• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yogyakarta, 20 Februari 2017

Yang terhormat

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Yang berparisipasi dalam penelitian ini Dengan hormat,

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:

Nama : Nona Chierelda Tutkey

NIM : 129114169

Memohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “perfeksionisme” dalam

rangka tugas akhir kami. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang diukur (perfeksionisme).Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak//Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.

Hormat Saya,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

NIM/NIP :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia megisi penilaian validitas isi item dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya penelitian.

Yogyakarta, … Februari 2017

komponen-komponen atau dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut:

Atribut Psikologis Komponen/Dimensi

Perfeksionisme :

Kecenderungan individu untuk menetapkan standar yang tinggi dan berusaha untuk memenuhi standar terhadap perilaku dan kinerja dirinya, terhadap orang lain, serta ekspektasi dari orang lain untuk mencapai kesempurnaan.

Standar tinggi personal :

Penetapan standar yang tinggi bagi diri disertai usaha yang keras untuk mencapai standar yang telah ditetapkan.

Indikator :

• Menetapkan standar atau target yang tinggi bagi diri sendiri

• Berusaha keras untuk mencapai standar atau target yang ditetapkan

Standar interpersonal :

Kecenderungan untuk menetapkan standar yang tinggi dan tidak realistis serta mengevaluasi secara kaku performansi orang lain.

Indikator :

• Menetapkan standar yang tinggi bagi orang lain • Menilai kinerja atau perfomansi orang lain dengan

kaku

Persepsi mengenai standar dan penilaian dari orang lain : Kecenderungan individu yang memiliki persepsi bahwa orang lain mengharapkan kesempurnaan dan mengevaluasi

• Persepsi standar tinggi yang ditetapkan oleh orang lain

• Persepsi penilaian yang kaku dari orang lain Respon terhadap kesalahan :

Respon negatif yang diberikan individu terhadap kesalahan dalam kinerjanya serta memiliki persepsi negatif terhadap kesalahan tersebut.

Indikator :

• Ketidakpuasan terhadap kinerja atau usaha yang telah dilakukan

• Persepsi negatif terhadap kesalahan

Tugas Anda adalah sebagai berikut:

a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.

b. Taraf relevansi yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.

c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut: 1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan 3 = Relevan

4 = Sangat relevan

d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang (√)

Kecenderungan individu untuk menetapkan standar yang tinggi dan berusaha untuk memenuhi standar terhadap perilaku dan kinerja dirinya, terhadap orang lain, serta ekspektasi dari orang lain untuk mencapai kesempurnaan.

Saran Perbaikan Item Taraf Relevansi Item No Indikator Komponen 4 3 2 1 Saya harus mengerjakan segala sesuatu dengan benar. (F) 1

1. Menetapkan

standar atau target yang tinggi bagi diri sendiri

Standar tinggi personal :

Penetapan standar yang tinggi bagi diri sendiri disertai usaha yang keras untuk mencapai standar

yang telah

ditetapkan.

Saya memiliki standar yang tinggi bagi diri saya sendiri dalam hal apapun dibandingkan orang lain. (F) 2

2.

Saya merasa melakukan segala sesuatu dengan sempurna merupakan hal yang penting. (F) 3 3.

Saya menganggap standar atau target adalah sesuatu yang harus bisa saya capai. (F) 4

4.

Saya memiliki standar atau target yang hampir sama dengan kebanyakan orang. (UF) 5

5.

Menetapkan standar atau target bukan merupakan hal penting bagi saya. (UF) 6

Saya merasa kesulitan untuk menetapkan standar atau target bagi diri saya sendiri. (UF) 8 8.

Saya tidak berhenti berusaha untuk mencapai target yang ditentukan. (F) 9

9. Berusaha keras untuk mencapai standar atau target yang ditetapkan

Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya untuk mencapai target yang saya tentukan. (F) 10 10.

Saya tidak mudah menyerah sebelum meraih apa yang telah saya targetkan. (F) 11

11.

Saya merasa tidak tenang apabila belum mengerjakan sesuatu hingga sempurna. (F) 12

12.

Saya berusaha mengerjakan sesuatu semampu yang saya bisa. (UF) 13

13.

Saya tidak menuntut diri saya untuk meraih standar yang saya buat. (UF) 14

14.

Saya tidak terlalu berharap usaha yang saya lakukan dapat mencapai 15.

Saya tidak bersungguh-sungguh berusaha mencapai standar atau target yang saya tetapkan. (UF) 16 16.

Ketika bekerja dengan orang lain, saya membuat target tinggi yang harus orang lain capai. (F) 17 17.

Menetapkan standar yang tinggi bagi orang lain Standar interpersonal : Kecenderungan untuk menetapkan standar yang tinggi dan tidak realistis serta mengevaluasi secara kaku performansi dari orang lain.

Jika saya bisa melakukan sesuatu maka orang lain juga harus bisa melakukannya. (F) 18

18.

Penting bagi saya untuk menetapkan standar atau target yang harus dicapai orang lain ketika bekerjasama dengan saya. (F) 19

19.

Saya menuntut orang lain untuk dapat mencapai target atau standar yang telah saya tentukan. (F) 20 20.

Saya merasa standar yang saya berikan cukup mudah untuk dilakukan oleh orang lain. (UF) 21 21.

Saya membuat standar sesuai dengan kemampuan yang dapat dicapai oleh orang lain. (UF) 22 22.

Bukan hal penting bagi saya untuk membuat standar yang harus dicapai oleh orang lain ketika bekerjasama dengan saya. (UF) 24 24.

Saya tidak dapat membiarkan orang lain melakukan kesalahan. (F) 25

25. Menilai kinerja atau perfomansi orang lain dengan kaku

Saya selalu mengharapkan kinerja terbaik dari orang lain. (F) 26 26.

Saya akan memberikan peringatan apabila orang lain tidak bekerja sesuai dengan standar yang saya tentukan. (F) 27

27.

Saya merasa kesal apabila orang lain tidak bekerja sesuai dengan standar yang telah saya tetapkan. (F) 28

28.

Saya mempertimbangkan hal lain dalam menilai kinerja seseorang. (UF) 29

29.

Kegagalan orang lain dalam mencapai standar bukan merupakan masalah bagi saya. (UF) 30

tentukan. (UF) 31

Saya yakin kinerja orang lain tidak bisa disamakan dengan kinerja yang saya miliki. (UF) 32

32

Saya merasa orang lain menganggap saya mampu untuk mencapai standar tinggi yang mereka tetapkan. (F) 33 33. Persepsi standar tinggi yang ditetapkan oleh orang lain Persepsi mengenai standar dan penilaian dari orang lain : Kecenderungan individu yang memiliki persepsi bahwa orang lain mengharapkan kesempurnaan dan mengevaluasi secara kaku atas perilaku dan kinerja individu.

Saya diharapkan untuk mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. (F) 34

34.

Orang lain mengharapkan saya dapat melakukan sesuatu melebihi target yang mereka tetapkan. (F) 35

35.

Saya merasa bahwa orang lain pasti akan menentukan target yang harus saya capai. (F) 36

36.

Saya merasa tidak dituntut untuk berhasil dalam segala hal yang saya lakukan. (UF) 37

37.

Saya merasa dibebaskan untuk melakukan sesuatu sesuai kehendak yang saya inginkan. 38.

berhak untuk menentukan standar yang harus saya capai. (UF) 39 Orang lain tidak menaruh harapan pada saya untuk menjadi sempurna. (UF) 40

40.

Saya merasa mendapatkan teguran dari orang lain apabila tidak dapat menyelesaikan tugas. (F) 41

41. Persepsi penilaian yang kaku dari orang lain

Saya merasa orang lain tidak akan membiarkan saya melakukan kesalahan. (F) 42

42.

Saya merasa bahwa orang lain tidak menerima pekerjaan yang saya lakukan hingga sesuai dengan target yang mereka buat. (F) 43 43.

Saya merasa orang lain selalu memeriksa pekerjaan yang saya lakukan. (F) 44

44.

Saya merasa orang lain tidak menuntut saya mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. (UF) 45 45.

Saya merasa orang lain tidak memberi komentar atas pekerjaan yang saya lakukan. (UF) 46

Saya merasa orang lain memberikan toleransi atas kesalahan yang saya buat. (UF) 48 48.

Saya merasa tidak puas dengan usaha yang saya lakukan dalam mencapai target. (F) 49

49. Ketidakpuasan

terhadap kinerja atau usaha yang telah dilakukan Respon terhadap kesalahan : Respon negatif yang diberikan individu terhadap kesalahan dalam kinerjanya serta memiliki persepsi negatif terhadap kesalahan tersebut.

Saya merasa usaha yang saya lakukan untuk mencapai target tidak lebih baik dari orang lain. (F) 50

50.

Saya merasa usaha yang saya lakukan tidak pernah cukup untuk mencapai standar yang saya tentukan. (F) 51

51.

Saya selalu merasa ada yang kurang terhadap apapun yang saya kerjakan. (F) 52

52.

Saya merasa puas dengan usaha yang saya lakukan untuk mencapai target. (UF) 53

53.

Saya merasa usaha yang saya lakukan sudah cukup baik walaupun tidak mencapai target. (UF) 54

Saya merasa puas karena telah selesai mengerjakan sesuatu. (UF) 56

56.

Saya merasa kesalahan yang saya lakukan membuat saya gagal mencapai target. (F) 57

57. Persepsi negatif terhadap kesalahan

Saya merasa akan gagal dalam melakukan hal lain karena melakukan suatu kesalahan. (F) 58 58.

Saya merasa kesalahan yang saya lakukan membuat saya tidak diterima orang lain. (F) 59

59.

Saya merasa tidak yakin dapat meraih standar yang telah saya tetapkan karena melakukan kesalahan. (F) 60

60.

Saya merasa orang lain tetap menerima saya meskipun saya melakukan kesalahan. (UF) 61 61.

Kesalahan yang saya alami dapat menjadi evaluasi bagi saya. (UF) 62

62.

Saya merasa tetap bersemangat untuk mencapai target yang saya 63.

Saya merasa masih ada hal lain yang dapat saya lakukan dengan benar ketika melakukan kesalahan. (UF) 64

Dokumen terkait