• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya-Upaya yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup

BAB V ANALISA DATA

C. Upaya-Upaya yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Dinas LHK Kota Pematangsiantar melakukan beberapa upaya seperti:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat untuk

menjaga kebersihan dan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Untuk itu Dinas LHK berupaya meningkatkan sosialisasi berupa penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat di kelurahan atau kecamatan, menyebarkan pesan-pesan untuk menjaga kebersihan melalui surat kabar atau radio, dan juga pesan dalam bentuk spanduk atau plangkat di jalan raya.

2. Melakukan pemeliharaan fasilitas secara rutin, sehingga fasilitas tersebut dapat digunakan secara maksimal.

3. Menambah sarana dan prasarana seperti mengganti kendaraan yang sudah tua, dan

menambah armada truk agar mampu menjalankan semua tugas di semua cakupan wilayah pelayanan

4. Melakukan relokasi TPA, dimana TPA yang sekarang perlu untuk ditambah lagi

karena volume sampah yang terus meningkat.

5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai, sehingga mampu memotivasi pegawai untuk

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik itu melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, observasi, maupun studi kepustakaan maka peneliti memiliki kesimpulan yang dapat ditarik yaitu bahwa pelayanan yang diberikan oleh Dinas LHK khususnya Sub Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Pematangsiantar kurang berkualitas.

Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa data dari indikator penelitian. Dari segi

Tangibles atau ketampakan fisik, dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh Dinas LHK belum memadai dan dari segi jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas LHK masih kurang, sehingga Dinas LHK tidak dapat melakukan tugas pelayanan secara maksimal. Penyebab kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas LHK adalah karena adanya keterbatasan dana.

Selanjutnya dilihat dari responsivitas, petugas kebersihan pada Dinas LHK memiliki responsivitas yang cukup. Hal ini dapat dilihat dari jawaban informan dan juga dari Dinas LHK sendiri yang memiliki unit yang bertugas menanggapi keluhan dari masyarakat. Setelah membandingkan jawaban dari masyarakat dan juga dari petugas Dinas LHK maka dapat disimpulkan bahwa tingkat responsivitas pada Dinas LHK adalah cukup. Hal ini tampak dari adanya usaha dari Dinas LHK Pematangsiantar dalam menyediakan unit yang menangani keluhan dari masyarakat, walaupun pada akhirnya tidak semua keluhan masyarakat dapat ditangani.

Sedangkan dari segi kemampuan petugas, dapat disimpulkan bahwa petugas mampu dalam menjalankan tugasnya. Hal ini didukung dari jawaban dari masyarakat dan juga dari petugas.

Pelayanan yang diberikan juga memiliki kejelasan, hal ini tampak dari kejelasan tarif dan juga kejelasan prosedur kerja petugas.

Dalam hal waktu penyelesaian, dapat dinyatakan bahwa hampir semua tugas dapat dilaksanakan tepat waktu. Artinya sebagian besar tugas dapat dilaksanakan tepat waktu, meski masih ditemui sebagian tugas tidak diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan dari segi tanggung jawab, petugas Dinas LHK masih kurang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya tinngkat pengawasan dan juga koordinasi serta kurangnya kesadaran dari petugas dalam menjalankan tugasnya.

Untuk menilai kualitas suatu pelayanan diperlukan data mengenai kepuasan pelanggan. Dalam hal ini pelanggan adalah masyarakat yang menerima pelayanan. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Dinas LHK masih biasa saja. Yang berarti bahwa pelayanan yang diberikan masih kurang berkualitas.

Selain kepuasan, tingkat kesesuaian antara harapan masyarakat dengan pelayanan yang diberikan juga merupakan faktor yang diperhitungkan dalam menilai kualitas pelayanan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan kurang sesuai dengan harapan masyarakat.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada masa penelitian dilakukan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah

B. SARAN

Berikut adalah beberapa saran yang perlu diperhatikan agar Dinas LHK Pematangsiantar dapat memperbaiki kualitas pelayanannya.

1. Meningkatkan tanggung jawab petugas dengan cara meningkatkan pengawasan atas

kinerja petugas.

2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak kecamatan dan juga pihak kelurahan dalam

rangka pemeliharaan kebersihan.

3. Dinas LHK sebaiknya tidak hanya memberikan penyuluhan pada masyarakat,

namun juga mencoba untuk mengetahui apa yang menjadi harapan masyarakat dalam pelayanan kebersihan, sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat.

4. Meningkatkan kesadaran petugas akan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat,

sehingga petugas melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan tidak asal-asalan.

5. Meningkatkan motivasi petugas kebersihan merupakan hal penting yang harus

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan

Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Juliantara, Dadang. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan

Publik. Yogyakarta: Pembaruan.

Kumorotomo, Wahyudi.2005. Akuntabilitas Birokrasi Publik: sketsa pada masa

transisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Agung. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Moenir, H. A. S. 2004. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Napitupulu, Paimin.2007. Pelayanan Publik dan Customer Satisfaction. Bandung: PT Alumni.

Ratminto dan Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan: Pengembangan Model

Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan minimal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1999. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT

Pustaka LP3ES.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel Nogi S..2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Thjandra, W. Riawan. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam

Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Peraturan-Peraturan:

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan

Sumber-sumber lain: http://www.kkppi.go.id

http://www.pikiran-rakyat.com

Dokumen terkait