• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul PKB Senbud SD 2017 KK G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul PKB Senbud SD 2017 KK G"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SENI BUDAYA

SEKOLAH DASAR (SD)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI G

PEDAGOGIK

:

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Penulis:

DR. Rien Sutantini, M.Hum

PROFESIONAL

:

SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Penulis:

Dr. Basuki Sumartono M.Sn. (Seni Rupa) Drs. Sidiq Nugraha, M.Sn (Seni Tari) Drs. Muh Anugraha, M.Pd. (Seni Musik) Dra. Wiwik Pudiastuti, M.Sn. (Keterampilan)

Desain Grafis dan Ilustrasi:

Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)

Kata

Sambutan

 

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. (al tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru UKG untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun . Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun dan akan dilanjutkan pada tahun ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: Moda Tatap Muka, Moda Daring Murni (online), dan Moda Daring Kombinasi kombinasi antara tatap muka dengan daring .

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK , Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi )nformasi dan Komunikasi LP TK KPTK dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah LP KS merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan

(4)

Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

SumarnaSurapranata,Ph.D. N)P

 

(5)

Kata

Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Dasar Guru Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru UKG dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter PPK dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang Sekolah Dasar ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

(6)

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK )PA, PPPPTK PKn/)PS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas‐BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran PTP , dosen perguruan tinggi, dan guru‐guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

PoppyDewiPuspitawati N)P.

(7)

Daftar

Isi

BagianIKompetensiProfesional...13

KegiatanPembelajaran1 ApresiasiSeniDanGambarImajinatif...15

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... KegiatanPembelajaran2 MemainkanAnsambelMusikSederhana...51

(8)

(. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ...

KegiatanPembelajaran3 TemaTari...69

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... KegiatanPembelajaran4 PewarnaanSintetis...101

A. Tujuan ... B. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... C. Uraian Materi ... D. Aktivitas Pembelajaran ... E. Latihan / Kasus / Tugas ... F. Rangkuman ... G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ... (. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus ... BagianIIKompetensiPedagogik ...127

KegiatanPembelajaran5 BerkomunikasiSecaraEfektif...129

(9)

Daftar

Gambar

Hal.

Gambar . Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... Gambar . Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh... Gambar . Alur Pembelajaran Tatap Muka model )n‐On‐)n ... Gambar . Judul: A Young (are, ‐ ... Gambar . Judul: The Christmas Eve, watercolor, ‐ ... Gambar . Kuas Bulat ujung runcing berbagai Ukuran ... Gambar . Kuas Fitch/Pipih berbagai Ukuran ... Gambar . Palet Cat air ... Gambar . Tari berpasangan bertema percintaan ... Gambar . Tari berpasangan bertema binatang ... Gambar . Tari Oleg Tamulilingan. ... Gambar . Tari Payung dari Sumatera ... Gambar . Tari Menak Putri Rengganis Wedaninggar ... Gambar . Tari Rantak Kudo ... Gambar . Tari Bambangan Cakil dari Surakarta ...

(10)

Gambar . Tari Saman dari Aceh ... Gambar . Tari Gandrung dari Banyuwang dengan tema percintaan ... Gambar . Tari persembahan dari Riau dengan tema penyambutan tamu ... Gambar . Tari dengan tema Ramayana ... Gambar . Perendaman dalam TRO ... Gambar . Pencelupan Napthol ...

(11)

Gambar . Pencelupan Garam Diazonium ... Gambar . Penirisan ... Gambar . Natrium Nitrit, )ndigosol Orange (R, Larutan )ndigosol ... Gambar . Larutan (Cl ... Gambar . Perendaman TRO ... Gambar . Pencelupan )ndigosol ... Gambar . Proses oksidasi dengan matahari ... Gambar . Fiksasi ... Gambar . Pencucian ... Gambar . Skema mencolet dengan )ndigosol ...

(12)

Daftar

Tabel

Hal.

Tabel . Daftar Lembar Kerja Modul ... Tabel . Standar Warna Napthol ... Tabel . Standar Warna )ndigosol ... Tabel . Daftar alat ...

(13)

Pendahuluan

A.

Latar

Belakang

Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membangun anak‐anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan‐aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan pada, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. (al tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.

Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.

Pendidikan seni rupa adalah upaya untuk mengembangkan kepribadian seseorang dalam rangka mempersiapkan diri menjadi warga masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab melalui kegiatan yang bersangkut paut dengan pernyataan

(14)

perasaan keindahan lewat media garis, warna, tekstur, bidang, volume, dan ruang atau dengan perkataan lain melalui kegiatan pembelajaran dalam bidang lukis/gambar, seni cetak, senipatung, dan seni kerajinan

Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan merupakan mata pelajaran yang sangat strategis, dengan demikian diperlukan keseriusan dalam pengelolaan pembelajarannya. Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik )ndonesia Nomor tahun tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni,

belajar melalui seni dan belajar tentang seni.

Domain yang ditegaskan dalam mata pelajaran SBK adalah Apresiasi dan Kreasi, yang dapat diartikan sebagai kegiatan mengenal, memahami dan memberi penilaian penghargaan dan pembuatan karya seni. Salah satu mata pelajaran yang diperlukan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan ketrampilan dibidang Seni Rupa adalah apresiasi seni dan unsur‐unsur seni rupa, sehingga dengan pembelajaran tersebut akan menumbuhkan sensitifitas, sikap apresiatif dan kreatif.

Mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan salah satunya adalah mata pelajaran seni rupa, yang mengetengahkan pengalaman‐pengalaman visual sebagai media rangsangan dalam mengembangkan kecerdasan emosi. Materi ajar seni rupa diantaranya adalah apresiasi seni rupa, cabang‐cabang seni rupa dan unsur‐unsur seni rupa. Pemahaman apresiasi seni dan pengenalan mengeksplorasi unsur‐unsur seni rupa bagi peserta menjadi penting, karena dalam kegiatan tersebut akan melatih peserta memiliki kepekaan tentang nilai‐nilai keindahan

Guru menjadi kunci keberhasilan pembelajaran, untuk itu peran kunci guru seni rupa tidak lagi terletak pada mengajarkan kepada siswa bagaimana cara

(15)

menggambar, atau memberikan contoh gambar untuk yang harus ditiru peserta didik, tetapi lebih terfokus kepada penciptaan iklim belajar yang menunjang untuk menjadikan suasan belajar lebih menyenangkan, suasana yang akrab serta adanya penerimaan guru atas pribadi para peserta didik yang beraneka ragam karya dan gagasan mereka yang bervariasi pula. Dalam keseluruhan penyelenggaraan kegiatan seni di sekolah, peranan guru adalah memberi inspirasi, memberi kejelasan/klarifikasi, membantu menerjemahkan gagasan perasaan dan reaksi peserta didik ke dalam bentuk‐bentuk karya seni yang terorganisasi secara estetis Jefferson, . Dengan demikian, dalam modul ini pada salah satu kegiatan pembelajarannya juga diberikan materi pedagogik yang memaparkan tentang prinsip‐prinsip dan strategi komunikasi dalam proses pembelajaran secara proporsional. Karena guru menjadi ujung tombak dalam aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya guru menjadi inspirator dalam kegiatan pembelajaran seni. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga dituntut selalu memberikan penguatan pendidikan karakter kepada para peserta didik .

Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai enkulturisasi dan sosialisasi . Peserta didik harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang‐kurangnya ada lima hal paling mendasar, yaitu berkaitan dengan religi, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan memiliki integritas.

Pendidikan karakter sangat penting untuk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai‐nilai yang berkaitan dengan maknawi sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

Nilai‐nilai positif dan yang dapat diajarkan diantaranya budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko, berdisiplin, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkepribadian, bersahaja, bersemangat, bersyukur, bertanggung jawab, tenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, ikhlas, jujur, dan kreatif

(16)

B.

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan :

Mampu menerapkan sikap apresiatif terhadap karya rupa dengan jalan mengekspresikan diri melalui gambar imajinatif mengenai diri sendiri; Mampu mengidentifikasi ketukan, mampu membaca ritme dan memperagakan ritme dengan alat musik ritmis, serta mampu memainkan alat musik melodis sederhana seperti recorder, pianika , glockenspiel dan lain‐lain dalam kelompok Ansambel; menguraikan tema sebagai sumber penciptaan karya tari, dengan fase dan dapat memilih tema tari sesuai dengan karya tarinya; dapat menguraikan jenis zat warna sintetis untuk kain sesuai prosedur dengan tepat dan mewarna kain dengan teknik celup dan colet sesuai prosedur dengan percaya ciri; serta dapat mengetahui prinsip‐prinsip dan strategi komunikasi dalam proses pembelajaran secara proporsional

C.

Peta

Kompetensi

(17)

D.

Ruang

Lingkup

Ruang lingkup modul ini meliputi pemahaman apresiasi karya seni rupa dan memahami serta bagaimana melukis secara imajiner, yang bertujuan untuk membangun imajinasi peserta, sedangkan dalam kegiatan seni musik peserta diajak memahami dan memainkan ansambel musik.

Untuk seni tari dalam modul ini menyajikan tema dalam seni tari, sehingga peserta diharapkan dapat memilih tema‐tema tertentu untuk mewujudkan karya seni tari, sedangkan dalam kegiatan ketrampilan peserta diharapkan dapat mengenal dan menerapkan beberapa jenis pewarnaan sintetis.

Untuk ruang lingkup pembelajaran pedagogik peserta diharapkan memahami dan melaksanakan prinsip‐prinsip dan strategi komunikasi yang baik dalam pembelajaran

E.

Cara

Penggunaan

Modul

(18)

Gambar . Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaPenuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.

(19)

Gambar . Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

. kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. . ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

. langkah‐langkah penggunaan modul b. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya dan ketrampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

(20)

c. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi‐materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. PersiapanTesAkhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaIn‐On‐In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model )n‐On‐)n adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In

ServiceLearning )n‐ , on the job learning On , dan InServiceLearning )n‐

. Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka )n‐On‐)n tergambar pada alur berikut ini.

(21)

Gambar . Alur Pembelajaran Tatap Muka model )n‐On‐)n

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model )n‐On‐)n dapat dijelaskan sebagai berikut,

1. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan

In service learning fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat

untuk mempelajari :

. latar belakang yang memuat gambaran materi . tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

. kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. . ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

. langkah‐langkah penggunaan modul

(22)

2. InServiceLearning1(IN‐1) 1. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi seni budaya dan ketrampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada )N .

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada onthejoblearning.

3. OntheJobLearning(ON)

1. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok seni budaya dan ketrampilan, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning )N . Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas‐tugas yang ditagihkan kepada peserta.

2. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada )N dan sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera

(23)

pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job

learning.

3. InServiceLearning2(IN‐2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk‐produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

4. PersiapanTesAkhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. LembarKerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok kompetensi seni budaya dan keterampilan teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas‐aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

(24)

Tabel . Daftar Lembar Kerja Modul

No KodeLK NamaLebarKerja Keterangan

. LK. . . Mempresentasikan sikap apresiatif terhadap gambar imajiner karya seni rupa dua dimensi.

TM, ON

LK. . . Membuat gambar imajiner/melukis

imajiner. TM, ON

. LK. . .

LK. . .

. LK. . .

LK. . .

. LK. . .

LK. . .

LK. . .

LK. .

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh )N : Digunakan pada )n service learning ON : Digunakan pada on the job learning

(25)

Bagian

I

Kompetensi

Profesional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(26)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(27)

Kegiatan

Pembelajaran

1

Apresiasi

Seni

Dan

Gambar

Imajinatif

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang untuk melakukan tindakan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang juga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajar. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbalbalik antara sumber belajar dengan pembelajar untuk menuju tujuan yang lebih baik

A.

Tujuan

Menjelaskan penerapan sikap apresiatif terhadap karya rupa dengan mengekspresikan diri melalui gambar imajinatif mengenai diri sendiri.

B.

Kompetensi

dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

. Saudara mampu memiliki sikap apresiasiatif terhadap karya seni rupa . Saudara dapat membuat gambar imajinatif mengenai diri sendiri

. Saudara dapat melaksanakan pembelajaran apresiasi dan menggambar imajinatif mengenai diri sendiri di sekolah masing‐masing.

C.

Uraian

Materi

1. ApresiasiSeni

Apresiasi berasal dari kata “to appreciate“ yang artinya menilai secara tepat, memahami dan menikmati. Apresiasi seni ialah kegiatan penghargaan terhadap karya seni yang didasarkan atas pemahaman. Selanjutnya apresiasi seni yaitu penghargaan atas karya seni sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai‐nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut. Menurut New Webster’s Encyclopedic

Dictionary apresiasi diartikan “…the actof valuingor estimating,…awarenessof

aesthetic value.” Jadi pengertian apresiasi seni adalah suatu kegiatan dalam

(28)

menafsirkan nilai karya seni, sehingga menyadari dan dapat menghargai nilai yang terkandung di dalamnya Suryahadi, : .

Dalam Kamus Besar Bahasa )ndonesia perkataan apresiasi diberi arti kesadaran terhadap nilai‐nilai seni dan budaya, dan penilaian penghargaan terhadap sesuatu, maka dapatlah dikatakan bahwa secara umum apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai‐nilai seni dan budaya, sehingga dapat mengadakan penilaian atau penghargaan terhadapnya. Dalam kamus‐kamus Bahasa )nggris, “toappreciate”, bentuk kata kerjanya, berarti: tojudgethevalue

ofunderstandorenjoyfullyintherightway(Oxford);toestimatethequalityof;to

estimate rightly; to be sensitively aware of (Webster); dan ada pula yang

mengatakan dengan…to be sensitive to the aesthetic value of Soedarso, : .

Dengan demikian secara umum apresiasi berarti mengerti serta menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai semestinya; sedangkan hubungannya dengan seni menjadi; mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi‐segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.

a) KonsepSeniRupa

Seni selalu menarik dibicarakan bukan hanya karena keindahannya, tetapi terlebih‐lebih pada kenyataannya dalam kehidupan sehari‐hari, disadari atau tidak,manusia tidak lepas dari seni. Seni telah hadir dan melekatpada hampir seluruh aspek kehidupan manusia dalam fenomenologi menjadi salah satu metode untuk menentukan asal mula seni rupa, maka manusia kuno yang hidup di gua‐gua telah meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa lukisan pada dinding gua. Mungkin zaman itu mereka tidak menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka lebih menyadari bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki kegunaan yang berhubungan dengan keyakinan mereka yang bersifat spiritual. Pada perkembangan selanjutnya, seni tidak lagi hanya berkaitan dengan religi bahkan berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan manusia.

(29)

b) PengertianTentangSeni

Dalam buku seni rupa dan desain tulisan Agus Sachari dan kawan‐kawan, bahwa pengertian seni adalah :

Seni adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spritual manusia. Brace,

Seni adalah suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan. Kahler,

Seni adalah kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang dapat dipahami oleh pe•asaan manusia; bentuknya dapat berupa lukisan, patung, arsitektur, musik, drama, tari, film, dan sebagainya. Langer,

Seni adalah sebuah karya yang diciptakan oleh pribadi yang kreatif yang diwujudkan oleh pengungkapan yang harmonis, serta dapat berdiri sendiri sebagai suatu gagasan atau hasrat yang mengharukan. Tolstoy,

Seni adalah sebuah karya yang mengandung kesatuan organik yang kompleks serta disajikan dalam wujud kesatuan unsur, ekspresi, dan hubungan di antara keduanya yang menggugah indera manusia. Weitz,

Seni adalah ekspresi sebuah pengalaman yang nyata dan memiliki nilai yang berdiri sendiri yang dapat ditangkap oleh pancaindera. Parker,

Seni adalah suatu wujud yang terindera, atau merupakan benda yang dapat dilihat, didengar, atau keduanya. Sumardjo,

Seni adalah hal‐hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa‐indah.

Djelantik,

Proses kreatif dalam berkarya seni apapun tidak dapat meninggalkan imajinasi, karena imajinasi sangat penting untuk membangun metafor‐ metafor dalam penciptaan karya seni. Sedangkan imajinasi adalah proses kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental dimana unsur‐unsur dalam kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi. )majinasi

(30)

melibatkan sintetis yang memadukan aspek‐aspek dari ingatan, kenangan atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari masa lalu atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi realitas di masa yang akan datang. )majinasi umumnya dianggap sebagai salah satu dari "fungsi mental yang lebih tinggi," yang sering diasosiakan juga dengan fantasi, angan, atau bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang berbeda dari biasanya. )majinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari ekspresi artistik, daya kreatifitas sebagai fungsi mental yang lebih tinggi. Sedangkan )majinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya restrukturisasi, bukan hanya endapan memori semata dari suatu sensasi sensorik.

)majinasi kreatif adalah dasar untuk berprestasi di dua alam, yakni alam seni dan ilmu pengetahuan, dan dalam hal ini para pakar telah menganalisis proses kreatif dengan harapan mampu mendorong lebih besar daya kreatifitas melalui berbagai jenis pelatihan.

)majinasi Kreatif diketahui penting bagi setiap aktivitas kreatif manusia, yang sering dihubungkan dengan bidang seni, bidang penelitian ilmiah baik di bidang teknik maupun di bidang sosial. Para pakar lain juga berpendapat bahwa imajinasi kreatif merupakan kemampuan daya bayang visual‐spasial. Suatu imajinasi kreatif menghasilkan entitas baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Salah satu cara yang mengarah pada solusi kreatif adalah berpikir metaforis, yakni menghubungkan berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang mengejutkan, secara tak terduga dan kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman baru tentang suatu fenomena. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pikiran manusia untuk membuat temuan kreatif adalah terobosan yang terhubung dengan membuat temuan, yang menyeberangi batas dan konvensi kebiasaan..

Pandangan ilmu kejiwaan menekankan pentingnya citra mental dan imajinasi dalam proses pemecahan masalah ilmiah. Faktor tersebut berperan sangat signifikan pada tahap menghasilkan ide‐ide bagi memecahkan suatu masalah, baik solusi logik dan langkah sistematis maupun ide yang muncul secara tiba‐tiba, dalam bentuk wawasan, atau pencerahan mendadak. Suatu

(31)

temuan ilmiah tentunya akan menuntut solusi kreatif, di satu sisi, memerlukan keterlibatan proses berpikir logik, dan, di sisi lain, temuan tersebut non‐konvensional, asli atau orisinal, yang mengarah pada ide‐ide yang sama sekali baru dan kreatif. Solusi tersebut diharapkan membuka bidang yang sama sekali baru secara ilmiah, disiplin, atau ranah penelitian baru, atau dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penting bagi perkembangan kemanusiaan. Ada banyak teknik pemecahan masalah secara kreatif, namun sejauh koneksi dan efektivitasnya dengan imajinasi kreatif, yang paling penting adalah metode yang menggunakan pemikiran metaforis atau kiasan dan gambar visual.

Berpikir visual adalah metode yang sering dianggap efektif digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam memecahkan masalah secara kreatif, yaitu kemampuan yang bervariasi bagi setiap individu dan boleh jadi seiring dengan tahap perkembangan mental manusia. Dengan asumsi tersebut, muncul pertanyaan tentang kemungkinan dilakukannya suatu pelatihan untuk membentuk kemampuan ini dalam ilmu pendidikan bagi anak‐anak dan remaja berbakat. Dari data ilmiah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan ini berhubungan dengan citra mental yang bergantung pula pada pengalaman awal dan frekuensi penggunaan citra mental dan transformasi dalam pengalaman hidup mereka.

)majinasi dapat membantu membuat semuanya terlihat". Segala sesuatu yang ada di sekitar kita, seperti lukisan sederhana yang dibuat oleh manusia, dulunya adalah imajinasi. Begitupun komputer yang ada dihadapan kita, seratus tahun yang lalu mungkin masih berupa imajinasi. Awalnya seseorang hanya membayangkan saja, dan kemudian hal itu menjadi nyata. )majinasi adalah satu‐satunya hal yang diperlukan untuk membuat sesuatu bekerja. )majinasi yang membawa umat manusia keluar dari zaman kegelapan ke dunia yang lebih beradab. Roda pertama, listrik, penemu benua Amerika, hal itu semua adalah hasil dari imajinasi.

Selama ini guru lebih sering mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam menulis dan mewarnai. Kemampuan motorik halus yang lain seperti menggambar bebas atau menggambar imajinasi jarang di berikan

(32)

kepada anak. Oleh karana itu, guru kelas harus halus mengembangkan motorik halus anak dengan menggambar bebas atau menggambar imajinatif.

Melalui menggambar anak secara tidak langsung telah mendapatkan pesan dari guru. Mengingat dunia anak adalah dunia bermain, maka sebaiknya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan bermain yang membuat anak merasa senang dan nyaman.

Menggambar menurut Pamadhi dan Evan Sukardi S : adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret dan member warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan kebiasaan anak usia dini. Karena itu sejak usia dini, harus mampu mengembangkan kreativitas anak, dengan menggambar sebebas dan semerdeka mungkin dalam hal ide. Beri kemerdekaan menuangkan ide. Anak‐anak akan senang denagn menggambar bebas tidak terpaku mengunakan kuas atau pensil, tetapi menggambar dengan tangan, dengan jari, bahkan dengan kaki atau telapak tangan, dengan sendok atau garpu

2. Teknikmelukis

Pada perkembangan saat ini menggambar dan melukis bias jadi dapat memiliki pemahamna yang sama, namun secara difinisi dapat juga memiliki pengertian yang berbeda.

Teknik melukis tak boleh disamakan artinya dengan gaya melukis. Masalah teknik merupakan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengorganisasikan elemen‐elemen seni lukis dengan kemampuan memvisualkan gagasan, namun sekali seorang telah memiliki/menemukan idea yang hendak dituangkan ke dalam karya seni, maka idea itu akan segera diterjemahkan ke dalam teknik yang tentunya sudah dikuasai.

Pada prakteknya, penggunaan teknik dalam melukis tidak semuanya dapat dipelajari oleh seorang pelukis. Pelukis biasanya akan membatasi teknik yang digunakan dengan beberapa teknik, bahkan satu teknik tertentu. Pemilihan tentang penggunaan teknik akan disesuaikan dengan pengembangan ide secara teknis. Macam‐macam teknik dan material seni lukis yang sudah dikenal secara

(33)

umum berdasarkan medium melukisnya dapat diuraikan secara singkat, sebagai berikut:

a) TeknikKering

Melukis dengan menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan minyak cat. Teknik ini menggunakan kuas dalam kondisi kering dan tidak berminyak. Atau langsung menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini cocok untuk melukis dengan efek volume dan keruangan, seperti realisme, naturalisme, dan surelisme. Adapun kelebihan dari teknik kering ini adalah: mudah membentuk objek dan efek keruangan, mudah mengontrol proses pendetailan, lebih mudah menghapus warna dengan cara menumpuk dengan warna lain, selama melukis pandangan tidak akan terganggu dengan faktor cat yang mengkilat, dan cat akan lebih cepat kering.

b) TeknikBasah

Merupakan teknik lukis dengan cara mengencerkan cat minyak terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cat, baru kemudian dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik ini menggunakan jenis kuas yang panjang bulunya. Teknik basah ini biasanya digunakan untuk melukis secara rata flat atau tanpa efek volume. Kelebihan dari teknik ini adalah: akan cepat memblok warna, lukisan terlihat bersih dan cemerlang, hanya membutuhkna cat minya yang relatif sedikit, serta cat minyak yang menempel di palet masih tetap dapat dipergunakan.

c) TeknikCampuran

Banyak orang yang menyebut teknik campuran sebagai teknik akademis. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kering dan teknik basah dan teknik lainnya yang memungkinkan untuk menunjang proses kreatif. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik‐teknik yang sudah ada dari teknik sebelumnya. Teknik ini dilakukan dengan mengkombinasikan media‐media yang diinginkan si pelukis

Dalam perkembangan seni lukis sudah beragam teknik dikembangkan oleh pelukis, sehingga teknik dapat juga dikatakan sebagai salah satu faktor yang

(34)

menentukan gaya pribadi pelukisnya. Namun demikian ada bebera teknik yang dahulu sering digunakan oleh para pelukis berdasarkan prosesnya yaitu diantaranya:

Aquarel

Aquarel merupakan teknik melukis dengan warna cat air transparan ,

yaitu lapisan cat yang ada di bawahnya atau disapukan sebelumnya atau permukaan kertas masih tampak. Pada umumnya teknik aquarel ini memakai watercolor dan kertas sebagai materialnya.

Gouache dan Plakat

Gouache dan plakat merupakan teknik dengan menggunakan cat buram

(opaque , penggunaan cat ini harus dalam keadaan kental, walaupun cat

goache dapat juga digunakan seperti cat air atau cat aquarel, karena

pigmen butir‐butir warna lebih halus daripada pigmen cat plakat yang lebih banyak mengandung lebih banyak zat‐zat pengisi warna seperti tanah liat dan zat kapur, daripada cat gouache . Cat gouache biasanya diterakan pada karton atau celotex karton bertekstur kasar , sedangakan bahan pengencernya adalah air.

Tempera

Teknik ini menggunakan cat tempera, yaitu cat yang pigmennya dicampur dengan emulsi campuran antara air dan lemak . Ada dua jenis tempera, yaitu tempera putih telur dan tempera kazein zat protein pada susu/ bahan pembuat keju . Bahan pengencernya adalah air, tetapi setelah kering tidak lagi larut dalam air. Penggunaannya pada kain, kertas, panil kayu dan kanvas.

Fresco

Teknik fresco ada dua macam, yaitu frescobuonodanfrescosecco.Fresco

buono merupakan lukisan yang dibuat pada permukaan wet lime lepa

tembok yang masih basah , sedangkan fresco secco dibuat pada lapisan dinding yang sudah kering, warna/ cat yang digunakan diramu dengan menggunakan emulsi telur, sehingga lukisan fresco ini tergolong lukisan tempera.

(35)

Encaustic

Encaustic painting adalah teknik melukis dengan burnt in wax color,

yaitu pigmen dicampur malam lebah dan digunakan pada saat masih panas atau masih dalam keadaan meleleh, alat untuk melukisnya adalah pisau/ palet. Pada teknik ini yang terpenting adalah peleburan pigmen dalam malam yang cair dan dalam keadaan meleleh ini harus dapat dipertahankan sampai seluruh lukisannya selesai.

Graffito

Graffito adalah menggores gambar pada permukaan dinding, tekniknya

yaitu permukaan disapu warna terlebih dahulu, sebelum kering disapu warna lagi dua kali dengan menggunakan limewash oksida kalsium , setelah itu gambar dibuat di atas lime itu, atau tepatnya garis‐garis dibuat goresan sehingga lapisan limenya menjadi terbuka dan warna‐ warna di bawahnya menjadi kelihatan.

Frottage

Frottage adalah teknik membuat gambar dengan atau dari tekstur

tertentu, misalnya permukaan kayu, batu, kain dan lain‐lain. Cara menggambar dengan frottage ini adalah dengan meletakkan kertas di atas permukaan benda yang bertekstur, kemudian kertas digosok dengan pensil atau krayon. (asil dari teknik frottage ini juga dinamakan frottage

Decalcomania

Decalcomania adalah teknik menggores cat yang masih basah, kemudian

ditekan di antara dua permukaan kanvas/ kertas. Cara membuatnya yaitu selembar kertas ditaburi cat terlebih dahulu, kemudaian ditekan dengan lembar kertas yang lain, kemudian dilepaskan kembali. (asil dari teknik ini biasanya adalah gambar yang menyerupai bunga, endapan mineral atau bunga karang.

Grattage

Grattage adalah teknik menggores cat yang masih basah dengan alat

(36)

ini memanfaatkan sifat plastis cat yang masih basah, yang sudah disapukan pada permukaan kanvas.

Collage

Collage adalah berasal dari bahasa Prancis yang berarti menempel

dengan menggunakan perekat/ pappier coles. Teknik ini adalah membuat gambar dengan menempelkan kertas yang berisi tulisan maupun gambar dengan perekat pada kanvas dan lain‐lain.

http://kesatrianvisart.blogspot.com/ / /seni‐lukis.html

d) TeknikMelukisDenganCatAir

Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya dapat bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu dapat pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup. (asil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan

Lukisan cat air dimulai dari penemuan kertas di Tiongkok sekitar M. Pada abad bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol dan kemudian menyebar ke )talia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, )talia yang didirikan pada tahun , dan Arches, Perancis pada tahun .

Teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakannya teknik fresko.Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun‐kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht D“rer membuat lukisan cat air pada abad . Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh (ans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya‐karya D“rer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah Van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap bapak lukisan cat air )nggris Raya

(37)

Bahan utama cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna dye yang dicampur dengan gumarabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan

Gambar .Judul: AYoungHare, ‐ Pelukis: Albrecht D“rer Teknik: Cat Air di Kertas

Gambar .Judul: TheChristmasEve,watercolor, ‐ Pelukis: Carl Larsson

Teknik: Cat Air di Kertas

(38)

Biasanya cat air digunakan dengan kuas lancip yang lembut bulunya dan air yang berlebih, tetapi dapat pula dicampurkan dengan material lain. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dipengaruhi oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan.

Warna putih biasanya dihasilkan dari bagian‐bagian yang tidak diberi lapisan cat. Sangat jarang lukisan yang sengaja memberikan lapisan putih dari cat air.

Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan‐lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering sehingga menghasilkan gradasi warna. Namun teknik lain wet‐on‐wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Resiko lainnya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cat_air (ans Bol, bahkan membuka sekolah melukis dengan cat air di tahun , sebagai bagian dari D“rer Renaissance.

Pada Abad , di kalangan bangsawan )nggris, teknik melukis dengan cat air ini juga sangat marak terutama di kalangan pelukis perempuan. William Blake, seorang pelukis dari )nggris, pernah menerbitkan beberapa buku puisi yang ilustrasinya dibuat dengan teknik cat air.

Dari )nggris juga muncul nama Joseph Mallord William Turner – – atau yang lebih dikenal dengan nama J.M.W. Turner yang berhasil membawa teknik melukis ini ke tempat yang lebih tinggi lagi. Lukisan ‐

(39)

lukisannya membuat dirinya menjadi seorang jutawan pada saat itu dan dirinya mempunyai galeri pribadi.

Pada saat yang bersamaan, seorang pelukis dari Amerika Serikat kelahiran )nggris, Thomas Moran membuat beberapa lukisan tentang pemandangan di bagian barat Pegunungan Rocky. Moran juga terpilih menjadi salah satu peserta ekspedisi pertama di tempat yang sekarang dikenal dengan nama Yellowstone National Park. Cat air adalah salah satu pigmen yang digunakannya saat itu.

Masih banyak lagi nama pelukis terkenal di dunia yang menggunakan teknik melukis dengan cat air. Cat air memang medium yang luar biasa karena dapat digunakan untuk membuat hampir semua jenis dan gaya lukisan, mulai dari lukisan abstrak hingga lukisan potret yang membutuhkan detail yang jeli. (al ini tidak lain disebabkan karena sifat air yang mengalir.

Melukis dengan cat air memiliki kesulitan yang tinggi, dengan demikian diperlukan kesabaran dan ketelitian saat kerja melukis. Namun demikian kalau sudah mengenali karakter cat air akan menjadi menyenangkan dan mudah ketika memiliki peralatan yang tepat dan teknik dasar dari watercolor car air . Sebelumnya mungkin telah diberikan pengetahuan melukis dengan cat air secara sederhana. Peralatan Dasar:

Berikut adalah peralatan dasar dalam melukis cair:

Watercolor paper : Ada beberapa kertas yang dapat digunakan untuk melukis cat air

Pensil mekanik : untuk mmembuat sketsa

Setip/karet penghapus : dapat menggunakan beberapa merk Ousehold brush atau kuas cat : untuk membersihkan debu. Watercolor brush ukuran kecil, sedang, dan besar

(40)

Gambar .Kuas Bulat ujung runcing berbagai Ukuran

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Gambar . Kuas Fitch/Pipih berbagai Ukuran

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

(41)

Dropper : untuk menambahkan air dalam jumlah yang cukup pada palet. Palet : Alat khusus untuk mencampur cat air, namun juga dapat menggunakan piring ataupun wadah yang tidak menyerap

Gambar .Palet Cat air

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Tempat air : lebih baik menggunakan setidaknya wadah air. satu untuk membersihkan kuas dan satunya untuk mencampur cat. Jangan menggunakan hanya satu wadah air, sebab akan lebih cepat keruh dan mengental dari pencucian kuas dan merusak lukisan apabila air yang sudah keruh tersebut digunakan kembali untuk mencampur cat.

Watercolor paint cat air : gunakan cat air dengan kualitas student grade atau merk lain yang memiliki kwalitas baik

Kertas Tissue : alat yang sangat diperukan dalam melukis dengan teknik cat air, gunakan tissue ukuran besar dan kecil yang fungsinya adalah untuk membersihkan kuas, menyerap air dari kuas dan kertas yang basah.

http://kingmakings.blogspot.com/ / /cara‐melukis‐dengan‐cat‐air‐ untuk‐pemula.html

(42)

Secara teknis, belajar menggunakan cat air itu harus memerlukan kesabaran, ketekunan dan ketelitian. Secara sederhana dapat dicoba dengan menambahkan air ke cat air, kemudian ambil dengan kuas dan sapukan kuas ke atas kertas, dan proses melukis akan dimulai dan dari hal tersebut sebagai awal perjalanan seni yang mengasyikan dan penuh ketelitian akan dimulai.

Media untuk mewarnai lukisan yang pertama digunakan di sekolah biasanya adalah pensil warna dan krayon. Kemudian mengenal cat air, yang perlu diperhatikan dalam melukis menggunakan cat air di atas kertas adalah warna yang muncul pada saat masih basah selalu terlihat lebih pekat lebih kuat dan gelap , namun warna akan lebih ringan dan lebih pudar saat mengering. Kondisi tersebut dapat diketahui karena sering belajar membedakan pekat dan pudarnya warna cat air melalui latihan dan pengalaman. Jika merasa warna yang disapukan terlalu pudar atau pucat, maka berilah warna yang lebih pekat dengan menambahkan cat air dan mengurangi penggunaan air, atau tambahkan lapisan baru pada lapisan pertama. Dalam hal ini jika dilatih terus menerus akan memiliki kepekaan yang baik untuk melukis dengan medium cat air.

Beberapa istilah keteknikan yang digunakan dalam melukis dengan cat air diantaranya adalah:

i. Washes

Teknik melukis dengan cat air yang paling mendasar. Caranya adalah dengan membasahi kertas yang akan digunakan, lalu tinggal meletakkan warna di atas permukaan kertas dari atas ke bawah, yang pada akhirnya membiarkan lukisan itu kering secara alami, atau kalau ingin cepat kering, dapat juga mengeringkannya dengan dryer.

ii. Glazing

Teknik ini hampir mirip dengan washes, akan tetapi cat yang digunakan harus sangat tipis. Warna yang paling ideal untuk cara ini adalah rose

madder permanent rose , cobalt blue, dan auroline. Setiap glaze harus

kering dulu sebelum ditimpa dengan warna lainnya.

(43)

iii. WetinWet

Teknik ini juga sering digunakan dan bahkan bagi orang awam di )ndonesia teknik ini sudah melegenda. Proses yang dilakukan yaitu dengan mewarnai kertas sampai basah dengan menggunakan kuas berukuran besar atau spons basah. (asilnya adalah bentuk dan warna yang samar‐samar namun indah dan lembut.

iv. DryBrush

Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan kuas yang sudah dicelup ke dalam cat, lalu sapukan kuas ke atas kertas yang kering. Jangan gunakan terlalu banyak air dalam proses ini. (asilnya adalah brushstroke efek kuas di setiap sudut gambar yang dibuat.

v. LiftingOff

)ni adalah proses menghilangkan cat yang sudah disapukan di atas kertas. Begitu lukisan yang kita buat kering, basahkan bagian yang ingin diterangkan atau dikurangi tone warnanya, kemudian serap airnya dengan sehelai kertas tisu. (asilnya adalah garis dan bentuk yang

e) TeknikMelukisDenganCatAcrylik

Cat Acrylik adalah cat cepat kering yang mengandung pigmen pewarna dalam larutan emulasi resin Acrylik. Cat Acrylik boleh dilarutkan dengan air, tetapi menjadi tahan air apabila kering. Bergantung kepada banyaknya cat yang dilarutkan dengan air atau diubah sesuai dengan lapisan Acryliknya, lukisan Acrylik yang dibuat mampu menyerupai cat air atau lukisan minyak, atau memiliki ciri‐cirinya yang unik yang tidak dapat dicapai melalui media lain.

(44)

Sejak tahun resin Acrylik boleh digunakan pertama kali digunakankan oleh ahli kimia Jerman BASF, yang dipaten oleh Rohm and (aas. Antara dan , Leonard Bocour dan Sam Golden mencipta larutan cat Acrylik di bawah Perusahaan Magna paint. )ni merupakan cat berasaskan alkohol galian mineralspirits . Acrylik dijual dan diperdagangkan pada tahun ‐ an. Cat dengan pelarut air Acrylik yang dikenali sebagai Aquatec. Kemudian Otto Rohm mencipta resin Acrylik, yang dengan cepat ditukarkan menjadi cat Acrylik. Pada tahun , tahun di mana Rohm dan (aas membangunkan rumusan Acrylik pertama, Jose L. Gutierrez menghasilkan Politec Acrylik

Artists' Colors di Mexico, dan Permanent Pigments Co. of Cincinnati, Ohio,

menghasilkan warna Liquitex. Dua keluaran ini merupakan cat pelukis emulasi Acrylikpertama. Cat Acrylik berasaskan air kemudian dijual sebagai cat rumah latex. Cat rumah latex cenderung memiliki gabungan pengikat kadang kala Acrylik, vinyl, pva, dan yang lain , bahan penambah, pigment, dan air. Cat rumah latex luar mungkin juga campuran bersama polimer, tetapi cat berasaskan air yang terbaik adalah % acrylik, disebabkan faktor kelenturan dan yang lain, tetapi nilai vinyl separuh dari kos resin acryliknya, dan PVA polyvinyl acetate jauh lebih sedikit, dengan demikian cat acrylik dapat membuat banyak orang yang membutuhkan dan harus memenuhi permintaan pasar.

Tidak lama selepas pengikat acrylik berasaskan air diperkenalkan sebagai cat rumah, artis dan masyarakat bersama‐sama mulai mencuba potensi bahan pengikat yang baru. Cat acrylik dengan pelarut air banyak dijual dan diperdagangkan pada tahun ‐an, ditawarkan oleh Liquitex, dengan cat kepekatan tinggi sama dengan apa yang dihasilkan masa kini erdapat pada awal ‐an. Pada tahun , Rowney kini sebahagian dari Daler‐Rowney sejak tahun merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan warna acrylikartis di Eropah. http://ms.wikipedia.org/wiki/Cat_Acrylik

Melukis dengan cat acrylik adalah merupakan cara yang efektif dan menarik mudah didapat dan tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Cat acrylik terdapat dalam bentuk tube lebih banyak disukai oleh peserta didik karena dapat dibeli dengan jumlah tertentu, namun demikian cat yang dengan

(45)

kemasan botol juga memiliki kwualitas yang baik, hanya harganya lebih mahal

f) Teknik MelukisDenganCatMinyak

Selain menggunakan cat air, cat acrylik, orang juga sering melukis dengan cat minyak. Bahan ini terbuat dari partikel‐partikel pigmen yang disubstansikan dengan menggunakan media minyak. Cara melukis dengan cat minyak telah dikenal sejak abad ke .

Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel‐partikel pigmen warna yang diikat direkat dengan media minyak pengikat pigmen warna. Cat minyak telah digunakan di )nggris pada abad ke‐ untuk penghiasan sederhana. Tapi sampai abad ke‐ belum banyak digunakan untuk hal‐hal artistik. Penggunaan yang paling sering digunakan saat ini adalah untuk keperluan domestik, dimana ketahanan dan warnanya yang cerah membuatnya cocok untuk digunakan pada eksterior dan interior.

Sifat cat minyak yang lama keringnya telah diketahui oleh para pelukis awal. Namun kesulitan dalam mendapatkan dan bekerja dengan cat minyak membuatnya jarang digunakan. Seiring dengan naiknya minat masyarakat terhadap Realisme, cat tempera yang cepat mengering menjadi tidak cocok.

Para seniman Flanders mencampur cat tempera dan cat minyak pada abad ke‐ , namun pada Abad ke‐ melukis dengan cat minyak menjadi lumrah.

Campuran cat minyak membuat cat jenis ini memberi efek kecerahan warna yang cemerlang. Selain itu cat membentuk pasta liat sehingga memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik.

Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering untuk dapat disentuh disentuh dengan jari tangan , untuk kering sempurna keadaan tipis dapat beberapa minggu dan jika keadaan tebal dapat beberapa bulan bahkan dapat beberapa tahun kemudian, jika belum kering cat minyak akan terasa lunak jika kena udara lembab. Dalam kurun waktu beberapa tahun jika kena udara lembab pada lukisan warna putih, warna tersebut akan menjadi kekuningan. Untuk warna‐warna lain biasanya tidak mengalami perubahan warna menjadi kekuningan.

(46)

Kelebihan cat minyak adalah mampu membuat gradasi warna yang akan dicapai paling lebar dan tidak dapat dicapai oleh cat jenis lain, cat minyak juga memiliki daya tahan terhadap waktu paling lama.

Kelemahanmya cat minyak adalah memiliki bau cat yang menyengat dan memerlukan tekhnik yang lebih rumit, jika tidak memahami tekhnik menggunakan cat minyak dalam waktu diatas satu tahun cat minyak ini dapat menjadi retak rambut atau retak telur, ini membuat beberapa seniman beralih kepada cat pengencer air yaitu cat Acrylik. Tekhnik cat Acrylik lebih mudah tidak berisiko retak rambut dan bau cat tidak menyengat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cat_minyak

. Alat dan bahan

Kuas

Kuas memiliki banyak jenis dan di kategorikan oleh dua faktor: bentuk ujung kuas, dan material bulunya. Ada beberapa jenis tipe ujung kuas: rata, bulat dan bulat rata. Dan terdapat beberapa jenis material ataupun media yang dapat digunakan untuk membuat bulu kuas, namun yang paling umum adalah bulu sintetis dan bulu babi hutan. Kebanyakan peserta didik memilih kuas bulu sintesis dengan beberapa jenis bentuk ujung kuas.

Kuas bulu sintesis lebih halus dan lebih mudah dibersihkan dibanding kuas bulu asli. Kwalitas kuas ada yang baik ada yang sedang, memiliki kuas yang berkualitas baik sangat bermanfaat dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang jika rajin merawatnya.

Namun demikian perlu diketahui bahwa cat Acrylik dapat mengering dengan cepat, akan lebih menguntungkan apabila menggunakan palet stay‐wet yaitu palet yang tetap basah menjaga cat lebih lama basah. Palet ini merupakan gabungan spons basah dan kertas stay‐wet yang membuat cat tetap lembab dan dapat digunakan selama beberapa minggu dalam sekali pemakaian.

(47)

Apabila dalam melukis menggunakan campuran cat cukup banyak, akan lebih baik apabila menggunakan mangkuk kecil yang ada tutupnya di antara sesi melukis, karena tempat cat yang tertutup akan menjaga cat Acrylik lebih baik dibanding palet yang terbuka.

Gambar .Kuas Round, bulat ujung runcing

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Gambar .Kuas Filbert

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

(48)

Cat Acrylik

Cat Acrylik pada jaman sekarang banyak digunakan oleh pelukis muda, karena lebih praktis dan tidak bau, Sedangkan yang paling umum digunakan untuk dasar melukis cat Acrylik adalah kanvas.

Kanvas Cat Acrylik

Kanvas untuk melukis dengan menggunakan cat Acrylik harus memiliki permukaan yang tidak licin, tidak berminyak, dan pori‐porinya lembut.

Setelah bahan dan alat utama siap, akan memerlukan beberapa item yang biasanya sudah dimiliki di rumah. memerlukan ‐ botol/ mangkuk untuk air, sabun untuk mencuci kuas.

Karena cat Acrylik terkenal cepat mengering, semprot lukisan/palet setiap beberapa lama untuk menjaga catnya tetap lembab. Pertimbangkan untuk menggunakan pakaian kerja atau celemek atau kenakan baju lama saat melukis untuk menghindari noda Acrylik mengotori baju .

Kanvas Cat Minyak

Terbuat dari kain khusus yang tidak memudahkan cat menembus hingga ke belakang. Kanvas dijual dalam berbagai ukuran. Pilihlah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Peserta didik. Untuk menghemat, beberapa pelukis memilih membeli kain kanvas gulungan.

Palet

Tempat untuk mencampur cat, dan menyimpan cat sewaktu berhenti di antara waktu melukis. Apabila palet yang sederhana dapat menggunakan piring plastik atau potongan triplekpun dapat dipergunakan sebagai palet. Yang dapat dipergunakan untuk palet dapat benda apapun asalkan benda tersebut lebar, datar, dan permukaannya licin.

Berbeda dengan melukis cat air, palet yang digunakan untuk melukis dengan cat minyak adalah palet yang datar, tidak berlubang. Pilih bahan palet yang tidak menyerap.

(49)

Palet digunakan untuk meletakkan cat minyak dan mencampur beberapa warna cat minyak agar menghasilkan warna baru. Dalam proses ini pengenceran dituangkan sedikit atau sesuai kebutuhan dan diaduk dengan menggunakan pisau palet.

Palet yang sudah dipakai dapat dibersihkan lagi untuk dapat dipergunakan kembali untuk melukis. Cara membersihkannya dengan menggunakan lap dan thinner yang dapat menghilangkan bekas cat minyak.

Pisau Palet

Alat ini digunakan sebagai alat bantu mencampur dan menorehkan cat minyak ke kanvas. Ada pelukis yang memilih menggunakan kuas, ada pula yang lebih menyukai penggunaan palet. Namun ada juga pelukis yang mampu menggunakan kedua alat tersebut secara bersama dalam satu lukisan bergantung pada teknik dan hasil yang diinginkannya.

(50)

Gambar .Kuas berbagai bentuk

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Gambar .Kuas Cat Minyak

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

(51)

Gambar .Kuas Fan Blender

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Cat Minyak dan Pengencer

Untuk melukis dengan cat minyak diperlukan pengencernya yaitu lijnoil atau linssedoil. Tersedia berbagai macam jenis, dan merek. Zat kimia ini tersedia dalam botol. Cara penggunaannya adalah mencampur cat minyak dengan pengencer pada palet.

Easel

Alat ini sangat membantu untuk melukis. Gunanya untuk menyangga kanvas lukisan sehingga memudahkan Peserta didik ketika melukis. Tentu saja untuk media kanvas yang besar, seorang pelukis jarang menggunakan alat ini.

(52)

Gambar .Easel untuk di dalam Studio

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

Gambar .Easel untuk di luar Studio/Out Door

Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York,

(53)

Tempat )deal untuk berkarya.

Melukis yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan cahaya alami. dapat dilalukan di alam terbuka atau ruangan yang mendapat banyak cahaya alami, karena dengan cahaya alami dalam proses melukis akan lebih mudah menemukan nuansa‐nuansa warna tertentu yang diinginkan, karena warna yang digunakan akan memunculkan bias yang original dan tidak akan dtemukan apabila menggunakan cahaya buatan

lampu listrik .

D.

Aktivitas

Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan modul ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran seni maka sangat diperlukan juga pendekatan estetik.

)ntegrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran selalu dikaitkan dengan norma atau nilai‐nilai perilaku peserta, yang akan terrefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai pada lingkungan masyarakat.

Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi apresiasi dan dan melukis imajiner atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi, serta mengamati apresiasi dan dan melukis imajiner pada modul ini.

(54)

(al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.

. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya.

. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.

. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.

(55)

LembarKerja1.1

MembuatGambarImajiner/MelukisImajiner.

Tujuan:

Melalui kerja kreatif melukis imajiner Anda diharapkan mampu mermbuat rencana kegiatan melukis imajiner dengan melihat objek langsung dan memperhatikan kemandirian, ketepatan waktu, menghargai karya orang lain dalam kritik karya, serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.

Langkah Kerja:

. Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.

. Pelajarilah lembar kerja rencana kerja kreatif melukis imajiner

. Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.

. )silah lembar kerja rencana melukis imajiner untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki nilai artistik pada karya dan proses kerja yang cermat dan teliti.

Lembar Kerja Rencana Melukis )majiner

No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja

Tentukan objek yang akan dilukis

Alat dan Media/bahan yang

digunakan Alat:

Bahan:

Gambar

gambar imajiner/melukis
Gambar �. Judul: The Christmas Eve, watercolor, �����‐����� Pelukis: Carl Larsson
Gambar �. Kuas Fitch/Pipih berbagai Ukuran Sumber: All About Techniques in Watercolor, Barron�s Educational Series, )nc,
Gambar ��. Sumber: All About TechniquesKuas Filbert  in Watercolor, Barron�s Educational Series, )nc, (auppaugr, New York, ����
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Selain itu penggunaan pestisida organik dinilai sangat ekonomis karena bahan digunakan dalam pembuatan pestisida nabati mudah diperoleh dan biaya dibutuhkan relatif

Sebuah program acara dikatakan layak untuk diproduksi, jika program tersebut punya titik “waow”, apa yang menjadi pembeda dengan program acara sebelumnya, program

untuk meningkatkan self efficacy siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Salatiga, karena.. di SMP Negeri 2 Salatiga belum memiliki model peer guidance

[r]

Revitalisasi Taman Balekambang dalam pengembangan Kota Solo sebagai Kota Budaya, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Penelitian ini dilakukan guna

Pada har i ini Rabu tanggal Enam Bulan Agustus tahun Dua Ribu Empat Belas, Kelompok Ker ja (Pokja) 19 ULP Satuan Ker ja Rumah Sakit Umum Daer ah Sambas telah melaksanakan