• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Teori Analisis SWOT

3. Unsur-unsur SWOT

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam madrasah, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam madrasah. beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain:

a. Kekuatan (Strength)

Kekutan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh madrasah tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain, sehingga dapat membuat lebih kuat dari madrasah lainnya.

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain relatif terhadap madrasah lain dan kebutuhan ingin dilayani oleh madrasah. kekuatan adalah kompetensi khusus yang menberikan keunggulan komparatif bagi madrasah dilingkungannya. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, nilai, kepemimpinan, hubungan sekolah dengan masyarakat dan faktor-faktor lain.

Faktor-faktor kekuatan dalam sebuah lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus, yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. dikatakan demikian karena satuan pendidikan memiliki sumber keterampilan, produk andalan, dan sebagainya yang membuatnya lebih unggul dari para pesaingnya dalam memuaskan pelanggan (peserta didik dan orang tua peserta didik).

Sebagai contoh bidang keunggulan antara lain kekuatan pada sumber keuangan , citra yang positif, keunggulan kedudukan di

masyarakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. (Baharuddin dan Makin, 2010:41).

b. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada madrasah, baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif madrasah. fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan Humas, dan nilai pandangan masyarakat dapat merupakan sumber kelemahan. Dalam praktiknya, berbagai keterbatasan dan kakurang mampuan bisa dilihat dari strategi kepala madrasah dalam pengambilan keputusan, karena dari pengambilan keputusanlah awal dimulainya pekerjaan. Selain itu, sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga pendidikan, kemampuan manajerial kepala madrasah yang rendah, serta keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntunan pasar menjadi penghambat dari kemajuan lembaga pendidikan islam. Produk (output) yang dihasilkan dari lembaga pendidikan islam pun kurang diminati, baik oleh pelanggan maupun masyarakat luas. Untuk itu, beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan islam, antara lain:

1) Lemahnya SDM lembaga pendidikan islam

2) Sarana dan prasarana pendidikan islam yang masih belum memadai atau sebatas sarana dan prasarana wajib saja.

3) Lembaga pendidikan islam swasta umunya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya merasa puas dengan keadaan yang mereka hadapi sekarang ini.

4) Output lembaga pendidikan islam belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya. (Baharuddin dan Makin, 2010: 41)

Hal diatas perlu dibenahi oleh pengelola pendidikan tentunya hal tersebut tak luput dari keputusan yang diambil oleh pengelola pendidikan atau kepala madrasah, untuk membenahi hal tersebut tentunya kepala sekolah harus melakukan startegi-strategi yang jitu dalam pengambilan keputusannya, sehingga hal-hal tersebut dapat dibenahi.

c. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu lembaga pendidikan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang dimasyarakat atau eksternal lembaga pendidikan islam, misalnya : 1) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik 2) Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat

perhatian.

3) Perubahan dalam keadaan persaingan

4) Hubungan dengan para pengguna, atau pelanggan dan lain sebagainya. (Baharuddin dan Makin, 2010 : 41)

d. Ancaman (Treats)

Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam madrasah jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi madrasah yang bersangkutanbaik masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi madrasah. Masuknya sekolah-sekolah baru, lambatnya pertumbuhan madrasah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan madrasah.

Ancaman merupakan kebalikan dari peluang. Ancaman menjadi faktor-faktor yang tidak menguntungkan suatu lembaga pendidikan. Bila ancaman tidak diatasi, maka akan jadi penghalang bagi majunya lembaga pendidikan, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Contoh ancaman antara lain,

minat peserta didik baru (input) yang minim, meningkatnya angka kenakalan remaja, perkembangan dan perubagan teknologi yang belum dikuasai.

Siagian (2002) mengemukakan, bahwa pengalaman banyak organisasi menunjukkan analisis SWOT dapat diterapkan dalam hal-hal berikut:

1) Analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam suatu lembaga pendidikan menggunakan kerangka berpikir yang logis dalam pembahasan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, kerangka berpikir yang logis dan seragam, harus mencakup semua aspek dalam kehidupan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan. Hal itu dikarenakan upaya mencari, menentukan jumlah, dan menganalisis berbagai alternatif yang dipandang paling tepat, akan menjadikan perkembangan lembaga pendidikan lebih lancar.

2) Penerapan dari analisis SWOT adalah dengan membandingkan secara sistematik antara peluang dan ancaman eksternal disuatu pihak serta kekuatan dan kelemahan internal dilain pihak.

3) Setiap mereka yang sudah memahami dan pernah menggunakan analisis SWOT, pasti menyadari bahwa tantangan utama dalam implementasinya adalah terletak pada identifikasi permasalahan yang muncul di lembaga pendidikan tersebut.

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu lembaga pendidikan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi madrasah untuk memaksimalkan peranan faktor faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam

tubuh madrasah dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Dokumen terkait