• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT

MANDIRI GETASAN

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

Rahmat Yuli Setiawan

NIM : 20109024

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D III Perbankan Syariah

Disusun oleh :

Rahmat Yuli Setiawan

NIM : 20109024

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Hati suci modal hidup abadi

(#qçRur$yès?ur

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.” (Al-

Maidah:2)

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskanya.”(Al-Baqorah: 282)

!$tBur

kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai kerindoaan

Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan

(6)

PERSEMBAHAN

"Tiada daya, upaya dan kekuatan melainkan atas karunia Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia"

Kupersembahkan karya kecil ini untuk :

v Jurusan Syariah Program Sudi D III Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

v Ayah ibundaku tercinta, Bpk. Mufid Azis dan Ibu Miatik yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, telah sabar mendidik dan senantiasa memberikan do’a restu.

v Bapak-Ibu KH. Zumri, RWS tercinta yang telah mendidik dengan penuh keikhlasan, serta senantiasa memberikan do’a restu.

v Semua sahabatku D III Perbankan syariah yang selalu memberikan motivasi.

(7)

ABSTRAK

RAHMAT YULI SETIAWAN: Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getsan.

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Untuk mengetahui bagaimana penerapan Manajemen strategi pemasaran yang digunakan KJKS BMT Mandiri Getasan dan juga dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari Keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang yang diterapkan oleh BMT Mandiri Getasan. tujuan dari BMT sendiri adalah meringankan beban masyarakat dengan pinjaman dalam sistem bagi hasil.

Dalam penelitian ini maka penulis mengambil Rumusan masalah yang dilakukan peneliti di BMT Mandiri Getasan yaitu unsur-unsur manajemen strategi pemasaran dan manajemen strategi pemasaran di BMT Mandiri Getasan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala Penelitian kualitatif penelitian yang bersifat deskriptif. Data yang diperoleh melalui data sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dari unit pemasaran pada KJKS BMT Mandiri Getasan. Sedangkan data sekunder di peroleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, data ini diperoleh dari buku maupun sumber lainya.

Hasil penelitian ini adalah bahwa KJKS BMT Mandiri Getasan Telah melaksanakan strategi yang digunakan melakukan bauran pemasaran (marketing Mix) yang meliputi place, price, promotion dan product denang cara menganailis faktor internal maupun eksternal. hambatan-hambatan dalam pemasaran pruduk adalah kurangnya sumberdaya manusia yang kompeten dalam bidang syariah.

BMT Mandiri Getasan hendaklah lebih meningkatkan pelayanan serta kualitas produk agar tetap mendapatkan loyalitas dari anggota nasabah KJKS BMT Mandiri Getasan.

(8)

KATA PENGANTAR hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada sang uswatun hasanah Nabi Muhammad saw. hingga ahir zaman.

Berkat karunia dan ridho-Nya, penulis telah menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan” ini telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli madya Program Studi DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. ketua STAIN salatiga kami ucapan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag .

2. ketua Jurusan Studi DIII Perbankan Syariah (PS) kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak Mubasyirun, M. Ag.

3. Kaprodi D III syariah kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak H.Abdul Aziz, SE. MM

4. Selaku pembimbing Tugas Akhir kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak Dr. Faqih Nabhan,SE. MM. berkat bimbinganya akhirnya penulis dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

5. Pengasuh pondok pesanteren tarbiatul islam Al- falah kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak KH. Zumri, RWS. Yang saya nanti-nantikan ilmu dan barokahnya.

(9)

7. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Semua dosen jurusan Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

8. Manajer KJKS BMT Mandiri Getasan kami ucapkan banyak terima kasih kepada Diah Munfa’ati,SE.

9. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua karyawan KJKS BMT Mandiri Getasan.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat balasan yang jauh lebih baik dari Allah swt., teriring do’a jazakumullah khoiron katsiron wajazakumullah ahsanal jaza'. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Magelang, Juli 2011

(10)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya : Nama : Rahmat Yuli Setiawan NIM : 20109024

Alamat : Butuh Dlimas Tegalrejo Mageleng RT. 1 RW. 9

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan DIII Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan judul :

MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIR

GETASAN

Adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain. Selanjutnya apabila di kemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen pembimbing atau pihak STAIN. Tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan siapapun.

Salatiga, 5 Juli 2012 Hormat saya

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN PERNYATAAN ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

D. Peneliti Terdahulu ... 9

E. Metode Penelitian ... 10

F. Penegasan Istilah ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI ... 16

A. Manajemen Strategi Pemasaran ... 16

(12)

2. Tujuan Manajemen Strategi ... 17

B. Manajemen Pemasaran ... 18

1. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 18

2. Kongsep Pemasaran ... 21

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 25

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 25

2 Komponen Bauran Pemasaran ... 26

1. Sejarah Berdiriya KJKS BMT Mandiri Getasan ... 36

2. Dasar Pendirian KJKS BMT Mandiri Getasan ... 38

3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan ... 39

4. Permodalan KJKS BMT Mandiri Getasan ... 45

5. Produk-produk KJKS BMT Mandiri Getasan ... 45

6. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan ... 49

B. Data Deskriptif ... 49

BAB IV ANALISIS ... 52

A. Unsur-unsur Manajemen Pemasaran KJKJ BMT Mandir Getasan .... 52

1. Perencanaan ... 52

2. Pengorganisasian ... 55

3. Pengawasan ... 58

B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan ... 59

1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi ... 60

(13)

3. Strategi-Stategi BMT Mandiri Getasan ... 64

4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan ... 65

5. Usaha-usaha Dalam Menetapkan Strategi ... 66

6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan (Lending, Funding) ... 67

7. Strategi Pemasaran Produk Pemasaran ... 71

8. Strategi Pemasaran Funding ... 72

9. Manfaat Manajemen Strategi Pemasaran ... 73

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 16

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Slip Setoran KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 2. Slip Pengambilan KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 3. Transaksi Teller KJKS BMT Mandiri Getasan

Lampiran 4. Permohonan Buku Tabungan Baru KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 5. Slip Angsuran KKJKS BMT Mandiri Getasan.

Lampiran 6. Buku Angsuran Pokok KJKS BMT mandiri Getasan

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen strategis pemasaran menyediakan pemeriksaan yang komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran dan integrasi sebuah perusahaan. Dengan menyelesaikan suatu program, eksekutif dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan posisi pasar.

Manajemen strategi pemasaran merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa serta pelayanan)

(17)

fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Strategi ini adalah membangun hubungan yang akrab/ intim dengan semua pelanggannya sehingga akan membentuk mitra bisnis/ relasi yang langgeng dan berkelanjutan, dalam hal ini maka dapat juga diterapkan pada sebuah lembaga keuangan mikro seperti halnya BMT dalam melakukan sebuah perencanaan seperti salah satunya dalam aspek manajemen strategi pemasaran dalam sebuah organisasinya (Yunus, 2009: 24).

Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mental, rohaniah dan jasmaniah.

(18)

mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan berkemajuan, serta makmur dan maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho ALLAH SWT (Saefudin, 1987: 19).

Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat. Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad Dimiyati (1998) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran islam, karena ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat islam (Dimiyati, 1998: 48).

(19)

Tidak dapat disangkal lagi bahwa orang-orang yang cakap mengatur organisasi, lembaga, perusahaan, dan lain-lain kegiatan sangat diperlukan dewasa ini. Mereka biasanya dikenal dengan nama ”Manajemen” atau manajer atau pengelola suatu organisasi. Dengan daya bahan, tenaga kerja, modal dan teknologi belumlah cukup. Diperlukan kecakapan dan keterampilan dari mereka yang dapat merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengordinasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi atau lembaga sehingga tercapai tujuan-tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Mereka adalah orang yang menjalankan fungsi manajeman dan mereka disebut pula manajemen atau manajer. Kecakapan dan keterampilan ini mungkin dapat diperoleh dari bakat, akan tetapi dapat juga dipelajari dan orang diberi kesempatan untuk menerapkannya. Apabila tidak ada kesempatan ini bakat hanyalah terpendam. Dengan demikian pengalaman juga memegang peranan penting (Arifin, 2002: 1).

Perubahan dibidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar. Karena pasar selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk merubah cara pelayanannya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar perusahaan yang menghendaki perubahan.

(20)

dengan perubahan di bidang hukum dan teknologi yang cukup berpengaruh terhadap lembaga keuangan mikro secara umum. Perusahaan keuangan mikro banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi dalam perencanaan bank, riset dan informasi pasar, program pemasaran bank yang terpadu, hubungan masyarakat dan lain sebagainya. Di pihak nasabah juga terjadi perubahan akan kebutuhan produk/ jasa bank yang diikuti oleh keinginan akan adanya peningkatan kualitas sistem layanan dan kebutuhan akan keanekaragaman layanan lembaga keuangan mikro (Widiyanti, 1991: 4).

Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi terpenting dari bank yakni menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dengan kelompok masyarakat yang kekurangan dana (defisit unit). Peranan ini lebih dikenal dengan fungsi intermediary di mana tidak

hanya bank tetapi lembaga keuangan mikro juga berada di tengah- tengah masyarakat dan sebagai perantara transaksi yang sangat penting dalam rangka ikut meningkatkan taraf hidup rakyat.

(21)

disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakabatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan dalam mengarahkan dan mengambil tindakan manajemen strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan dengan adanya manajemen strategi. Itu adalah hal yang sulit dicapai oleh perusahaan, oleh sebab itu dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya kegiatan pemasaran.

Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, setiap perusahaan berupaya untuk menetapkan manajemen strategi pemasaran dan target market-nya. Manajemen strategi pemasaran tersebut adalah strategi tentang Marketing Mix yang dimulai sejak memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan produk, pasar, harga, promosi dan distribusi (Muhammad, 2008 :223-225).

(22)

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis akan menuliskan beberapa masalah berkaitan judul yang diangkat penulis, di antaranya penulis merumuskan:

1. Bagaimana unsur-unsur manajemen KJKS BMT Mandiri Getasan. 2. Bagaiman strategi manajemen pemasaran KJKS BMT Mandiri

Getasan.

C. Tujuan dan Kegunaan Peneliti

Dalam pembuatan laporan ini tujuan dan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tujuan penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana unsur-unsur manajemen BMT Mandiri Getasan yang dijalankan oleh BMT Mandiri Getasan.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis manajemen strategi pemasaran yang dilakukan oleh peneliti di BMT Mandiri Getasan.

2. Kegunaan penulisan ini adalah: a. Bagi penulis

(23)

Penulisan ini dapat dijadikan masukan lebih teliti dalam strategi manajemen pemasaran.

c. Bagi STAIN Salatiga

Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun penelitian yang sama di masa mendatang.

d. Bagi pembaca

Sebagai tambahan informasi, pengetahuan dan referensi untuk dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca.

D. Peneliti Terdahulu

Manajemen Strategi pemasaran adalah menyediakan perencanaan yang komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran dan integrasi sebuah perusahaan serangkaian tindakan terpadu untuk menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Selanjutnya dalam hal ini penulis menemukan hal-hal yang hampir sama terkait dengan judul yang penulis buat antara lain:

1. Peneliti Yulianti 2005 berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada BMT Zam-Zam Kembangsari Tengaran” menyimpulkan bahwa

(24)

2. Miyati (2006) dalam tesisnya yang berjudul “Strategi Marketing Bank

Syariah” (Studi Kasus Bank Tabungan Syariah Cabang Yogyakarta)

menunjukan bahwa BTN syariah mengalami kemajuan yang pesat dibanding bank-bank lain. Bank Tabungan Negara yang mengeluarkan beberapa produk yang di antaranya pembiyaan. Pembiyaan modal kerja kontruksi dan UKM, prinsip sewa beli, prinsip peranan, dan prinsip pinjaman.

3. Menurut Dwi Lestari 2005, dalam penulisan tugas akhirnya yang berjudul “Strategi Pemasaran Jenis Simpanan di BMT Rama” mengungkapkan tentang bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh BMT Rama serta kendala-kendala yang dihadapi terhadap strategi yang telah ditetapkan

4. Sesuai dengan hasil penelitian tugas akhir Nafiza Shopi tahun 2007 dengan judul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang

Ungaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk”

mengungkapkan segmentasi pasar dilayani, dilanjutkan dengan menetapkan 4 p (produk, price, promotion, dan place) dalam prinsip pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peneliti lain dengan tema sejenis.

(25)

Dari hasil penelitian yang diungkapkan dari beberapa penulis di atas, terdapat perbedaan dari peneliti yang di ungkapkan oleh penelit Rahmat Yuli Setiawan tahun 2012, yang berjudul (Manajemen Strategi

Pemasaran) dengan peneliti lainnya yaitu: dalam penelitian manajemen

strategi pemasaran mengungkapkan tentang proses manajemen strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan menetapkan program visi, misi, strategi marketing mix, dan manajemen strategi pemasaran segmentasi pasar terlebih dahulu kemudian memilih pasar sasaran yang akan dilayani, dilanjutan dengan menetapkan variabel-variabel dalam bauran pemasaran yang mencakup 4 p (product, price, promotion, dan place) dalam prinsip pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peniliti lain dengan tema sejenis.

E. Metode Penelitian 1.Tipe Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fakta saat ini dari suatu populasi yang berkaitan dengan opini, kejadian atau prosedur secara sistematik dan akurat, serta melukiskan keadaan karakteristik suatu populasi atau bidang tertentu, 2. Jenis data

Jenis data yang dipergunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2 (dua) yaitu:

(26)

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitiaan (tanpa perantara) dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan langsung, data primer ini dapat berupa hasil observasi.

b. Data Sekunder

Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada (perpustakaan, buku- buku ilmiah dan internet) yang pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung yang akan penulis gunakan untuk menyusun laporan ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data yang diperoleh relevan dengan objek yang diteliti sebagai berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

(27)

mencari kesesuaian antara keterangan yang penulis miliki dengan praktik/ kegiatan sesungguhnya.

b. Wawancara (Interview)

Suatu teknik yang mengadakan tanya jawab langsung dengan objek penelitian untuk mendapatkan suatu data.

c. Kepustakaan (literatur)

Suatu teknik pengumpulan data dengan mancari data dari buku-buku yang berkaitan dengan obyek permasalahan penelitiaan.

4. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang didapatkan, penulis menggunakan analisa data kualitatif dan deskriptif, di mana dalam menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu, disusun, dikelompokan berdasarkan teori agar diperoleh statemen.

(28)

Karena dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis memberi judul “ Manajemen Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Kab. Semarang”. Maka dalam uraian istilah sebagai berikut :

1. Manajemen

adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan terhadap perkerjaan-perkerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek (Muhammad, 2005: 178).

2. Strategi

Adalah pola fundamental dari tujuan-tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran ide dan interaksi dari sebuah organisasi dan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lainnya (Simamora, 2000: 214).

3. Pemasaran

Adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (ciptono, 1997 : 6).

(29)

Adalah kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi (Rismiati dan Suratno, 2001 : 190).

G. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun sistematika sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, peneliti terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang pengertian manajemen strategi pemasaran diantaranya, Manajemen Strategi pemasaran, Strategi Pemasaran, Manajemen pemasaran, Konsep Pemasaran, Strategi Pemasaran, Jenis-Jenis Strategi Pemasaran, Marketing Mix, dan Unsur-unsur Marketing Mix.

BAB III: LAPORAN OBJEK

(30)

diskripsi kerja masing-masing bagian serta data-data diskriptif yang membahas tentang manajemen strategi pemasaran BMT Mandiri Getasan.

BAB IV: ANALISIS

Bab ini membahas studi analis terhadap Manajemen Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan dan unsur-unsur manajemen BMT mandiri Getasan.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Strategi Pemasaran

Manajemen strategi pemasaran dapat dipahami dari pengertian dua istilah, yaitu manajemen dan strategi pemasaran. Secara sederhana, manajemen dapat dipahami sebagai proses perencaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap segala sumber daya guna mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif.

Menurut Guiltinan dan Paul 1990 :157- 160 Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

(32)

Fred R. David (2009) Manajemen strategi adalah seni dan ilmu

untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

Hunge dan Wheelen (2001) Manajemen strategi adalah serangkean

keputusan dan tidakan manajerian yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekutan dan kelemahan peruahaan.

Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda, untuk esok, perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu:

(33)

b. Tahap kedua dari proses manajemen strategi adalah implementasi strategi, sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Implementasi strategi meliputi mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

c. Tahap Ketiga dari proses manajemen strategi evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi yang meliputi meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi merupakan proses manajemen yang peluang dan ancaman eksternal perusahaan, dasar strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif (David, 2006: 5-8).

B. Manajemen Pemasaran

Kotler (2009) Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan

dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta menyalurkan gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi (kotler, 2002: 9).

(34)

kemampuan organisasi untuk mempengaruhi konsumen ke dalam suatu rangkaian kegiatan yang terkoordinir.

Menurut Basu Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern, mengemukakan definisi Manajemen Pemasaran sebagai berikut :

Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi (Swasta dan Irawan, 1999 : 8).

Selanjutnya definisi pemasaran menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Analisis, perencanaan dan Pengendalian dengan alih bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, yaitu :

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial baik individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1999 : 8).

William J. Stanton dalam bukunya Prinsip-prinsip Pemasaran dengan alih bahasa Sadu Sundaru, menyebutkan definisi pemasaran sebagai berikut :

(35)

1. Proses manajemen pemasaran terdiri dari penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan. dan pengelolaan kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi (produk, harga, promosi dan distribusi).

2. Konsep produk sangat luas terdiri dari barang fisik, jasa, ide-ide. 3. Proses pemasaaran terdiri dari kegiatan pertukaran antara pihak-pihak

(pembeli dan penjual) yang berusaha untuk memuaskan tujuan keduanya.

4. Konsep pemasaran menggambarkan proses penyebaran tanggung jawab seluruh perusahaan, dan bukan hanya fungsi organisasi yang terspesialisasi (Stanton, 1997 : 59).

Pemasaran mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya merupakan aktivitas penjualan saja. Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai cara yang berbeda dan oleh penulis yang berbeda. Jadi yang paling penting dalam kegiatan pemasaran yaitu harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Hal tersebut didasarkan pada konsep inti pemasaran menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian) dengan alih bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, antara lain :

a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan b. Produk

c. Nilai, biaya dan kepuasan

(36)

e. Pasar

f. Pemasaran dan pemasar (Kotler, 1999: 5)

Konsep ini digambar dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia.

Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.

b. Produk

(37)

diberikan. Sebagai contoh kita tidak dapat membeli mobil untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa trasportasinya.

c. Nilai, biaya dan kepuasan

Konsep dasarnya adalah nilai konsumen, konsumen akan membentuk suatu prakiran kemampuan setiap produk yang dapat memenuhi kelompok kebutuhannya. Ia akan menentukan peringkat produk, dari yang paling memenuhi sampai yang tidak memenuhi kebutuhannya. Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi ia akan

mempertimbangkan nilai dan harga suatu produk sebelum menentukan pilihan. Ia akan memilih produk memberikan nilai tertinggi untuk harganya.

d. Pertukaran, transaksi dan hubungan

Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran merupakan salah satu dari empat cara orang mendapatkan suatu produk.

Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan cara menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar permintaan. Supaya terjadi pertukaran, ada lima syarat yang harus dipenuhi :

(38)

2) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya.

3) Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang.

4) Masing-masing pihak bebas menerima atau menerima penawaran yang ada.

5) Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia berurusan dengan pihak lainnya.

Kalau lima syarat tersebut dipenuhi, ada kemungkinan terjadi pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakan kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran yang saling menguntungkan (atau minimal tidak merugikan). Jadi pertukaran sering disebut “proses penciptaan nilai”, karena masing-masing pihak biasanya lebih beruntung dari pada sebelum pertukaran.

Untuk menghasikan suatu pertukaran, pemasar menganalisis apa yang masing-masing pihak harapkan untuk diperoleh dan diberikan. Pemasar yang baik akan mencoba membangun suatu hubungan jangka panjang, saling percaya “sama-sama menang” dengan para konsumen, distributor, penyalur dan pemasoknya yang ia hargai. Hal ini dicapai dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan.

(39)

Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Jadi besarnya pasar tergantung dari jumlah orang memiliki kebutuhannya, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar, supaya dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Semua istilah pasar menunjukan tempat dimana penjual dan pembeli berkumpul untuk menukar barang-barang mereka. Ahli ekonomi menggunakan istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada suatu produk atau kelas produk.

f. Pemasaran dan pemasar

(40)

dan juga faktor utama lingkungan (demografi, ekonomi, fiskal, teknologi, politik, hukum, sosial dan budaya).

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya. Kemudian strategi bisnis berfokus pada cara berkompetisi dalam suatu industri atau sub kelompok strategis dan bagaimana mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat fungsional, rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya) dirancang untuk

mengimplementasikan strategi korporasi dan bisnis agar perusahaan dapat bersaing.

Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan “marketing mix” atau bauran pemasaran. Marketing mix juga sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, and Placement) dalam pemasaran yang merupakan alat yang

dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen.

(41)

Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Ancella Anitawati Hermawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, implementasi dan Pengendalian (1998), mengemukakan :

Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”.

Selanjutnya pengertian bauran pemasaran menurut William J. Stanton yang diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto dalam bukunya Prinsip Pemasaran (1996), adalah sebagai berikut :

Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat dasar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi (Stanton, 1996: 45)

Bauran pemasaran yang khas mencakup produk tertentu, ditawarkan dengan suatu harga, dengan promosi tertentu untuk memberitahu konsumen potensial tentang produk itu, dan cara mencapai tempat konsumen

(42)

1. Product

2. Price

3. Place (distribution)

4. Promotion

1. Product

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang dan jasa, jika tidak ada produk maka tidak ada perpindahan hak milik dan tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainnya dipakai untuk menunjang gerakan produk.

2. Price

Masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer (pedagang eceran).

3. Place (Distribusi)

Sebelum produsen memasarkan produknya maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan dan sebagian besar produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk membawa produk mereka kepasar. Perantara pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran (disebut juga saluran perdagangan atau saluran distribusi).

(43)

Yang termasuk didalam kombinasi promosi ini adalah kegiatan-kegiatan periklanan, personal selling, promosi penjualan yang ke semuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk meningkatkan penjualan (Alma, 2000: 162).

D. Strategi Pemasaran.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar.

Gregorius Chandra (2002) bahwa strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu (Chandra, 2002 : 93).

Usmara (2003) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah dirumuskan dan dilaksanakan (Usmara, 2003 : 22).

(44)

suatu perusahaan. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaan/ kondisi pada saat ini (Alma, 2004 : 199).

1. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran

(45)

Menurut Sofyan Assaury bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

(46)

dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya.

Akbatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

(47)

produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan ebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.

(48)

tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif.

Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 tipe pengusaha yaitu :

1) Pengusaha yang mensegmentasikan pasar

(49)

perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau “diffrentiated marketing”. Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan (marketing mix) yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat

memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

2) Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar

(50)

marketing mix yang sama. Jadi dalam hal ini perusahaan

berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan terhadapnya juga sama. Tindakan semacam ini disebut “undifferentiated marketing” atau “pemasaran serba sama (Assaury, 2008 : 163).

BAB III

(51)

A. Gambaran umum

1. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Mandiri Getasan

Berasal dari adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakat yang menginginkan perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang pada tahun 1990-an di kuasai dari beberapa gelintir golongan tertentu utamanya dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang berbasis masyarakat banyak (ekonomi kerakyatan). Di samping itu juga adanya pernyataan :

a. Terjadinya penyedotan dana dari daerah ke pusat oleh lembaga keuangan (perbankan) yang telah ada.

b. Meskipun lembaga keuangan telah menjamur di mana-mana, namun realisasinya masyarakat lapisan bawah tetap sulit mengakses walau mereka rajin menabung.

c. Di sisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan dengan bank adalah sama dengan riba yang di haramkan oleh islam.

d. Disamping itu masih banyak masyarakat kecil yang belum mengenal dan terbiasa dengan kegiatan perbankan.

(52)

pelaksanaannya membentuk badan pekerja PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil).

Konsep yang digunkan proses inkubasi, pengembangan dan penguatan usaha mikro, kecil dan menengah adalah konsep yang berdasarkan keyakinanan akan nilai-nilai religious yang telah berabad-abad ada dalam masyarakat Indonesia, yaitu prinsip-prinsip yang menekankan pada nilai keadilan, pemerataan dan kemakmuran bersama dan mengusahakannya dengan cara-cara yang halah dan sah secara umum. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, sebagai langkah awal dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu, disingkat BMT dengan menggunakan prinsip syariah dan memilih tempat beroperasinya dengan masyarakat lapisan bawah.

(53)

2. Dasar Pendirian BMT Mandiri Getasan

Bentuk badan hukum BMT hingga saat ini merupakan sintesa dari sekian alternatif badan hukum yang diakui di Indonesia hanya tiga, Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi. Dengan demikian pilihan legalitas yang logis bagi BMT adalah koperasi yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU).

KSU dipilih sebagai badan hukum karena dianggap mendekati jiwa BMT yang erat kaitannya dengan ekonomi rakyat yang didominasi oleh umat Islam. Alasan karena KSU :

a. Dapat memberikan dasar legalitas simpan pinjam sebagai salah satu kegiatan usaha

b. Mudah cara dan persyaratan

c. Batasan modal minimal yang disyaratkan mudah dijangkau oleh pendirinya

d. Bersifat terbuka

(54)

3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan.

Bagan 3. 1 RAT

PENGURUS

Ketua : Andi Setiawan S, AM d Sekertaris : Ahmad M .

Bendahara : Ir. M uh Fauzan

TEllER

PENGAW AS

1. Bambang Feriyanto, SE 2. M uhari, SAg

3. Drs. Nur Budiarto

Kepala Cabang Getasan

Arif Nugroho, SH

M ARKETING PEM BIAYAAN PEM BIAYAAN

General M anajer

Diah M unfaati, S.E

M ARKETING Kepala Cabang Jambu

Abdul Chalim, AM d

TELLER Manajer Bisnis

(55)

4. Deskripsi kerja

a. Rapat Anggota (RA)

Pertanggungjawaban pengurus atas kegiatan-kegiatan unit-unit usaha yang dikembangkan BMT.

b. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Jumlah pengurus minimal tiga orang. Terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Anggota pengurus dipilih selama masa jabatan 3 tahun dan pada masa jabatan telah habis dipilih kembali. Tugas atau pekerjaan pengurus adalah mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan pelaksanaan pengelolaan BMT yang dijalankan oleh pengelola agar tetap mengikuti kebijaksanaan dan keputusan yang telah disetujui oleh rapat anggota.

c. Pengawas

(56)

d. Manajer

Memimpin jalannya BMT sesuai dengan jalannya tujuan dan kebijaksanaan umum yang telah digariskan dewan pengurus dan telah disetujui oleh rapat anggota guna mencapai tujuan BMT.

e. Kabag Operasional

1) Bertanggung jawab terhadap berjalannya struktur kepegawaian dan mekanismenya.

2) Bertanggung jawab terhadap penyajian informasi keuangan dan analisisnya.

3) Membantu bagian pembiayaan dalam analisis pencairan kredit. 4) Mengatur dan mengawasi kehadiran dan prestasi pengelola. 5) Memberikan atau menunda persetujuan atas pemeriksaan tugas

bagian pembukuan.

6) Membuat surat rekomendasi pencairan uang untuk pembayaran gaji akhir setiap bulan.

7) Memberi pertimbangan atas segala aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran uang.

8) Menyusun RAB tahunan dan evaluasinya. f. Bagian Adminitrasi

1) Memeriksa kelengkapan bukti transaksi, ketelitian dan ketetapan perhitungan.

(57)

3) Menyusun daftar aktiva tetap dan aktiva lainnya secara berkala dan menyeluruh.

4) Menyediakan rekening internal dan pelaporannya

5) Melakukan pembukuan pada akhir tutup buku pada setiap harinya, mulai dari pengecekan jurnal yang dikerjakan oleh kasir meneliti kecocokan tugas teller (transaksi harian) penyususnan buku besar hingga neraca rugi laba.

6) Bertanggung jawab terhadap segala kekeliruan, selisih maupun ketidakakuratan data akibat kesalahaan posting maupun penjumlahan.

g. Bagian teller

1) Member penjelasan kepada para nasabah atas produk-produk BMT.

2) Menerima permohonan pembiayaan.

3) Menerima bukti setoran tabungan dan angsuran.

4) Mencocokkan kartu validitas dengan slip pengambilan tabungan.

5) Melakukan pengetikan atau penulisan terhadap buku tabungan dan buku angsuran nasabah.

(58)

7) Melakuakan verifikasi berupa kode personal (PC) paraf dan stempel validasi pada setiap transaksi.

8) Penyusunan transaksi teller.

9) Membuat dan menghitung bagi hasil tabungan pada akhir bulan. 10) Melakukan input bagi hasil kepada rekening nasabah hingga

selesai.

f. Bagian Pemasaran

1) Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tenaga lapangan.

2) Menyusun rancangan langkah-langkah sosialisasi dan implementasinya.

3) Membantu tenaga lapangan dalam sosialisasi produk BMT, penarikan tabungan dan penagihan angsuran.

4) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna pembiyaan.

5) Menyusun laporan perkembangan pemasaran yang terdiri dari :

a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area (pasar dan non pasar).

b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar.

(59)

1) Melakukan sosialisasi produk-produk BMT.

2) Melakukan penarikan tabungan dan tagihan angsuran untuk nasabah pasar dan non pasar, baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja.

3) Mencari dan menemukan penabung baru.

4) Membantu penabung dan peminjam dalam melakukan penabungan maupn angsuran.

5) Membantu penabung pasar dalam mengambil tabungan dengan prosedur yang telah ditentukan.

6) Membantu survai kelayakan pembiyaan kepada calon peminjam dalam pasar.

7) Menyusun laporan perkembangan pemasaran terdiri dari:

a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area (pasar dan non pasar).

b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar.

j. Bagian Lending

1) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna pembiyaan.

2) Membuat keputusan realisasi kredit berdasarkan penilaian bersama dengan komite pembiayaan.

(60)

4) Menyusun plafon pembiayaan minimal dan perkiraan nilai pasar agunan colon pengguna jasa (debitor).

5) Menyusun laporan perkembangan pembiayaan yang terdiri dari : a) Laporan pengajuan pembiyaan.

b) Laporan realisasi dan out sanding pembiyaan.

c) Laporan pembiyaan bermasalah dan perkembanganya. d) Proyeksi pendapatan.

e) Rangkap total pembiayaan. f) Rekap jenis pembiayaan. 5. Permodalan BMT Mandiri Getasan

Modal BMT berasal dari simpanan (simpok), simpanan wajib (Simwa), modal pernyataan /simpanan pokok khusus (simpoksus), dana cadangan, hibah dari pihak lain, dan dana pinjaman. Dengan kata lain modal awal BMT mandiri Getasan berasal dari anggota sendiri.

6. Produk- produk BMT Mandiri Getasan

a. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar)

(61)

1) Simpanan yang dapat ditambah dan diambil setiap saat.

2) Pembukaan rekening atas nama perorangan atau lembaga dengan setoran awal Rp 10.000,00.

3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata harian dan berikan setiap bulan dan langsung menambah saldo rekening Si RELA.

4) Tidak terbebani adminitrasi bulanan.

5) Saldo minimal yang harus disisikan sebesar Rp 10.000,00.

b.SI QURBAN (Simpanan Suka Rela Qurban)

Adalah simpanan sukarela yang dikhususkan untuk persiapan niat suci berqurban.

ketentuan:

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idhul Adha.

Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Dhulhijah.

(62)

Simpanan ini dapat diambil pada menjelang bulan Ramadhan atau hari raya, yang memang dikhususkan simpanan hari raya.

Ketentuan:

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri. Syarat dan ketentuan seperti pada SIRELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Ramadhan.

d. SI SAFAR (Simpanan Safar)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan pada bulan Safar.

Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Safar.

e. SI HARUM (Simpanan Haji & Umroh)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji & umroh di Tanah Suci.

f. SIMPEL (Simpanan Pelajar)

Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi para pelajar untuk menggairahkan gemar menabung di kalangan pelajar.

Ketentuan:

(63)

g. BAITUL MAAL (Zakat, Infak & Shodaqoh)

KJKS BMT MANDIRI siap menerima dan menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Selanjutnya dana tersebut akan disalurkan bagi yang berhak dalam bentuk kredit, sumbangan masjid, bea siswa, dan bantuan sosial lainnya.

h. Simpanan Berjangka (SISUKA)

1) Simpanan yang hanya bisa diambil dan ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.

2) Setoran minimal Rp 1.000.000,00.

3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata dan diberikan setiap bulan dan langsung ditransfer ke rekening SI RELA.

Nisbah Bagi Hasil antara penyimpan BMT

a. Jangka waktu 3 bulan 40 : 60 b. Jangka waktu 6 bulan 45 : 55 c. Jangka waktu 12 bulan 50 : 50

7. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan

(64)

Pembiyaan yang dilakukan untuk menambah modal usaha yang diperuntukkan nasabah dan atas keuntungan yang diperoleh nasabah disepakati pembagiannya antara nasabah dengan BMT Mandiri. Modal yang dimanfaatkan nasabah ini dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

b. Pembiayaan Musyarakah (MBA)

Pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai sebagai modal yang diperuntukkan nasabah. Dan atas keuntungan yang diperoleh nasabah disepakati untuk melakukan usahanya dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

c. Pembiyaan Murobahah (BMA)

Pembiyaan yang diberikan untuk pembelian suatu barang yang diperunt ukkan nasabah. Dan nasabah akan membayar secara tepat pada waktu yang telah disepakati, dengan kesepakatan pembagian margin/ keuntungan.

(65)

Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota dengan pembayaran angsuran senilai harga perolehan barang ditambah dengan keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama.

Rumus Bagi Hasil Simpanan Setiap Bulannya

Saldo Harian Rata-Rata (SHR)= Saldo Akhir x Masa Endapan Tabungan

Bagi Hasil Anggota= SHR Anggota x Keuntungan Lembaga ∑SHR Anggota

B. Data Deskriptif

BMT Mandiri berdiri pada tahun 2002 hingga sampai sekarang ini pada tahun 2012 masih menunjukan konsistensinya sebagai lembaga keuangan mikro. Semakin berkembang dari tahun ke tahun sampai sudah membuka cabang sendiri, itu artinya BMT Mandiri telah mengelola lembaga dengan baik terutama dalam menerapkan sebuah manajemen yang teratur dan disiplin. Salah satu kunci keberhasilan pengembangan usaha mikro, termasuk BMT adalah pada aspek "Community based

business". Artinya bisnis yang dibangun dengan pendekatan

(66)

usaha lainnya yang layak, menguntungkan dalam jangka panjang dan tidak mengganggu program jangka pendek. Usaha-usaha BMT, baik dalam pengerahan dana masyarakat maupun dalam penyaluran dana masyarakat, baik dalam sektor keuangan maupun dalam sektor riil, terangkum dalam prinsip manajemen BMT.

Umumnya BMT didirikan dengan modal dari para pendiri, misalnya komunitas masjid, pengusaha, pensiunan atau komunitas lainnya. Untuk mendukung aspek marketing BMT harus mempunyai figure tokoh masyarakat yang cukup "kredibel" dan mempunyai jaringan cukup luas. Dari sinilah dimulai kegiatan marketing dari aspek pendanaan. Selanjutnya BMT harus menyalurkan dana tersebut dengan amanah dan professional. BMT harus dapat menerbitkan laporan usaha yang dapat diakses oleh para penyimpan dana. Dan yang lebih penting lagi adalah menjaga moralitas pegawai bahkan nasabahnya. Oleh karena itu, pembinaan pegawai dan komunitas nasabah menjadi sebuah keharusan strategi. Manajemen pemasaran BMT antara lain :

1. Promosi 2. Periklanan

3. Promosi penjualan 4. Publisitas

5. Penjualan pribadi

BAB IV

(67)

A. Unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan

Manajemen sebagai suatu sistem di dalamnya terdapa unsur-unsur yang saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran. Unsur satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. islam memberikan dorongan pada umatnya untuk melihat sesuatu secara utuh. erkait dengan manajemen yang dilakukan BMT MANDIRI GETASAN manajemen sebagai suatu sistem, maka di dalamnya terdapat unsur-unsur yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Perencanaan

BMT Mandiri Getasan melakukan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga konsistensi kearah pencapaian tujuan manajemen. BMT mandiri Getasan melakukan pencapain dengan proses-proses sebagai berikut:

a. Forcesting

Fungsi adanya forcasting bagi BMT Mandiri Getasan untuk memperoleh sesuatu di masa yang akan datang dengan dasar penafsiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas faktor yang ada.

(68)

sekitar maupun, lingkungan internal dan eksternal dalam rangka perumusan kebijakan dasar.

b. Objektif

Tujuan BMT Mandiri Getasan untuk mencapai tujuan organisasi di rumuskan dengan jelas berdasarkan realistis dan dapat di ketahui oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi BMT Mandiri Getasan, agar dapat berpartisipasi dengan penuh kesadaran adapun tujuanya adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota nasabah. 2) Mengembangkan pringsip-pringsip yang berdasarkan syariah. 3) Melakukan penyususnan secara proposional.

c. Policies

Rencana kegiatan BMT Mandiri Getasan adapun tahab kegiatan ini bagi BMT mandiri getasan :

1) Anggota nasabah

BMT Mandiri Getasan melayani para anggotanya seperti usaha kecil, menengan, atas maupun anggota masyarakat umum maupun pasar-pasar.

(69)

Daerah-daerah yang biasanya menjadi sasaran BMT biasanya masyarakat umum, instansi ataupun pasar-pasar. Membuka kantor cabang Seperti kantor cabang yang berada di Jambu Ambarawa.

3) Jenis layanan yang dilkakukan BMT Mandiri Getasan

Jenis- jenis layanan yang diberikan BMT Mandiri Getasan meliputi funding, SIRELA, SISAFAR, SISUQUR, dan lending Al murobahah, Al Musyarokah, Bai Bitsaman Ajil dan lain-lain.

4) Sistem penyampaian produk BMT Mandiri Getasan a) Jemput bola

b) Bersosialisasi ke masyarakat ataupun pasar dan c) Instansi pemerintah

d) Pengorganisasian

2. Pengorganisasian

(70)

Bagan 4.1

b. Pengorganisasian adalah proses pedesainan organisasi dengan penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, tegnologi dan tugas organisasi. Pengorganisasian dalam koperasi BMT (KJKS) merupakan pengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang dimiliki oleh koperasi BMT (KJKS) agar pelaksanaan suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Oleh karena itu unit-unit kerja dan hubungan-hubungan internal koperasi BMT (KJKS) perlu dibentuk sehingga akan melahirkan suatu struktur organisasi. Ini mengandung pengertian adanya susunan dan hubungan antara bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu koperasi BMT (KJKS) serta

RAT

PENGURUS PENGAW AS (DPS)

CSO & PR

General M anajer

Teller

Akunting

M arket

Funding

M arketing

Lending

(71)

bagaimana mengkoordinasi aktivitas anggota koperasi BMT (Sumiyanto, 2008: 65).

c. Diskripsi kerja 1) Badan Pengurus

Badan pengurus merupakan wakil dari anggota (pendirian) yang berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT pengawasan pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan. Badan pengurus ini yang melakukan pertanggung jawaban terhadap manejer umum (pengelola) dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Pendiri.

2) Badan penasehat

Anggota dari badan penasehat ini adalah ulama, ilmuan, dan bisa juga birokrat. Mana, keterlibatan ulama dan ilmuan dapat memberikan nuansa ruhiah sekaligus ilmiah dalam pengembangan BMT di masa depan dengan berbagai bentuk kreasi dan inovasi yang bernuansa islami.

3) Manajer umum

(72)

menguasai ilmu manajemen, jujur, adil, amanah mempunyai pergaulan yang luas dan mampu menjalin hubungan serta bertanggung jawab. Sedangkan tugas dan wewenangnya merumuskan dan menetapkan program BMT, serta membuat kebijakan khusus yang bersumber dari kebijakan umum pengurus, dan dalam operasionalia, memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh sifatnya. Di samping itu, manajer umum harus melakukan jalinan dan jarinagan kerja pada pihak eksternal baik pemerintah maupun swasta. Manajer umum tentunya secara hirarki bertanggung jawab kepada badan pengurus (Yunus, 2009 123-124).

4) manajer bidang baitul tamwil

Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang baitul maal adalah bahwa ia harus memiliki visi bisnis, kemampuan analisis yang tajam, menguasai ilmu manajemen, memiliki jiwa wirausaha, memiliki sikap kehati-hatian dan pengetahuan psikologis serta kreatif, proaktif dan dinamis yang ditunjang oleh sifat jujur, adil dan amanah (yunus, 2009: 124-126).

5) manajer bidang pengembangan usaha riil

(73)

memiliki visi dan analisis bisnis yang tajam, mampu menangkap peluang, produktif, kreatif, dan dinamis serta memiliki, kejujuran, adil, dan amanah.

Ada berbagai macam strategi yang dapat dikembangkan dari perencanaan strategi dan dapat diterapkan untuk KJKS BMT Mandiri getasan salah satunya. Namun pemanfaatanya harus mengacu pada kondisi KJKS BMT Mandiri Getasan, baik keunggulan maupun kelemahan artinya bisa satu strategi yang akan dipilih itu baik buat sebuah KJKS BMT Mandiri Getasan.

3. Pengawasan

Kelancaran BMT adalah kepentingan utama bagi manajer puncak. Melalui pengawasan para manajer dapat memastikan tercapai atau tidaknya harapan bagi para karyawan maupun anggota, pengawasan juga dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan demikian pengawasan meliputi segala aktivitas yang dilakukan oleh BMT Mandiri Getasan dari penelitian, pengamatan, dan pengukuran terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta, melakukan tindakan koreksi penyimpangan, dan perbandingan hasil (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan.

a. Proses pengawasan

(74)

2) Pengukuran dan pengamatan terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan

3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta

4) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan

5) Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang digunakan.

b. Sistem informasi manajemen

Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus di susun dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah di gunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.

c. Program Audit Internal.

(75)

marupakan salah satu alat utama yang memberikan keyakinan ini (Muhammad, 2005 : 213-216).

B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan 1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi

Setiap lembaga organisasi pasti mempunyai visi, misi dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.

Adapun Visi, Misi BMT Mandiri Getasan: a. Visi BMT Mandiri Getasan:

Menjadi lembaga keuangan islam yang mempunyai peran yang strategis, dalam mengembangkan ekonomi umat.

b. Misi BMT Mandiri Getasan:

(76)

maksima hasil interview dengan manajer BMT Mandiri Getasan (Diah, 2012).

2. Memahami lingkungan internal dan eksternal

Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen yang ada di dalam BMT Mandiri Getasan akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan salah satunya dengan melihat faktor-faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor interna BMT Mandiri Getasan.

(77)

keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari tahun ke tahun, tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur. Kemudian dari segi pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat membuka kantor cabang sendiri, ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas pembiayaan.

b. Faktor eksternal BMT Mandiri Getasan.

Agar memudahkan peneliti, maka penulis menggunakan analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman).

a. Kekuatan (S)

1) Produk yang ditawarkan sangat bervariasi.

2) Pegawai yang berkerja adalah pegawai yang professional .

3) Adanya pengawasan terhadap operasional kinerja pada BMT Mandiri Getasan.

b. Kelemahan (W)

(78)

2) Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang ini. 3) Belum meratanya penyebaran kantor cabang BMT Mandiri

getasan.

4) Image yang terbentuk dimasyarakat adalah lembaga keuangan yang diperuntuhkan hanya untuk orang islam.

c. Peluang (O)

1) Pertumbuhan yang sangat cepat dengan membangun lembaga keuangan mikro (BMT) di daerah getasan.

2) Tidak di khususkan bagi orang islam saja.

3) Masyarakat sebagian besar adalah orang islam di daerah getasan. 4) Peluang yang besar untuk penerapan teknologi–tegnologi baru

dengan perkembangan IT.

d. Ancaman (T)

1) Pesaing mempunyai tegnologi canggih.

2) Banyaknya produk yang di tawarkan oleh lembaga keuangan lain yang bervariasi.

3) Kekuatan nasabah untuk memilih lembaga keuangan cukup tinggi. 4) Banyaknya lembaga keuangan yang ada di daerah Getasan.

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini bekerja setiap kali sensor akan membaca cuaca sekitar, seperti ketika sensor tidak mendeteksi cahaya maka Arduino akan menerjemahkan keadaan

1 Start Logo aplikasi Membuka aplikasi hadis Menampilkan logo awal masuk aplikasi Valid 2 List Menu Utama Klik logo awal , masuk aplikasi List Menu Utama terbuka

Penelitian ini menunjukkan metode Random Search membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama daripada metode Grid Search dan Geiger karena hasil metode Random Search

Penggunaan tepung tomat sebagai bahan pakan memberikan pengaruh yang sama dengan kontrol terhadap penampilan produksi burung puyuh meliputi konsumsi pakan, HDP,

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari

Pondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan meneruskan beban ke tanah dasar !ntuk itu perlu dilaksanakan penyelidikan kondisi tanah

ejala0gejala yang dirasakan pasien yaitu berupa mata merah yang berulang pada mata kanan dan kiri secara bergantian tapi lebih sering yang kanan, kemudian diikuti rasa

Pendekatan strategi mengelola program organisasi dengan dukungan seluruh stakeholder terkait, dapat dilakukan dengan pendekatan net mapping, memetakan posisi