yang memadukan aspek‐aspek dari ingatan, kenangan atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari masa lalu atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi realitas di masa yang akan datang. )majinasi umumnya dianggap sebagai salah satu dari "fungsi mental yang lebih tinggi," yang sering diasosiakan juga dengan fantasi, angan, atau bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang berbeda dari biasanya. )majinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari ekspresi artistik, daya kreatifitas sebagai fungsi mental yang lebih tinggi. Sedangkan )majinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya restrukturisasi, bukan hanya endapan memori semata dari suatu sensasi sensorik.

)majinasi kreatif adalah dasar untuk berprestasi di dua alam, yakni alam seni dan ilmu pengetahuan, dan dalam hal ini para pakar telah menganalisis proses kreatif dengan harapan mampu mendorong lebih besar daya kreatifitas melalui berbagai jenis pelatihan.

)majinasi Kreatif diketahui penting bagi setiap aktivitas kreatif manusia, yang sering dihubungkan dengan bidang seni, bidang penelitian ilmiah baik di bidang teknik maupun di bidang sosial. Para pakar lain juga berpendapat bahwa imajinasi kreatif merupakan kemampuan daya bayang visual‐spasial. Suatu imajinasi kreatif menghasilkan entitas baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Salah satu cara yang mengarah pada solusi kreatif adalah berpikir metaforis, yakni menghubungkan berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang mengejutkan, secara tak terduga dan kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman baru tentang suatu fenomena. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pikiran manusia untuk membuat temuan kreatif adalah terobosan yang terhubung dengan membuat temuan, yang menyeberangi batas dan konvensi kebiasaan.. Pandangan ilmu kejiwaan menekankan pentingnya citra mental dan imajinasi dalam proses pemecahan masalah ilmiah. Faktor tersebut berperan sangat signifikan pada tahap menghasilkan ide‐ide bagi memecahkan suatu masalah, baik solusi logik dan langkah sistematis maupun ide yang muncul secara tiba‐tiba, dalam bentuk wawasan, atau pencerahan mendadak. Suatu

temuan ilmiah tentunya akan menuntut solusi kreatif, di satu sisi, memerlukan keterlibatan proses berpikir logik, dan, di sisi lain, temuan tersebut non‐konvensional, asli atau orisinal, yang mengarah pada ide‐ide yang sama sekali baru dan kreatif. Solusi tersebut diharapkan membuka bidang yang sama sekali baru secara ilmiah, disiplin, atau ranah penelitian baru, atau dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penting bagi perkembangan kemanusiaan. Ada banyak teknik pemecahan masalah secara kreatif, namun sejauh koneksi dan efektivitasnya dengan imajinasi kreatif, yang paling penting adalah metode yang menggunakan pemikiran metaforis atau kiasan dan gambar visual.

Berpikir visual adalah metode yang sering dianggap efektif digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam memecahkan masalah secara kreatif, yaitu kemampuan yang bervariasi bagi setiap individu dan boleh jadi seiring dengan tahap perkembangan mental manusia. Dengan asumsi tersebut, muncul pertanyaan tentang kemungkinan dilakukannya suatu pelatihan untuk membentuk kemampuan ini dalam ilmu pendidikan bagi anak‐anak dan remaja berbakat. Dari data ilmiah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan ini berhubungan dengan citra mental yang bergantung pula pada pengalaman awal dan frekuensi penggunaan citra mental dan transformasi dalam pengalaman hidup mereka.

)majinasi dapat membantu membuat semuanya terlihat". Segala sesuatu yang ada di sekitar kita, seperti lukisan sederhana yang dibuat oleh manusia, dulunya adalah imajinasi. Begitupun komputer yang ada dihadapan kita, seratus tahun yang lalu mungkin masih berupa imajinasi. Awalnya seseorang hanya membayangkan saja, dan kemudian hal itu menjadi nyata. )majinasi adalah satu‐satunya hal yang diperlukan untuk membuat sesuatu bekerja. )majinasi yang membawa umat manusia keluar dari zaman kegelapan ke dunia yang lebih beradab. Roda pertama, listrik, penemu benua Amerika, hal itu semua adalah hasil dari imajinasi.

Selama ini guru lebih sering mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam menulis dan mewarnai. Kemampuan motorik halus yang lain seperti menggambar bebas atau menggambar imajinasi jarang di berikan

kepada anak. Oleh karana itu, guru kelas harus halus mengembangkan motorik halus anak dengan menggambar bebas atau menggambar imajinatif. Melalui menggambar anak secara tidak langsung telah mendapatkan pesan dari guru. Mengingat dunia anak adalah dunia bermain, maka sebaiknya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan bermain yang membuat anak merasa senang dan nyaman.

Menggambar menurut Pamadhi dan Evan Sukardi S : adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret dan member warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan kebiasaan anak usia dini. Karena itu sejak usia dini, harus mampu mengembangkan kreativitas anak, dengan menggambar sebebas dan semerdeka mungkin dalam hal ide. Beri kemerdekaan menuangkan ide. Anak‐anak akan senang denagn menggambar bebas tidak terpaku mengunakan kuas atau pensil, tetapi menggambar dengan tangan, dengan jari, bahkan dengan kaki atau telapak tangan, dengan sendok atau garpu

2. Teknikmelukis

Pada perkembangan saat ini menggambar dan melukis bias jadi dapat memiliki pemahamna yang sama, namun secara difinisi dapat juga memiliki pengertian yang berbeda.

Teknik melukis tak boleh disamakan artinya dengan gaya melukis. Masalah teknik merupakan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengorganisasikan elemen‐elemen seni lukis dengan kemampuan memvisualkan gagasan, namun sekali seorang telah memiliki/menemukan idea yang hendak dituangkan ke dalam karya seni, maka idea itu akan segera diterjemahkan ke dalam teknik yang tentunya sudah dikuasai.

Pada prakteknya, penggunaan teknik dalam melukis tidak semuanya dapat dipelajari oleh seorang pelukis. Pelukis biasanya akan membatasi teknik yang digunakan dengan beberapa teknik, bahkan satu teknik tertentu. Pemilihan tentang penggunaan teknik akan disesuaikan dengan pengembangan ide secara teknis. Macam‐macam teknik dan material seni lukis yang sudah dikenal secara

umum berdasarkan medium melukisnya dapat diuraikan secara singkat, sebagai berikut:

a) TeknikKering

Melukis dengan menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan minyak cat. Teknik ini menggunakan kuas dalam kondisi kering dan tidak berminyak. Atau langsung menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini cocok untuk melukis dengan efek volume dan keruangan, seperti realisme, naturalisme, dan surelisme. Adapun kelebihan dari teknik kering ini adalah: mudah membentuk objek dan efek keruangan, mudah mengontrol proses pendetailan, lebih mudah menghapus warna dengan cara menumpuk dengan warna lain, selama melukis pandangan tidak akan terganggu dengan faktor cat yang mengkilat, dan cat akan lebih cepat kering.

b) TeknikBasah

Merupakan teknik lukis dengan cara mengencerkan cat minyak terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cat, baru kemudian dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik ini menggunakan jenis kuas yang panjang bulunya. Teknik basah ini biasanya digunakan untuk melukis secara rata flat atau tanpa efek volume. Kelebihan dari teknik ini adalah: akan cepat memblok warna, lukisan terlihat bersih dan cemerlang, hanya membutuhkna cat minya yang relatif sedikit, serta cat minyak yang menempel di palet masih tetap dapat dipergunakan.

c) TeknikCampuran

Banyak orang yang menyebut teknik campuran sebagai teknik akademis. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kering dan teknik basah dan teknik lainnya yang memungkinkan untuk menunjang proses kreatif. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik‐teknik yang sudah ada dari teknik sebelumnya. Teknik ini dilakukan dengan mengkombinasikan media‐media yang diinginkan si pelukis

Dalam perkembangan seni lukis sudah beragam teknik dikembangkan oleh pelukis, sehingga teknik dapat juga dikatakan sebagai salah satu faktor yang

menentukan gaya pribadi pelukisnya. Namun demikian ada bebera teknik yang dahulu sering digunakan oleh para pelukis berdasarkan prosesnya yaitu diantaranya:

Aquarel

Aquarel merupakan teknik melukis dengan warna cat air transparan ,

yaitu lapisan cat yang ada di bawahnya atau disapukan sebelumnya atau permukaan kertas masih tampak. Pada umumnya teknik aquarel ini memakai watercolor dan kertas sebagai materialnya.

Gouache dan Plakat

Gouache dan plakat merupakan teknik dengan menggunakan cat buram

(opaque , penggunaan cat ini harus dalam keadaan kental, walaupun cat

goache dapat juga digunakan seperti cat air atau cat aquarel, karena

pigmen butir‐butir warna lebih halus daripada pigmen cat plakat yang lebih banyak mengandung lebih banyak zat‐zat pengisi warna seperti tanah liat dan zat kapur, daripada cat gouache . Cat gouache biasanya diterakan pada karton atau celotex karton bertekstur kasar , sedangakan bahan pengencernya adalah air.

Tempera

Teknik ini menggunakan cat tempera, yaitu cat yang pigmennya dicampur dengan emulsi campuran antara air dan lemak . Ada dua jenis tempera, yaitu tempera putih telur dan tempera kazein zat protein pada susu/ bahan pembuat keju . Bahan pengencernya adalah air, tetapi setelah kering tidak lagi larut dalam air. Penggunaannya pada kain, kertas, panil kayu dan kanvas.

Fresco

Teknik fresco ada dua macam, yaitu frescobuonodanfrescosecco.Fresco

buono merupakan lukisan yang dibuat pada permukaan wet lime lepa

tembok yang masih basah , sedangkan fresco secco dibuat pada lapisan dinding yang sudah kering, warna/ cat yang digunakan diramu dengan menggunakan emulsi telur, sehingga lukisan fresco ini tergolong lukisan tempera.

Encaustic

Encaustic painting adalah teknik melukis dengan burnt in wax color,

yaitu pigmen dicampur malam lebah dan digunakan pada saat masih panas atau masih dalam keadaan meleleh, alat untuk melukisnya adalah pisau/ palet. Pada teknik ini yang terpenting adalah peleburan pigmen dalam malam yang cair dan dalam keadaan meleleh ini harus dapat dipertahankan sampai seluruh lukisannya selesai.

Graffito

Graffito adalah menggores gambar pada permukaan dinding, tekniknya

yaitu permukaan disapu warna terlebih dahulu, sebelum kering disapu warna lagi dua kali dengan menggunakan limewash oksida kalsium , setelah itu gambar dibuat di atas lime itu, atau tepatnya garis‐garis dibuat goresan sehingga lapisan limenya menjadi terbuka dan warna‐ warna di bawahnya menjadi kelihatan.

Frottage

Frottage adalah teknik membuat gambar dengan atau dari tekstur

tertentu, misalnya permukaan kayu, batu, kain dan lain‐lain. Cara menggambar dengan frottage ini adalah dengan meletakkan kertas di atas permukaan benda yang bertekstur, kemudian kertas digosok dengan pensil atau krayon. (asil dari teknik frottage ini juga dinamakan frottage

Decalcomania

Decalcomania adalah teknik menggores cat yang masih basah, kemudian

ditekan di antara dua permukaan kanvas/ kertas. Cara membuatnya yaitu selembar kertas ditaburi cat terlebih dahulu, kemudaian ditekan dengan lembar kertas yang lain, kemudian dilepaskan kembali. (asil dari teknik ini biasanya adalah gambar yang menyerupai bunga, endapan mineral atau bunga karang.

Grattage

Grattage adalah teknik menggores cat yang masih basah dengan alat

seperti sisir, garpu, pena, silet, pecahan kaca dan lain sebagainya. Teknik

DRAFT

ini memanfaatkan sifat plastis cat yang masih basah, yang sudah disapukan pada permukaan kanvas.

Collage

Collage adalah berasal dari bahasa Prancis yang berarti menempel

dengan menggunakan perekat/ pappier coles. Teknik ini adalah membuat gambar dengan menempelkan kertas yang berisi tulisan maupun gambar dengan perekat pada kanvas dan lain‐lain.

http://kesatrianvisart.blogspot.com/ / /seni‐lukis.html d) TeknikMelukisDenganCatAir

Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya dapat bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu dapat pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup. (asil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan

Lukisan cat air dimulai dari penemuan kertas di Tiongkok sekitar M. Pada abad bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol dan kemudian menyebar ke )talia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, )talia yang didirikan pada tahun , dan Arches, Perancis pada tahun .

Teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakannya teknik fresko.Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun‐kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht D“rer membuat lukisan cat air pada abad . Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh (ans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya‐karya D“rer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah Van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap bapak lukisan cat air )nggris Raya

Bahan utama cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna dye yang dicampur dengan gumarabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan

Gambar .Judul: AYoungHare, ‐ Pelukis: Albrecht D“rer Teknik: Cat Air di Kertas

Gambar .Judul: TheChristmasEve,watercolor, ‐ Pelukis: Carl Larsson

Teknik: Cat Air di Kertas

Biasanya cat air digunakan dengan kuas lancip yang lembut bulunya dan air yang berlebih, tetapi dapat pula dicampurkan dengan material lain. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dipengaruhi oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan.

Warna putih biasanya dihasilkan dari bagian‐bagian yang tidak diberi lapisan cat. Sangat jarang lukisan yang sengaja memberikan lapisan putih dari cat air.

Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan‐lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering sehingga menghasilkan gradasi warna. Namun teknik lain wet‐on‐wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Resiko lainnya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cat_air

Teknik menggambar dengan cat air ini usianya sudah sangat tua, dan diperkirakan sudah ada sejak zaman manusia purba melukis di gua‐gua di Eropa. Salah satu pelukis cat air tertua di dunia mungkin adalah Albrecht D“rer – dari Jerman yang suka membuat lukisan tentang tanaman, kehidupan alam liar, dan pemandangan alam. Masih di Jerman, (ans Bol, bahkan membuka sekolah melukis dengan cat air di tahun , sebagai bagian dari D“rer Renaissance.

Pada Abad , di kalangan bangsawan )nggris, teknik melukis dengan cat air ini juga sangat marak terutama di kalangan pelukis perempuan. William Blake, seorang pelukis dari )nggris, pernah menerbitkan beberapa buku puisi yang ilustrasinya dibuat dengan teknik cat air.

Dari )nggris juga muncul nama Joseph Mallord William Turner – – atau yang lebih dikenal dengan nama J.M.W. Turner yang berhasil membawa teknik melukis ini ke tempat yang lebih tinggi lagi. Lukisan ‐

lukisannya membuat dirinya menjadi seorang jutawan pada saat itu dan dirinya mempunyai galeri pribadi.

Pada saat yang bersamaan, seorang pelukis dari Amerika Serikat kelahiran )nggris, Thomas Moran membuat beberapa lukisan tentang pemandangan di bagian barat Pegunungan Rocky. Moran juga terpilih menjadi salah satu peserta ekspedisi pertama di tempat yang sekarang dikenal dengan nama Yellowstone National Park. Cat air adalah salah satu pigmen yang digunakannya saat itu.

Masih banyak lagi nama pelukis terkenal di dunia yang menggunakan teknik melukis dengan cat air. Cat air memang medium yang luar biasa karena dapat digunakan untuk membuat hampir semua jenis dan gaya lukisan, mulai dari lukisan abstrak hingga lukisan potret yang membutuhkan detail yang jeli. (al ini tidak lain disebabkan karena sifat air yang mengalir.

Melukis dengan cat air memiliki kesulitan yang tinggi, dengan demikian diperlukan kesabaran dan ketelitian saat kerja melukis. Namun demikian kalau sudah mengenali karakter cat air akan menjadi menyenangkan dan mudah ketika memiliki peralatan yang tepat dan teknik dasar dari watercolor car air . Sebelumnya mungkin telah diberikan pengetahuan melukis dengan cat air secara sederhana. Peralatan Dasar:

Berikut adalah peralatan dasar dalam melukis cair:

Watercolor paper : Ada beberapa kertas yang dapat digunakan untuk melukis cat air

Pensil mekanik : untuk mmembuat sketsa

Setip/karet penghapus : dapat menggunakan beberapa merk Ousehold brush atau kuas cat : untuk membersihkan debu. Watercolor brush ukuran kecil, sedang, dan besar

Dalam dokumen Modul PKB Senbud SD 2017 KK G (Halaman 27-53)

Dokumen terkait