• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIT PENDUKUNG PROSES

4.1. Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas

merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik.

Utilitas di pabrik resin novolak yang dirancang antara lain meliputi unit

pengadaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar.

Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik resin novolak

adalah:

1. Unit pengadaan air

Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi

kebutuhan air sebagai berikut:

a. Air umpan boiler

b. Air konsumsi umum dan sanitasi

c. Air pendingin

2. Unit pengadaan steam

Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas pada Reboiler.

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

3. Unit pengadaan udara tekan

Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan

instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel, dan untuk kebutuhan umum yang lain.

4. Unit pengadaan listrik

Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk

peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan - peralatan elektronik

atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik dipenuhi dari PLN

dengan jumlah 450 KW.dan generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.

5. Unit pengadaan bahan bakar

Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk boiler dan generator

4.1.1. Unit Pengadaan Air

Air umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi yang

digunakan adalah air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik

sebanyak 144.000 m3 per bulan yang diambil dari sungai Bengawan

Solo.

4.1.1.1. Air pendingin

Air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan fluida panas

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

4.1.1.2. Air Umpan Boiler

Untuk kebutuhan umpan boiler, sumber air yang digunakan

adalah air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik yang diambil

dari sungai Bengawan Solo . Beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut:

a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi

Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air

mengandung larutan-larutan asam dan garam-garam terlarut

b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)

Pembentukan kerak disebabkan karena kesadahan dan suhu yang

tinggi, yang biasanya berupa garam-garam silikat dan karbonat

c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming)

Air yang biasanya diambil dari proses pemanasan bisa

menyebabkan foaming pada boiler, karena adanya zat-zat organik,

anorganik, dan zat-zat tidak larut dalam jumlah yang besar. Efek

pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.

Pengolahan Air Umpan Boiler

Air yang berasal dari air olahan yang diperoleh dari PT

Petrokimia Gresik yang diambil dari sungai Bengawan Solo belum

memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai air umpan boiler,

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

boiler harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan

masalah-masalah, seperti:

 Pembentukan kerak pada boiler

 Terjadinya korosi pada boiler

 Pembentukan busa di atas perrmukaan dalam drum boiler

Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler

meliputi:

a. Filtrasi

b. Demineralisasi

c. Deaerasi

4.1.1.3. Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum,

laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan

sanitasi harus memenuhi beberapa syarat yang meliputi syarat fisik,

syarat kimia, dan syarat bakteriologis.

Syarat fisik :

 Suhu air sama dengan suhu lingkungan

 Warna jernih

 Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau Syarat kimia:

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

 Tidak beracun Syarat bakteriologis:

 Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang pathogen

4.1.1.4. Pengolahan Air

Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan

secara fisik dan kimia, penambahan desinfektan maupun penggunaan ion

exchanger. Pengolahan air melalui beberapa tahapan: a. Sand filter

Air baku dari air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik

yang diambil dari sungai Bengawan Solo ditampung dalam bak

penampung awal. Dari bak penampung awal dialirkan ke filter.

Filter yang digunakan adalah jenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan halus. Lalu air yang telah disaring

ditampung ke bak penampung, dari bak penampung air dipompakan

ke tangki air konsumsi dan ke unit demineralisasi

b. Unit demineralisasi

Unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang

terkandung dalam air seperti Ca2+, Mg 2+, K+, Fe2+, Al3+, HCO3-,

SO42-, Cl- dan lain-lain dengan bantuan resin. Air yang diperoleh

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

menjadi air umpan boiler dan lainnya sebagai air proses.

Demineralisasi diperlukan karena air umpan ketel dan air proses

membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:

 Tidak menimbulkan kerak pada boiler maupun pada tube alat

 penukar panas jika steam digunakan sebagai pemanas. Kerak akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi.

 Babas dari semua gas-gas yang mengakibatkan terjadinya korosi, terutama gas O 2 dan gas CO2

Air diumpankan ke cation exchanger yang berfungsi untuk menukar

ion-ion positif/kation (Ca2+, Mg 2+, K+, Fe2+, Al3+) yang ada di air

umpan. Alat ini sering disebut softener yang mengandung resin jenis

hydrogen-zeolite dimana kation-kation dalam umpan akan ditukar dengan ion H+ yang ada pada resin.

Akibat tertukarnya ion H+ dari kation-kation yang ada dalam air

umpan, maka air keluaran cation exchanger mempunyai pH rendah

(3,7) dan Free Acid Material (FMA) yaitu CaCO3 sekitar 12 ppm.

FMA merupakan salah satu parameter untuk mengukur tingkat

kejenuhan resin. Pada operasi normal FMA stabil sekitar 12 ppm,

apabila FMA turun berarti resin telah jenuh sehingga perlu

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Air keluaran cation exchanger kemudian diumpankan ke degassifier, untuk menghilangkan gas CO2 dengan cara

menggelembungkan udara ke dalam air menggunakan blower. Air

kemudian diumpankan ke anion exchanger. Anion exchanger berfungsi sebagai alat penukar anion-anion (HCO3-, SO42-, Cl-,

NO3+, dan CO3-) yang terdapat di dalam air umpan. Di dalam anion

exchanger mengandung resin jenis Weakly Basic Anion Exchanger (WBAE) dimana anion-anion dalam air umpan ditukar dengan ion

OH- dari asam-asam yang terkandung di dalam umpan exchanger

menjadi bebas dan berkaitan dengan OH- yang lepas dari resin yang

mengakibatkan terjadinya netralisasi sehingga pH air keluar anion exchanger kembali normal dan ada penambahan konsentrasi OH- sehingga pH akan cenderung basa.

Batasan yang diijinkan pH (8,8-9,1), kandungan Na+ = 0,08-2,5

ppm. Kandungan silica pada air keluaran anion exchanger merupakan titik tolak bahwa resin telah jenuh (12 ppm). Resin

digenerasi menggunakan larutan NaOH 4%. Air keluaran cation dan

anion exchanger ditampung dalam tangki air demineralisasi sebagai penyimpan sementara sebelum dipakai sebagai air proses dan

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses c. Unit deaerator

Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung

sedikit gas-gas terlarut terutama O2. Gas-tersebut dihilangkan dari

unit deaerator karean menyebabkan korosi. Pada deaerator kadarnya

diturunkan sampai kurang dari 5 ppm.

Proses pengurangan gas-gas dalam unit deaerator dilakukan secara

mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara

mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah,

mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas

dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi

dengan penambahan bahan kimia hidrazin (N2H4). Adapun reaksi

yang terjadi adalah:

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air

4.1.1.5. Kebutuhan air

a. Kebutuhan Air Sungai

Kebutuhan Air Sungai dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin

alat kebutuhan

HE-01 180,047 L/jam

kondenser 2560,535 L/jam COIL-REAKTOR 12715,373 L/jam

Jumlah 15455,955 L/jam

Jumlah air sungai yang dibutuhkan sebagai media pendingin untuk

coil, kondensor, maupun heat exchanger adalah sebesar = 15455,955L/jam s a n d fi lt e r Penampung 1 Penampung 2 A ir s a n it a s i K a ti o n e x c h a n g e r 3 2 1 d e g a s if ie r 4 a n io n e x c h a n g e r 5 Penampung 3 Penampung 4

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

b. Kebutuhan Air untuk Steam

Air yang dibutuhkan untuk steam adalah 1162,311 L/jam

c. Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2 Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Kebutuhan L/jam Perkantoran 306,373 Laboratorium 130,719 Bengkel 65,359 Kantin 122,549 Hidran/Taman 62,500 Poliklinik 49,020 Jumlah air 736,520

Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi = 736,520 L

Total air yang disuplay dari PT. Petrokimia

= make up air umpan boiler + air konsumsi + make up cooling tower

= 2547,984 L/jam

4.1.2. Unit Pengadaan Steam

Steam yang diproduksi pada pabrik novolak resin ini digunakan

sebagai pemanas reboiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini merupakan

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Untuk menjaga kemungkunan kebocoran steam pada saat

distribusi, jumlah steam dilebihkan sebanyak 10%. Jadi jumlah steam yang

dibutuhkan adalah 1278,542 L/jam

Spesifikasi boiler:

Kode : BO-01

Jenis : Boiler pipa api

Jumlah : 1 buah

Heating surface : 1806,09 ft2

Rate of steam : 2875,09 lb/jam

Tekanan steam : 15,345 atm

Suhu steam : 200 °C

Efisiensi : 80%

Bahan bakar : IDO

Kebutuhan bahan bakar : 133,954682 L/jam

4.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan

Kebutuhan udara tekan untuk perancangan pabrik Novolak ini

diperkirakan sebesar 100 m3/jam, tekanan 6,775 atm dan suhu 32 °C. Alat

untuk menyediakan udara tekan berupa kompressor yang dilengkapi

dengan dryer yang berisi silika untuk menyerap air

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Kode : KU-01

Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan

Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 100 m3/jam

Tekanan suction : 1 atm

Tekanan discharge : 6,775 atm

Efisiensi : 80%

Daya kompressor : 11 Hp

4.1.4. Unit Pengadaan Listrik

Kebutuhan tenaga listrik di pabrik asam adipat ini dipenuhi oleh

PLN dan generator pabrik. Hail ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik

dapat berlangsung secara kontinyu, meskipun ada gangguan pasokan dari

PLN.

Generator yang digunakan adalah generator bolak-balik karena

tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar dan tegangannya dapat dinaikan

atau diturunkan sesuai kebutuhan.

Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari :

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

3. Listrik untuk penerangan

4. Listrik untuk AC

Besarnya kebutuhan listrik masing-masing keperluan di atas dapat

diperkirakan sebagai berikut:

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas

Kebutuhan listrik untuk keperluan proses and keoerluan pengolahan air

diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas

Nama ∑ HP kW ef.l Total HP

P-01 1 0,17 0,124308 40% 0,27 P-02 1 0,13 0,093213 40% 0,20 R 1 7,50 5,59275 85% 8,63 N 1 7,50 5,59275 85% 8,63 Bl 1 0,34 0,2531 85% 0,39 Total 18,11 Nama 0.246 1 0.05 0.33 PWT-07 PWT-05 kW 0.062 0.037 0.037 0.05 1 1 CT PWT-02 PWT-03 PWT-04 ∑ 1 PWT-01 85% 30% 25% 1 22% 0.08 0.037 0.037 ef.l 60% 20% 40% HP 0.08 0.05 0.05 1 PWT-06 0.0875 0.085 0.08 0.06 0.09 20% 12.65 20.74 6.9 0.5874 0.144 85% Total HP 0.1162 1 Jumlah 8.203 11.00 K 4.474 1 1 6.00

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas

sebesar 38,85 HP = 29 kW

2. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

Diperlukan menggunakan tenaga listrik sebesar 10 kW

3. Listrik untuk penerangan

Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan;

Dengan: L : Lumen per outlet

a : Luas area, ft2

F : Foot candle yang diperlukan (tabel 13 Perry 3th ed)

U : Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)

D : Efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)

Perhitungan jumlah lumen dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Jumlah lumen berdasarkan luas bangunan

Bangunan Luas, m2 Luas, ft2 F U D Lumen lux

batas max Pos keamanan 120 1291.64 20 0.55 0.75 62625 48 50 Parkir 400 4305.46 10 0.49 0.75 117155 27 50 Musholla 120 1291.64 20 0.49 0.80 65900 51 50 Kantin 100 1076.36 20 0.49 0.75 58578 54 50 Kantor 1000 10763.65 35 0.49 0.75 1025109 95 200 Poliklinik 250 2690.91 20 0.49 0.80 137291 549 1000 Ruang kontrol 120 1291.64 40 0.55 0.80 117422 979 1000 Laboratorium 350 3767.28 40 0.60 0.75 334869 957 1000 Proses 10000 107636.49 30 0.49 0.80 8237486 824 1000 Utilitas 1500 16145.47 10 0.49 0.75 439333 293 1000

D

U.

F

.

a

L

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

Bangunan Luas, m2 Luas, ft2 F U D Lumen lux

batas max Ruang generator 500 5381.82 10 0.49 0.75 146444 293 1000 Bengkel 350 3767.28 40 0.56 0.80 336364 961 1000 Safety 100 1076.36 30 0.49 0.80 82375 824 1000 Gudang 1400 15069.11 5 0.49 0.75 205022 14 50 Pemadam 300 3229.09 20 0.49 0.75 175733 54 200

Jalan dan taman 2772 29836.83 5 0.49 0.75 405943 14 20

Area perluasan 30634 329733.61 5 0.49 0.75 4486172 14 20

Jumlah 50016 538354.65 16433821

Jumlah lumen :

Untuk penerangan luar ruangan = 5009270.28 lumen

Untuk penerangan dalam bangunan =11424550.76 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu

flourescent 40 Watt,dimana satu lampu instant Starting Daylight 40 W

Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 11424551 / 2300

= 4968 buah

Untuk semua area luar bangunan direncanakan menggunakan

lampu merkuri 100 Watt, dimana lumen output tiap lampunya 4200

lumen/watt.

mempunyai lumen output = 4200 lumrn/buah

Jadi jumlah lampu luar ruangan = 5009270 / 4200

=1193 buah

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

= 318020 W

= 318,02 kW

Tabel 4.6 Total Kebutuhan Listrik

Kebutuhan kW

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 31.63 2. Listrik untuk keperluan penerangan 318,02

3. Listrik untuk AC 15.00

4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 10.00

Total 374,65

Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai

efisiensi 90%, sehingga generator yang disiapakan harus mempunyai

output sebesar 416,83 kW

Dipilih menggunakan generator dengan daya 450 kW

Spesifikasi generator yang diperlukan:

Kode : GU-01

Fungsi : Memenuhi kebutuhan listrik

Jenis : AC Generator

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 450 kW

Tegangan : 220/360 V

Efisiensi : 90%

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses

4.1.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar

Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi

kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang

digunakan adalah IDO (Industrial Diesel Oil)

Pemilihan IDO sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan:

1. Mudah didapat

2. Lebih ekonomis

3. Mudah dalam penyimpanan

Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai

berikut: Specific Gravity : 0,840 Viscosity : 35 Pour Point ( ºF ) : 65 Sulphur Content : 1,5 % Water Content : 10 % Sediment : 0,02 % Ash : 0,02 %

Heating Value : 16764 Btu/lb

Efisiensi bahan bakar : 80 %

commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun

Bab IV

Unit Pendukung Proses Bahan bakar =

a. Kebutuhan bahan bakar untuk boiler

Kapasitas boiler = 2875,09 lb/jam

Kebutuhan bahan bakar = 133,954682 L/jam

b. Kebtuhan bahan bakar untuk generator

Kapasitas generator = 450 kW

Kebutuhan bahan bakar = 59,69 L/jam Kapasitas alat

commit to user Bab V Manajemen Perusahaan 73 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1. Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik

Novolak resin ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas

merupakan bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan

saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau

lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan dari perusahaan atau

perseroan terbatas tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah

menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula ikut memiliki

perusahaan. Dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya bertanggung

jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap saham.

Pabrik Resin Novolak yang akan didirikan mempunyai :

 Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)

 Lapangan Usaha : Industri Resin Novolak

 Lokasi Perusahaan : Kawasan Industri Gresik, Jawa timur Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor,

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar

modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak

yang berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan.

2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya

kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta

karyawan sehingga gangguan dari luar dapat dibatasi.

3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak

terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta

stafnya, dan karyawan perusahaan.

4. Mudah mendapat kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah

ada.

5. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik

perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan

adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.

6. Efisiensi dari manajemen

Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan

komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.

7. Lapangan usaha lebih luas

Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari

masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

8. Merupakan bidang usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang

terpisah dari kekayaan pribadi

9. Mudah bergerak di pasar modal

5.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat

menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan

dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya

kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi

yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan

pedoman, antara lain (Widjaja, 2003) :

 Pendelegasian wewenang

 Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas

 Pembagian tugas kerja yang jelas

 Kesatuan perintah dan tanggung jawab

 Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan

 Organisasi perusahaan yang fleksibel

Dengan berpedoman terhadap asas - asas tersebut, maka dipilih organisasi

kerja berdasarkan Sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang

lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas

kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-

orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan

oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Djoko (2003), ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam

menjalankan organisasi kerja berdasarkan sistem garis dan staff ini, yaitu :

1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas

pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

2. Sebagai staff, yaitu orang - orang yang melakukan tugas sesuai

dengan keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran -

saran kepada unit operasional.

Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)

dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan

perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh

Direktur Produksi dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur Produksi

membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan

umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan bagian umum. Kedua

direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung

jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian

wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan

membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang

dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan

bertanggung jawab kepada pengawas masing - masing seksi (Widjaja,

2003).

Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya

b. Penempatan tenaga kerja yang tepat

c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta

manajemen perusahaan yang lebih efisien.

d. Penyusunan program pengembangan manajemen

e. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada

f. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

Struktur organisasi pabrik Resin Novolak sebagai berikut :

Gambar 5.1 Struktur organisasi pabrik Novolak Resin

RUPS (Rapat Umum Pemegang

Saham) DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA Staff Ahli Direktur Teknik & Produksi Kabag Produksi & Utilitas

Direktur Keuangan & Administrasi Ka si Pro se s Pro d u ksi Ka si U ti li ta s

Kabag Teknik Kabag Litbang

Kabag Keuangan & Pemasaran

Kabag

Administrasi Kabag Umum

Ka si L ist ri k & In st ru me n ta si Ka si Pe ra la ta n & Be n g ke l Ka si L a b & Mu tu Ka si Pe n e li ti a n & Pe n g e mb a n g a n Ka si Ke u a n g an Ka si Pe ma sa ra n Ka si Pe mb e li a n Ka si Pe rso n a li a Ka si T a ta U sa h a Ka si K3 Ka si H u b u n g a n Ma sya ra ka t

commit to user

Bab V

Manajemen Perusahaan

5.3 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi

Dokumen terkait