• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERAN KEPOLISIAN DALAM UPAYA

2. Upaya Preventif

Berbicara tentang kebijakan non penal (non-penal policy)maka berbicara tentang tindakan-tindakan pencegahan untuk terjadinya kejahatan dan sasaran utamanya adalah menangani faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya kejahatan. Faktor-faktor itu antara lain berpusat pada masalah-masalah sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan atau menyebabkan kejahatan.100

Preventif diartikan secara luas maka banyak badan atau pihak yang terlibat di dalamnya, ialah pembentuk Undang-Undang, Polisi, Kejaksaan, Pengadilan, Pamong-praja dan Aparatur eksekusi pidana serta orang-orang biasa. Proses pemberian pidana di mana badan-badan itu masing-masing mempunyai peranannya dapat dipandang sebagai upaya untuk menjaga agar orang yang bersangkutan serta masyarakat pada umumnya tidak melakukan tindak pidana.       

98 Hasil wawancara dengan Komisaris Polisi Jumanto di Poldasu pada tanggal 16 Februari 2016.

99 Mahmud Mulyadi, Kepolisian Dalam Sistem Peradilan Pidana, Medan: USU Press, 2009. hal. 38.

Namun badan yang langsung mempunyai wewenang dan kewajiban dalam pencegahan ini adalah Kepolisian.101

Upaya-upaya preventif ini adalah merupakan tindak lanjut dari upaya Pre-Entif yang masih dalam tataran pencegahan sebelum terjadinya kejahatan. Dalam upaya preventif yang ditekankan adalah menghilangkan kesempatan untuk dilakukannya kejahatan.102 Upaya preventif pihak Kepolisian termasuk kedalam kebijakan penanggulangan kejahatan melalui pendekatan non penal. Kebijakan penanggulangan kejahatan lewat jalur non penallebih bersifat tindakan pencegahan sebelum terjadinya kejahatan.Tahap ini merupakan suatu upaya oleh Kepolisian untuk mencegah kejahatan yang sudah terlihat adanya kecenderungan mengarah ke tindak pidana pencucian uang.

Fungsi preventif berbicara mengenai upaya polisi untuk mencegah bertemunya unsur niat (N) dan unsur kesempatan (K) sebagai rumus terjadinya kejahatan (N+K). Usaha ini dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan berupa mengatur, menjaga, mengawal, dan patroli serta penggelaran razia-razia.103

Pencegahan terjadinya kejahatan sebenarnya merupakan salah satu tugas yang diamanatkan kepada Polri dalam Pasal 13 Undang-Undang No.2 Tahun 2002, yang menyatakan tugas pokok kepolisian Republik Indonesia adalah:

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b. Menegakkan hukum; dan

c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

       101 Sudarto , Op.Cit, hal.113.

102http://digilib.unila.ac.id/6264/13/BAB%20I.pdf diakses pada 29 Februari 2016

Dalam hal upaya preventif polri diarahkan untuk berada pada suatu konsep dimana polri sebagai motor penggerak agar masyarakata ikut berparitisipasi dan peduli terhadap keamanan lingkungannya. Sebagai contoh: Pengadaan program Pengamanan Swakrasa yang diadakan Polda Sumut, mencakup pengamanan di pedesaan dan pemukiman, yaitu yang dikenal dengan siskamling sampai ke sektor modern, perusahaan, pabrik, pertokoan, pasar, perkebunan, pertambangan, kantor instansi pemerintah, lembaga pendidikan dan lain-lain. Hendaknya ditempat-tempat tersebut terdapat Satuan Pengamanan (Satpam) dan di dalam melaksanakan tugasnya, Para Satuan Pengamanan ini merupakan mitra Kepolisian dan juga melalui kontrol dari kepolisian untuk memudahkan tercapainya suatu komunitas yang aman (Community Safety).104

Usaha-usaha penanggulangan tindak pidana pencucian uang secara preventif yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) adalah melakukan pencegahan dengan melakukan diskusi, mengikuti seminar yang bekerja sama dengan instansi OJK, Bank Indonesia, maupun perbankan konvensional serta instansi pemerintah yaitu untuk peningkatan kemampuan aparat instansi dalam penegakan rezim-anti pencucian uang melalui pelatihan seminar.105

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) juga mengatakan bentuk kerja sama yang dilakukan untuk mencegah tindak pidana pencucian uang yaitu dalam pembuatan MoU antar instansi terkait       

104 Awaloeddin Djamin, Polri Pengamanan swakrsa dan community Policing, dalam Bunga Rampai Ilmu Kepolisian, Parsudi Suparlan (Ed), Jkt: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2004, hal. 90.

105 Hasil wawancara dengan Komisaris Polisi Jumanto di Poldasu pada tanggal 16 Februari 2016.

di dalam negeri (Polri, PPATK, Bank Indonesia, Kejaksaan, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, KPK, Bapepam, dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan)106.

Hasil wawancara dengan Bapak Syamsuddin mengatakan bahwa Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) memiliki program setiap tahunnya dengan melakukan rapat untuk melahirkan nota kesepakatan untuk menjalin sinergitas antara instansi seperti Bank Indonesia, KPK, PPATK, Kejaksaan, dan instansi terkait lainnya.107

Wawancara dengan bapak Jhonson menambahkan bahwa upaya preventif yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) yaitu melakukan moratorium terhadap lalu lintas uang terutama di daerah-daerah pusat serta bisnis masyarakat serta bekerja sama dengan instansi yang mengelola peredaran uang dalam hal ini Bank Indonesia, OJK, BPK, dan lain sebagainya.108

Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut Difi A Johansyah dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, pun pernah dilakukan terkait Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA). Alasan diadakannya Mou adalah karena Penegakan hukum di bidang penukaran valuta asing dinilai sangat penting sehingga penanganan terhadap dugaan tindak pidana perlu dilakukan secara intensif. Sebab, bisnis penukaran valuta asing merupakan jenis usaha yang rawan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena       

106 Hasil wawancara dengan Komisaris Polisi Jumanto di Poldasu pada tanggal 16 Februari 2016.

107 Hasil wawancara dengan Komisaris Polisi Syamsuddin di Poldasu pada tanggal 15 Maret 2016.

berbagai bentuk penyalahgunaan tersebut dapat meliputi sarana pencucian uang dan pendanaan teroris, perdagangan narkotik hingga penyelundupan yang disamarkan seolah-olah bersumber dari bisnis tukar menukar valuta asing.109 Hal ini merupakan bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Poldasu dengan Bank Indonesia untuk mengoptimalkan pencegahan dan penangaan terjadinya tindak pidana pencucian uang.

Upaya secara pre-entif dan preventif yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara didukung dengan sumberdaya yang optimal adalah upaya untuk mencegah, menghambat dan menghentikan tindakan pelaku kejahatan yang sedang berupaya atau sedang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum khususnya tentang tindak pidana pencucian uang.

Dokumen terkait