• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISA HASIL PENELIIAN

D. Upaya Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dalam Pencegahan

Dalam wawancara yang dilakukan dengan Bapak Mulyoko,SAg. Di Kantor KUA Kecamatan Getasan tertanggal 6 Pebruari 2014, dalam rangka untuk meminimalisir pernikahan sirri di Kecamatan Getasan kususnya untuk Desa Sumogawe PPN Kecamatan Getasan melakukan upaya-upaya diantaranya adalah:

1) Mengadakan sosialisasimelalui rapat koordinasi di Kecamatan yangdihadiri oleh tokoh Agama dan masyarakat, pejabat-pejabat terkait baik yang ada di Kecamatan, Desa, setelah itu dari Desa disosialisakan lagi ke Dusun melalui Kadus di Dusun masing-masing

2) Memberikan penjelasan tentang hukum nikah, syarat mendaftarkan nikah yang sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan pemerintah melalui rapat koordinasi di Keamatan dengan petugas-petugas yang terkait.

3) Mengadakan penyuluhan melalui pengajian-pengajian yang ada diDesa- desa kusus untuk Desa Sumogawe melalui pengajian MUIS (Majelis Umat Islam Sumogawe) yang diadakan setiap selapan sekali setiap minggu pon.

4) Mengadakan nikah gratis untuk pasangan yang tidak mampu.

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A.Alasan Nikah Sirri di Desa Sumogawe

Menurut Ibu Swn, menerima Bapak Srd menjadi suaminya dan menikah secara sirri adalah pilihan, karena disamping usianya yang sudah setengah abad, untuk menemani dihari tuanya pastilah antara dia dan pak Srd sama-sama menginginkan ada seseorang yang melindunginya dan menemani di hari-hari mereka. Walaupun pernikahannya hanya bisa dilakukan secara sirri dan sederhana hanya dengan kenduri saja, pernikahannya tidak tercatatkan di Kantor Urusan Agama tetapi dia bahagia, setidaknya pernikahannya itu sudah sah menurut Agama dan masyarakat juga menerima. Sama halnya dengan Yanti, pernikahan sirri memang harus dia lakukan dan dia pilih, karena syarat administrasi untuk dapat mengajukan pernikahan secara resmi tidak terpenuhi karena sampai anak mereka kini berusia dua tahun surat pindah dari Sragen belum juga dia urus. Maka dia tidak dapat menikah secara resmi di Kantor Urusan Agama setempat. Disamping itu menurut dia lebih baik menikah secara sirri dulu tidak menjadi masalah dari pada zina, walaupun dengan konsekuensi anaknya hingga kini belum memiliki Akta Lahir. Alasan berbeda dikemukan oleh Pty dan Psd, mau tidak mau mereka harus menikah sirri karena harus mempertanggungjawabkan perbuatan

Urusan Agama setempat, karena status Pty yang masih sah menjadi istri orang dan tidak adanya surat putusan cerai suaminya dari Pengadilan Agama.

Begitu pula hal yang dilakukan oleh Tari, karena hubungan dengan suaminya yang terdahulu belum ada keterangan yang pasti maka menikah secara sirri memang harus dia lakukan karena tidak ada yang mau menjadi wali dalam pernikahannya. Maka daripada mereka sudah hidup bersama dan untuk menghindari perbuatan yang terlarang menjadi boleh maka oleh orang tua Moko mereka dinikahkan secara sirri dan masyarakat mau menerima keadaan mereka. Sama halnya pasangan Nar dan Pt, pernikahan sirri memang jadi pilihan akir kerena status Nar yang belum resmi bercerai dari istrinya yang ke dua.

Mbak Mini dan Limin juga mempunyai alasan yang hampir sama, kalau istrinya pak limin sudah memberikan ijin pak Limin untuk menikah lagi hanya saja karena jarak yang jauh istrinya kini tinggal di Sumatra sedangkan Pak Limin disini untuk mengurus administrasi ada kesulitan maka pak limin lebih memilih untuk menikah secara sirri dan istrinya juga menerima dan tidak mempermasalakannya.

Arul dan Asih mereka menikah secara sirri dengan alasan karena usia mereka yang memang belum memenuhi ketentuan/syarat untuk bisa mendaftarkan pernikahan mereka secara resmi di Kantor Urusan Agama setempat. Berbeda dengan kasus yang dialami Mbak Yah dan ibu Ysm, dia terpaksa tidak mencatumkam nama bapak di Akta Kelahiran anaknya, karena sebelum mereka

sudah pergi meninggalkan dirinya. Sebagai istri dari pernikahan sirri dia tidak mampu menuntut dan berbuat apa-apa karena dia tidak memiliki bukti yang kuat karena pernikahannya tidak secara resmi dan tercatat di Kantor Urusan Agama setempat.

Kasus mbak Ynhampir sama dengan yang dialami oleh Yah hanya saja status mbak Yn disini sengaja tidak mencantumkan nama ayah dalam akta kelahirran anaknya dan dengan sengaja mencantumkan anaknya dalam KK kakeknya karena selain menikah secara sirri sebelum anaknya masuk sekolah suaminya meninggal karena sakit dan pernikahan mereka belum dicatatkan di Kantor urusan Agama. Lain halnya dengan Ibu Yusmi walaupun pernikahanya dengan Bapak Rmd telah diketahui oleh istri pertama Bapak Rmd tetapi dia tidak dapat mencatatkan pernikahannya itu secara sah di Kantor Urusan Agama, karena istri pertama Bapak Rmd tidak mengijinkan mereka menikah secara sah.Lain halnya yang dilakukan oleh ibu Stn suami yang tidak bertanggung jawab membuatnya sengaja tidak mencantumkan nama ayah kedalam Akta kelahiran anaknya.

Dari hasil penelitian di atas hanya sebagian kecil dari kasus-kasus nikah sirri yang terjadi di masyarakat, dapat kita simpulkan bahwa alasan mereka memilih nikah sirri karena pihak laki-laki maupun perempuan yang masih ada ikatan perkawinan dengan orang lain. Tetapi tidak semua dari pelaku nikah sirri beralasan karena tidak adanya surat putusan cerai dari pengadilan, ada juga

dan karena faktor umur mereka yang belum memenuhi syarat untuk mendaftarkan nikah secara resmi.

Ada yang memiliki alasan tersendiri, bahwa tidak masalah jika mereka menikah secara sirri dengan anggapan bahwa melakukan pernikahan itu tidak harus dicatatkan di KUA dan tidak harus dihadapan Pegawai Pencatat Nikah.Mereka meyakini bahwa nikah sirri tidak ada masalah secara syar’iyah karena para pelaku nikah sirri sudah memenuhi rukun dan syarat nikah. Tidak ada hal yang menghalangi mereka untuk melakukan pernikahan, dan yang paling peting karena antara suami istri sudah sepakat untuk melakukan pernikahan.Adapun keluarga, tetangga, masyarakat sudah mengetahui , menerima keadaan mereka dan menganggap pernikaan mereka telah sah menurutagama walaupun pernikahan mereka tidak dicatatkan di KUA.

B. Status Hukum Pernikahan Sirri

Pernikahan yang di lakukan tidak di hadapan Pegawai Pencatat Nikah maka sesungguhnya pernikahan itu akan merugikan bagi pihak perempuan. Apalagi jika dalam pernikahan tersebut lahir anak, maka jika dalam pernikahan tersebut terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan atau terjadi ketidak cocokan hingga harus terjadi perpisahan atau perceraian, maka perceraiannya tidak bisa dilakukan dihadapan pengadilan, karena pernikahannya tidak dicatatkan sehingga tidak ada bukti yang menguatkan bahwa diantara mereka pernah terjadi suatu

Secara hukum, istri dari pernikahan sirri tidak dianggap istri yang sah. Apabila suami meninggal maka istri tidak mempunyai kekuatan hukum jika terjadi perselisihan mengenaipembagian harta waris. Disamping itu, istri tidak berhak atas harta gono-gini jika terjadi perpisahan, karena secara hukum pernikahandianggap tidak pernah terjadi. Tidak hanya secara hukum tetapi akibat dari pernikahan sirri adalah dampak sosial masyarakat, istri akan sulit bersosialisasi karena mereka sering di anggap sebagai istri simpanan atau yang lebih menyakitkan kadang mereka di anggap sebagai pasangan kumpul kebo.

C . Status Anak yang lahir dari pernikahan sirri

Anak di luar kawin adalah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan, sedangkan perempuan itu tidak berada dalam ikatan perkawinan yang sah dengan pria yang menyetubuhinya (Manan, 2006:80). Dalam hukum perdata didifinisikan anak di luar kawin ada dua macam (1) apabila orang tua salah satu atau keduanya mereka melakukan masih terikat dengan perkawinan lain, kemudian mereka melakukan hubungan seksual wanita atau pria lain yang mengakibatkan hamil dan melahirkan anak, maka anak tersebut dinamakan anak zina, bukan anak luar kawin, (2) apabila orang tua anak luar kawin itu orang tuanya menikah tidak dicatatkan di PPN maka anak tersebut diartikan anak luar kawin. Menurut H. Herusuko dalam makalah seminar Kowani, 1996 dengan judul Anak di Luar Perkawinan banyak faktor penyebab terjadinya anak diluar kawin ada beberapa di

anak tersebut tidak mengetahui orang tuanya, anak yang lahir dari perkawinan yang tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil, anak yang lahir dari perkawinan adat, tidak dilaksanakan secara adat, tidak di daftar Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada anak luar kawin sebagaimana tersebut di atas agar terlepas dari beban kehidupan yang berat adalah dengan jalan pengakuan atau pengesahan dan pengangkatan.

Lembaga pengakuan anak dalam hukun perdata di atur dalam Pasal 272 Kitab Undang-Undang hukum Perdata di mana dikemukakan bahwa anak di luar kawin (natuurlijk kind), kecuali yang dilahirkan dari perzinaan atau penodaan darah, tiap-tiap anak yang lahir di luar perkawinan apabila bapak dan ibunya melaksanakan perkawinan, maka anak tersebut menjadi anak sah jika bapak dan ibunya sebelum melaksanakan perkawinan mengakuinya menurut ketentuan undang- undang atau pengakuan itu dilakukan dalam akta tersendiri.

Kemudian dalam pasal 280 Kitap Undang-Undang Hukum Perdata dinyatakan bahwa dengan adanya pengakuan anak diluar kawin sebagaima mana tersebut diatas maka timbullah hubungan perdata antara anak luar kawin itu dengan bapak dan ibunya sebagai anak yang sah lainnya. Untuk memperoleh status hubungan antara ayah, ibu dan anak yang lahir diluar nikah, maka anak tersebut harus diakui oleh ayah dan ibunya. Pengakuan itu harus dilakukan dengan akta autentik secara tegas dan tidak boleh dengan cara disimpulkan saja. Akibat

Begitu pula dalam Undang-Undang Perkawinan pasal 42 bahwa anak yang sah adalah anak yang terlahir dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Dalam pernikahan sirri adalah anak, ketika anak bergaul dengan teman-teman sebayanya kadang kala ditanyakaan keberadaan ayahnya. Dan apabila anak itu terlahir perempuan maka ketika menikah akan ditanyakan keberadaan ayah kandungnya sebagai wali, dengan begitu akan memberikan dapak yang mendalam secara sosial dan spikologis bagi anak dan ibunya. Karena status anak bukanlah anak yang sah menurut hukum negara.

Jaminan dan Identitas Diri Kewarganegaraan .

Jaminan Kewarganegaraan dapat dibuktikan dengan adanya akta kelahiran . NO Informan Jumlah Anak Identitas Anak Keterangan

1 Swn dan Srd 1 Nur S Terkendala

Akta Nikah

2 Edi dan Ynt 1 Rizki Terkendala

Akta Nikah dan KK

3 Prt dan Psd 1 Tio Terkendala

Akta Nikah

4 Tari dan Mko - - Terkendala

Akta Nikah

Akta Nikah

6 Ash dan Arl 1 Dio Terkendala

Akta Nikah

7 Yah dan Dmr 1 Joko Akta atas

Nama Ibu

8 Mini dan Limin 3 Novi,Madi,

Aira

Terkendala Akta Nikah

9 Ysm dan Rmd 1 Ayda Akta Atas

Nama Ibu

10 Stn dan Skr 1 Pasya Akta Atas

Nama Ibu

Dalam Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebuttkan hak-hak anak yang antara lain memperoleh nama sebagai identitas diri dan sratus kewarganegaraan, hak memperoleh pendidikan dan pengajaran, hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan soial serta hak mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi dan eksploitasi.

Anak yang terlahir dari pernikahan sirri akan kesulitan dalam mendapatkan identitas diri berupa akta kelairan karena, syarat akta kelahiran yaitu dengan menunjukkan akta nikah kedua orang tuanya. Apabila anak bisa mendapatkan akta

kelahiran, maka didalam akta kelahirannyapun statusnya dianggap sebagai anak luar nikah, sehingga hanya dicantumkan nama ibu yang melahirkannya.

Bisa dikatakan bahwa semua kebutuhan anak berawal dari bukti perkawinan orang tuanya. Anak yang terlahir dari pernikahan yang tidak sah tetap diakui sebagai warga Negara Indonesia oleh pemerintah seperti yang tertuang dalam pasal 4 UU No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan.

Identitas adalah seuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia slain nama pemberian orang tuanya adalah akta kelahian. Akta kelahiran adalah akta hasil pencatatan sipil hasil pencatatan terhadap peristia kelahiran seseorang. Manfaat dari kepimilikan akta kelahian yaitu: menjadi bukti bahwa negara mengakui atas identitas seseorang yang menjadi warganya.Sebagai alat bukti dan data dasar bagi pemeritas untuk menyusun anggaran pemeritah diantaranya: anggaran pendidikan, sosial, pendidikan,pendidikan, kesehatan perlindungan anak dan lain-lain. Identitas diri anak dapat dijadikan alat bukti bagi anak untuk mendapatkanhak waris dari orang tuanya, untuk mencegah pemalsuan umur, tindak kekerasanterhadap anak dan hak-hak lainnya sebagai warga negara.

Akta kelahiran bagi negara berfungsi untuk mengetahui data anak secara akurat di seluruh Indonesia untuk kepentingan perencanaan dan gua menyusun data statistk negara yang dapat menggambarkan demografi kecenderungan dan karakteristik penduduk serta arah perubahan sosial yang terjadi.

pengantar dari RT setelah itu dibawa kekelurahan dan dari kelurahan diberi surat pengantar dari keurahan, membawa surat kelahiran, membawa foto kopi Kartu Keluarga, foto kopi KTP kedua orang tuanya dan yang pentun membawa akta nikah kedua orang tuanya, untuk peraturan yang sekarang persyaratan yang tersebut diatas ditambah dengan mendatangkan dua saksi beserta foto kopi KTP yang masih berlaku.

Dari ketentuan yang biasa berlaku diatas untuk pasangan nikah sirri sadar akan dampak dari pernikahan mereka bagi status anak yang dilahirkanya adalah akta kelahiran tidak mencantumkan nama ayah dari anak tersebut. Mereka yang hanya mencantumkan nama ibunya saja dalam akta kelahiran anaknya harus menggunakan KK dan surat kelahiran dari bidan atau kelurahan.

Sedangkan untuk pasangan-pasangan yang lain biasanya mereka akan membiarkan anak-anak mereka tidak memiliki akta kelahiran sampai anak mereka sekolah bahkan sampai anak mereka dewasa. Karena biasanya mereka tidak tega kalau hanya mencantumkan nama salah satu dari orang tuanya karena nyata-nyata kedua masih hidup bersama. Bahkan ada juga yang menganggap kalau akta kelahiran itu tidak begitu penting karena mereka beranggapan untuk dapat melajutkan/mendaftarkan sekolah harus membawa akta kelahiran terlebih untuk bisa masuk TK terkadang mereka tidak membawa bukti-bukti apapun hanya mengisi formmulir yang di sediakan pihak sekolah. Sedang untuk masuk ke SD mereka membawa ijazah TK dan surat kelahiran dari bidan ataukelurahan.

Setiap Warga Negara Berhak mendapatkan Pendidikan hal ini erat kaitannya dengan masa depan anak, begitu pula dengan anak yang lahir dari pernikahan sirri,

No Informan Pendidkan Anak Keterangan

1 Swn dan Srd Sudah Sekolah Daftar dengan

Surat Ket dari Desa

2 Edi dan Ynt - Balita

3 Prt dan Psd SD Daftar dengan

Surat Kelahiran

4 Tari dan Mko - -

5 Nrm dan Prt - Balita

6 Ash dan Arl - Balita

7 Yah dan Dmr SD Daftar dengan

Akta

8 Mini dan Limin SD, SMA Surat Kelahiran

9 Ysm dan Rmd TK Daftar dengan

Akta atas nama Ibu

10 Stn dan Skr TK Daftar dengan

akta atas nama Ibu

Namun ada juga pasangan yang dengan sengaja ikut dalam KK orang tuanya sehingga untuk mengurus KTP, Akta Kelahiran untuk anak, mereka sengaja membawa Kartu Keluarga dari orang tuanya. Sedangkan bagi anak mereka yang sudah dewasa, dalam membuat KTP biasanya tidak mengalami kesulitan. Kartu Tanda Penduduk merupakan identitas resmiseorang sebagai warga Indonesia.Kartu Tanda Penduduk wajib dimiliiki oleh seluruh penduduk yang telah beruia 17 tahun dan atau telah menikah. Syarat untuk membuat KTP adalah dengan membawa surat pengantar dari RT atau kelurahan, foto kopi KK, foto kopi surat kelahiran yang bersangkutan. Seorang anak yang terlahir dari pernikahan sirri yang tidak mempunyai Akta Kelahiran ini bisa membuat KTP, dikarenakan biasanya mereka dekat dengan pegawai kelurahan atau dengan pegawai kecamatan.

Pada hakekatnya sebagian besar palaku nikah sirri menyadari akan pentingnya identitas diri untuk anak-anak yang mereka lahirkan. Mereka juga mengetahui prosedur-prosedur utuk membuat akta kelahirran tanpa disertai bukti autentik dari pernikahan mereka, sehingga dalam akta kelahiran hanya mencantumkan nama ibunya. Walaupun dalam akta kelahiran hanya mencantumkan nama orang tua tunggal, Negara jelas mengakui anak tersebut sebagai warga negaranya. Dengan identitas tersebut seseorang akan terjamin hak- haknya seperti mendapatkan perlindungan, kesehatan, pendidikan dan hak-hak lainnya sebagai warga negara.

Anak yang terlahir dari pernikahan sirri mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Sekolah adalah sarana pendidikan di Indonesia yang dibuat oleh pemeritah.Syarat-syara pendaftaran sekolah pada umumnya adalah Surat Kelahiran/akta kelahiran, foto kopi KK, ijazah terakhir dan mengisi blangko pendaftaran yang disediakan oleh pihak sekolah. Sehingga bagi calon siswa yang syaratnya belum memenuhi biasanya akan mengalami kesulitan dalam mendaftar sekolah.

Untuk mendaftar sekolah terutama jenjang TK biasanya bagi calon siswa yang tidak memiliki persyaratan seperti yang tersebut diatas, biasanya mereka hanya menyerahkan surat kelahiran dan mengisi blangko pendaftaran. Selebihnya untuk jenjang–jenjang berikutnya mereka membawa ijazah dari sekolah yang sebelumya dan kalaupun dari pihak sekolah menyuruh mengumpulkan KK biasanya mereka akan mengikutkan dalam KK kakeknya

Jaminan kesehatan, jaminan perlindungan sosial dibuat untuk membantu individu, keluarga dann masyarakat untuk menghindari resiko. Ressiko yang dimaksud diantaranya adalah kecelakaan , kematian, PHK, dan lain-lain. Pelayanan dasar adalah wujut perlindungan terhadap anak dengan cara pelayanan posyandu, dengan begitu anak dapat terkontrol kandisi badan, kesehatan agar anak terhindar dari penyakit dengan melalui suntikan imunisasi dari anak lahir sampai

mungkin, maka secara otomatis mengurangi biaya pengobatan. Selain itu anak balita memerlukan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan badannya untuk masa depannya kelak.

Perlindungan sosial merupakan sarana yang didalamnya terdapat jaminan sosial dan asuransi kesehatan sosial. Jadi perlindungan sosial adalah dasar dari seluruh bentuk jaminan sosial yang memayungi semua kegiatan. Wujud dari jaminan sosial itu sendiri mencankup jaminan kesehatan, jaminankecelakaan kerja, jaminan haari tua, jaminan pesiun, dan jaminan kematian.

Di wilayah Getasan sendiri untuk jaminan kesehatan menggunakan jamkesmas dan ada juga jampersal untuk ibu hamil. Untuk dapat memperoleh jamkesmas dan jampersal biasanya warga didata oleh RT setempat selanjutnya warga diminta mengumpulkan fotokopi kartu keluarga dan KTP sama halnya dengan jampersal ibu hamil didata langsung oleh petugas atau kader posyandu.Kartu jamkesmas biasanya digunakan untuk berobat ke puskesmas dan untuk rujukan ke rumah sakit, sehingga dengan membawa jamkesmas atau kartu jampersal maka mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis tanpa di pungut biaya.

Banyak dari pasangan nikah sirri yang tidak memiliki jamkesmas ataupun jampersal, biasanya kalau anak-anak mereka atau mereka sendiri yang sakit mereka akan membawa kebidan dan membayar biaya pengobatan atau membawa ke puskesmas dengan membawa KTP selanjutnya mereka akan di beri kartu sehat

untuk pegobatan yang selanjutnya mereka hanya akan dikenai biaya Rp 1000 untuk dana PMI.

Bagi anak pasangan nikah sirri yang masih balita bisanya memperoleh pelayanan kesehatan dan asupan gizi dari posyandu yang umumnya diadakan sebulan sekali yang bertempat di rumah bapak kadus masing-masing. Untuk pelayanan kesehatan ini ibu balita hanya akan di tanya tentang identitas anak dan nama orang tua tanpa harus menyerahkan akta kelahiran dan sebagainya.

Anak yang terlahir dari pernikahan sirri ketika telah dewasa pasti akan berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar, baik itu ketika bekerja ataupun ketika kelak dia akan kerumah tangga. Maka dia akan mengalami kesulitan ketika harus melengkapi syarat-syarat administrasi yang dibutuhkan seperti contoh untuk mendaftarkan nikah pastinya akan akan ditanyakan akta nikah orang tuanya, akta kelahirannya dan KK orang tuanya.

D. Upaya Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dalam Pencegahan Pernikahan

Sirri

Dilihat dari kata-katanya, sirri itu sembunyi-sembunyi tidak terbuka.Jadinikah sirri berarti nikah sesuai dengan ketentuan agama, tetapi tidak dicatatkan didalam pencatatan administrasi pemerintah (KUA dan lain-lain), atau nikah sesuai dengan ketentuan agama islam dan dicatat di KUA hanya saja

Dalam wawancara yang dilakukan dengan Kepala KUA Kecamatan Getasan tertanggal 6 pebruari 2014, dalam upaya untuk meminimalisir banyaknya pernikahan sirri di kecamatan Getasan kususnya Desa Sumogawe, maka Pegawai Pencatat Nikah senantiasa mengadakan penyuluhan hukum tentang nikah sirri serta memberikan penjelasan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mendaftarkan nikah, agar tidak ada lagi alasan-alasan bagi pasangan pengantin yang menikah secara sirri karna faktor administrasi.

Selain itu Pegawai Pencatat Nikah juga mengadakan sosialisasi nikah melalui rapat koordinasi di kecamatan yang menghadirkan tokoh agama,dan masyarakat serta pejabat-pejabat terkait baik yang ada di Kecamatan,Desa, selanjutnya oleh pejabat desa (Kades) di sosialisasikan ke dusun-dusun di wilayah desa masing-masing. Untuk Desa Sumogawe biasanya Kepala Desa atau

Dokumen terkait