• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMAN 7 Malang

Dalam dokumen UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM (Halaman 92-101)

BAB II KAJIAN TEORI

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

D. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMAN 7 Malang

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswanya dilaksanakan secara preventif (pencegahan) dan secara kuratif (penyembuhan) penjelasan berikut memaparkan beberapa upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam yaitu :

a. Upaya Preventif (pencegahan) dalam mengatasi kenakalan siswa.

Upaya preventif guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi kenakalan yang serupa dari siswa lainnya. Selain itu upaya ini juga bertujuan untuk menghindarkan siswa dari berbagai bentuk kenakalan yang berupa pengaruh dari siswa lainnya. Selain upaya ini juga bertujuan untuk menghindarkan siswa dari bentuk kenakalan lainnya yang bukan tidak mungkin akan mempengaruhi perkembangannya. Sebab masalah kenakalan tersebut berkembang dari lingkungan sosial seperti Penggunaan Narkoba, Mabuk-mabukan, judi/taruhan dan sebagainya.

Oleh karena itu sebelum semua mempengaruhi perkembangan mental siswa, guru Pandidikan Agama Islam berkewajiban melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegahnya. Berdasarkan hasil interview dengan Bapak Alwan, beliau menyebutkan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kenakalan siswa di SMAN 7 Malang, antara lain :

1. Adanya kegiatan PHBI. 2. Adanya kegiatan Ramadhan.

3. Proses keteladanan yang dilakukan guru untuk meminimalisir perilaku siswa yang masih cenderung labil dan suka meniru perilaku orang lain. 4. Memberdayakan organisasi ekstra dengan segala macam programnya

khususnya Badan Dakwah Islam. 5. Program pondok ramadhan.

6. Mentoring yaitu dengan membagi – bagi kelompok yang kemudian diisi dengan kajian agama Islam. Materi yang diajarkan meliputi akidah, akhlak, fiqh, syari’at, ibadah dan dakwah.

Sedangkan hasil interview dengan Ibu Maysaroh tentang upaya – upaya yang dilakukan dalam mengatasi kenakalan siswa adalah :

1. Memberi contoh secara konkrit. 2. Mengingatkan.

3. Menasehati.

4. Diajak dialog / sharing tentang masalahnya.

5. Setiap 1 minggu sekali diadakan kajian agama membahas tentang berbagai masalah yang meliputi akidah, akhlak, fiqh, ibadah.

Dan hasil interview dengan Bapak Sajid, beliau mengatakan bahwa upaya yang dilakukan dalam mengatasi kenakalan siswa sama halnya dengan kebanyakan guru yang lainnya. Artinya sama yaitu sebagai guru sudah pasti akan melakukan upaya semaksimal mungkin agar anak didiknya tidak sampai terjerumus dalam melakukan hal – hal negatif. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain :

1. Pendekatan guru terhadap siswa perlu dilakukan secara intens untuk mencegah perilaku siswa yang berlebihan.

2. Mengadakan istighosah.

3. Adanya kegiatan mentoring kegiatan pembelajaran atau pendalaman ajaran agama Islam.

4. PHBI.

5. Pondok Ramadhan.

Dari beberapa upaya yang dilakukan oleh guru agama dalam mengatasi kenakalan siswa, kegiatan mentoring, PHBI, dan pondok ramadhan merupakan kegiatan rutin yang sudah menjadi agenda utama guru agama Islam. Kegiatan mentoring dilakukan setiap hari jum’at setelah melaksanakan sholat jum’at. Dari kegiatan mentoring yang dilakukan setiap satu minggu sekali cukup memberikan pencerahan dan pemahaman tentang agama Islam sehingga ilmu yang diperoleh dalam kegiatan mentoring dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

b. Upaya Kuratif

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan yang bersifat kuratif (penyembuhan) dilaksanakan dengan jalan mengadakan

pendekatan kepada siswa yang bermasalah dan diharapkan dapat berjalan efektif dalam mengatasi kenakalan siswa.

Upaya kuratif guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa bersifat general artinya dari hasil interview dengan ketiga guru Pendidikan Agama Islam diperoleh jawaban yang hampir sama dalam menangani siswa yang bermasalah. Langkah – langkah yang diambil oleh ketiga guru Pendidikan Agama Islam merupakan langkah – langkah yang sudah semestinya yang dilakukan oleh seorang guru dalam menangani siswanya yang bermasalah. Beberapa langkah yang ditempuh oleh ketiga guru Pendidikan Agama Islam didasarkan pada jenis kenakalan dan faktor penyebabnya, antara lain :

1. Langkah penanganan secara umum

Langkah penanganan secara umum yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa :

a. Memberikan teguran dan nasihat kepada siswa yang bermasalah dan menggunakan pendekatan keagamaan.

b. Memberikan perhatian khusus pada siswa yang bermasalah yang dilakukan secara wajar agar tidak tercipta kecemburuan sosial.

c. Menghubungi orang tua siswa/wali siswa perihal kenakalan siswanya agar mereka mengetahui perkembangan putranya.

2. Langkah penanganan secara khusus

Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengadakan penanggulangan masalah secara khusus kepada siswa yang terlibat kenakalan dilaksanakan dengan pendekatan khusus, perkasus secara individual. Beberapa hal yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam yang berkaitan dengan masalah ini antara lain : Untuk

mengatasi timbulnya kenakalan siswa sebab kurangnya perhatian orang tua langkah yang ditempuh adalah :

a. Memberikan bimbingan dengan pengertian kepada anak akan cinta kasih dan kasih sayang orang tua dalam mencari nafkah bagi dirinya.

b. Memberikan kontrol terhadap tindak dan tingkah laku siswa berupa perhatian khusus yang diberikan kepadanya secara wajar.

c. Memberikan perhatian kepadanya berupa tanggung jawab kepada dirinya agar pada dirinya muncul rasa percaya diri dan tanggung jawab pada kegiatan yang dilaksanakan.

Untuk mengatasi kenakalan siswa akibat pengaruh lingkungan hal-hal yang dilakukan adalah :

a. Senantiasa memberikan pengertian kepada siswa tentang berbagai hal yang perlu ditiru (diteladani) dan yang perlu dicontoh.

b. Memantau perkembangan siswa dan bila terjadi penyimpangan tingkah laku yang membahayakan untuk segera mungkin diambil pemecahan. c. Mengharuskan siswa untuk berbuat baik sesuai dengan aqidah agama serta

mampu bertingkah laku sesuai dengan aturan norma dan tata tertib yang ada di sekolah.

Dari hasil interview dengan ketiga guru Pendidikan Agama Islam, upaya kuratif yang dilakukan dalam mengatasi kenakalan siswa tentunya juga bekerjasama dengan guru – guru mata pelajaran lain dan khususnya dengan guru BP. Menurut Ibu Maysaroh ketika menghadapi siswa yang sudah melampaui batas toleransi maka siswa yang bersangkutan diserahkan ke guru BP untuk diberikan sanksi dan kalau masih saja tetap melakukan pelanggaran maka sudah

menjadi kewenangan Kepala Sekolah untuk di keluarkan dari sekolah atau diberikan kesempatan agar tidak mengulangi pelanggaran lagi.

Begitu juga dengan Bapak Alwan dan Bapak Sajid, ketika upaya preventif dan upaya kuratif sudah dilakukan semaksimal mungkin tetapi kalau siswa yang bersangkutan tetap saja mengulangi perbuatannya maka langkah yang kemudian dilakukan yaitu dengan menyerahkan siswa yang bersangkutan ke guru BP. Tetapi kalau dalam penanganan guru BP siswa yang bersangkutan masih sulit untuk merubah perilakunya maka langkah terakhir diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk diberikan sanksi dikeluarkan dari sekolah.

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa merupakan usaha dan tindakan yang memang harus dilakukan dalam rangka membimbing dan mendidik anak didik. Permasalahan yang dihadapi guru dalam mendidik dan membimbing anak didiknya sangat komplek. Sebab usia anak yang menginjak remaja mengalami penyesuaian diri yang berawal dari adanya tuntutan kebutuhan biologis pada diri anak, serta untuk memperoleh kesenangan. Apabila kebutuhan yang demikian itu terhalang atau tidak terpenuhi, maka terjadilah frustasi, yakni perasaan kecewa sebab terjadinya kegagalan dalam mencapai keinginan. Rasa frustasi itulah yang kemudian menimbulkan berbagai aspek psikologi, misalnya sikap iri, benci, permusuhan, berprsangka dan sebagainya.

Sedangkan anak yang tidak bisa melepaskan diri dari perasaan kecewa tersebut akan mengalami ketidakmampuan didalam mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Ketidakmampuan yang demikian itu akhirnya berkembang menjadi penyimpangan tingkah laku/kenakalan. Bagi guru

Pendidikan Agama Islam permasalahan ini harus dipahami sepenuhnya agar dapat memberikan solusi yang tepat, apabila menghadapi berbagai kenakalan siswanya.

Oleh karenanya masalah kenakalan siswa tentunya tidak saja menjadi tanggung jawab guru agama saja melainkan harus ada kerjasama yang simultan dari para guru untuk bisa menanggulangi masalah tersebut. Sehingga harapan dan cita – cita bersama dapat terwujud.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah penulis jelaskan dalam bab-bab dimuka, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk kenakalan siswa di SMAN 7 Malang sebagai berikut: a. Melanggar ketentuan seragam sekolah, b. Tidak masuk sekolah tanpa izin/keterangan, c. Pulang belum waktunya, d. Tidak mengikuti upacara, e. Kelengkapan seragam kurang, f. Di kantin waktu jam pelajaran, g. Berambut panjang bagi laki – laki /dicat, h. Ramai saat pelajaran berlangsung, i. Merokok, j. Tidak mengerjakan tugas, k. Tidak mengikuti pelajaran dan bermain playstation

2. Faktor penyebab kenakalan siswa di SMAN 7 Malang adalah : 1)Lingkungan keluarga : Broken home/perceraian orang tua, kurang perhatian dan kurang kasih sayang dari orang tua, 2)Lingkungan masyarakat : Salah dalam memilih teman bermain, pengaruh pergaulan yang sudah terlalu bebas.

3. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMAN 7 Malang, Bersifat Preventif yaitu: Kegiatan PHBI, Kegiatan Ramadhan, Istighosah, mentoring/ kajian agama Islam. Bersifat Kuratif yaitu :

1) Langkah penanganan secara umum berupa :

b) Memberikan perhatian khusus secara wajar kepada siswa yang bermasalah.

c) Melakukan kerjasama dengan orang tua siswa yang bermasalah dalam mengatasi kenakalan anaknya.

2) Langkah penanganan secara khusus bagi siswa yang bermasalah dengan jalan melakukan pendekatan kasus perkasus secara individual.

B. Saran

Berikut ini merupakan sumbangan pemikiran atau saran peneliti tentang beberapa hal yang bersifat kondusif. Demi keberhasilan upaya guru agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa yaitu :

1. Untuk mencapai hasil yang maksimum dalam mengatasi kenakalan siswa hendaknya guru Pendidikan Agama Islam meningkatkan kerjasama dengan sesama guru maupun pihak-pihak terkait dalam pengelolaan pendidikan dalam lembaga tersebut.

2. Agar terjadi komunikasi kondusif antar sekolah, orang tua, masyarakat disarankan agar pihak sekolah terutama guru Pendidikan Agama Islam melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat, orang tua siswa, baik melalui saluran kelembagaan yang ada.

3. Hendaknya guru Pendidikan Agama Islam menyadari bahwa pendidikan agama bukanlah sekedar pengetahuan agama dan melatih ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah akan tetapi lebih luas dari pada itu yaitu membentuk kepribadian anak menuju terciptanya insan kamil.

Dalam dokumen UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM (Halaman 92-101)