BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL BUMI CINTA
B. Unsur Intrinsik
1. Tema
Novel Bumi Cinta ini merupakan hasil dari pengamatan Habiburrahman El-Shirazy ketika ia bersama sahabatnya sedang berkeliling Kota Hanover, Jerman pada tahun 2000. Ketika itu ia diajak sahabatnya berkunjung kesebuah apartemen mahasiswa. Apartemen tersebut ditempati secara bersama antara laki-laki dan perempuan. Melihat pemandangan yang seperti itu, ia merasa bahwa seseorang yang tinggal di apartemen tersebut jika tidak mempunyai iman yang benar pasti akan terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.
Dari pengalamannya tersebut, Habiburrahman El-Shirazy merujuk pada firman Allah Q.S. Al-Anfal ayat 45-47 yang berbunyi:
خَئِف ُُۡز١ِمٌَ اَرِئ ْإََُِٰٓٛاَء َٓ٠ِزٌَّٱ بَُّٙ٠َأَََٰٰٓ٠
ش١ِثَو ٌٍََّٗٱ ْاُٚشُوۡرٱَٚ ْاُٛزُجۡثٱَف
َُْٛحٍِۡفُر ُُۡىٍََّؼٌَّ ا
ٗ٘
َغَِ ٌٍََّٗٱ َِّْئ ْۚآَُٰٚشِجۡصٱَٚ ُُۡۖۡىُح٠ِس َتَ٘ۡزَرَٚ ْاٍَُٛشۡفَزَف ْاُٛػَضَََٰٕر بٌََٚ ۥٌَُُٗٛعَسَٚ ٌٍََّٗٱ ْاُٛؼ١ِطَأَٚ
ََّٰصٌٱ
َٓ٠ِشِج
ٗٙ
شَطَث ُِِ٘شََٰ٠ِد ِِٓ ْاُٛخَشَخ َٓ٠ِزٌَّٱَو ْاُُٛٔٛىَر بٌََٚ
ِطبٌَّٕٱ َءَٰٓبَئِسَٚ ا
ط١ِحُِ ٍََُّْٛۡؼَ٠ بَِّث ٌٍَُّٗٱَٚ ٌٍَِّۚٗٱ ًِ١ِجَع َٓػ َُّْٚذُصَ٠َٚ
ٗ٤
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari
47
manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah dan (ilmu) Allah
meliputi apa yang mereka kerjakan. ”
Menurutnya Q.S. Al-Anfal ayat 45-47 merupakan kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala menghadapi musuh yang berat. Musuh yang bisa datang dari mana saja. Musuh yang siap meluluhlantakkan bangunan keimanan orang-orang yang beriman. Musuh itu berupa hawa nafsu yang ingin bebas, godaan perempuan-perempuan cantik, lingkungan yang tidak mendukung, dan lain-lain.
Dengan demikian, tema yang diangkat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy adalah keteguhan iman dan ketaatan yang dapat menguatkan pemuda seperti Ayyas yang hidup ditengah-tengah godaan musuh-musuh iman.
2. Alur
Alur yang digunakan dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy ini adalah alur maju karena kejadian yang diceritakan berjalan sesuai dengan urutan waktu.
3. Penokohan
Tokoh yang berperan dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy kurang lebih ada dua puluh orang. Akan tetapi di sini hanya akan dijelaskan enam orang tokoh penting yang terdapat dalam novel Bumi Cinta, yaitu:
48
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ayyas. Ia adalah pemuda Indonesia yang menyelesaikan S1-nya di Madinah dan saat ini sedang menyelesaikan studi S2-nya di India. Ia sedang mengadakan penelitian untuk thesis S2-nya tentang sejarah umat Islam di Rusia pada zaman Stalin. Ayyas melakukan riset thesis di Lomonosov Moscow State University atau biasa disingkat MGU. Ia adalah muslim yang taat walaupun dihadapkan dengan cobaan iman yang begitu berat. Disamping itu, ia merupakan seorang yang cerdas, pandai bela diri, baik hati, dan tegas untuk hal-hal yang terkait dengan prinsipnya.
b. Yelena
Yelena adalah teman satu apartemen Muhammad Ayyas. Ia adalah seorang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan dan merupakan pelacur papan atas di Rusia dan merupakan langganan para pejabat negara jika bertandang ke Rusia. Ia sering berpakaian sangat minim selama berada di apartemen. Sebenarnya ia wanita yang ramah dan baik. Setelah kedatangan Ayyas dan setelah Ayyas menolongnya, akhirnya ia percaya pada Tuhan dan memeluk agama Islam.
Sosok Yelena digambarkan dengan sangat baik bersama sejuta pesona kecantikan khas gadis-gadis Rusia. Yelena merupakan tokoh yang menjadi salah satu penggoda iman terbesar bagi Ayyas.
49 c. Linor
Nama lengkapnya Linor E.J. Lazarenko. Ia juga teman satu apartemen Ayyas. Ia adalah seorang zionis Yahudi anggota agen Mosad yang sangat membenci Islam. Ia wanita dingin, kaku, dan licik. Namun, setelah ibunya menceritakan bahwa sebenarnya ia adalah bayi dari keluarga Palestina yang tewas dalam pembantaian Sabra dan Shatila tahun 1982, akhirnya ia memeluk Islam.
d. Doktor Anastasia
Nama lengkapnya adalah Anastasia Palazzo. Ia adalah asisten dosen Professor Tomski yang ditugaskan untuk membimbing Ayyas dalam penelitiannya. Ia seorang wanita yang cerdas dan brilian. Doktor Anastasia menyelesaikan S1 di St. Petersburg University, S2 di Calcutta, India, dan S3 di Cambridge, London. Ia merupakan pakar di bidang pendidikan ilmu sejarah dan filologi. Ia menguasai banyak bahasa. Selain bahasa Rusia, ia menguasai bahasa Inggris, Perancis, Yunani, Kazakh, Urdu, dan Ibrani. Ia juga seoang Ortodoks yang taat.
e. Devid
Devid adalah teman SMP Ayyas di Indonesia yang sekarang sedang kuliah di St. Petersburg. Ia adalah pemuda yang cerdas namun imannya lemah, mudah terpengaruh dengan budaya Barat dan sempat tidak percaya pada Tuhan. Namun hidayah datang padanya dan ia kembali memeluk Islam.
50 f. Pak Joko
Nama lengkapnya adalah Joko Santoso. Ia adalah guru ilmu biologi yang merangkap sebagai guru olahraga, guru kesenian, dan guru bahasa Indonesia di Sekolah Indonesia Moskwa. Ia sangat baik pada Ayyas dan mengajak untuk pindah dan tinggal bersamanya di Aptekarsky Pereulok.
4. Latar
Latar yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Berikut akan penulis paparkan secara rinci.
a. Latar Tempat
Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy banyak mengambil tempat di kota Moskwa. Berikut secara spesifik akan dipaparkan lokasi kejadian dalam novel tersebut.
1) Kota Moskwa
Gumpalan tipis lembut bagai kapas nan putih it uterus turun perlahan lalu menempel di aspal, rerumputan, tanah, atap-atap gedung dan menyepuh kota Moskwa menjadi serba putih. Kota katedral itu seolah diselimuti jubah ihram orang-orang suci. Dalam suasana serba putih, Moskwa seolah memamerkan keindahan sihirnya di musim dingin (El-Shirazy, 2015: 7).
51
Mobil merah tua buatan Jepang itu bergerak meninggalkan bandara Sheremetyevo. Salju tipis masih turun, tapi jarang-jarang (El-Shirazy, 2015: 14).
3) Apartemen Panfilovsky, Smolenskaya
Sambil menyeret koper, Devid lalu mengajak Ayyas segera memasuki gedung apartemen tua yang dibangun zaman pemerintahan Stalin. Apartemen tua yang Nampak gagah itu terdiri atas lima lantai saja (El-Shirazy, 2015: 29).
4) Universitas Negeri Moskwa (Moskovskyj Gosudarstvennyj Universiteit imeni Lomonosova)
Ayyas telah berjanji untuk datang menemuinya pukul sebelas pagi di Universitas Negeri Moskwa atau Moskovskyj Gosudarstvennyj Universiteit imeni Lomonosova, biasa disingkat MGU. Universitas paling tua dan paling besar di Rusia ini juga sering disebut Universitas Lomonosova. Orang-orang Moskwa sangat bangga dengan MGU (El-Shirazy, 2015: 59).
5) KBRI di Novokuznetskaya Ulitsa
Sesaat kemudian ia sudah tahu bagaimana caranya sampai ke stasiun Tretyakovskaya, stasiun metro yang paling dekat dengan KBRI. Setelah itu ia akan jalan kaki saja ke KBRI yang terletak di Novokuznetskaya Ulitsa nomor 12 (El-Shirazy, 2015: 85).
6) Italian Medical Centre Smolenskaya
Sopir taksi turun membantu Ayyas memasukkan tubuh Yelena ke jok belakang. Perempuan tua itu ragu mau ikut naik, Ayyas memaksanya ikut serta. Taksi itu langsung meluncur menuju Italian Medical Centre Smolenskaya. Tak sampai seperempat jam taksi itu sudah sampai (El-Shirazy, 2015: 173).
52
Masjid paling besar diantara lima masjid. Orang-orang menyebutnya Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa. Sementara orang-orang yang ada di KBRI, seperti Pak Akmal Hidayat menyebut masjid itu sebagai Masjid Pusat Prospek Mira (El-Shirazy, 2015: 108).
8) Kota Kiev
Salju baru berhenti turun ketika Linor tiba di Bandara Boryspil. Hanya masih ada satu dua butir salju yang jatuh melayang dari langit. Linor langsung menaiki FM Taxi begitu keluar dari bandara. Hari mulai gelap. FM Taxi itu meluncur ke utara menuju tengah kota Kiev yang jaraknya tidak kurang dari 40 km dari Boryspil (El-Shirazy, 2015: 381).
b. Latar Waktu
Latar waktu dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy tidak menunjuk pada hari, bulan, atau tahun. Latar waktu pada novel ini lebih berpusat pada waktu pagi, siang, malam, musim dingin, dan musim semi. Berikut akan dipaparkan latar waktu yang terdapat dalam novel Bumi Cinta.
1) Waktu Pagi
Pagi itu adalah subuh ketiga Ayyas di Moskwa. Ia merasa tubuhnya sudah benar-benar bugar (El-Shirazy, 2015: 58).
Pagi itu salju bertasbih. Pohon-pohon bereozka, pohon cemara araucaria juga bertasbih. Batu-batu yang tersusun rapi di pinggir jalan-jalan kota Moskwa yang tertimbun salju juga bertasbih. Udara dingin kota Moskwa juga bertasbih (El-shirazy, 2015: 95).
2) Waktu Siang
Siang itu Moskwa terasa lebih cerah dari biasanya. Matahari menampakkan sinarnya meskipun tidak bisa menghilangkan kabut musim dingin yang menyelimuti bumi (El-Shirazy, 2015: 84).
53 3) Waktu Malam
Hari mulai gelap. Salju tipis turun perlahan. Ayyas melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan stasiun Prospek Mira. Ia memilih berjalan daripada naik trem (El-Shirazy, 2015: 107).
4) Musim Dingin
Salju beterbangan dan melayang turun perlahan. Pohon-pohon pinus di hutan-hutan kecil di pinggir bandara Sheremetyevo menggigil kedinginan. Suhu minus empat belas derajat celcius. Orang-orang menutupi tubuhnya dengan pakaian tebal serapat-rapatnya. Rumah-rumah dan gedung-gedung menutup pintu dan jendelanya rapat-rapat (El-Shirazy, 2015: 10).
5) Musim Semi
Awal musim semi datang. Mentari bersinar cerah. Udara terasa lebih hangat dan segar, tidak lagi dingin menggigit. Di mana-mana salju mencair. Butir-butir bening air masih Nampak membasahi beberapa ruas jalan. Butir-butir air itu mengalir mencari lubang-lubang drainase kota Moskwa yang teratur rapi setiap seratus meter (El-Shirazy, 2015: 509).
5. Sudut Pandang
Dalam novel Bumi Cinta pengarang menggunakan sudut pandang persona ketiga. Hal ini karena pengarang menyebutkan nama
orang dengan sebutan “dia”.
Berikut akan dipaparkan narasi dalam novel Bumi Cinta yang
menggambarkan pengguna sudut pandang persona ketiga “dia”.
Ayyas meletakkan tas ranselnya di dekat sofa lalu merebahkan badannya ke sofa sejenak. Pundak kirinya masih nyeri tapi sudah jauh lebih nyaman. Ayyas merasa punggungnya begitu nyaman menyentuh sofa yang berbusa itu. Ia memejamkan matanya, mengistirahatkan syara-syarafnya. Tak terasa ia
54
langsung terlelap. Ia sama sekali tidak sadar kalau Bibi Parlova datang membawa secangkir teh panas.
Ayyas terbangun ketika ponselnya melengking-lengking. Ia memang memasang alarm pada ponselnya untuk menandai datangnya waktu shalat. Ayyas bangun tergagap. Ia langsung sadar ia ada di ruangan Professor Tomskii. Di atas meja ada secangkir teh yang sudah dingin. Berarti ia terlelap cukup lama. Ia seruput teh itu. Lalu berwudhu dan menegakkan shalat. Ayyas sujud dan rukuk di ruangan itu dengan penuh rasa khusyuk dan menyatu dengan keagungan rahmat Allah Subhanahu wa Ta‟ala (El-Shirazy, 2015: 154).
6. Gaya Bahasa
a. Personifikasi
Gaya bahasa personifikasi yaitu gaya bahasa yang memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati. Sangat banyak ungkapan yang ditemukan dalam novel Bumi Cinta ini yang menggunakan gaya bahasa personifikasi.
Dalam suasana serba putih, Moskwa seolah memamerkan keindahan sihirnya di musim dingin (El-Shirazy, 2015: 7). Pagi itu salju bertasbih (El-Shirazy, 2015: 95).
b. Hiperbola
Gaya bahasa hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, dan dalam novel ini ditemukan ungkapan yang menggunakan gaya bahasa tersebut, seperti:
Saya bisa merasakan angan-angannya untuk kuliah di Sorbonne, Paris, sehingga ia berdarah-darah mempelajari bahasa Prancis (El-Shirazy, 2015: 104).
c. Metafora
Gaya bahasa metafora digunakan untuk membandingkan sesuatu secara langsung. Dalam novel ini ditemukan beberapa
55
kutipan yang menggunakan gaya bahasa tersebut, yaitu terlihat pada contoh berikut:
Begitu memasuki ruangan Profesor Tomskii, hatinya langsung berbunga, karena ia melihat Ayyas berdiri tegap di sana (El-Shirazy, 2015: 198).
7. Amanat
Menurut Habiburrahman El-Shirazy, amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca yaitu bahwa seorang pemuda dalam situasi apapun dan dalam kondisi dimanapun ia berada, ia harus bisa menjaga keimanannya.