commit to user
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK
DARI PHENOL DAN FORMALDEHID
KAPASITAS 22.000 TON/TAHUN
Oleh:
Mamiek Wijayanti I1504011
Nur Wika Arintiani I1505018
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK
DARI PHENOL DAN FORMALDEHID
KAPASITAS 22.000 TON/TAHUN
Oleh:
Mamiek Wijayanti I1504011
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK
DARI PHENOL DAN FORMALDEHID
KAPASITAS 22.000 TON/TAHUN
Oleh:
Nur Wika Arintiani I1505018
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjukkan
peningkatan pada sektor industri telah menuntut bangsa Indonesia berbelok arah
dari negara agraris ke negara industri. Untuk mencapai kemajuan di bidang
industri terfokus pada bidang industri kimia, maka kebutuhan bahan-bahan dasar
kimia di dalam negeri perlu ditumbuhkan dan dikembangkan. Sejalan dengan
tujuan pembangunan industri yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan nilai
tambah bagi negara, maka pendirian pabrik resin novolak dengan bahan baku
phenol dan formaldehid mempunyai nilai yang baik dalam perkembangan dunia
industri yang menggunakan resin novolak sebagai bahan baku atau sebagai bahan
tambahan.
Proyeksi kebutuhan resin novolak dalam negeri semakin meningkat seiring
dengan peningkatan-peningkatan industri-industri yang memakainya. Sebenarnya
produksi di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, tetapi
dibandingkan dengan jumlah yang diproduksi, kebutuhan resin novolak lebih
besar, oleh sebab itu pendirian pabrik ini dirasakan sangat perlu, karena pada saat
ini hanya terdapat satu pabrik yang memproduksi resin novolak di Indonesia,
sehingga pendirian pabrik resin novolak ini diharapkan dapat mengantisipasi
permintaan dalam dan luar negeri serta mengurangi ketergantungan resin novolak
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
Selain alasan-alasan diatas, pendirian pabrik ini juga didasarkan pada
hal-hal sebagai berikut :
1. Terciptanya lapangan pekerjaan yang berarti turut serta dalam usaha
pemerintah untuk mengurangi pengangguran.
2. Memacu pertumbuhan industri-industri baru yang menggunakan bahan
baku resin novolak.
3. Meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, serta mengurangi
impor resin novolak dari negara lain.
1.2 Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik
Penentuan kapasitas produksi perancangan pabrik resin novolak didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Prediksi kebutuhan resin novolak di Indonesia
2. Ketersediaan bahan baku
3. Pabrik yang sudah ada
1.2.1. Prediksi kebutuhan resin novolak di Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, prediksi kebutuhan resin
novolak mengalami peningkatan. Dengan mengacu pada hal tersebut, jika
direncanakan pabrik resin novolak didirikan pada tahun 2012, maka diperkirakan
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
1.2.2. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku pembuatan resin adalah phenol dan formaldehid. Bahan baku
phenol di dapat dari Shanghai Gaoqiao Petrochemical, Da Tong Road, Pu Dong,
Shanghai China dengan kapasitas produksi 125000 ton per tahun. Formaldehid
(formalin) diperoleh dari PT Arjuna Kimia Utama, Jl Rungkut Industri I/18-22
Surabaya Industrial Estate, Rungkut, Surabaya dengan kapasitas 24.540 ton per
tahun. Bahan pembantu seperti katalis (H2SO4) diperoleh dari PT Petrokimia
Gresik dengan kapasitas 550.000 ton/tahun. Untuk NaOH dibeli dari PT Toya
Indo Manunggal Chemical, Jawa Timur.
Tabel 1.1 Data impor Novolak Resin di Indonesia
tahun
impor
(ton )
2003 6978,224
2004 17324,289
2005 16731,305
2006 9621,045
2007 13934,158
(Biro Pusat Statistik Indonesia )
Berdasarkan data dari BPS, kebutuhan Novolak Resin di Indonesia meninjukkan
adanya peningkatan. Dengan perhitungan metode Least Square maka permintaan
commit to user
jika y adalah jumlah import pada tahun ke x dan x adalah bobot tahun,
maka peramalan kebutuhan import pada tahun 2012 adalah
y = 12917,8 + ( 13 x 658,228 )
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
Gambar 1.1 Hubungan antara tahun dengan jumlah kebutuhan resin novolak
(manajemen-sitiraha3.com )
tahun Tahun Jumlah impor x2 y2 xy
(x) (y)
2003 1 6978 1 48692484 6,978
2004 2 17324 4 300120976 34,648
2005 3 16731 9 279926361 50,193
2006 4 9621 16 92563641 38,484
2007 5 13934 25 194156356 69,670
2008 6 16208.94 36 262729736 97,254
2009 7 17525.396 49 307139505 122,678
2010 8 18841.852 64 355015387 150,735
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
2012 10 21474.764 100 461165489 214,748
jumlah 55 158797.26 385 2707867316 966811.64
r 2 =
Menurut perhitungan dengan menggunakan metode least square
didapatkan kebutuhan pada tahun 2012 sebesar 21474,764 ton dengan koefisien
determinasi (r2 ) sebesar 0,754. Jadi pada tahun 2012 dapat diperkirakan
dibutuhkan Novolak resin sebanyak 22.000 ton.
1.2.3. Kapasitas pabrik yang sudah berdiri
Di Indonesia industri yang memproduksi resin novolak yaitu :
Nama Pabrik : PT. Binajaya Rodakarya
Status : PMDN
Lokasi : Desa Jelapat, Kabupaten Barito, Kuala, Kalimanta selatan
Kapasitas : 12.000 ton/tahun
Berdasarkan pertimbangan di atas maka kapasitas pabrik dipilih sebesar
22.000 ton/tahun, yang diharapkan produksinya dapat memenuhi kebutuhan
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting dalam pendirian pabrik
untuk kelangsungan operasi pabrik. Banyak pertimbangan yang menjadi dasar
dalam menentukan lokasi pabrik, antara lain : dengan sumber bahan baku, letak
pabrik dengan pemasaran produk, transportasi, tenaga kerja, kondisi sosial politik,
dan kemungkinan pengembangan di masa mendatang.
Pabrik resin novolak direncanakan akan didirikan di daerah Kawasan
Industri Gresik, jalan Tri Dharma 3 Jawa Timur. Pemilihan ini dimaksudkan
untuk mendapatkan keuntungan secara teknis dan ekonomis, berdasarkan
pertimbangan :
a. Penyediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik
sehingga bahan baku sangat diprioritaskan. Formaldehid (formalin) diperoleh
dari PT. Arjuna Kimia Utama, Jl Rungkut Industri I/18-22 Surabaya Industrial
Estate, Rungkut, Surabaya dengan kapasitas 24.540 ton per tahun. Bahan
pembantu seperti katalis (H2SO4) diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik
dengan kapasitas 550.000 ton/tahun. Dengan dekatnya sumber bahan baku
yaitu formalin dan asam sulfat yang diharapkan penyediaan kebutuhan bahan
baku diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan
berkesinambungan.
b. Letak Pabrik dengan Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran paling banyak ada di Jawa dan Kalimantan, di Jawa
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
novolak, serta diharapkan dengan di bangunkan pabrik di Gresik dapat
menjangkau Indonesia bagian tengah dan timur.
c. Sarana Transportasi
Gresik memiliki sarana transportasi darat dan laut yang sangat memadai
karena merupakan jalur utama transportasi di pulau Jawa dan dekat dengan
pelabuhan Petrokimia.
d. Tenaga kerja
Daerah Gresik berada di propinsi Jawa Timur merupakan daerah sentra
industri, sehingga kepadatan penduduk yang letaknya di daerah industri
biasanya tinggi, sehingga masalah penyediaan tenaga kerja, baik tenaga kerja
terdidik maupun tidak terdidik tidak menjadi masalah.
e. Utilitas
Untuk kebutuhan sarana penunjang seperti listrik dapat dipenuhi dengan
adanya jaringan PLN dan generator, sedangkan untuk kebutuhan air dipenuhi
PT Petrokimia Gresik dari aliran sungai Bengawan Solo dengan kapasitas
suplay 144.000 m3 per bulan.
f. Kondisi tanah dan daerah
Kondisi tanah yang relatif masih luas dan merupakan tanah datar dengan
kondisi iklim yang relatif stabil sepanjang tahun sangat menguntungkan untuk
pendirian pabrik. Selain itu keadaan tanah di Gresik tidak subur untuk
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
Gambar 1.2 Peta Lokasi Kawasan Industri Gresik
1.4.Tinjauan Pustaka
Polimer sintesis yang pertama digunakan dalam skala komersial adalah
resin Phenol Formaldehid. Dikembangkan pada permulaan tahun 1900-an oleh
kimiawan kelahiran Belgia, Leo Backeland.
commit to user
Bab 1 Pendahuluan 1.4.1 Proses
Resin novolak biasanya dibuat melalui metode yang berbeda. Yang
pertama melibatkan katalis asam dengan menggunakan phenol berlebih
terhadap formaldehid. Dalam hal ini produk awalnya disebut novolak, dan
yang kedua melibatkan katalis basa dengan formaldehid yang berlebih
terhadap phenol. Produk yang terbentuk disebut dengan resol. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut :
C6H5OH + CH2O 1/8 [C7H6O]8 + H2O
phenol formaldehid resin novolak air
( Stevan, 1995 )
Pembuatan novolak resin merupakan reaksi antara phenol dan
formaldehid dengan menggunakan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4).
Reaksi tersebut merupakan reaksi fase cair. Phenol direaksikan dalam fase cair
bersama-sama dengan formaldehid dengan katalis asam sulfat dengan
komposisi 0,001 dari berat phenol. Katalis asam dengan phenol berlebih
menghasilkan suatu produk kondensasi phenol formaldehid yang sangat
berbeda dengan produk yang diperoleh melalui katalis basa.
Reaksi dijalankan dalam batas yang telah ditentukan yaitu pada suhu
95oC dengan tekanan konstan3 atm. Dengan perbandingan antara phenol dan
formaldehid 10 : 8. kondisi operasi perlu benar-benar dijaga untuk menekan
H2SO4
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
terbentuknya novolak dengan berat molekul rendah, reaksi berjalan eksotermis
yang berarti reaksi menghasilkan panas yang besar.
Mekanisme reaksi melibatkan protonasi gugus karbonil yang diikuti subtitusi
aromatik elektrofilik pada posisi orto dan para. Di bawah kondisi-kondisi
asam reaksi selanjutnya terjadi untuk memberikan jembatan metilena.
Hasilnya adalah pembentukan pada tahap-tahap awal polimerisasi.
(Stevan, 1985)
Jika tidak dipakai phenol berlebih, reaksi kondensasi berlangsung hingga resin
tak larut (resit) yang memeliki berat molekul tinggi, sehingga pada prakteknya
reaksi berhenti sampai gugus monometilol habis bereaksi.
1.4.2. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk
1.4.2.1 Spesifikasi Bahan Baku
1. Phenol
a. Sifat fisika
Rumus molekul : ( C6H5OH )
Berat molekul : 94,108 kg/kgmol
Bentuk : cair
Kemurnian : 89 %
Impuritas : 11 % H2O
Δ G298 : -32,89 kj/mol
Δ H298 : -96,36 kj/mol
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
b. Sifat kimia
1. Reaksi antara dimetil eter/dietil sulfat dalam keadaan netral
atau alkali lemah akan membentuk Sulfat Eter yaitu Anisol
(C6C5OCH3).
2. Nitrasi phenol dengan HNO3 encer menghasilkan isomer orto
para.
( Perry, 1997 )
2. Formaldehid
a. Sifat-sifat fisis
Rumus molekul : CH2O
Berat molekul : 30,026 kg/kgmol
Bentuk : cair
Kemurnian : 37 %
Spesifik gravity : 1,08
Titik didih : 98 OC
Impuritas : 2 % CH3OH , 61 % H2O
Δ G298 : -109,91 kj/mol
Δ H298 : -115,9kj/mol
( www.2spi.com, 2010 )
b. Sifat kimia
- Bereaksi denga n air dapat membentuk metilen gliko
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
- Reaksi dengan asetaldehid dalam lrutan NaOH dapat
membentuk pentaerethytritol dan sodium format.
CH2O + CH3-COH + NaOH C(CH2OH) 2 + HCOONa
( Kirk & Othmer, 1999)
1.4.2.2 Spesifikasi Bahan Pembantu
1. Asam Sulfat
a. Sifat fisik
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,08
Spesifik gravity : 1,4812
Kenampakan : jernih, kekuningan
Kemurnian : 98 %
b. Sifat Kimia
1. Dengan basa membentuk garam dan air
H2SO4 dan NaOH Na2SO4 + 2H2O
2. Dengan garam membentuk garam dan asam lain
H2SO4 dan 2NaCl Na2SO4 + 2HCl
3. Dengan alkohol membentuk eter dan air
2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4
( Perry, 1997 )
3. Natrium Hidroksida
a. Sifat fisik
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
Berat molekul : 40,01
Spesifik gravity : 2,130
Titik didih : 145 C
Titik beku : 4,4 C
Viskositas : 16 cp
Kemurnian : 50 %
b. Sifat Kimia
1. Dengan asam membentuk garam dan air
H2SO4 dan NaOH Na2SO4 + 2H2O
2. Dengan etanol akan menghasilkan natrium etanoat
C2H5OH + NaOH NaOC2H5 + H2O
( www.fmc.com, 2009 )
1.4.2.3 Spesifikasi Produk
Novolak Resin
a. Rumus molekul : (C7H6O)8
Berat molekul : 848 kg/kgmol
Bentuk : cair
Kemurnian : 94,9 %
Impuritas : 4 % C6H5OH , 1,1 % H2O
Δ G298 : 22,40 kj/mol
Δ H298 : - 80 kj/mol
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
b. Sifat Kimia
1. Tahan terhadap zat kimia
2. Terurai terhadap asam kuat
( Stevan, 1995 )
1.4.3 Tinjauan Proses secara Umum
Pembentukan resin novolak dari phenol dan formaldehid merupakan reaksi
polimerisasi fase cair. Reaksi tersebut merupakan reaksi polimerisasi kondensasi
yaitu reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer phenol. Reaksi ini
merupakan reaksi eksotermis. Reaksi berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk (RATB), menggunakan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4) pada
suhu 95 oC dan tekanan 3 atm.
1.4.4 Kegunaan Produk
Novolak Resin paling banyak digunakan untuk :
o solven dalam industri cat, lak dan vernis.
o bahan tambahan dalam industri plastik.
o solven pada cetakan, laminating, dan panel pada dinding dekorasi.
o bahan perekat, khususnya untuk kayu lapis dan particle board.
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
a. Phenol
Rumus molekul : C6H5OH
Berat molekul : 94, 108 gr/grmol
Kenampakan : tidak berwarna, berbau sedikit menusuk
Kemurnian : 89 % C6H5OH
Impuritas : 11 % H2O
( Kirk & Othmer, 1999 )
b. Formaldehid
Rumus molekul : CH2O
Berat molekul : 30,026 gr/grmol
Kenampakan : tidak berwarna, berbau menyengat
Kemurnian : 37 % CH2O
Impuritas : 2 % CH3OH
61 % H2O
( www.2spi.com, 31 Agustus 2010 )
c. Asam Sulfat ( sebagai katalis )
Rumus molekul : H2SO4
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
Kenampakan : jernih kekuningan
Kemurnian : 98 % H2SO4
Impuritas : 2 % H2O
Spesifik gravity : 1,4812
( Kirk & Othmer, 1999 )
c. Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,01 gr/grmol
Kemurnian :50 % NaOH
Impuritas : 50 % H2O
( Perry, 1997 )
d. Resin Novolak
Rumus molekul : ( C7H6O)n
Berat molekul : 800 – 1000 gr/grmol
Spesifik gravity : 1,041 gr/cc
Komposisi kandungan produk Novolak Resin :
Kemurnian :94,9 %
Impuritas C6H5OH : 4 %
H2O : 1,1 %
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Dasar Reaksi
Pembuatan resin novolak ( C7H6O)n merupakan reaksi antara
phenol dan formaldehid dengan reaksi polimerisasi yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
C6H5OH + CH2O 1/8 [C7H6O]8 + H2O
Reaksi berlangsung dalam fase cair – cair, oleh karena itu
reaktor yang dipilih adalah reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi
yang terjadi bersifat eksotermis sehingga untuk mempertahankan suhu
reaktor digunakan pendingin.
( Kirk & Othmer, 1999 )
2.2.2 Kondisi Operasi
Reaksi pembuatan novolak resin ini berlangsung pada kondisi operasi:
Temperatur : 95 O C
Tekanan : 3 atm
Fase : cair – cair
Sifat reaksi : reaksi searah, eksotermis
Katalis : H2SO4 0,1 % phenol
( Kirk & Othmer, 1999 )
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.2.3 Mekanisme Reaksi
Reaksi pembuatan novolak resin dari phenol dan formaldehid
dengan katalis asam sulfat merupakan reaksi polimerisasi.
Mekanisme reaksinya adalah :
1. Protonasi dari formaldehid
2. Substitusi aromatik elektrofilik
Novolak dengan posisi orto dan para
Hasil dari posisi orto dan posisi para adalah :
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.2.4. Tinjauan Kinetika
Ditinjau dari kinetika reaksi antara phenol dengan formaldehid termasuk
reaksi orde 2, searah ( irreversibel ).
Reaksi :
CH2O + C6H5OH H2SO4 1/8 ( C
7H6O)8 + H2O
Dengan perbandingan mol umpan formaldehid terhadap phenol
adalah 8 : 10 , maka didapatkan berat molekul rata –rata untuk resin
novolak adalah 850 kg/kmol.
Penentuan Jumlah monomer, derajad polimerisasi ( DP ):
DP =
diperlukan 8,009 grek C6H5OH. Persamaan derajad polimerisasi:
DP =
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
r : rasio formaldehide dan phenol
p : konversi
( Stevan, 1995 )
Didapat harga konversi dari formaldehid ( Xa ) adalah 98,45%.
Perhitungan konstanta kecepatan reaksi:
A + P N + W
Perrsamaan kecepatan reaksi untuk orde 2 :
( -ra ) = k1.CA.CP (Levenspiel,hal 103 )
= V/Fv = CA O.xA/( -ra )
Apabila CA = CA O ( 1- xA )
Cp = Cpo - (CA0 xA) dan CN = CW = CA O.xA
Dalam ini :
CAO = konsentrasi formaldemula- mula ( Kmol/L )
Cpo = konsentrasi phenol mula – mula ( Kmol/L )
= waktu tinggal
V = volume reaktor ( L )
Fv = laju alir ( kmol/jam )
xA = konversi formaldehid
Data kinetika :
= waktu tinggal = 2-4 jam, dipilih = 2 jam untuk konversi 0,9845
pada suhu 95 OC ( Odian,1991)
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
Perhitungan reaktor RATB:
V/vo =
Dari keduas persamaan diatas apabila dimodifikasi akan didapatkan
persamaan :
2.2.5. Tinjauan Thermodinamika
Perhitungan harga tetapan konstanta kesetimbangan (K) dapat ditinjau
dari persamaan :
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
Dengan : ∆G° : tenaga Gibbs standart (KJ/mol)
R : tetapan gas ideal
K : konstanta kesetimbangan
(J Smith Vannes,1985)
CH2O + C6H5OH H 2SO4 1/8 [C7H6O]8 + H2O
Data energi Gibbs Δ G298 :
Phenol -32,89 kj/mol
Formaldehid -109,91 kj/mol
Novolak Resin 22,40 kj/mol
Air -237,129 kj/mol
∆ Gf° = ∆ Gf° produk - ∆ Gf° reaktan
=( 22,40 + -237,129 ) – (-32,89 + -109,91 ) kj/mol
= -71,929 kj/mol
= -71929 j/mol
∆ Gf° = - RT ln K
-71929 j/mol = - 8,314 J/mol. K x 298 K x ln K
ln K = 29,032
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
Phenol 96,36 kj/mol
Tanda negatif berarti, reaksi tersebut bersifat eksotermis.
Besarnya konstanta kesetimbangan reaksi dapat dicari dengan rumus Clausius
Claperion:
Dari Smith Van Ness Equation (15.17)
K368 = Konstanta kesetimbangan pada suhu 368 K
K298 = Konstanta kesetimbangan pada suhu 298 K
Tr = Suhu reaksi, 368 K
commit to user
Bab II
Deskripsi proses K
2.3Diagram alir kualitatif
Dapat dilihat pada gambar 2.1
2.4Diagram alir kuantitatif
Dapat dilihat pada gambar 2.2
2.5Diagram alir proses
Dapat dilihat pada gambar 2.3
2.6 Langkah proses
Proses pembuatan resin novolak dari bahan baku phenol dan formaldehid
dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
a. Tahap penyiapan bahan baku
Formaldehid dengan kemurnian 37 % dan H2SO4 sebagai katalis diaduk
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
b. Tahap Reaksi Dalam Reaktor
Reaksi antara phenol dan formaldehid merupakan reaksi orde 2
yang bersifat eksotermis yang terjadi dalam Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk (RATB) , menggunakan katalis asam sulfat.
Larutan umpan reaktor terdiri dari larutan fresh feed phenol, larutan formaldehid, dan larutan asam sulfat ( sebagai katalis ) serta
larutan recycle dari produk bawah Menara Destilasi 1 ( MD-01 ) dan produk bawah Menara Destilasi 2 ( MD-02 ).
Larutan produk reaktor dengan suhu 95 OC, 3 atm kemudian
dipisahkan dengan menggunakan flashdrum yang sebelumnya tekanan
diturunkan menjadi 1 atm dengan menggunakan ekspantion valve. Hasil
bawah flashdrum yang banyak mengandung resin novolak dilakukan
proses netralisasi asam sulfat ( H2SO4 ) dengan menggunakan NaOH.
Produk Netraliser kemudian di pisahkan untuk mendapatkan resin
novolak sesuai dengan spesifikasi pasar, sedang produk yang lain
dimurnikan kembali. Produk atas dari falshdrum juga dimurnikan untuk
dikembalikan ke reaktor sebagai umpan.
c. Tahap Pemurnian Hasil
Larutan produk reaktor dengan suhu 95 OC, 3 atm kemudian
dipisahkan dengan menggunakan flashdrum yang sebelumnya tekanan
diturunkan menjadi 1 atm dengan menggunakan ekspantion valve.
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
dilakukan proses netralisasi asam sulfat ( H2SO4 ) dengan
menggunakan NaOH. Produk Netraliser kemudian di pisahkan untuk
mendapatkan resin novolak sesuai dengan spesifikasi pasar, sedang
produk yang lain dimurnikan kembali. Produk atas dari falshdrum juga
dimurnikan untuk dikembalikan ke reaktor sebagai umpan.
2.7 Neraca Massa dan Neraca Panas
Produk : resin novolak 95,2 %
Kapasitas perancangan : 22.000 ton/tahun
Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari
Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam
2.7.1. Neraca Massa
Tabel 2.1 Neraca Massa Total
arus ( kg / jam )
komponen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CH2O 763,448 0 0 11,833 0 11,833 11,833 0 0 0
CH3OH 30,951 0 0 30,951 0 30,951 30,951 0 0 0
H2O 1268,974 0,064 369,572 765,577 3,817 770,539 765,916 4,623 0,832 3,791
C6H5OH 0 0 2471,908 635,112 0 635,112 3,815 632,027 518,262 113,765
H2SO4 0 3,117 0 3,117 0 0 0 0 0 0
[C7H6O]n 0 0 0 2655,704 0 2655,704 0 2655,704 0,000 2655,704
NaOH 0 0 0 0 2,545 0 0 0 0 0
Na2SO4 0 0 0 0 0 4,517 0 4,517 0 4,517
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
a. Neraca massa di reaktor
Tabel 2.2 Neraca Massa di reaktor
MASUK KELUAR
Arus 1,2,3 Arus 4
KMOL KG KMOL KG
CH2O 25,448 763,448 0,394 11,833
CH3OH 0,967 30,951 0,967 30,951
H20 17,478 314,608 42,532 765,577 C6H5OH 31,810 2990,171 6,757 635,112
H2SO4 0,032 3,117 0,032 3,117
C7H60 0,000 0,000 3,132 2655,704
75,736 4102,295 53,814 4102,295
b. Neraca massa di Netraliser
Tabel 2.3 Neraca Massa di Netraliser
Komponen
Arus 4 Arus 5 Arus 6
kmol kg kmol kg kmol kg
CH2O 0,394 11,833 0 0 0,394 11,833
CH3OH 0,967 30,951 0 0 0,967 30,951
H20 42,532 765,577 0,212 3,817 42,808 770,539
C6H5OH 6,757 635,112 0 0 6,757 635,112
H2SO4 0,032 3,117 0 0 0,000 0,000
C7H60 3,132 2655,704 0 0 3,132 2655,704
NaOH 0 0 0,064 2,545 0 0
Na2SO4 0 0 0 0 0,032 4,517
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
c. Neraca massa di Menara Destilasi
Tabel 2.4 Neraca Massa di Menara Destilasi
komponen
Arus 6 Arus 7 Arus 8
kmol/j kg/jam kmol/j kg/jam kmol/j kg/jam
CH2O 0,394 11,833 0,394 11,833 0 0
CH3OH 0,967 30,951 0,967 30,951 0 0
H20 42,808 770,539 42,551 765,916 0,257 4,623
C6H5OH 6,757 635,842 0,041 3,815 6,716 632,027
C7H60 3,132 2655,704 0 0 3,132 2655,704
Na2SO4 0,032 4,517 0 0 0,032 4,517
total 54,089 4109,387 43,953 812,515 10,136 3296,871
d. Neraca massa di Dekanter
Tabel 2.5 Neraca Massa di Dekanter
arus 8 arus 9 arus 10
Komp kmol kg kmol/j kg/jam kmol/j kg/jam
CH2O 0 0 0 0 0 0
CH3OH 0 0 0 0 0 0
H20 0,257 4,623 0,046 0,832 0,211 3,791
C6H5OH 6,716 632,027 5,507 518,262 1,209 113,765
C7H60 3,132 2655,704 0 0 3,132 2655,704
Na2SO4 0,032 4,517 0 0 0,032 4,517
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.7.2 Neraca Panas
Tabel 2.6 Kapasitas Panas Komponen
Kapasitas panas ( Kj/kmol ) Cp=A+BT+CT2+DT3
komp A B C D
CH2O 1 -0.0054 0.004 1.00E-05
CH3OH 40.152 0.31046 -0.001 1.50E-06
H20 92.053 -0.04 -0.0002 5.30E-07
C6H5OH 38.622 0.0011 -0.0025 2.30E-06
H2SO4 26.004 0.70337 -0.0014 1.00E-06
C7H60 1255.199292
NaOH 87.639 -5.00E-04 0 1.20E-09
Na2SO4 233.52 -0.01 0 1.60E-08
a. Neraca panas di reaktor
Tabel 2.7 Neraca Panas di Reaktor
Keterangan
Input Output
(kJ/jam) (kJ/jam)
Panas yang dibawa umpan -42242 0
Panas yang dibawa produk 0 455326
Panas reaksi 1040735 0
Panas diserap pendingin 0 543167
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
b. Neraca panas di Netraliser
Tabel 2.8 Neraca Panas di Netraliser
Keterangan
Input Output
(kJ/jam) (kJ/jam)
Panas yang dibawa umpan 445490 0
Panas yang dibawa produk 0 436487
Panas reaksi -9002 0
Panas diserap pendingin 0 0
total 436487 436487
c. Neraca panas di Menara Destilasi II
Tabel 2.9 Neraca Panas di Menara Destilasi II
Keterangan
Input
Output (kJ/jam) (kJ/jam)
panas yang dibawa umpan 252954 0
panas pada reboiler 2298202 0
panas yang dibawa destilat 0 246284
panas yang dibawa bottm 0 339533
panas pada kondensor 0 1965338
jumlah 2551156 2551156
d. Neraca panas di Dekanter
Tabel 2.10 Neraca Panas di Dekanter
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
.u
PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK DARI PHENOL DAN FORMALDEHID KAPASITAS 22.000 TON PER TAHUN
Mamiek Wijayanti I 1504011 Nur Wika Arintiani I1505018
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
KETERANGAN: T : Tangki AC: Accumulator CD : Condensor D : Dekanter Pel: Pelletizer HE : Heat Exchanger MD: Menara Distilasi P : Pompa R : Reaktor RB: Reboiler LI : Level Indicator TI : Temperature Indicator PI : Pressure Indicator CW : Cooling Water HW : Hot Water LC: Level Controller FC: Flow Controller TC: Temperature Controller PC: Pressure Controller S : Steam
Ir. Muljadi, MSi DIAGRAM ALIR PROSES PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.8 Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.8.1 Lay Out Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal
dari seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat
sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan
kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses.
Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :
1. Pabrik Novolak Resin ini merupakan pengembangan, sehingga penentuan lay out dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di
masa depan.
3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan
ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak,
juga jauh dari asap atau gas beracun.
4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah outdoor untuk menekan biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim
Indonesia memungkinkan konstruksi secara outdoor.
5. Lahan terbatas sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian
dan pengaturan ruangan / lahan.
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu :
a. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur
kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai
pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang
akan diproses serta produk yang dijual
b. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses
berlangsung.
c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
d. Daerah gudang, bengkel dan garasi.
Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang
diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan
proses.
e. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan
pendukung proses berlangsung dipusatkan.
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
2.8.2 Lay Out Peralatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik Novolak Resin, antara lain :
1. Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu
diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga
mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam
keselamatan pekerja.
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada
tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya
penerangan tambahan.
4. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama
menjalani tugasnya juga diprioritaskan.
5. Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan
biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi
pabrik.
6. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi
tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga
apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka
kerusakan dapat diminimalkan.
(Vilbrant, 1959)
Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :
- Kelancaran proses produksi dapat terjamin
- Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia
- Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
commit to user
Bab II
Deskripsi proses
T-01
T-02 T-03 T-04
R
D
PELLETIZER MD-02
N
MD-01 FD
Keterangan :
T-01 : Tangki phenol
T-02 : Tangki Formaldehid
T-03 : Tangki Asam Sulfat
T-04 : Tangki NaOH
R : Reaktor
Fd : Flashdrum
Md 1 : Menara Destilasi I
Md 1I : Menara Destilasi II
N : Netraliser
D : Dekanter
Pell : Pelletizer
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1. Reaktor
Kode : R
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi antara
reaktan phenol dan formaldehid yang
menghasilkan produk Novolak resin dengan hasil
samping berupa air.
Tipe : RATB ( Reaktor Alir Tangki Berpengaduk )
Jumlah : 1
Volume : 9353,354 L
Kondisi Operasi : T = 95 ºC
P = 3 atm
Waktu Tinggal : 2 jam
Material : Low-alloy steel SA-204 grade C
Diameter : 2,427 m
Tinggi : 2,427 m
Tebal shell : 0,3125 in
Jenis head : elliptical dished head
Tebal head : 0,4375 in
Tinggi head : 0,5154 m
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Tinggi Total : 3,4575 m
: 144,0610 in
: 11,3434 ft
Pendingin
Tipe : koil
Susunan koil : Helix
Bahan Pendingin : air sungai
Jumlah lilitan :11 buah
IPS : 3 in
Diameter luar : 3,5 in
SN : 40
Diameter dalam :3,068 in
Diameter helix : 1,699 m
Jarak antar lilitan : 0,140 m
Tinggi koil : 2,421 m
Pengaduk
Jenis : Flat Blade Turbine dengan baffle
Jumlah : 1 buah
Diameter : 0,5392 m
Kecepatan putar : 73 rpm
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
3.2. NETRALISER
Kode : N
Fungsi : Sebagai tempat menetralkan H2SO4 produk dari reaktor
Tipe : Tangki berpengaduk
Kondisi opersi
Tekanan :1 atm
Suhu : 146,43 C
Waktu tinggal : 0,5 jam
Spesifikasi
Diameter : 3,503 ft
Tinggi : 7,007 ft
Volume :67,507 ft3
Tebal shell :0,188 in
Jenis head :Torisperical dished head
Tebal head : 0.1875 in
Material :Carbon stell SA 283 Grade C
3.3. Menara Destilasi
Kode : MD
Fungsi : Memisahkan produk dari impuritas yang tidak
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Tipe : Sieve plate tower
Material : Carbon Steel SA 283 garde C
P : 1,2 atm
Kondisi operasi
Puncak : T =103,98 oC
Bawah : T = 152,05 oC
Shell /Kolom
Diameter : 1,362 m
Tinggi total : 9,917 m
Tebal shell atas : 0,1875 in
Tebal shell bawah : 0,1875 in
Head
Tipe : Torispherical head
Tebal head atas : 0,1875 in
Tebal head bawah : 0,1875 in
Plate
Tipe : Sieve tray
Jumlah plate : 7 ( tanpa reboiler)
Plate spacing : 0,4 m
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
3.4. Reboiler
Kode : RB
Fungsi : Memanaskan produk bawah Menara Distilasi
Tipe : Double pipe heat exchanger
Beban panas : 2178266,706 Btu/jam
Luas transfer panas : 198,824 ft2
Pipa dalam
Fluida : hasil bawah Menara Distilasi
Kapasitas : 7268,282 lb/jam
Material : Carbon Steel SA 283 grade C
Delta P : 0,1510 Psi
Suhu : T in = 152,05 oC
T out = 193,13 oC
IPS : 2 in
OD : 2,38 in
SN : 40
ID : 2,067 in
Panjang hair pin : 12 ft
Jumlah hair pin : 23
Pipa luar
Fluida : saturated steam
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Material : Carbon Steel SA 283 grade D
Delta P : 9,16E-08 Psi
Suhu : T in = 200 oC
T out = 200 oC
IPS : 1,25 in
OD : 1,66 in
SN : 40
ID : 1,38 in
Uc : 220,746 Btu/j.F.ft2
Ud : 124,374 Btu/j.F.ft2
Rd required : 0,00315 j.F.ft2/Btu
Rd : 0,003 j.F.ft2/Btu
3.5.Kondensor
Kode : CD
Fungsi : Mengembunkan hasil atas menara distilasi sebagai
refluk
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Beban panas :1862774,034 Btu/jam
Luas transfer panas : 134,762 ft2
Pipa dalam
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Kapasitas : 5757,853 lb/jam
Suhu : T in = 35 oC
T out = 45 oC
IPS : 2 in
OD : 2,38in
SN : 80
Pipa luar
Fluida : produk atas Menara Distilasi
Kapasitas : 1791,27 lb/jam
Material : Carbon Steel SA 283 grade C
Delta P : 1,151E-08 psi
Suhu : T in = 101,75 oC
T out = 93,36 oC
IPS : 3 in
OD : 3,5 in
SN : 40
Panjang hair pin : 15 ft
Jumlah hair pin : 8
Uc : 81,995 Btu/j.F.ft2
Ud : 65,283 Btu/j.F.ft2
Rd required : 0,003 j.F.ft2/Btu
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
3.6 DEKANTER
Kode : D
Fungsi : Sebagai tempat pemisahan produk ( Novolak Resin )
dari phenol yang akan dikembalikan sebagai umpan
reaktor
Tipe : Horisontal drum
Kondisi opersi
Suhu : 152,05 C
Tekanan :1 atm
Waktu tinggal: 25 menit
Spesifikasi
Diameter : 2,720 ft
Panjang :8,159 ft
Volume :47,376 ft3
Tebal shell :0,1875 in
Jenis head :Torisperical dished head
Tebal head : 0,1875 in
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
3.6. Heat Exchanger
Kode : HE
Fungsi : Mendinginkan produk Netraliser sebagai umpan
Menara Distilasi
Tipe : Double pipe heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Beban panas : 133506,319 Btu/jam
Luas transfer panas : 16,469 ft2
Pipa dalam
Fluida : produk Netraliser
Kapasitas : 9057,945 lb/jam
Material : Carbon Steel SA 283 grade C
Delta P : 2,01E-07 psi
Suhu : T in = 146,430 oC
T out = 114,556 oC
IPS : 1,25 in
OD : 1,66 in
SN : 40
ID : 1,38 in
Panjang hair pin : 15 ft
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses Pipa luar
Fluida : air sungai
Kapasitas : 404,870 lb/jam
Material : Carbon Steel SA 283 grade D
Delta P : 0,298 psi
Suhu : T in = 35 oC
T out = 45 oC
IPS : 2 in
OD : 2,38 in
SN : 40
ID : 2,067 in
Uc : 66,552 BTU / hr . Ft2 . F
Ud : 50,011 BTU / hr . Ft2 . F
Rd required : 0,003 hr. ft2 . F / BTU
Rd : 0,004 hr. ft2 . F / BTU
3.7. Tangki Phenol
Kode : T-01
Fungsi : Menyimpan Phenol selama 7 bulan
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar ( falt
bottom ) dan bagian atas berbentuk kerucut
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Kondisi operasi : T = 30oC
P = 1 atm
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 574382,6748 ft3
Diameter : 160 ft
Tinggi : 30 ft
Tebal shell :
course 1 = 3,000 in
course 2 = 2,750 in
course 3 = 2,500 in
course 4 = 2,500 in
course 5 = 2,000 in
Tebal head : 0,5 in
Tinggi head : 5,46 ft
Tinggi total : 34,6 ft
3.8. Tangki Asam Sulfat
Kode : T-02
Fungsi : Menyimpan asam sulfat selama 6 bulan
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar ( falt
bottom ) dan bagian atas berbentuk kerucut
( conical )
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Kondisi operasi : T = 30oC
P = 1 atm
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 320,635 ft3
Diameter : 10 ft
Tinggi : 12 ft
Tebal shell : Course 1 = 0,27 in
Course 2 = 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 1,82 ft
Tinggi total : 13, 82 ft
3.9. Tangki Formaldehid
Kode : T-03
Fungsi : Menyimpan formaldehid selama 6 bulan
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar ( falt
bottom ) dan bagian atas berbentuk kerucut
( conical )
Kondisi operasi : T = 30oC
P = 1 atm
Material : Carbon steel SA-283 grade C
Kapasitas : 418399,343 ft3
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
Tinggi : 30 ft
Tebal shell :
course 1 = 2,5 in
course 2 = 2,25 in
course 3 = 2,25 in
course 4 = 2 in
course 5 = 1,75 in
Tebal head :1,75 in
Tinggi head : 6,12 ft
Tinggi total : 36,124 ft
3.10. Pompa 1
Kode : P-01
Fungsi :Memompa produk Netraliser ke Menara Destilasi
Tipe : sentrifugal
Jumlah : 1
Kapasitas (gpm) : 16,73
Tenaga pompa : 0,166 Hp
Tenaga motor : 0,25 Hp
commit to user Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses Pipa
Nominal = 1 in
SN = 40
ID pipa = 1,315 in
OD pipa = 1,049 in
A inside = 0,006 ft2
3.11. Pompa 2
Kode : P-02
Fungsi : Mengalirkan hasil atas Menara Destilasi sebagai
refluk umpan ke menara destilasi
Tipe : sentrifugal
Jumlah : 1
Kapasitas (gpm) : 6,808
Tenaga pompa : 0,125 Hp
Tenaga motor : 0,16 Hp
NPSH required : 1,007 ft NPSH available : 53,125 ft
Pipa
Nominal = 1 in
SN = 40
OD pipa = 1,315 in
ID pipa = 1,049 in
commit to user Bab IV
Unit Pendukung Proses 55
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES
4.1. Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas
merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik.
Utilitas di pabrik resin novolak yang dirancang antara lain meliputi unit
pengadaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar.
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik resin novolak
adalah:
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut:
a. Air umpan boiler
b. Air konsumsi umum dan sanitasi
c. Air pendingin
2. Unit pengadaan steam
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
3. Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel, dan untuk kebutuhan umum yang lain.
4. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan - peralatan elektronik
atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik dipenuhi dari PLN
dengan jumlah 450 KW.dan generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
5. Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk boiler dan generator
4.1.1. Unit Pengadaan Air
Air umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi yang
digunakan adalah air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik
sebanyak 144.000 m3 per bulan yang diambil dari sungai Bengawan
Solo.
4.1.1.1. Air pendingin
Air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan fluida panas
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
4.1.1.2. Air Umpan Boiler
Untuk kebutuhan umpan boiler, sumber air yang digunakan
adalah air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik yang diambil
dari sungai Bengawan Solo . Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut:
a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi
Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air
mengandung larutan-larutan asam dan garam-garam terlarut
b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena kesadahan dan suhu yang
tinggi, yang biasanya berupa garam-garam silikat dan karbonat
c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming)
Air yang biasanya diambil dari proses pemanasan bisa
menyebabkan foaming pada boiler, karena adanya zat-zat organik,
anorganik, dan zat-zat tidak larut dalam jumlah yang besar. Efek
pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Pengolahan Air Umpan Boiler
Air yang berasal dari air olahan yang diperoleh dari PT
Petrokimia Gresik yang diambil dari sungai Bengawan Solo belum
memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai air umpan boiler,
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
boiler harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan
masalah-masalah, seperti:
Pembentukan kerak pada boiler
Terjadinya korosi pada boiler
Pembentukan busa di atas perrmukaan dalam drum boiler
Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler
meliputi:
a. Filtrasi
b. Demineralisasi
c. Deaerasi
4.1.1.3. Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum,
laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan
sanitasi harus memenuhi beberapa syarat yang meliputi syarat fisik,
syarat kimia, dan syarat bakteriologis.
Syarat fisik :
Suhu air sama dengan suhu lingkungan
Warna jernih
Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
Syarat kimia:
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Tidak beracun
Syarat bakteriologis:
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang
pathogen
4.1.1.4. Pengolahan Air
Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan
secara fisik dan kimia, penambahan desinfektan maupun penggunaan ion
exchanger. Pengolahan air melalui beberapa tahapan: a. Sand filter
Air baku dari air olahan yang diperoleh dari PT.Petrokimia Gresik
yang diambil dari sungai Bengawan Solo ditampung dalam bak
penampung awal. Dari bak penampung awal dialirkan ke filter.
Filter yang digunakan adalah jenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan halus. Lalu air yang telah disaring
ditampung ke bak penampung, dari bak penampung air dipompakan
ke tangki air konsumsi dan ke unit demineralisasi
b. Unit demineralisasi
Unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang
terkandung dalam air seperti Ca2+, Mg 2+, K+, Fe2+, Al3+, HCO3-,
SO42-, Cl- dan lain-lain dengan bantuan resin. Air yang diperoleh
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
menjadi air umpan boiler dan lainnya sebagai air proses.
Demineralisasi diperlukan karena air umpan ketel dan air proses
membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:
Tidak menimbulkan kerak pada boiler maupun pada tube alat
penukar panas jika steam digunakan sebagai pemanas. Kerak
akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi.
Babas dari semua gas-gas yang mengakibatkan terjadinya
korosi, terutama gas O 2 dan gas CO2
Air diumpankan ke cation exchanger yang berfungsi untuk menukar
ion-ion positif/kation (Ca2+, Mg 2+, K+, Fe2+, Al3+) yang ada di air
umpan. Alat ini sering disebut softener yang mengandung resin jenis
hydrogen-zeolite dimana kation-kation dalam umpan akan ditukar dengan ion H+ yang ada pada resin.
Akibat tertukarnya ion H+ dari kation-kation yang ada dalam air
umpan, maka air keluaran cation exchanger mempunyai pH rendah
(3,7) dan Free Acid Material (FMA) yaitu CaCO3 sekitar 12 ppm.
FMA merupakan salah satu parameter untuk mengukur tingkat
kejenuhan resin. Pada operasi normal FMA stabil sekitar 12 ppm,
apabila FMA turun berarti resin telah jenuh sehingga perlu
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Air keluaran cation exchanger kemudian diumpankan ke degassifier, untuk menghilangkan gas CO2 dengan cara
menggelembungkan udara ke dalam air menggunakan blower. Air
kemudian diumpankan ke anion exchanger. Anion exchanger berfungsi sebagai alat penukar anion-anion (HCO3-, SO42-, Cl-,
NO3+, dan CO3-) yang terdapat di dalam air umpan. Di dalam anion
exchanger mengandung resin jenis Weakly Basic Anion Exchanger (WBAE) dimana anion-anion dalam air umpan ditukar dengan ion
OH- dari asam-asam yang terkandung di dalam umpan exchanger
menjadi bebas dan berkaitan dengan OH- yang lepas dari resin yang
mengakibatkan terjadinya netralisasi sehingga pH air keluar anion exchanger kembali normal dan ada penambahan konsentrasi OH -sehingga pH akan cenderung basa.
Batasan yang diijinkan pH (8,8-9,1), kandungan Na+ = 0,08-2,5
ppm. Kandungan silica pada air keluaran anion exchanger merupakan titik tolak bahwa resin telah jenuh (12 ppm). Resin
digenerasi menggunakan larutan NaOH 4%. Air keluaran cation dan
anion exchanger ditampung dalam tangki air demineralisasi sebagai penyimpan sementara sebelum dipakai sebagai air proses dan
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses c. Unit deaerator
Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung
sedikit gas-gas terlarut terutama O2. Gas-tersebut dihilangkan dari
unit deaerator karean menyebabkan korosi. Pada deaerator kadarnya
diturunkan sampai kurang dari 5 ppm.
Proses pengurangan gas-gas dalam unit deaerator dilakukan secara
mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara
mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah,
mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas
dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi
dengan penambahan bahan kimia hidrazin (N2H4). Adapun reaksi
yang terjadi adalah:
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air
4.1.1.5. Kebutuhan air
a. Kebutuhan Air Sungai
Kebutuhan Air Sungai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin
alat kebutuhan
HE-01 180,047 L/jam
kondenser 2560,535 L/jam COIL-REAKTOR 12715,373 L/jam
Jumlah 15455,955 L/jam
Jumlah air sungai yang dibutuhkan sebagai media pendingin untuk
coil, kondensor, maupun heat exchanger adalah sebesar
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
b. Kebutuhan Air untuk Steam
Air yang dibutuhkan untuk steam adalah 1162,311 L/jam
c. Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.2 Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Kebutuhan
L/jam Perkantoran 306,373 Laboratorium 130,719
Bengkel 65,359
Kantin 122,549
Hidran/Taman 62,500
Poliklinik 49,020
Jumlah air 736,520
Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi = 736,520 L
Total air yang disuplay dari PT. Petrokimia
= make up air umpan boiler + air konsumsi + make up cooling tower
= 2547,984 L/jam
4.1.2. Unit Pengadaan Steam
Steam yang diproduksi pada pabrik novolak resin ini digunakan
sebagai pemanas reboiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini merupakan
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Untuk menjaga kemungkunan kebocoran steam pada saat
distribusi, jumlah steam dilebihkan sebanyak 10%. Jadi jumlah steam yang
dibutuhkan adalah 1278,542 L/jam
Spesifikasi boiler:
Kode : BO-01
Jenis : Boiler pipa api
Jumlah : 1 buah
Heating surface : 1806,09 ft2
Rate of steam : 2875,09 lb/jam
Tekanan steam : 15,345 atm
Suhu steam : 200 °C
Efisiensi : 80%
Bahan bakar : IDO
Kebutuhan bahan bakar : 133,954682 L/jam
4.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan
Kebutuhan udara tekan untuk perancangan pabrik Novolak ini
diperkirakan sebesar 100 m3/jam, tekanan 6,775 atm dan suhu 32 °C. Alat
untuk menyediakan udara tekan berupa kompressor yang dilengkapi
dengan dryer yang berisi silika untuk menyerap air
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Kode : KU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 100 m3/jam
Tekanan suction : 1 atm
Tekanan discharge : 6,775 atm
Efisiensi : 80%
Daya kompressor : 11 Hp
4.1.4. Unit Pengadaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik asam adipat ini dipenuhi oleh
PLN dan generator pabrik. Hail ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik
dapat berlangsung secara kontinyu, meskipun ada gangguan pasokan dari
PLN.
Generator yang digunakan adalah generator bolak-balik karena
tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar dan tegangannya dapat dinaikan
atau diturunkan sesuai kebutuhan.
Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari :
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
3. Listrik untuk penerangan
4. Listrik untuk AC
Besarnya kebutuhan listrik masing-masing keperluan di atas dapat
diperkirakan sebagai berikut:
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
Kebutuhan listrik untuk keperluan proses and keoerluan pengolahan air
diperkirakan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas
sebesar 38,85 HP = 29 kW
2. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Diperlukan menggunakan tenaga listrik sebesar 10 kW
3. Listrik untuk penerangan
Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan;
Dengan: L : Lumen per outlet
a : Luas area, ft2
F : Foot candle yang diperlukan (tabel 13 Perry 3th ed)
U : Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)
D : Efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)
Perhitungan jumlah lumen dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Jumlah lumen berdasarkan luas bangunan
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
Bangunan Luas, m2 Luas, ft2 F U D Lumen lux
batas max
Ruang generator 500 5381.82 10 0.49 0.75 146444 293 1000
Bengkel 350 3767.28 40 0.56 0.80 336364 961 1000
Safety 100 1076.36 30 0.49 0.80 82375 824 1000
Gudang 1400 15069.11 5 0.49 0.75 205022 14 50
Pemadam 300 3229.09 20 0.49 0.75 175733 54 200
Jalan dan taman 2772 29836.83 5 0.49 0.75 405943 14 20
Area perluasan 30634 329733.61 5 0.49 0.75 4486172 14 20
Jumlah 50016 538354.65 16433821
Jumlah lumen :
Untuk penerangan luar ruangan = 5009270.28 lumen
Untuk penerangan dalam bangunan =11424550.76 lumen
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu
flourescent 40 Watt,dimana satu lampu instant Starting Daylight 40 W
Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 11424551 / 2300
= 4968 buah
Untuk semua area luar bangunan direncanakan menggunakan
lampu merkuri 100 Watt, dimana lumen output tiap lampunya 4200
lumen/watt.
mempunyai lumen output = 4200 lumrn/buah
Jadi jumlah lampu luar ruangan = 5009270 / 4200
=1193 buah
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
= 318020 W
= 318,02 kW
Tabel 4.6 Total Kebutuhan Listrik
Kebutuhan kW
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 31.63 2. Listrik untuk keperluan penerangan 318,02
3. Listrik untuk AC 15.00
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 10.00
Total 374,65
Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai
efisiensi 90%, sehingga generator yang disiapakan harus mempunyai
output sebesar 416,83 kW
Dipilih menggunakan generator dengan daya 450 kW
Spesifikasi generator yang diperlukan:
Kode : GU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan listrik
Jenis : AC Generator
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 450 kW
Tegangan : 220/360 V
Efisiensi : 90%
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses
4.1.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang
digunakan adalah IDO (Industrial Diesel Oil)
Pemilihan IDO sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan:
1. Mudah didapat
2. Lebih ekonomis
3. Mudah dalam penyimpanan
Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai
berikut:
Specific Gravity : 0,840
Viscosity : 35
Pour Point ( ºF ) : 65
Sulphur Content : 1,5 %
Water Content : 10 %
Sediment : 0,02 %
Ash : 0,02 %
Heating Value : 16764 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80 %
commit to user Kapasitas Produksi 22.000 ton/tahun
Bab IV
Unit Pendukung Proses Bahan bakar =
a. Kebutuhan bahan bakar untuk boiler
Kapasitas boiler = 2875,09 lb/jam
Kebutuhan bahan bakar = 133,954682 L/jam
b. Kebtuhan bahan bakar untuk generator
Kapasitas generator = 450 kW
Kebutuhan bahan bakar = 59,69 L/jam Kapasitas alat
commit to user
Bab V
Manajemen Perusahaan 73
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1. Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik
Novolak resin ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas
merupakan bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan
saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau
lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan dari perusahaan atau
perseroan terbatas tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah
menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula ikut memiliki
perusahaan. Dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya bertanggung
jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap saham.
Pabrik Resin Novolak yang akan didirikan mempunyai :
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan Usaha : Industri Resin Novolak
Lokasi Perusahaan : Kawasan Industri Gresik, Jawa timur
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor,
commit to user
Bab V
Manajemen Perusahaan
1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar
modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak
yang berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan.
2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya
kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta
karyawan sehingga gangguan dari luar dapat dibatasi.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak
terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta
stafnya, dan karyawan perusahaan.
4. Mudah mendapat kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah
ada.
5. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
6. Efisiensi dari manajemen
Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
7. Lapangan usaha lebih luas
Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas