• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.2 Uji T

Hasil dari uji ini dilakukan unuk melihat hasil uji t dan hasil signifikasi pengujiannya. Uji signifikasi individu (uji t) adalah suatu proses dengan hasil yang di gunakan untuk melalukan sebuah pengujian kebenaran dari pada suatu hipotesis nol.

Ide dasarnya merupakan pengujian atas statistik Y (estimator) dan distribusi sampling statistik dalam hipotesis nol. Input untuk menerima atau menolak H0 dibuat atas dasar nilai statistik uji yang diperoleh dari data yang dimiliki (Gujarati,2003) 4.6.2.1 Pengaruh Variabel Umur Tenaga Kerja Panen

Berdasarkan dari hasil regresi linier berganda yang dilakukan menunjukkan bahwa umur tenaga kerja panen (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas. Nilai koefisien pada variabel umur tenaga kerja panen adalah sebesar 197170.9 dengan tingkat probabilitas 0.0007 yang artinya, apabila umur tenaga kerja panen ditigkatkan 1% maka dapat meningkatkan jumlah produksi sebesar 197170.9 % dengan asumsi bahwa variabel lain diaggap nol atau konstan.

Oleh karena itu, bersesuaian hipotesis yang diajukan bahwa umur tenaga kerja panen bepengaruh posotif dan juga signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen.

(H0 ditolak, H1 diterima)

Hasil penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Ronika Nainggolan (2012) bahwa umur berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja panen di

perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi, Bengkulu. Hasil perhitungan memperlihatkan adanya kolerasi yang positif sehingga dapat diindiksikan bahwa semakin tua umur tenaga kerja panen sawit maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerja dari pemanen sawit tersbut. Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa semakin tua umur tenaga kerja pemanen makan semakin terampil dala memanen tandan buah segar sehingga jumlah tbs yang dipanen juga semakin banyak. Umur tenaga kerja panen pada PT. SNP kebun AA1 berada pada usia produktif sehingga memiliki keterampilan dalam memanen tandan buah segar dan juga dapat membuah kreatifitas baru dalam proses pemanenan dan juga dapat meningkatkan produktivitas rata- rata pemanen yang berbeda – beda di masing-masing divisi.

4.6.2.2 Pengaruh Variabel Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil linier berganda yang diteliti menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (X2) mempuyai pengaruh Negatif yang tidak signifikan terhadap produktivitas. Berdasarkan hasil uji-t statistik untuk variabel pengalaman bekerja, diketahui bawa nilai probabilitas untuk variabel pengalaman bekerja yaitu 0.4177 atau sig > 0,05. Maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhapadap produktivitas tenaga kerja panen.

Penelitian sejalan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Johan Mareza Ilham Ginting (2021) dimana tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kelompok Tani Setingkai Maju Lestari, Desa Sungai Sarik, kecamatan Kampar Kiri. PT. SNP Kebun AA1 umumnya berpendidikan SD. Pendapatan tertinggi dari upah dan premi diperoleh tenaga kerja pemanen berpendidikan SD.

Faktor dalam penelitian ini tidak mempengaruhi produktivitas karena untuk pekerja lapangan seperti pemanen kelapa sawit perbedan lama pendidikan tidak dapat menentukan naik atau turunnya produktivitas. Keterampilan, kekuatan fisik, dan ketelitian sangat diutamakan dalam kegiatan panen kelapa sawit. Pemanen harus melakukan panen dengan cara yang tepat serta mengetahui tingkat kematangan buah agar mendapatkan hasil yang maksimal. Panen dengan cara yang tepat dapat mempengaruhi output yang dihasilkan.

4.6.2.3 Pengaruh Variabel Jumlah Tanggungan

Hasil regresi linier berganda yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel jumlah tanggungan (X3) mempunyai pengaruh positif dan juga signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen kelapa sawit. Nilai koefisien pada variabel jumlah tanggungan keluarga adalah sebesar 18164.44 dan tingkat probabilitas 0.0024, yang mana berarti setiap kenaikan jumlah tanggungan keluarga sebesar 1% maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebesar 18164.44 % dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap nol atau konstanta. Oleh karena itu, sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen yang berarti H1 diterima.

Hasil penelitian ini berbeda dengan Fikriman (2014) diperusahaan PT.

Megasawindo Perkasa Kecamatan Pelapa Kabupaten Bungo. Jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja panen. Hal ini diduga dipengaruhi oleh jumlah tanggungan keluarga pada buruh sedikit sehingga buruh panen tidak termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya untuk memenuhi kebutuhan

hidup atau beban tanggungannya. Jumah tanggungan semakin banyak menekankan adanya lahan tanaman yang luas untuk membiayai kebutuhan keluarganya.

Sedangkan pada kebun AA1 tenaga kerja panen jumlah tanggunan agak besar dan jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh dikarenakan keutuhan yang meningkat sehingg apabila memiliki jumlah tanggungan yang banyak maka tenaga kerja panen akan berusaha terus mencari dan memanen buah yang sampai keujung kebun.

4.6.2.4 Pengaruh Variabel Pengalaman Bekerja

Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang dilakukan untuk menunjukan bahwa pengalaman bekerja (X4) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen kelapa sawit. Nilai koefisien pada variabel pengalaman bekeja adalah sebesar 10950.15 dangan tingkat probabiltas 0.0000 dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap nol atau konstan. Pengalaman bekerja ditingkatkan sebesar 1% maka akan meningkatkan jumlah produktivitas tenaga kerja sebesar 10950.15%, dan apabila pengalaman bekerja meningkat 1 maka akan meningkatkan produktivitas sebesar 10950% kg/hk/bulan, sesuai hipotesis yang diajukan bahwa pengalaman bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen kelapa sawit (H₀ ditolak, H₁ diterima).

Penelitian ini sama dengan penelitian Solavide Angelina Lumban Gaol (2019) pada PT Pekebunn Nusantara III Kebun Bandar Selamat dimana pengalaman bekerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen karena pengalaman bekerja akan membuat setiap tenaga kerja memiliki keterampilan dam kemampuan

dalam melaksanakan pekerjaan yang sedang dilakukan. Adanya pengaruh yang signifikan terhadap pengalaman bekerja terhadap produktivitas tenaga kerja di PT.

SNP Kebun AA1 juga dikarenakan semakin berpengalaman seorang tenaga kerja panen maka akan semakin baik pula tenaga kerja dalam meggunakan alat yang diberikan dan juga dapat beradaptasi dalam kondisi lapangan.

4.6.2.5 Pengaruh Variabel Premi

Hasil penelitian dari variabel premi ini sama dengan penelitian Dina Ayu Setiawati (2019) pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Rimbo Satu dari analisis yang didapat secara parsial premi berpengaruh sangat nyata terhadap produktivitas tenaga kerja panen di PT. Perkebunan Nusantara VI Kabupaten Tebo. Hal ini dikarenakan oleh pemberian premi yang sudah sesuai dengan usaha yang dikeluarkan tenaga kerja panen. Hasil regresi linier berganda yang diolah menunjukkan bahwa variabel premi (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen. Nilai koeisien pada variabel premi adalah sebesar 0.075691 dengan probabilitas 0.0032, yang mana berarti setiap kenaikan premi bulan sebelumnya sebesar 1% maka akan meningkatkan produktivitas tenaga keja sebesar 0.075691 % dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap nol atau konstan. Oleh karena itu, sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahan premi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja yang berarti H₀ ditolak dan H₁ diterima.

Pada PT. SNP Kebun AA1 tenaga kerja masing- masing memiliki premi yang berbeda disetiap divisinya dengan kondisi lahan yang berbeda. Premi adalah sebagai

bentuk semangat tambahan bagi para tenaga kerja panen yang ada, berdasarkan fakta yang ada di lapangan juga semakin besar premi yang diterima tenaga kerja panen maka akan samangat pula para tenaga kerja panen untuk medapatkan premi, yang mana akan sejalan dengan produktivitas tenaga kerja Karena premi merupakan pendapatan yang didapat apabila melebihi target, sehingga semakin berlebih target yang dicapai semakin tinggi pula produktivias tenaga kerja panen.

4.6.2.6 Pengaruh Variabel Umur Tanaman

Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukan bahwa umur tanaman (X6) mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen kelapa sawit. Nilai koefisien pada variabel umur tanaman adalah sebesar -2173.600 denan tingkat probabilitas 0.6437. hasil perhitungan menunjukan adanya adanya kolerasi yang negatif sehingga memberikan indikasi bahwa semakin tua umur tanaman maka semakin rendah tingkat produktivitas tenaga pemanen sawit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andriani (2008), tentang produktivitas tenaga kerja pemanen sawit di PT. Daria Dharma Pratama bahwa tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Walaupun umur sawit berbeda tetapi semuanya masih dalam kategori umur yang produktif, sehingga hal ini tidak akan mempengaruhi hasil panen yang diperoleh oleh pemanen sawit.

Dokumen terkait