• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

11. Proses Pengerasan (Hardening)

3.2. Umur Ekonomis (Economic Life)

Beberapa defenisi umur ekonomis adalah sebagai berikut:

1. Taylor G. A (1975), mengemukakan bahwa umur ekonomis suatu aset adalah

jangka waktu yang diberikan aset tersebut, dimana aset memiliki ekivalensi tahunan rata-rata terkecil.

2. De Garmo E. P and Canada I. R (1979), mengemukakan bahwa umur

ekonomis suatu aset adalah jangka waktu dimana aset dapat dioperasikan dan memberikan keuntungan.

3. Theusen G. J. (1984), mengemukakan bahwa umur ekonomis suatu aset

adalah jangka waktu ekivalensi tahunan rata-rata atau memperbesar ekivalensi keuntungan bersih.

suatu mesin/peralatan adalah merupakan jangka waktu pemakaian suatu mesin dimana mesin tersebut memiliki biaya tahunan rata-rata terkecil dan memberikan keuntungan

Dari ketiga definisi umur ekonomis diatas terlihat umur ekonomis tidak sama dengan umur teknis suatu peralatan.

Pada umumnya mesin mempunyai umur teknis dan ekonomis. Umur teknis berakhir pada saat alat tidak lagi memberiksan prestasi, sedangkan umur ekonomis berakhir pada saat nilai prestasinya menurun. Umur teknis lebih lama dari umur ekonomis. Ini disebabkan karena karena ketika mesin menjadi tua biaya-biaya pemeliharaan meningkat dan prestasi tiap tahun menurun. Walaupun sesungguhnya sebuah mesin yang sudah tua masih dapat memberikan prestasi, tetapi dengan pemeliharaan yang tinggi prestasi tidak sesuai lagi dengan pengeluaran, sehingga lebih baik menghentikan pemakaiannya.5

Perhitungan umur ekonomis suatu aset berguna untuk memperkirakan kapan aset tersebut sebaiknya diganti. Tentu saja penggantian akan dilakukan apabila secara ekonomis memang lebih baik daripada tetap menggunakan aset yang lama (defender).

Sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1 sebelumnya, umur ekonomis suatu aset adalah titik waktu dimana total ongkos-ongkos tahunan yang terjadi adalah minimum. Total ongkos-ongkos tahunan ini terdiri dari ongkos-ongkos tahunan dari biaya operasi dan perawatan. Ongkos-ongkos tahunan dari biaya operasi dan perawatan biasanya meningkat dengan berjalannya waktu pemakaian dari alat

tersebut, sedangkan ongkos-ongkos tahunan dari biaya investasi akan menurun dengan semakin panjangnya masa pakai dari aset atau alat tersebut.

Karena analisa penggantian akan membandingkan defender dan challenger atau atas dasar umur ekonomisnya maka sebelum dibandingkan kita harus mencurahkan perhatian pada perhitungan umur ekonomisnya. Perhitungan umur ekonomis akan mudah dilakukan bila aliran kas bisa diprediksi dengan tingkat kepastian yang tinggi. Analisa ini hanya akan melibatkan perhitungan ongkos-ongkos ekuivalen tahunan pada setiap akhir tahun selama umur dari aset yang bersangkutan. Secara alamiah, ongkos-ongkos ekuivalen tahunan akan menurun dengan naiknya masa pakai suatu aset. Penurunan ini hanya akan terjadi sampai masa pakai tertentu, selanjutnya, bila masa pakainya dinaikkan maka ongkos-ongkos ini akan meningkat. Secara diagramatis hal ini ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut ini6. 1 2 3 4 5 n (Rp.) Umur (tahun) EUAC Umur Ekonomis

Gambar 3.2. Ilustrasi Fungsi EUAC Suatu Aset

3.3. Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Lebih spesifik lagi, depresiasi adalah konsep akuntansi yang menentukan suatu deduksi tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak, dengan demikian efek waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat direfleksikan di dalam laporan keuangan perusahaan. Deduksi depresiasi tahunan bertujuan untuk menyesuaikan nilai tahunan yang digunakan oleh suatu aset dalam proses produksi dari pendapatan berdasarkan umur ekonomis aktual aset. Jumlah aktual depresiasi tidak pernah dapat ditentukan sampai aset tersebut berhenti digunakan. Karena depresiasi merupakan biaya non-kas yang mempengaruhi pendapatan pajak, kita harus mempertimbangkannya dengan semestinya ketika melakukan studi ekonomi tentang after tax teknik.7

Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Depresiasi pada suatu properti atau aset biasanya disebabkan karena satu atau lebih faktor-faktor berikut:

1. Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti tersebut 2. Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar 3. Penurunan kebutuhan produksi atau jasa

4. Properti atau aset tersebut menjadi usang karena adanya perkembangan teknologi

5. Penemuan fasilitas-fasilitas yang bisa menghasilkan produk yang lebih baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang memadai

7 E. Paul DeGarmo, William G. Sullivan, James A. Bontadelli, and Elin M. Wicks, Ekonomi

Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti akan tergantung pada beberapa hal, yaitu:

1. Ongkos investasi dari properti tersebut 2. Tanggal pemakaian awalnya

3. Estimasi masa pakainya 4. Nilai sisa yang ditetapkan

5. Metode depresiasi yang ditetapkan

Besarnya depresiasi biasanya diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan bisa menekan jumlah pajak yang harus dibayar. Karena pertimbangan-pertimbangan nilai waktu dari uang, biasanya depresiasi akan dikenakan lebih besar pada tahun-tahun awal dari pemakaian suatu properti dan akan semakin menurun pada tahun-tahun berikutnya.8

3.3.1. Tujuan Depresiasi9

Karena aset atau barang kekayaan akan menurun nilainya dengan berjalannya waktu, maka perlu dipikirkan akibatnya pada proyek-proyek teknik ataupun kegiatan usaha. Pada suatu ketika nilai aset dimaksud akan berkurang ataupun performance-nya menurun sehingga tidak mampu ataupun tidak efektif lagi menjalankan fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan/kebijakan yang tepat dengan adanya penyusutan tersebut.

8 I Nyoman Pujawan, Ekonomi Teknik (Surabaya: Guna Widya, 2003), hal. 193-194

Secara umum ada beberapa alasan dilakukannya perhitungan depresiasi, yaitu:

1. Untuk menyediakan dana pengembalian modal yang telah di investasikan dalam kekayaan fisik, dana ini sifatnya sebagai saving untuk menjamin kontinuitas/kebrlanjutan usaha bila mesin habis masa pakainya dan perlu diganti dengan yang baru, secara teoritis dana depresiasi yang telah disimpan sebelumnya dapat dibayarkan untuk pembelian mesin

2. Untuk memungkinkan adanya biaya penyusutan yang dibebankan pada biaya produksi atau jasa yang dihasilkan dari penggunaan aset-aset

3. Sebagai dasar pengurangan pembayaran pajak-pajak pendapat/usaha yang harus dibayarkan

3.3.2. Metode Depresiasi10

Banyak metode yang bisa dipakai untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara metode-metode tersebut, yang sering dipakai adalah:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line atau SL)

2. Metode Jumlah Digit Tahun (Sum Of Years Digit atau SoYD) 3. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance atau DB) 4. Metode Dana Sinking (Sinking Fund atau SF)

5. Metode Unit Produksi (Production Unit atau UP)

Dokumen terkait