• Tidak ada hasil yang ditemukan

29 Agustus 2014. Jam: 08.00 Wita-Selesai 1. Tim Dosen Pendamping Lesson Study DI TK 2. Guru Model menyampaik an pengalamann ya open clas dan mempresenta sikan artikelnya

1. Kepala dan Guru TK Negeri Pembina Singaraja 2. Kepala dan Guru TK

Lab.UNDIKSHA Singaraja 3. Kepala dan Guru TK

Widya Darma Temukus 4. Kepala dan Guru TK

Wisata Kumara Kalibukbuk 5. Kepala dan Guru TK

Kumara Kerthi Anturan 6. Kepala Dan Guru TK

Stana Widya Kumara Depeha

7. Kepala dan Guru TK Widya kumara Bontihing 8. TK Widya Kumara Sari

Tunjung

9. Kepala dan Guru TK Widya Mekar Tambakan 10. Kepala dan Guru TK

Saiwa Dharma Pakisan 11. Kepala dan Guru TK

Widya Kumara Bakti Tajun

12. Kepala dan Guru TK Widya Kumara Bulian 13. TK Tunas maja Bila 14. TK Satap Tunas Bangsa

Kubutambahan

Berikut akan diuraikan hasil capaian proses kegiatan dan temuan temuan dari hasil proses kegiatan tersebut yang dibagi menjadi tiga bagian kegiatan yaitu: pra

lesson study, pendampingan lesson study dan seminar desiminasi hasil kegiatan lesson study.

A. Pra Kegiatan Lesson study

1) Seminar dan workshop sosialisasi lesoon study dan penyusunan perangkat lesson study di TK pada tanggal 16 dan 17 Juni 2014 dilaksanakan di Gedung Seminar kampus tengah UNDIKSHA di Singaraja.

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan persepsi dan pemahaman awal para guru TK di sekolah mitra tentang apa itu lesson study, dan bagaimana melaksanakan kegiatan lesson study di TK/Paud. Pada kegiatan ini para guru peserta kegiatan juga telah dilatih menyusun lesson plan dan menghasilkan perangkat pembelajaran di TK/PAUD berupa rencana kegiatan Harian (RKH) yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran umumnya dan secara khusus dalam rangka persiapan open class kegiatan lesson study di TK. Kegiatan sosialisasi dan dirangkai pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran ini juga melatihkan simulasi pelaksanaan open class serta observasi pembelajaran.

Kegiatan dihadiri oleh 28 guru perwakilan dari sekolah-sekolah TK di Kabupaten Buleleng yang dan tunjuk sebagai guru Model yang akan membuka kelas (open class) dan juga yang akan diundang menjadi observer dalam kegiatan open class. Selama kegiatan para guru peserta kegiatan menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan, dalam berdiskusi dan berlatih menyusun perangkat, serta mensimulasikan kegiatan open class. Pada tahap ini, tim kegiatan pengabdian masyarakat memperkenakan perangkat yang dibutuhkan dalam pendampingan dan implementasi kaji tindak layanan (Lesson study) di TK/PAUD (seperti terlampir) yang terdiri dari format pendampingan pelaksnaan Plan perencanaan dalam membuka kelas (open class), format penngamatan atau observasi kegiatan lesson study, format pendampingan melakukan open class, panduan refleksi dan format pendampingan kegiatan refleksi dalam lesson study. Berikut beberapa dokumentasi kegiatan yang menunjukkan antusiasme guru mengikuti kegiatan sesi ini.

2) Persiapan dan Koordinasi Penyusunan Agenda kegiatan Lesson study di TK Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk mengkoordinasikan agenda kegiatan pendampingan implementasi lesson study di beberapa guru di sekolah TK/Paud kecamatan kubutambahan dan kecamatan Buleleng yang ditunjuk. Kegiatan ini mengundang guru-guru TK di kabupeten Buleleng yang akan dilibatkan sebagai guru model untuk open class dan juga guru guru yang akan dilibatkan sebagai observer. Yang hadir pada kegiatan ini adalah sebanyak 16 guru yang mewakili sekolah-sekolah yang telah diundang.

Pada kegiatan ini menghasilkan kesepakatan agenda, tempat dan waktu pelaksanaan open clas. Pada awalnya, kegiatan ini direncanakan melibatkan guru TK

Gambar Dok. 1

Para Guru TK berdiskusi dengan rekan sejawat guru lain dalam mengkaji apa saja yang perlu dipersiapkan dalam

merencanakan kegiatan lesson study di TK

Gambar Dok. 2

Para Guru TK dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mensimulasikan kegiatan diskusi refleksi lesson study.

Guru- guru menunjukkan keseriusan untuk berlatih dalam kegiatan refleksi

sebagai guru model di dua sekolah pihak yaitu di TK PAUD Negeri PEMBINA Singaraja Kabupaten Buleleng dan di TK Taman Mekar Desa Tunjung Kubutambahan Buleleng yang diharapkan menjadi perintis pelaksanaan kegiatan lesson study di TK kabupaten Buleleng. Namun setelah kegiatan seminar dan sosialisasi dan diskusi koordinasi agenda kegiatan open class, para Guru IGTKI menghendaki agar kegiatan ini dapat dilaksanakan di beberapa TK yang lain. Diskusi tersebut menyepaktai 5 TK yang akan menjadi sasaran kegiatan lesson study, yaitu: TK Pembina N Singaraja, Guru TK TK Widya Darma Temukus, TK Stana Widya Kumara Depeha, Guru TK Widya kumara Bontihing, dan TK Widya Kumara Sari Tunjung. Kegiatan ini juga melibatkan guru-guru TK di Kabupeten Buleleng untuk ikut serta menjadi observer pada setiap kegiatan open class di sekolah sekolah tersebut di atas. Adapun pihak yang diundang menjadi observer berasal dari sekolah TK bedalam kegiatan open lesson meliputi, Dosen Tim pendamping, Kepala TK Negeri Pembina Singaraja, Guru TK Negeri Pembina Singaraja, Kepala Dan Guru TK Lab.Undiksha Singaraja, Kepala Dan Guru TK Widya Darma Temukus, Kepala Dan Guru TK Wisata Kumara Kalibukbuk, Kepala Dan Guru TK Kumara Kerthi Anturan, Kepala Dan Guru TK Stana Widya Kumara Depeha, Kepala dan Guru TK Widya kumara Bontihing, TK Widya Kumara Sari Tunjung, Kepala dan Guru TK Widya Mekar Tambakan, Kepala dan Guru TK Saiwa Dharma Pakisan, Kepala dan Guru TK Widya Kumara Bakti Tajun, Kepala dan Guru TK Widya Kumara Bulian, TK Tunas maja Bila, TK Satap Tunas Bangsa Kubutambahan.

B. Kegiatan Pendampingan dan Implementasi kaji Tindak pembelajaran (Lesson study)

Kegiatan pendampingan implementasi kaji tindak pembelajaran di TK dilskanakan seperti agenda kegiatan yang telah diuraikan pada tabel 1 di atas. Setiap sesi kegiatan tim pelaksana pengabdian mendampingi dalam setiap tahapan Plan, merencanakan pembelajaran yang akan di open class oleh guru model, pada tahap DO, tim pengabdian terlibat dalam kegiatan pengamatan (observasi) sebagai observer dan pada tahap see, merefleksi kegiatan pembelajaran mendampingi kegiatan diskusi dan meberikan advice tentang kegiatan pembelajaran serta aktifitas kegiatan open

class secara keseluruhan, dari persiapan guru model, kegiatan pembelajaran di kelas, serta aktifitas guru observer yang mengamati kegiatan pembelajaran.

Pada bagian ini diuraikan beberapa temuan yang terkait dengan proses kegiatan implementasi lesson study di TK ini.

1) Konsistensi Kehadiran Guru sebagai Observer

Pada setiap siklus kegiatan ditemukan bahwa guru observer yang hadir dalam kegiatan jumlahnya konsisten berkisar antara 18 sampai dengan 25 orang guru yang hadir. Meskipun guru yang hadir pada setiap sesi open class itu tidak sama, tetapi secara umum dari 14 sekolah yang diundang mengirimkan minimal 1 gurunya untuk mewakili hadir mengikuti kegiatan. Hal ini menujukkan bahwa antusiasme guru, kepala TK di kabupaten Buleleng cukup tinggi. Namun sebenarnya, tim mengharapkan kegiatan ini dihadiri oleh setidaknya 18 guru sebagai observer (karena setiap sekolah diminta mengirimkan 2 guru). Beberapa kendala yang disebutkan oleh guru dan kepala sekolah TK yang diundang untuk bisa mengirimkan gurunya secara optimal dalam kegiatan ini adalah jadwal kegiatan dilaksanakan bersamaam dengan kegiatan pembelajaran di sekolah sekolah berlangsung (mulai jam 07.00 wita-12 Wita, terdiri dari sesi open class dan refleksi), sementara itu, guru yang tersedia di masing-masing sekolah dari segi ini adalah terbatas, mereka harus tetap melaksanakan kegiatan di TK. Namun, biasanya dalam satu kelas ada 2 guru, kepala sekolah mengijinkan salah satu guru itu untuk mengikuti kegiatan open class, sementara guru lain ditugaskan untuk melaksanakan aktifitas kelas.

Kegiatan lesson study di sekolah seperti yang dikemukan Syamsuri & Ibrohim (2011) diupayakan tidak menganggu jadwal atau agenda sekolah. Artinya, tidak baik apabila gara-gara kegiatan lesson study, guru yang akan open class memindahkan jadwalnya agar sesuai dengan agenda yang diinginkan. Mempertimbangkan hal tersebut, maka tim memutuskan tidak merubah jam kelas bagi kelas yang digunakan guru model dalam open class.

2)

Peningkatan Kemampuan Merancang pembelajaran Guru Model

Selama proses pendampingan kaji tindak pembelajaran ini yang dilaksanakan dalam 6 sesi atau siklus kegiatan menunjukkan bahwa dari siklus ke siklus meskipun

guru model yang membuka kelas (open class) tidak sama, namun ditemukan adanya peningkatan kualitas rancangan pembelajaran yang dipersiapkan. Ini menunjukkan bahwa selama proses kegiatan dari siklus ke siklus guru-guru telah mendapatkan pengalaman bagaimana merancang pembalajaran di TK yang baik. Seperti contohnya, Hasil refleksi kegiatan open class yang dilaksanakan di TK N Pembina, menemukan bahwa ada beberapa kekuurangan guru Model dalam merancang kegiatan pembelajaran, yakni dari persiapan kegiatan anak-anak dalam setiap area, dan dari segi kesiapan alat pembelajaran di masing-masing area. Pada kegiatan siklus berikutnya, guru Model di TK Stana Widya Kumara Desa Depeha menunjukkan kesiapan yang lebih baik dan lualitas persiapan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.

Gambar dok 3.

Guru Model di TK N Pembina SIngaraja Bersama team techingya dan kepala sekolah sedang melakukan sesi Plan perencanaan pembelajaran.

Kepala sekolah memberikan masukan beberapa kekurangan persiapan pembelajaran yang dimiliki guru Model

3) Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan lesson study dalam 6 siklus kegiatan yang dilaksanakan di 5 TK juga menunjukkan peningkatan kualitas pengelolaan pembelajaran di TK. Hal ini dilihat dari perhatian guru model dari siklus ke siklus kepada anak semakin meningkat, sikap dan ekspresi guru juga menjadi perhatian selama refleksi dalam setiap siklus kegiatan. Dan itu juga telah menunjukkan peningkatan. Begitu juga dari segi pengelolaan kelas, penyiapan alat pembelajaran dan pengorganisasian konsep-konsep dalam pembelajaran di TK.

Dok 4 dan 5. Kegiatan plan di Stana Widya Kumara, Desa Depeha Guru Model memilki persiapan yang lebih baik. Karena telah mengimpmentasi temuan-temuan di siklus sebelumnya

4) Peningkatan Kualitas Kegiatan Lesson Study

Disisi lain, kegiatan lesson study selama 6 siklus kegiatan juga telah memberikan pengalaman bagi para guru TK peserta kegiatan dalam ber-lesson study. Pengalaman tersebut telah menigkatkan kulitas kegiatan lesson study dari siklus ke siklus, juga kualitas guru sebagai observer dan pengkaji pembelajaran. Hal itu dapat dilihat dari beberapa aspek berikut.

Dok. 6

Open Class siklus I di TK N Pembina Singaraja. Karena kekurangan dalam pengorganisasian kelas dan penyiapan alat di masing-masing area kegiatan, ditemukan ada anak yang rebutan alat pembelajaran.

Dok. 7

Open Class siklus I di TK N Pembina Singaraja. Guru mendekati anak yang berebut alat.

Dok. 8

Open Class siklus I di TK Stana Widya Kumara Depeha.

Alat pembelajaran yang terbatas, menginspirasi guru Model untuk merancang kegiatan anak secara berkelompok.

Guru Model berhasil mengembangkan prinsip

a) Sikap Guru Observer dalam mengamati pembelajaran; pada siklus I guru observer belum mengetahui bagian mana dari pembelajaran yang diamati, diamana posisi mengamati yang baik, dan bagaimana sikap mengamati yang baik. Hal ini dilihat pada siklus pertama guru observer hanya duduk saja dan bergerombol selama pembelajaran berlangsung, keluar masuk ruangan kelas, berkomunikasi melalui handphone, ngobrol dengan observer lain. Seperti dokumentasi berikut.

Namun pada siklus-siklus berikutnya, guru observer telah menunjukkan kemampuan sebagai pengamat pembelajaran yang lebih baik. Tidak lagi ngobrol, lebih fokus, tau posisi mengamati yang baik (sesuai panduan terlampir) dan lebih peka terhadap fakta-fakta pembelajaran.

b) Kualitas Dikusi Pembelajaran

Inti dari kegiatan lesson study sebenarnya adalah pada kegiatan see yaitu mendiskusikan kembali fakta-fakta yang ditemukan dalam pembelajaran (lihat panduan terlampir panduan refleksi). Untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan refleksi, peserta wajib mengikuti prosedur kegiatan refleksi lesson study. Dari siklus-ke siklus para guru peserta siklus-kegiatan telah menunjukkan peningkatan siklus-kemampuan menyampaikan fakta-fakta pembelajaran, kelebihan maupuan kekurangan dan melihat kekurangan tersebut sebagai pembelajaran berharga yang perlu disiskusikan dengan sejawat guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih baik pada siklus berikutnya.

Dok. 8

Observer asik ngobrol dengan observer lain ketika pembelajaran sedang berlangsung

c) Suasana Kolegaitas

Kegiatan lesson study dalam 6 siklus ini juga telah memberikan nuansa berbeda bagi para guru peserta kegiatan. Nuansa kolegaitas sudah mulai terjalin, saling memiliki, salig melengkapi, saling member. Hal ini dapat dilihat dari bagimana para guru berbagi dan berdiksui untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih baik dari siklus ke siklus.

Dalam proses pelaksanaan implementasi lesson study ini, para guru, khususnya guru model juga diberikan pembimbingan untk menyusun artikel hasil kajiannya tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui metode model yang diterapkan dalam open class. Artikel hasil penelitian tindakan tersebut merupakan salah satu dari luaran kegiatan ini.

C. Seminar Dan Desiminasi Hasil kegiatan Lesson study

Serangkaian kegiatan pendampingan kaji tindak pembelajaran (lesson study di TK) ini diakhiri dengan kegiatan seminar hasil dan desiminasi hasil kegiatan pendampingan kaji tindak pembalajaran (lesson study di TK). Dalam kegiatan seminar desiminasi ini disampaikan pengalman pengalaman berharga yang diperoleh para guru peserta kegiatan, utamanya guru model daalam open class, begitu juga guru pengamat selama mengamati kegiatan open class (pembelajaran yang dibuka). Tim dosen pendamping (TIM P2M) juga menyampaikan beberapa temuan berharga dan masukan-masukan (advice) kepada para guru TK (IGTKI) dalam melaksanakan kegaitan ini selanjutnya. Ditekankan juga bahwa kegiatan lesson study yang baik adalah kegiatan lesson study yang dapat berlanjut. Untuk itu, meskipun pendampingan diakhiri, para guru TK melalui IGTKI dapat melanjutkan kegiatan ini dengan membentuk tik atau divisie lesson study di IGTKI.

BAB VI

Dokumen terkait