• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.3 Upaya Responden dalam Pencegahan Hipertensi

Upaya pencegahan terjadinya hipertensi pada penelitian ini dinilai dari tindakan yang dilakukan responden selama 1 bulan terakhir dalam upaya pencegahan hipertensi. Upaya pencegahan terdiri dari 5 item yaitu mengelola stres, olahraga,

Tabel 5.9. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan pengelolaan stres

Pengelolaan Stres Frekuensi Persentase (%)

TP K S TP K S

1. Tidur dan istirahat 15 30 43 17.0 34.1 48.9 dengan cukup.

2. Berpikir positif agar 1 36 51 1.1 40.9 58.0 pikiran dan tubuh

sehat.

3. Melakukan pekerjaan 1 32 55 1.1 36.4 62.5 sehari-hari dengan

rileks/ santai.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 43 orang responden (48.9%) tidur dan istirahat dengan cukup, 30 orang responden (34.1%) kadang-kadang tidur dan istirahat dengan cukup sedangkan 15 orang responden (17.0%) tidak pernah tidur dan istirahat dengan cukup, 51 orang responden (58.0%) selalu berpikir positif agar pikiran dan tubuh sehat serta hanya 1 orang responden (1.1%) yang tidak pernah berpikir positif agar pikiran dan tubuh sehat, 36 orang responden (40.9%) yang kadang-kadang berpikir positif agar pikiran dan tubuh sehat dan 55 orang responden (62.5%) melakukan pekerjaan sehari-hari dengan rileks/ santai, 32 orang responden (36.4%) melakukan pekerjaan sehari-hari dengan rileks/ santai dan hanya 1 orang responden (1.1%) tidak pernah melakukan pekerjaan sehari-hari dengan rileks/ santai.

Tabel 5.10. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan olahraga

Olahraga Frekuensi Persentase (%) TP K S TP K S 1. Melakukan latihan 44 26 18 50.0 29.5 20.5

fisik seperti joging, bersepeda, atau senam.

2. Berolahraga minimal 47 21 20 53.4 23.9 22.7 30 menit.

Responden yang selalu melakukan latihan fisik seperti jogging, bersepeda, atau senam setiap hari hanya 18 orang responden (20.5%) dan 26 orang responden (29.5%) kadang-kadang melakukan latihan fisik seperti jogging, bersepeda atau senam sedangkan 44 orang responden (50.0%) tidak pernah melakukan latihan fisik seperti jogging, bersepeda atau senam setiap hari dan hanya 20 orang responden (22.7%) yang selalu berolahraga minimal 30 menit setiap hari, 21 orang responden kadang-kadang berolahraga minimal 30 menit sedangkan 47 orang responden (53.4%) tidak pernah berolahraga selama 30 menit setiap hari.

Tabel 5.11. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan pengaturan pola makan

Pengaturan Pola Makan Frekuensi Persentase (%) TP K S TP K S 1. Makan makanan bergizi 0 17 71 0 19.3 80.7

seperti sayur, ikan atau tahu tempe dan atau buah-buahan.

2. Membatasi jumlah garam 23 39 26 26.1 44.3 29.5 yang dimakan.

3. Membatasi penyedap rasa 14 22 52 15.9 25.0 59.1 pada makanan.

4. Mengonsumsi makanan 38 37 13 43.2 42.0 14.8 yang mengandung pengawet

seperti sarden atau saus.

5. Menghindari alkohol dan 10 10 68 11.4 11.4 77.3 atau rokok.

6. Menghindari minum kopi. 17 24 47 19.3 27.7 53.4

Sebanyak 71 orang responden (80.7%) setiap hari selalu makan makanan yang bergizi seperti sayur, ikan atau tempe tahu dan buah-buahan, 17 orang responden (19.3%) kadang-kadang makan makanan yang bergizi seperti sayur, ikan atau tahu tempe dan tidak ada responden yang tidak pernah makan makanan bergizi setiap harinya. Sebanyak 26 orang responden (29.5%) selalu membatasi jumlah garam yang dimakan, 39 orang responden (44.3%) kadang-kadang membatasi jumlah garam yang

dimakan sedangkan 23 orang responden (26.1%) menyatakan bahwa tidak pernah membatasi jumlah garam yang dimakan. Sebanyak 52 orang responden (59.1%) membatasi penyedap rasa pada makanannya, 22 orang resonden (25.0%) kadang-kadang membatasi penyedap rasa pada makanannya sedangkan 14 orang responden (15.9%) tidak pernah membatasi penyedap rasa pada makanannya. Responden yang selalu mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet seperti sarden dan saus ada 13 orang responden (14.8%), 37 orang responden (42.0%) mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet seperti sarde dan saus sedangkan 38 orang responden (43.2%) menyatakan tidak pernah mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet seperti sarden dan saus. Sebanyak 68 orang responden (77.3%) selalu menghindari alkohol dan atau rokok, 10 orang responden (11.4%) kadang-kadang menghindari alkohol dan atau rokok sedangkan 10 orang responden (11.4%) tidak pernah menghindari alkohol dan atau rokok, responden yang selalu menghindari minum kopi ada 47 orang responden (53.9%), 24 orang responden (27.7%) kadang-kadang menghindari kopi dan 17 orang responden (19.3%) tidak pernah menghindari minum kopi.

Tabel 5.12. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan penurunan berat badan

Penurunan Berat Badan Frekuensi Persentase (%) TP K S TP K S 1. Makan cemilan pada 19 23 46 21.6 26.1 52.3

waktu senggang.

2. Mengurangi makanan 9 46 33 10.2 52.3 37.5 yang berlemak tinggi.

Sebanyak 46 orang responden (52.3%) pada waktu senggangnya selalu makan cemilan seperti biskuit atau krekers, 23 orang responden (26.1%) kadang-kadang makan cemilan seperti biskuit atau krekers di waktu senggang sedangkan 19 orang responden (21.6%) tidak pernah makan cemilan seperti biskuit atau krekers pada waktu senggangnya. Responden yang selalu mengurangi makanan yang berlemak tinggi ada 33 orang responden (37.5%), 46 orang responden (52.3%) kadang-kadang mengurangi makan makanan yang mengandung lemak tinggi dan 9 orang responden (10.2%) tidak pernah mengurangi makanan yang berlemak tinggi.

Tabel 5.13. Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan konsultasi dengan petugas kesehatan

Konsultasi dengan Petugas Kesehatan Frekuensi Persentase (%) TP K S TP K S 1. Memeriksakan tekanan darah 6 36 46 6.8 40.9 52.3

ke petugas kesehatan.

2. Bertanya kepada petugas 18 23 47 20.5 26.1 53.4 kesehatan tentang penyebab,

faktor resiko, dan cara pencegahan dan atau pengobatan tekanan darah tinggi pada saat pemeriksaan tekanan darah.

3. Mengkonsultasikan diri bila 11 30 47 12.5 34.1 53.4 merasa sakit kepala dan atau

jantung berdebar-debar.

Pada item terakhir 46 orang responden (52.3%) yang selalu memeriksakan tekanan darah ke petugas kesehatan, 36 orang responden (40.9%) kadang-kadang memeriksakan tekaanan darah ke petugas kesehatan sedangkan sebanyak 6 orang responden (6.8%) tidak pernah memeriksakan tekanan darah ke petugas kesehatan, ada 47 orang responden (53.4%) yang bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyebab, faktor resiko, dan cara pencegahan dan atau pengobatan tekanan darah tinggi pada saat pemeriksaan tekanan darah, sebanyak 23 orang responden (26.1%)

dan cara pencegahan tekanan darah tinggi sedangkan 18 orang responden (20.5%) tidak pernah bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyebab, faktor resiko, dan cara pencegahan dan atau pengobatan tekanan darah tinggi pada saat pemeriksaan tekanan darah. Demikian pula dengan responden yang mengkonsultasikan diri ke petugas kesehatan bila merasa sakit kepala dan atau jantung berdebar-debar sekitar 47 orang responden (53.4%), 30 orang responden (34.1%) kadang-kadang mengkonsultasikan diri ke petugas kesehatan bila merasa sakit kepala dan atau jantung berdebar-debar sedangkan 11 orang responden (12.5%) tidak pernah mengkonsultasikan diri ke petugas kesehatan bila merasa sakit kepala dan atau jantung berdebar-debar.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 22 orang responden (20.5%) upaya pencegahannya kurang dan 66 orang responden (79.5%) upaya pencegahannya baik.

Tabel 5.14. Upaya responden dalam pencegahan hipertensi

Upaya Pencegahan Frekuensi Persentase (%)

Kurang 22 25

Baik 66 75

Tabel 5.15. Deskripsi statistik pencegahan hipertensi responden

N Mean Std.Deviation Pencegahan 88 36.55 5.00

Dokumen terkait