• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unified Modeling Language (UML)

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 75-86)

2. OOA&D adalah metode object-oriented

2.27 Unified Modeling Language (UML)

UM L atau Unified Modeling Language adalah satu set konvensi pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan atau menspesifikasikan sebuah sistem software dalam bentuk objek–objek (Whitten et al., 2004, p430). UM L bukanlah suatu metode untuk pengembangan sistem, melainkan hanya notasi yang berisi diagram standard yang digunakan untuk mengembangkan OOA&D (Object Oriented Analysis and Design).

Diagram – diagram yang terdapat pada UM L antara lain sebagai berikut :

1. Rich picture

Rich picture berisi sebuah pandangan menyeluruh dari people, object, process, structure, dan problem dalam system problem dan application domain. People

dapat berupa system developer, user, pelanggan, atau pemain lain. Object dapat berupa banyak benda seperti mesin, dokumen, lokasi, departemen, dan yang

lainnya. Process menguraikan aspek dari sebuah situasi yang berubah, tidak stabil, atau di bawah pengembangan. Secara grafik, process diilustrasikan dengan simbol panah. Structure menguraikan aspek dari sebuah situasi yang terlihat stabil atau sulit untuk diubah. Secara grafik, structure diuraikan dalam satu dari dua cara: menggambar garis antara elemen-elemen atau menempatkan elemen-elemen yang berhubungan dalam sebuah figur umum, seperti segi empat atau lingkaran.

Gambar 2.10 Rich picture

2. Class Diagram

Diagram ini menampilkan sekumpulan class, interface, dan hubungan di antara

class. Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan desain statis dari

sistem. Class diagram digunakan untuk mengetahui gambaran proses statis dari sebuah sistem.

Tabel 2.7 Notasi class diagram

++ Operation() -- Attribute

Class1

Class

Class ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu nama class

dibagian atas, atribut di bagian tengah, serta operasi di bagian bawah.

Association

Association menggambarkan adanya hubungan antara

dua class atau lebih.

1 1..*

Multiplicity

Penempatan notasi multiplicity ini dekat akhir dari asosiasi. Simbol – simbol ini mengindikasikan sejumlah instances dari suatu class yang terhubung ke satu instances dari class lain.

Generalization

Generalization sering disebut “adalah sebuah“. Ini

mengacu pada sebuah hubungan antara dua class dimana satu class merupakan versi khusus dari yang lain.

1 *

Aggregation

Tipe khusus dari aggregation yang menunjukkan hubungan yang kuat antara the “whole” class dan the

3. Use Case Diagram

Use Case adalah sebuah pola yang menggambarkan hubungan antara actor

dengan sistem di application domain. Actor itu sendiri adalah abstraksi dari user atau sistem yang lain yang berhubungan langsung dengan sistem. (M athiassen et

al., 2000, p119). Use case diagram ini berguna untuk mengorganisasi dan

memodel operasi dari sistem.

Setelah pembuatan use case diagram, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan

use case specification yang berisi penjelasan dari masing-masing use case.

Penjelasan dari masing-masing use case ditujukan sebagai dokumentasi mengenai apa yang dapat dilakukan oleh actor terhadap sistem. Sehingga use

case specification dapat dipahami sebagai penggambaran secara rinci dari setiap use case yang telah digambarkan dalam use case diagram.

Gambar 2.12 Use case diagram

Tabel 2.8 Notasi use case diagram

S ystem System Boundary

Adalah suatu batas yang mengelilingi use case yang menandai adanya sistem itu.

UseCase1

Use Case

M enggambarkan satu set peristiwa yang terjadi ketika aktor menggunakan suatu sistem untuk melengkapi suatu proses.

Actor1

Actors

M enggambarkan suatu peran yang berhubungan dengan sistem atau mewakili suatu peran yang dimainkan oleh suatu objek diluar.

Relationship

M enggambarkan hubungan antara actor dengan sebuah

use case dengan garis yang sederhana.

4. Statechart Diagram

Diagram ini menampilkan organisasi dari state, yang terdiri dari state,

transistion, event dan activity (M athiassen et al., 2000, p341). Diagram ini

memfokuskan pada perubahan state dari sebuah class yang dikendalikan oleh

event.

Ada beberapa notasi yang biasa digunakan dalam menggambarkan behavioral

• Sequence. Event terjadi secara berurutan atau satu per satu. Setiap state hanya ada satu event yang menuju ke state berikutnya (gambar 2.13(a)).

• Selection. Hanya ada salah satu dari beberapa event yang terjadi. Semua kemungkinan event dibuat, sehingga ada beberapa event dalam sebuah state untuk dipilih yang kemudian akan menuju ke state berikutnya (gambar 2.13(b)). • Iteration. Sebuah event terjadi nol atau lebih (berulang). Sebuah event kembali

menuju ke state awalnya, atau tidak menuju ke state berikutnya. Ada juga iterasi dimana event nya menuju ke state berikutnya, tetapi dari state tersebut kembali lagi ke state awal (gambar 2.13(c)).

Gambar 2.13 Statechart diagram

Sumber: Mathiassen et al. (2000, p90)

amount withdrawn (date, amount) account opened (date) amount deposited (date, amount)

Open

account closed (date)

Gambar 2.14 Notasi dalam statechart diagram

Sumber: Mathiassen et al. (2000, p95)

5. Sequence Diagram

M enurut M athiassen et al. (2000, p266) mengemukakan bahwa sequence

diagram menunjukkan interaksi antar banyak objek. Dengan kasus yang rumit

dimana banyak fungsi yang diimplementasikan oleh sejumlah operasi, diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi tersebut.

Sequence diagram mendeskripsikan interaksi antar beberapa objek dalam satuan

waktu (M athiassen et al, 2000, p340). Sequence a T 1 b T 2 z Selection Iteration T a a T b z z T 1 T2 b a a Event State M ove to next state (b) (c)

Initial state Final state

Gambar 2.15 Sequence Diagram

Sumber: Mathiassen et al. (2000, p157)

6. Navigation Diagram

M enurut M athiassen et al. (2000, p344) navigation diagram merupakan

statechart diagram khusus yang berfokus pada user interface. Diagram ini

menunjukkan window–window serta transisi di antara window–window tersebut. Sebuah window dapat digambarkan sebagai sebuah state. State ini memiliki nama dan berisi gambar miniatur window. Transisi antar state dipicu oleh ditekannya sebuah tombol yang menghubungkan dua window.

Tabel 2.9 Notasi navigation diagram Window

Adalah representasi dari state. State memiliki nama dan mengandung icon.

State Transition

M erupakan perpindahan dari 2 window yang saling berhubungan.

7. Component Diagram

Diagram ini menggambarkan sekumpulan komponen dan hubungan antara komponen. Komponen adalah bagian fisik dari sebuah sistem yang dapat digantikan dan ditempatkan yang menyediakan dan menyesuaikan realisasi dari sekumpulan interface.

Gambar 2.16 Component diagram

8. Deployment diagram

M enurut M athiassen et al. (2000, p340), deployment diagram mendeskripsikan konfigurasi sistem dalam bentuk processor dan objek yang terhubung dengan

processor tersebut. Diagram ini menunjukkan sekumpulan node dan

hubungannya. Deployment diagram ini dapat digunakan untuk modeling

embedded system, modeling client / server sistem, modeling sistem terdistribusi. Node adalah elemen fisik yang muncul pada saat run time dan mewakili sumber

daya yang bersifat komputer, pada umumnya adalah memory dan kemampuan proses.

Gambar 2.17 Deployment diagram

Tabel 2.10 Notasi deployment diagram

Node1

Processor

Processor adalah sebuah unit yang dapat

membentuk proses.

Interface

Sebuah interface menggambarkan sebuah grup dari operasi yang digunakan atau dibuat oleh komponen.

Program Component

Program component adalah komponen yang

koheren yang menawarkan fasilitas – fasilitas tertentu bagi komponen lain dan dicirikan oleh sebuah interface yang dibuat dari class dan

operation yang diimplementasikan oleh

komponen tersebut.

Dependency

Suatu hubungan antara dua elemen yang mengindikasikan bahwa perubahan kepada sumber elemen dapat menyebabkan perubahan dalam target elemen.

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 75-86)

Dokumen terkait