• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN OBYEK

A. Unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan

Manajemen sebagai suatu sistem di dalamnya terdapa unsur-unsur yang saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran. Unsur satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. islam memberikan dorongan pada umatnya untuk melihat sesuatu secara utuh. erkait dengan manajemen yang dilakukan BMT MANDIRI GETASAN manajemen sebagai suatu sistem, maka di dalamnya terdapat unsur-unsur yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Perencanaan

BMT Mandiri Getasan melakukan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga konsistensi kearah pencapaian tujuan manajemen. BMT mandiri Getasan melakukan pencapain dengan proses-proses sebagai berikut:

a. Forcesting

Fungsi adanya forcasting bagi BMT Mandiri Getasan untuk memperoleh sesuatu di masa yang akan datang dengan dasar penafsiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas faktor yang ada.

Bagi BMT Mandiri Getasan melakukan forcasting biasanya dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan baik lingkunagan

sekitar maupun, lingkungan internal dan eksternal dalam rangka perumusan kebijakan dasar.

b. Objektif

Tujuan BMT Mandiri Getasan untuk mencapai tujuan organisasi di rumuskan dengan jelas berdasarkan realistis dan dapat di ketahui oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi BMT Mandiri Getasan, agar dapat berpartisipasi dengan penuh kesadaran adapun tujuanya adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota nasabah. 2) Mengembangkan pringsip-pringsip yang berdasarkan syariah. 3) Melakukan penyususnan secara proposional.

c. Policies

Rencana kegiatan BMT Mandiri Getasan adapun tahab kegiatan ini bagi BMT mandiri getasan :

1) Anggota nasabah

BMT Mandiri Getasan melayani para anggotanya seperti usaha kecil, menengan, atas maupun anggota masyarakat umum maupun pasar-pasar.

Daerah-daerah yang biasanya menjadi sasaran BMT biasanya masyarakat umum, instansi ataupun pasar-pasar. Membuka kantor cabang Seperti kantor cabang yang berada di Jambu Ambarawa.

3) Jenis layanan yang dilkakukan BMT Mandiri Getasan

Jenis- jenis layanan yang diberikan BMT Mandiri Getasan meliputi funding, SIRELA, SISAFAR, SISUQUR, dan lending Al murobahah, Al Musyarokah, Bai Bitsaman Ajil dan lain-lain. 4) Sistem penyampaian produk BMT Mandiri Getasan

a) Jemput bola

b) Bersosialisasi ke masyarakat ataupun pasar dan c) Instansi pemerintah

d) Pengorganisasian

2. Pengorganisasian

Bagan 4.1

b. Pengorganisasian adalah proses pedesainan organisasi dengan penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, tegnologi dan tugas organisasi. Pengorganisasian dalam koperasi BMT (KJKS) merupakan pengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang dimiliki oleh koperasi BMT (KJKS) agar pelaksanaan suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Oleh karena itu unit-unit kerja dan hubungan-hubungan internal koperasi BMT (KJKS) perlu dibentuk sehingga akan melahirkan suatu struktur organisasi. Ini mengandung pengertian adanya susunan dan hubungan antara bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu koperasi BMT (KJKS) serta

RAT PENGURUS PENGAW AS (DPS) CSO & PR General M anajer Teller Akunting M arket Funding M arketing Lending

bagaimana mengkoordinasi aktivitas anggota koperasi BMT (Sumiyanto, 2008: 65).

c. Diskripsi kerja 1) Badan Pengurus

Badan pengurus merupakan wakil dari anggota (pendirian) yang berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT pengawasan pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan. Badan pengurus ini yang melakukan pertanggung jawaban terhadap manejer umum (pengelola) dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Pendiri.

2) Badan penasehat

Anggota dari badan penasehat ini adalah ulama, ilmuan, dan bisa juga birokrat. Mana, keterlibatan ulama dan ilmuan dapat memberikan nuansa ruhiah sekaligus ilmiah dalam pengembangan BMT di masa depan dengan berbagai bentuk kreasi dan inovasi yang bernuansa islami.

3) Manajer umum

Kualifikasi dan jabatan ini adalah bahwa yang bersangkutan memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki visi sosial dan bisnis, bersifat proaktif,

menguasai ilmu manajemen, jujur, adil, amanah mempunyai pergaulan yang luas dan mampu menjalin hubungan serta bertanggung jawab. Sedangkan tugas dan wewenangnya merumuskan dan menetapkan program BMT, serta membuat kebijakan khusus yang bersumber dari kebijakan umum pengurus, dan dalam operasionalia, memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh sifatnya. Di samping itu, manajer umum harus melakukan jalinan dan jarinagan kerja pada pihak eksternal baik pemerintah maupun swasta. Manajer umum tentunya secara hirarki bertanggung jawab kepada badan pengurus (Yunus, 2009 123-124).

4) manajer bidang baitul tamwil

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang baitul maal adalah bahwa ia harus memiliki visi bisnis, kemampuan analisis yang tajam, menguasai ilmu manajemen, memiliki jiwa wirausaha, memiliki sikap kehati-hatian dan pengetahuan psikologis serta kreatif, proaktif dan dinamis yang ditunjang oleh sifat jujur, adil dan amanah (yunus, 2009: 124-126).

5) manajer bidang pengembangan usaha riil

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang pengembangan usaha riil ini adalah bahwa ia harus memiliki jiwa entrepreneurship,

memiliki visi dan analisis bisnis yang tajam, mampu menangkap peluang, produktif, kreatif, dan dinamis serta memiliki, kejujuran, adil, dan amanah.

Ada berbagai macam strategi yang dapat dikembangkan dari perencanaan strategi dan dapat diterapkan untuk KJKS BMT Mandiri getasan salah satunya. Namun pemanfaatanya harus mengacu pada kondisi KJKS BMT Mandiri Getasan, baik keunggulan maupun kelemahan artinya bisa satu strategi yang akan dipilih itu baik buat sebuah KJKS BMT Mandiri Getasan.

3. Pengawasan

Kelancaran BMT adalah kepentingan utama bagi manajer puncak. Melalui pengawasan para manajer dapat memastikan tercapai atau tidaknya harapan bagi para karyawan maupun anggota, pengawasan juga dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan demikian pengawasan meliputi segala aktivitas yang dilakukan oleh BMT Mandiri Getasan dari penelitian, pengamatan, dan pengukuran terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta, melakukan tindakan koreksi penyimpangan, dan perbandingan hasil (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan.

a. Proses pengawasan

2) Pengukuran dan pengamatan terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan

3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta

4) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan

5) Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang digunakan.

b. Sistem informasi manajemen

Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus di susun dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah di gunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.

c. Program Audit Internal.

Program audit internal ini harus terus berlanjut, artinya harus dilakukan secara terus menurus. Pada dasarnya audit internal malakukan dua pola pemeriksaan yaitu pemeriksaan pasis melalui pemantauan laporan- laporan yang ada dan pemeriksaan aktif melalui penyelenggaraan kegiatan audit di tempat bagian-bagian tertentu bank tertentu. Tanggung jawab internal audit adalah besar, untuk memberikan para nasabah, tentang kebijakan proteksi kepentingan mereka. Program audit internal yang ketat

marupakan salah satu alat utama yang memberikan keyakinan ini (Muhammad, 2005 : 213-216).

B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan 1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi

Setiap lembaga organisasi pasti mempunyai visi, misi dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.

Adapun Visi, Misi BMT Mandiri Getasan: a. Visi BMT Mandiri Getasan:

Menjadi lembaga keuangan islam yang mempunyai peran yang strategis, dalam mengembangkan ekonomi umat.

b. Misi BMT Mandiri Getasan:

Menjadi BMT yang sehat, berkembang dan professional dengan mutu pelayanan yang baik, resiko usaha minimal dan pengembalian yang

maksima hasil interview dengan manajer BMT Mandiri Getasan (Diah, 2012).

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen yang ada di dalam BMT Mandiri Getasan akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan salah satunya dengan melihat faktor-faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor interna BMT Mandiri Getasan.

Laporan keuangan BMT Mandiri Getasan, dari sisi pendapatan di bidang produk funding maupun lending mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena kepercayaan masyarakat terhadap BMT Mandiri Getsan yang mempercayakan penyimpanan tabungan maupun peminjaman kepada BMT Mandiri Getasan. perusahaan memperluas strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan kepada anggota nasabah untu memilih jenis produk yang ditawarkan oleh BMT Mandiri Getasan baik funding maupun lending pembiayaan di berbagai pihak anggota nasabah. Seperti yang diketahui bahwa berbagai produk BMT Mandiri Getasan telah banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar. Secara ke seluruhan kondisi BMT Mandiri Getasan, meskipun sudah berada dalam

keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari tahun ke tahun, tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur. Kemudian dari segi pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat membuka kantor cabang sendiri, ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas pembiayaan.

b. Faktor eksternal BMT Mandiri Getasan.

Agar memudahkan peneliti, maka penulis menggunakan analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman).

a. Kekuatan (S)

1) Produk yang ditawarkan sangat bervariasi.

2) Pegawai yang berkerja adalah pegawai yang professional .

3) Adanya pengawasan terhadap operasional kinerja pada BMT Mandiri Getasan.

b. Kelemahan (W)

2) Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang ini. 3) Belum meratanya penyebaran kantor cabang BMT Mandiri

getasan.

4) Image yang terbentuk dimasyarakat adalah lembaga keuangan yang diperuntuhkan hanya untuk orang islam.

c. Peluang (O)

1) Pertumbuhan yang sangat cepat dengan membangun lembaga keuangan mikro (BMT) di daerah getasan.

2) Tidak di khususkan bagi orang islam saja.

3) Masyarakat sebagian besar adalah orang islam di daerah getasan. 4) Peluang yang besar untuk penerapan teknologi–tegnologi baru

dengan perkembangan IT. d. Ancaman (T)

1) Pesaing mempunyai tegnologi canggih.

2) Banyaknya produk yang di tawarkan oleh lembaga keuangan lain yang bervariasi.

3) Kekuatan nasabah untuk memilih lembaga keuangan cukup tinggi. 4) Banyaknya lembaga keuangan yang ada di daerah Getasan.

Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan Lingkungan eksternal:

Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.

3. Strategi- strategi BMT mandiri Getasan

strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. strategi ini meliputi pengembangan visi, misi bisnis BMT Mandiri Getasan:

a. Menambah kantor cabang baru bagi BMT Mandiri Getasan untuk mempertahankan dan meninggkatkan variasi produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru.

b. Memperkuat image dimasyarakat dengan menekankan pringsip ekonomi syaraiah.

c. Meninkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang professional.

d. Menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan mikro ataupun perbankan baik lembaga keuangan syariah ataupun non syaraiah. e. Melakukan sosialisasi kemasyarakat, pasar, ataupun instansi

pemerintah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang

g. Mempetahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syaraiah. h. Melakukan strategi promosi yang lebih gencar di wilayah-wilayah

untuk meningkatkan pangsa pasar.

4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan a. Dari segi produk yang ditawarkan

Penghimpunan dana yang memberikan rasa aman akibat dari kepercayaan masyarakat terhadap kinerja lembaga BMT Mandiri Getasan dengan cara terus menerus mensosialisasikan lembaga BMT ini ke masyarakat luas sehingga akan terbentuk Brand Image yang kuat di dalam benak mereka.

b. Dari segi pendanaan

Pengunaan dana dengan memberikan pembiayaan usaha bagi pelaku usaha UKM produktif seperti pedagang kecil di pasar, industri rumah, para petani untuk membeli pupuk atau peralatan, peternak ikan dan unggas serta hewan yang halal, usaha percetakan, reklame, advertising, pengusaha di bidang pendidikan dan pelatihan (kursus), kontraktor, pemborong untuk property, konstruksi, pelaku usaha pengiriman barang (cargo), pengusaha rumah makan.

Penggunaan dana dengan menyalurkan pembiayaan bagi nasabah konsumtif (dengan akad Bai Bitsaman Ajil, Musyarokah, murobahah, atau Mudhorobah), seperti para PNS, Wirausaha dan karyawan swasta

yang dianalisa akan rutin mengangsur pinjaman.

Mandiri Getasan ada beberapa tingkatan yaitu: a. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)

Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.

Strategi koperasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.

b. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)

Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit-SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer

tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.

Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.

c. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)

Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis.

Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D)

mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya (Fetikabisnis.blogspot.com)

6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Funding Maupun Lending. Dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai lembaga keuangan syariah yang menampung dana dari masyarakat dan kemudian di investasikan atau produktifkan kepada masyarakat ataupun anggota nasabah diperlukan usaha-usaha pemasaran atau marketing agar mau dan minat menginvestasikan dananya atau juga melakukan pembiayaan di BMT Mandiri Getasan, Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT Mandiri mempunyai strategi pemasaran yang biasanya di lakukan di masyarakat umum, pasar-pasar, maupun instansi pemerintah dengan cara pemasaran tersendiri yaitu sebagai berikut.

a. Bagian marketing

Bagian marketing BMT Mandiri Getasan menjalankan tugas lapangan baik funding maupun lending sesuai dengang target kinerja yang telah ditentukan. Target marketing ini biasanya 125 orang yang dilayani setiap harinya, apabila tidak mencapai target tidak ada sangsi untuk marketing BMT mandiri Getasan, apabila marketing dapat memenuhi

target atau lebih maka akan mendapatkan bonus yang disediakan oleh BMT Mandiri. adapun strategi-strategi yang dilakakan oleh BMT Mandiri Getasan biasanya beroperasi ke masyarakat umum,

pasar-pasar, atau instansi pemerintah yang di lakukan oleh marketing BMT Mandiri Getasan adalah sebagai berikut:

1) Meluruskan niat

Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT Mandiri Getasan sebelum memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat dengan selalu menyebut nama allah dan selalu mendekatkan tindakan dengan visi, misi BMT yang telah di tetapkan, dilandasi keyakinan bahwa memasarkan produk BMT juga merupakan salah satu bagian penting dari serangkaian perjuangan menegakan hukum allah dan dakwah menuju jalan yang benar dengan berusaha semaksimal mungkin dalam memasarkan produk BMT Mandiri Getasan dan pantang menyerah menghadapi segala tantangan karena pertolongan Allah pasti akan datang

2) Sistem jemput bola

Sama seperti BMT lainnya, BMT Mandiri Getasan juga menggunakan sistem jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-rumah pasar-pasar atau ditempat mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam menjelaskan dan memasarkan produk BMT Mandiri kepada calon nasabah Seluruh karyawan di BMT Mandiri Getasan bisa difungsikan sebagai karyawan dengan control utama adalah manajer marketing, yang bertujuan selain membantu marketing BMT, supaya seluruh pegawai BMT Mandiri bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai

BMT Mandiri Getasan hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012).

3) Sosialisasi

Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Mandiri menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak, sepanjang tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama BMT. Dan terus menjalin silaturrahim dengan mitra lama hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu bagian marketing (Heri, 2012).

Media yang sering digunakan menggunakan brosur dan pengajian. Dalam memasarkan produk, BMT Mandiri lebih sering menggunakan brosur, pengajian majelis ta’lim, door to door (langsung mendatangi tempat usaha) dan sponsor utama kegiatan sosial. Karena selain bersedekah secara tidak langsung kita memasarkan nama BMT Mandiri dengan mengenalkan produk BMT lebih dekat pada masyarakat, lebih efisien, menghemat biaya pemasaran dan yang lebih penting lagi harta dapat difungsi alihkan sebagaimana sosial bukan untuk biaya pemasaran saja dan diberikan kepada yang berhak mendapatkannya hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012).

Bagian pembiayaan yang ada di BMT Mandiri Getasan dilakukan oleg marketing dan kabag. Pembiayaan. Kabag. pembiyaan juga menjalankan pencapaian target- target pembiayaan dari kantor pusat maupun kantor cabang, target yang harus di penuhi 50-60 perbulan. Apabila tidak memenuh target yang telah ditetapkan oleh BMT Mandiri Getasan seperti halnya dengan marketing tidak dikenakan sangsi atupun pengurangang gaji dan sebaliknya apabila mencapai target atau lebih akan diberikan bonus yang telah disiapkan oleh BMT Mandiri Getasan, strategi-strategi yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan marketing ,hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012).

Adapun cara penghitungan pembiyaan BMT Manadiri Getasan. Contoh perhitungan pembiyaan missal:

Seorang nasabah mengajukan pembiyaan sebesar Rp 10.000,000 yang akan digunakan untuk modal usaha yang akan di angsur selama 10 bulan dengan Jumlah Angsuran Rp 1. 250.000 tiap bulanya.

Contoh perhitungan: Pinjaman = Rp 10.000.00 ADM = Rp 6.200

Anggsuran= 1.250.000 x 10 bulan Rincian 1.000.000 Angsuran Pokok (AP) 50.000 Cadangan Resiko (CR)

hasi interview dari salah satu karyawan dari BMT Mandir Getasan salah satu bagaian marketing (Heri, 2012).

7. Strategi pemasaran produk simpanan.

Dalam memasarkan produk simpanan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan KJKS BMT, antara lain:

a. Penetapan target dan intensifnya. dalam hal ini harus ditetapkan berapa target funding (nominal per-produk dan simpanan dan jumlah custumer) adapun target pembiyaan yang dilakukan BMT Mandiri

Getasan Sekitar 50-60 orang atau dengan jumlah nominal sebesar Rp 300.000.000 sedangkan funding 120 orang yang dilayani setiap harinya dengan jumlah nominal sebesar Rp 12.500.000 Yang akan dihimpun hingga target per-individu market agar jelas arah kebijakan Funding maupun lending-nya. Dengan demikian harus diformulasikan

pola intensif untuk funding yang adil (fair) dan trasparan. Ini agar market termotivasi untuk melakukan kinerja yang maksimal hasi

interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin

(Arifin, 2012).

b. Melakukan inovasi pendanaan.

c. Pencitraan (bran image). Mewujudkan bahwa KJKS BMT Mandiri Getasan dikelola secara profisional (baik SDM, pembukuan, dan pelayanan).

d. Keunggulan produk. Misalnya; bagi hasil simpanan bersaing dengan lembaga lain, minimal sama. Dari segi pelayanan, prosedur pembiyaan

dan simpanan aman, mudah dan professional.

e. Transparasi dan akuntabilitas. Membuktikan bahwa simpanan anggota

aman dan pengelola bersikap amanah.

f. Eskpansi pendanaan. membuka diri menggelang kerja sama dan proaktif (sehingga memungkinkan mendapat dana-dana dari lembaga lain).

8. Strategi pemasaran produk funding

a. Promosi atau iklan. Ini dapat dilakuakan dengan mengirim surat-surat baik berisi informasi, laporan perkembangan, permohonan modal, dan lain-lain. Atau mengucapkan selamat pada tokoh-tokoh, pengusaha muslim, penyebaran brosur dan formulir simpanan. Menempelkan informasi KJKS BMT di tempat strategis seperti masjid, pasar, lembaga islam dan lainya.

b. Pendekatan. Ini dapat dilakukan dengan, aktif mengadakan pertemuan dan pengajian yang menghimpun potensi umat islam, menyebarkan opini tentang ekonomi syariah, zakat dan haramnya riba, presentasi di setaip waktu dan kesempatan dikalangan umat islam (masyarakat umum, pedagang, pengusaha, tokoh, birokrat, dan lain-lain), pendekatan langsung ke calon anggota potensial.

c. Menjalin kerja sama. Ini dapat dilakukan dengan, membuat proposal-proposal kerja sama dengan lembaga terkait lain seperti BAZDA dan pemda, melakukan penjajagan dengan pihak perbankan untuk melakukan execukuting atau channeling pembiayaan.

9. Manfaat Manajemen Strategi pemasaran

a. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

b. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang

Dokumen terkait