Potensi sumber daya geologi termasuk sumber daya tersebut akan tercurah ke Daerah. didalamnya sumber daya mineral, selanjutnya Semua itu pada akhirnya bermuara pada disebut sumber daya geologi-mineral, dijumpai persoalan ketersediaan sumber daya manusia di berbagai wilayah Indonesia dan belum yang kompeten dan terampil di Daerah untuk seluruhnya dimanfaatkan. Namun, potensi pengelolaan sumber daya geologi-mineral tersebut tidak akan bermanfaat bagi Daerah.
pembangunan daerah dan nasional lebih luas
lagi: bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Selintas Kondisi Sumber Daya Mineral
apabila tidak dilakukan pengelolaan dan dan Bahan Tambang Indonesia
pengembangan lebih lanjut. Pengelolaan potensi Sumber daya geologi, khususnya mineral, dalam sumber daya geologi-mineral, sebagaimana kaitannya dengan usaha pertambangan adalah sumber daya alam lainnya, sangat dipengaruhi komoditi tambang. Bertolak dari analisis oleh faktor-faktor: posisi geografis, persebaran, terhadap kondisi geologinya, disimpulkan dan kondisi alam lainnya. terdapat 5 kategori bahan tambang Indonesia yang amat penting untuk masa kini dan untuk Dalam era Otonomi Daerah seperti sekarang ini masa depan dengan persebaran seperti pada dan ke depan, bobot pengelolaan potensi gambar di atas.
sumber daya geologi-mineral dapat diantisipasi
akan semakin kuat bergeser ke Daerah (Provinsi, Pertama, kelompok mineral bahan bakar (fosil
Kabupaten/Kota). Aspek-aspek pengelolaan yang fuel). Yaitu: minyak bumi, gas, dan batubara. meliputi mulai dari perizinan, penyelidikan Komoditi ini pada masa lampau dianggap sudah umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, mapan. Minyak bumi diperkirakan akan habis pemantauan, sampai ke pengawasan, hampir dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila seluruhnya menjadi wewenang Pemerintah tidak dilakukan eksplorasi baru dan penemuan Daerah. Perhatian para pihak yang berkiprah teknologi baru pengambilannya. Fakta dalam industri pemanfaatan sumber daya menunjukkan bahwa masih banyak tersimpan geologi-mineral terhadap kinerja pengelolaan cadangan minyak bumi yang belum diambil di Peta persebaran keterdapatan sumber daya mineral di Indonesia
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
Kilang Minyak Bumi Kenampakan Batubara
Kenampakan mineral emas dan mineral ikutannya (zirkon, tembaga, dan mangan)
Tiga belas jalur cebakan mineral logam di Indonesia.
Vanadium teroksidasi
Cesium
Yttrium Kromium
Tampilan mineral-mineral langka (vanadium, cesium, yttrium, dan krom)
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
Lintasan Geologi 39
Tampilan kelompok mineral bahanbangunan (tras, andesit, marmer, pasir, batugamping) dan batu mulia (amethyst dan chalcedony, opal dan kwarsit, garnet, emerald, dan diamond atau intan)
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
perwujudan jumlah dan mutu SDM yang warming) kaitannya dengan kerawanan akibat memadai di Daerah perlu dukungan kemauan variasi dan perubahan iklim (kenaikan muka laut, politik (political will) Pemerintah Daerah (Pemda). perubahan suhu ekstrim), pengembangan Peningkatan SDM Daerah dalam hal Iptek berbasis geodiversity, dan lain-lain.
kebumian dan political will terkait dari Pemda
serta peran serta masyarakat yang bersangkutan Peran dan Tantangan Kompetensi SDM
pada akhirnya akan melahirkan masyarakat yang bidang Kebumian
berwawasan kebumian sesuai dengan Berkenaan dengan pengelolaan sumber daya kompleksitas dan kekayaan bumi Indonesia. geologi-mineral, dan lebih luas lagi: pengelolaan Berkembangnya ilmu kebumian dalam sumber daya kebumian, maka perlu disiapkan masyarakat yang berwawasan kebumian, selain tenaga-tenaga ahli di bidang kebumian yang berguna untuk pengelolaan dan pengembangan berorientasi pada berbagai aspek kebumian yang sumber daya geologi-mineral (sumber daya tak meliputi sumber daya alam dan lingkungan. terbarukan) juga akan bermanfaat untuk Dengan istilah pengelolaan disini meliputi pengelolaan dan pengembangan sumber daya p e n g e r t i a n : p e n a t a a n , p e m a n f a a t a n , alam terbarukan. Ilmu kebumian itu selain pemantauan, pengawasan, pengendalian, meliputi sumber daya geologi-mineral, juga rehabilitasi, dan pengembangan (pengkayaan). m e l i p u t i : s a i n s g e o l o g i , v u l k a n o l o g i , Dalam kaitan tersebut, pengembangan SDM di meteorologi, klimatologi, dan oceanografi. Daerah dihadapkan pada peran dan tantangan Dengan demikian, masyarakat Daerah yang kompetensi SDM di bidang kebumian.
berwawasan kebumian akan siap pula
menghadapi isu-isu kebumian dalam spektrum Ada beberapa wilayah keahlian (kompetensi) yang lebih luas seperti: mitigasi bencana (letusan bidang kebumian yang saat ini dan ke depan gunungapi, gempa bumi, tsunami, tanah akan semakin diperlukan di Daerah, antara lain longsor, banjir), pemanasan global (global sebagai berikut:
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Februari 2005 - Februari 2007 (Dalam Jutaan)
Sumber : Berita Resmi Statistik No. 28/05/Th. X, 15 Mei 2007
40 W a r t a G e o l o g i . S e p t e m b e r 2 0 0 7
Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partsipasi Angkatan Kerja menurut Pulau
Februari 2005 - Februari 2007
Sumber : Berita Resmi Statistik No. 28/05/Th. X, 15 Mei 2007
a.Ahli kebumian murni yang berpijak tantangan, bahkan permasalahan apabila kita tidak segera mengantisipasinya. Hal ini berkaitan
kuat pada ilmu kebumian dasar. Mereka
dengan globalisasi di segala bidang kehidupan. akan mengambangkan pemahaman yang lebih
Salah satu akselerasi globalisasi bagi Indonesia mendalam tentang asal-usul terjadinya (origin)
adalah keikutsertaan Indonesia dalam dalam fenomena kebumian. Berkenaan dengan sumber
World Trade Area (AFTA) dan Asia Pasific daya geologi-mineral, misalnya, kompetensi
Economic Cooperation (APEC). Sebagaimana kebumian murni ini mendalami terjadinya suatu
disampaikan oleh M. Moedjiman, Kepala Badan deposit, sehingga menghasilkan pijakan yang
Pelatihan dan Produktivitas, Departemen Tenaga kokoh untuk mempertinggi jumlah dan variasi
Kerja dan Transmigrasi berikut ini: “Globalisasi c a d a n g a n d e p o s i t t e r s e b u t b e r i k u t
tersebut tidak hanya di bidang perdagangan pengembangan teknik eksplorasinya.
barang, tetapi juga dibidang jasa, diantaranya adalah jasa tenaga kerja. Hakekat globalisasi
b.Ahli kebumian yang berorientasi
adalah kerjasama dalam persaingan, di dalamnya
lingkungan. SDM dengan kompetensi ini
terkandung peluang dan ancaman. Bagi suatu adalah SDM ahli kebumian dengan pijakan ilmu
negara yang sudah menyiapkan infrastruktur dasar yang diaplikasikan pada teknik lingkungan,
yang kuat, globalisasi adalah peluang. Tetapi baik untuk bidang pertambangan, industri,
bagi negara yang belum memiliki infrastruktur kehutanan, pertanian, maupun bidang lainnya.
yang kuat, globalisasi adalah ancaman. Dalam SDM ini diperlukan untuk pelaksanaan
kaitannya dengan globalisasi pasar kerja, kewajiban-kewajiban pertambangan terhadap
Indonesia termasuk negara dalam kelompok lingkungan (pengelolaan lingkungan dalam
yang kedua”. pertambangan), termasuk pengkayaan
l i n g k u n g a n p e r t a m b a n g a n , s e h i n g g a
Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi pertambangan yang melibatkan keahliannya
dampak globalisasi tersebut, yaitu diantaranya akan bergerak menuju pertambangan
dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah berwawasan lingkungan.
No.23 Tahun 2004, tentang pembentukan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sebagaimana
c.Ahli kebumian yang berorientasi
kandungan Peraturan Pemerintah tersebut, BNSP
manajemen. Dalam kasus sumber daya
adalah badan independen yang bertanggung geologi-mineral, sebagai contoh, para ahli
jawab langsung kepada Presiden dengan tugas kebumian ini lebih memperhatikan ke-
"menyelenggarakan Sertifikasi profesi melalui uji ekonomian dan sosial dari suatu deposit.
kompetensi". Berdirinya BNSP merupakan salah Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka
satu pilar standar standar kompetensi Indonesia yang berkecimpung dalam jaringan ekonomi
yang berlaku secara nasional dan diterima oleh para profesionalis yang tersebar di seluruh
semua pihak, sehingga pengembangan SDM di wilayah Daerah di Indonesia. Otonomi Daerah
Indonesia, baik melalui pendidikan, pelatihan, akan terus bergulir sehingga pada akhirnya
maupun pengembangan karier di tempat kerja, manajemen pertambangan mineral yang
dapat lebih terarah dan terpadu, dan tidak terjadi berteknologi madya harus dipegang oleh
lagi kesalahan pasar kerja. Pemerintah Daerah Daerah. Fluktuasi kebutuhan terhadap mineral-
s u d a h s e h a r u s n y a m e n g a n t i s i p a s i mineral tertentu, kondisi alami keterdapatan
perkembangan terakhir di bidang kompetensi m i n e r a l , d a n s i f a t e k s p l o i t a t i f d a r i
SDM ini termasuk SDM di bidang kebumian. penambangannya memerlukan suatu konsepsi
yang jelas dan terarah dalam pengelolaan
2.Pengembangan Sumber Daya Manusia
sumber daya tersebut. Hal itu sangat
Berwawasan Geologi
memerlukan peran ahli kebumian yang
Pengelolaan sumber daya geologi-mineral berorientasi manajemen.
membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas atau kompeten di bidangnya. Peningkatan kualitas atau kompetensi SDM
Yaitu, SDM yang memiliki pengetahuan dan kebumian ke depan akan semakin menjadi
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
keterampilan bidang terkait. Tanpa adanya SDM Pemda berkewajban dan bertanggungjawab yang kompeten, maka pengelolaan sumber daya untuk melaksanakan upaya-upaya peningkatan geologi-mineral tidak akan memberikan hasil kualitas atau kompetensi SDM. Ini adalah peran yang optimal. Oleh sebab itu diperlukan upaya Pemda sebagai penanggungjawab yang dapat pengembangan kualitas SDM di bidang sumber dilakukan melalui mulai dari penetapan daya geologi- mineral. Selanjutnya kita akan kebijakan dan pengaturan hingga pencanangan memandang kualitas SDM di bidang sumber program dan kegiatan berikut alokasi anggaran daya geologi-mineral sebagai bagian dari serta pengawasan terhadap pelaksanaannya; kualitas SDM yang berwawasan geologi, yaitu
bagian dari masyarakat berwawasan kebumian. 2.Sebagai pelaksana. Sebagai pelaksana atau penyelenggara, Pemda menyelenggarakan Sejalan dengan implementasi kebijakan Otonomi kegiatan peningkatan kualitas SDM melalui Daerah maka kewenangan yang dimiliki Daerah berbagai pendidikan, pelatihan dan penyuluhan untuk mengelola sumber daya geologi-mineral baik bagi aparatur, swasta, LSM-LSM, maupun juga meliputi kewenangan untuk melakukan masyarakat umum.
upaya peningkatan kualitas atau kompetemsi
SDM di bidang pengelolaan sumber daya 3.Sebagai pemesan. Dengan kewenangan tersebut. Kualitas atau kompetensi SDM yang untuk mengelola sumber daya geologi-mineral, harus ditingkatkan ini meliputi baik SDM maka Pemda membutuhkan SDM yang aparatur Pemerintah Daerah (Pemda), maupun berkualitas. Dalam hal ini Pemda dapat memesan SDM mitra Pemda (swasta, LSM, masyarakat SDM yang berkualitas tersebut kepada lembaga- umum); baik SDM yang bergerak dalam bidang lembaga pendidikan dan pengembangan yang geologi-mineral maupun SDM yang beraktivitas ada, seperti perguruan tinggi, dan lembaga- di bidang lainnya. Dalam kaitan kebutuhan akan l e m b a g a s e r t a a s o s i a s i - a s o s i a s i y a n g pengembangan SDM yang berwawasan geologi, menyediakan jasa keahlian terkait.
lebih khusus lagi: sumber daya geologi-mineral,
maka Pemda harus menjalankan peran-peran 4.Sebagai penengah atau perantara. berikut secara bersamaan: Pemda juga dapat menjadi penengah atau Peran Pemerintah Daerah dalam upaya perantara dalam upaya peningkatan SDM, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia di perantara antara operator pengelola sumber bidang geologi dan sumber daya mineral daya geologi-mineral dengan penyelenggara meliputi : pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
1.Sebagai penanggung jawab. Sejalan SDM bidang terkait sumber daya geologi- d e n g a n k e w e n a n g a n P e m d a d a l a m mineral.
implementasi kebijakan Otonomi Daerah, maka
Aspek-aspek kebumian selain sumber daya geologi-mineral yang memerlukan peran serta masyarakat berwawasan kebumian
Dalam rangka pengelolaan sumber daya kepemerintahan (Pemerintah, Pemda); dengan geologi-mineral di dan/atau tingkat Daerah, melibatkan peran serta swasta dan masyarakat Pemda adalah pemeran utama. Sebagai pemeran umum;
utama, Pemda semestinya mengetahui dan
memahami kondisi, kebutuhan dan kemampuan
D i h a d a p k a n p a d a k e k u r a n g a n S D M Daerah dalam pengelolaan sumber daya geologi- pengembangan dan pengelolaan komoditi mienral tersebut. Dibandingkan Pemerintah yang berasal dari sumber daya geologi-mineral (Pusat), Pemda semestinya lebih spesifik dalam dan keterkaitan antara komoditi tersebut memahami karakter geologis Daerahnya dan dengan pengelolaan bidang kebumian lainnya, karakter sosial-budaya masyarakatnya. Pemerintah bersama-sama Pemda perlu Peran Daerah dalam pengelolaan sumber daya m e n g e m b a n g k a n m a s y a r a k a t y a n g geologi-mineral di era Otonomi Daerah ke depan berwawasan kebumian.akan semakin strategis. Paradigma pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan
Di dalam misi pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan harus benar-benarberwasawan kebumian tercakup program menjadi perhatian setiap Pemda dalam
peningkatan SDM berwawasan geologi mengelola sumber daya geologi-mineral di
meliputi SDM berwawasan sumber daya daerahnya masing-masing. Oleh karena itu
geologi-mineral - yang mengetahui serta setiap Pemda hendaknya lebih aktif untuk
menguasai keterampilan penentuan program mengambil alih peran Pemerintah dalam
prioritas dan fokus wilayah pengembangan pengelolaan sumber daya geologi-mineral
sumber daya tersebut; selama ini melalui peningkatan kualitas SDM
terkait. Hal ini merupakan salah satu bagian dari
Di dalam pengembangan masyarakat pelaksanaan fungsi Pemda dalam mengatur danberwawasan kebumian tersebut diperlukan mengurus kepentingan masyarakatnya guna
tenaga-tenaga ahli kebumian yang berorientasi mewujudkan kesejahteraan masyarakat di
pada tiga hal : llmu murni dan teknologinya, daerahnya.
lingkungan; dan manajemen
Penutup
Untuk akselerasi penyediaan SDM bidang Sebagai penutup, disampaikan beberapasumber daya geologi-mineral yang kompeten di rangkuman penting yang perlu mendapat
Daerah, Pemda perlu mengembangkan perhatian Pemda dalam rangka pengelolaan
berbagai peran yang menjadi otoritasnya sumber daya geologi-mineral di daerahnya.
melalui jalinan kerjasama dengan berbagai Beberapa rangkuman penting tersebut adalah
pihak, antara lain: lembaga-lembaga terkait sebagai berikut :
pada Pemerintah, perguruang tinggi- perguruan tinggi, asosiasi-asosiasi keahlian,
Komoditi pertambangan atau sumber dayaswasta dan dunia usaha, serta LSM-LSM geologi-mineral di masa depan umumnya di
terkait. Arah pencapaiannya adalah SDM yang Indonesia antara lain adalah: batubara, coal-
kompeten sesuai standar masing-masing
bad methane (CBM), panas bumi; tembaga,
profesi.n emas, perak, timah, nikel dan bauksit. Beberapa
logam lainnya dalam lingkup yang lebih kecil adalah: seng, bijih besi, timah hitam, mangan.
Di dalam merencanakan program kegiatan pengembangan dan pengelolaan sumber daya geologi-mineral perlu pengoptimalan keterkaitan antara kerangka prioritas program d e n g a n t u g a s d a n f u n g s i l e m b a g aReferensi
lAdjat Sudradjat, Otonomi Pengelolaan Sumber
Daya Mineral dan Pengembangan Masyarakat, LPM, Unpad, 2003; lhttp://www.stinaresources.com/vanadium.html; lhttp://www.webelements.com/webelements/elemen ts/text/Cs/ lhttp://en.wikipedia.org/wiki/ lhttp://www.nakertrans.go.id/bnsp/index.php lM. Moedjiman, Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Oleh : Julianty M
Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
useum Geologi dapat dijadikan sebagai pintu gerbang menuju
M
informasi geologi Indonesia. Sesuai dengan tugas fungsi Museum disebutkan bahwa salah satu fungsi Museum Geologi adalah “... menyelenggarakan dan mengembangkan kerja sama serta pelayanan jasa permuseuman .... “.Keberadaan Museum sangat penting bagi masyarakat, dalam hal ini terutama anak- anak sekolah karena museum merupakan tempat menyimpan memori kolektif dan identitas budaya suatu masyarakat dalam bentuk konkret dan nyata (tangible). Dengan mengenal museum diharapkan mereka akan menghargai peninggalan masa lampau (baik objek peninggalan alam maupun buatan manusia) sehingga mereka dapat pula menghargai masa kini untuk kemajuan masa yang akan datang.