• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Peningkatan Daya Tampung

Dalam dokumen d adp 039732 chapter3 (Halaman 76-81)

D. Bentuk-bentuk Program Implementasi Untuk Mencapai Target Tentang bagaimana target dan arah kebijakan itu dilaksanakan secara

5. Upaya Peningkatan Daya Tampung

Jika program yang dibahas sebelumnya lebih terfokus pada implementasi kebijakan Wajar Dikdas dilihat dari dimensi peningkatan akses melalui berbagai programnya, maka uraian berikut ini lebih terfokus pada upaya peningkatan daya tampung satuan pendidikan dasar dalam bentuk pembangunan unit sekolah baru (USB), ruang kelas baru (RKB) maupun dalam bentuk rehabilitasi terhadap sekolah maupun ruang kelas yang kondisinya rusak, mulai dari rusak ringan sampai rusak berat.

a. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)

Dari hasil penelitian terungkap bahwa sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 telah berhasil dibangun sebanyak 17 Unit Sekolah Baru (USB) yang seluruh pendanaannya berasal dari sumber pusat dengan rincian sebagaimana bisa ditelaah dalam figur sebagai berikut :

TABEL 4.18 : PENAMBAHAN DAYA TAMPUNG MELALUI PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB)

TAHUN JUMLAH USB YANG DIBANGUN (SD/SMP) JML RUANG KELAS KAPASITAS DAYA TAMPUNG SISWA SUMBER DANA 2004 2005 2006 2007 2008 - 2 4 4 7 - 6 12 12 21 - 240 480 480 840 - APBN APBN APBN APBN JUMLAH 17 51 2.040 -

Sumber : Data Subdin Sarana Dinas P dan K Kabupaten Cianjur 2008 Dari tabel di atas nampak bahwa dalam periode lima tahun sejak tahun 2004 sampai 2008, pemerintah hanya mampu menambah Unit

Sekolah Baru (USB) yang dapat membantu meningkatkan daya tampung siswa sebanyak 17 buah dengan jumlah ruang kelas sebanyak 51 buah. Dengan asumsi bahwa setiap ruang kelas bisa menampung 40 siswa, maka pembangunan USB selama lima tahun hanya mampu menambah kapasitas daya tampung sebesar 2.040 siswa, atau hanya 408 siswa setiap tahunnya.

Jika dibandingkan dengan penambahan secara absolut anak usia 7-15 tahun yang mencapai angka 7.500 anak setiap tahunnya, maka program penambahan USB hanya menyumbangkan sekitar 5,44 persen dalam meningkatkan daya tampung, angka yang sangat jauh dari kebutuhan yang sesungguhnya.

b. Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB)

Jika pembangunan USB lebih banyak ditujukan dalam rangka memperluas akses pelayanan pendidikan dasar di daerah-daerah kantung, sebut pula daerah-daerah terpencil dengan sasaran Wajar Dikdas yang banyak namun dengan tingkat pencapaian APK dan APM yang rendah, maka program penambahan ruang kelas baru (RKB) lebih banyak diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan daya tampung siswa bagi sekolah- sekolah yang mengalami kelebihan kapasitas - over capacity.

Demikian kebijakan yang diambil Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur sebagaimana ditegaskan Kasubdin Prasarban, Drs. Adang Subagja M.Pd dalam sebuah wawancara dengan peneliti yang juga dikuatkan oleh Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Drs. Djadjang Sofyan Haris SH. MM. Ditambahkan oleh Wakadis, ada tiga faktor yang selama ini sering menjadi penyebab sebuah sekolah mengalami over capacity, dan

karenanya senantisa menjadi prioritas dalam penentuan lokasi penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) ini.

Yang pertama, adalah sekolah yang berlokasi di daerah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Sementara dua penyebab lainnya berkait dengan letak strategis lokasi sekolah kalau bukan karena keberhasilan pihak sekolah dalam membangun public image yang memungkinkan masyarakat lebih banyak meminatinya.

Di bawah ini adalah perkembangan jumlah penambahan RKB dalam rangka meningkatkan daya tampung anak sekolah sebagai bagian tak terpisahkan dari implementasi kebijakan percepatan Wajar Dikdas 9 Tahun yang terjadi sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

TABEL 4.19 : PENAMBAHAN DAYA TAMPUNG MELALUI PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) BAGI SD/MI DAN SMP/MTs

TAHUN JUMLAH SEKOLAH YANG MENDAPAT BANTUAN JML RUANG KELAS BARU YANG DIBANGUN TAMBAHAN KAPASITAS DAYA TAMPUNG SISWA SUMBER DANA 2004 2005 2006 2007 2008 - 30 29 57 26 - 65 88 171 78 - 2.600 3.520 6.480 3.120 - APBN APBN APBN APBN Jumlah 142 402 16.080 -

Sumber : Data Subdin Sarana Dinas P dan K Kabupaten Cianjur 2008 Jika melalui pembangunan USB dalam lima tahun sebagaimana telah diungkapkan di atas mampu meningkatkan kapasitas daya tampung sebanyak 2.040 siswa, atau sekitar 408 siswa setiap tahunnya, maka jumlah anak yang bisa ditampung melalui pembangunan RKB yang jumlahnya

mencapai 402 RKB itu bisa mencapai angka 16.080 siswa, atau sebanyak 3.216 siswa setiap tahunnya.

Dengan demikian, jumlah total daya tampung USB dan pembangunan RKB dalam lima tahun mencapai angka 18.120 anak, atau penambahan kapasitas daya tampung sebanyak 3.624 siswa setiap tahunnya. Bandingkan dengan rata-rata penambahan anak usia 7-15 tahun, tambahan anak usia Wajar Dikdas 9 tahun, yang setiap tahunnya mencapai angka tidak kurang dari 7.500 anak, sebuah angka yang besarnya melebihi kemampuan pemerintah untuk menampungnya.

Itu semua mengandung arti bahwa kemampuan pemerintah dalam menambah daya tampung siswa dalam rangka akselerasi Wajar Dikdas 9 tahun selama ini hanya mencapai angka sekitar 48 persen. Artinya, sulit bagi pemerintah untuk bisa memenuhi kewajibannya menyediakan fasilitas ruangan kelas yang memadai jika tidak diimbangi dengan pengembangan jalur pendidikan alternatif, termasuk pengembangan jalur pendidikan non formal kalau bukan ditunjang dengan pengembangan sekolah swasta.

Itulah pula yang menjadi kendala dalam membantu meningkatkan akses pendidikan dasar bagi anak dari keluarga miskin. Logikanya, semakin banyak sekolah yang mengalami over capacity, maka akan semakin besar kemungkinan anak dari keluarga miskin yang tidak bisa tertampung mengikuti pendidikan.

c. Rehabilitasi Ruang Kelas

Dengan maksud untuk memelihara kelangsungan proses belajar dan mengajar sesuai dengan yang diharapkan, terutama dikaitkan dengan

banyaknya kondisi bangunan sekolah SD maupun SMP, termasuk MI dan MTs yang dalam keadaan rusak sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian sebelumnya, maka upaya untuk merehabilitasi banyak bangunan sekolah rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat, merupakan langkah strategis tersendiri dalam upaya penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun.

Seperti diungkapkan oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, meskipun program rehabilitasi ini tidak memiliki dampak dalam meningkatkan daya tampung, tetapi membiarkannya, terutama membiarkan bangunan sekolah yang dalam kondisi rusak berat, justeru bisa berdampak mengurangi daya tampung sekolah yang ada.

Menurut sumber dari Kasubdin Prasarana dan Bantuan Dinas P dan K Kabupaten Cianjur, jumlah total ruang kelas yang berhasil direhabilitasi dalam kurun waktu lima tahun sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 adalah sebanyak 1.598 ruang kelas, terdiri dari 1.084 ruang kelas untuk SD dan MI dan sebanyak 234 ruang kelas untuk jenjang sekolah SMP dan Madrasah Tsanawiyah.

Dengan asumsi bahwa setiap ruang kelas bisa menampung 40 siswa, maka kegiatan rehabilitasi sekolah yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun paling tidak telah memberikan sumbangan dalam memelihara atau mempertahankan kemampuan sekolah untuk menampung sebanyak 63.920 siswa. Pengalaman selama ini menunjukan banyak proses belajar dan mengajar menjadi terganggu, bahkan anak tidak bersekolah karena ruang sekolahnya roboh atau tidak layak dipakai sebagaimana layaknya sebuah sekolah.

6. Upaya Pemberian Bantuan Untuk Meringankan Beban Pembiayaan

Dalam dokumen d adp 039732 chapter3 (Halaman 76-81)