• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN PENDAHULUAN

Dalam dokumen Inspeksi Besar Bendungan Sempor (Halaman 38-43)

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

1.1. Umum

Secara umum bendungan dibangun untuk menampung air di dalam waduk yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain kebutuhan irigasi, air baku, air minum, pembangkit tenaga listrik, pengendali banjir, objek pariwisata dan lain sebagainya.

Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula. Bendungan yang runtuh akan menimbulkan banjir bandang yang dahsyat sampai jauh ke hilir yang akan mengakibatkan timbulnya banyak korban jiwa, harta benda, fasilitas umum dan kerusakan lingkungan

yang sangat parah di daerah hilir.

Terkait maksud tersebut Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dengan dana APBN Tahun Anggaran 2015 akan melaksanakan program Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan keamanan dan fungsi bendungan besar milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Salah satu kegiatan program Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya adalah melakukan pekerjaan Inspeksi Besar Bendungan Sempor, sesuai dengan hasil inspeksi lapangan dan berdasar data sebelumnya.

Inspeksi besar, pada dasarnya adalah merupakan kegiatan inspeksi bendungan secara menyeluruh terhadap aspek teknis dan non teknis dalam rangka evaluasi keamanan struktural dan operasi hidrolis serta rembesan suatu bendungan (safety

teridentifikasi problem-problem yang sedang berkembang, kemudian diketahui kondisi keamanan/kekokohan struktur dan keamanan operasional bendungan, kekurangan pada sistem keamanan bendungan serta membuat kesimpulan status/tingkat keamanan bendungan tindak lanjut yang diperlukan untuk mernpertahankan dan meningkatkan keamanannya.

Selain itu akan dilakukan pengumpulan data hidrologi, data sedimentasi di dalam waduk dan data penting lainnya. Data tersebut akan dipakai sebagai dasar pembuatan desain rinci (detail engineering design).

1.2. Uraian Singkat Bendungan Sempor

Pada tahun 1916 Pemerintah Belanda telah mengidentifikasikan bahwa di sempor terdapat lokasi yang ideal untuk suatu waduk yang mampu mensupply beberapa Daerah Irigasi yang telah ada, pada tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia dilanjutkan penelitian oleh ahli-ahli Indonesia dan dilanjutkan dengan pembuatan desainnya. Dan pembangunan fisik Bendungan Serbaguna Sempor dimulai pada tahun 1958 oleh Proyek Sempor.

Sungai Cincingguling/Sungai Sempor mengalir dari utara di kaki Gunung Serayu Selatan dan bermuara di Samudra Indonesia. Secara geografis

catchment area bagian utara dan timur merupakan perbukitan, bagian tengah

adalah dataran rendah dengan topografi rata-rata datar yang merupakan persawahan dan pemukiman penduduk. Sebelah selatan adalah bukit Karangbolong. Tipe iklim di wilayah Sempor termasuk tipe sedang dengan curah hujan tertinggi 4492 mm/tahun dan rata-rata tahunan adalah 3495 mm/tahun.

Bendungan Sempor terletak di Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah dengan volume tampungan efektif sebesar 46.000.000 M3 dibangun pada tahun 1975 s/d 1978. Bendungan ini berada pada daerah aliran Sungai Telomoyo Wilayah Sungai Serayu - Bogowonto, dengan sumber airnya adalah Sungai Cincingguling.

- Memberikan suplesi irigasi seluas 6.485 ha - Saluran Induk Sempor Barat 500 ha

Manfaat lainnya adalah:

- Tenaga listrik dengan produksi minimal 6.000.000 KWH (pada saat pengaliran irigasi saja)

- Pengendalia banjir di Sungai Jatinegara

- Penyediaan air minum untuk Gombong, Karanganyar, Kebumen sebanyak 50 lt/detik

- Perikanan darat bebas dan dengan keramba - Pariwisata dan olah raga air

c. Data Teknis Bendungan Sempor. 1) Waduk

Luas tangkapan air : 43 Km2

Debit rata-rata : 2,8 m3/dt

Kapasitas waduk maksimal : 52.000.000 m3

Kapasitas waduk efektif : 46.500 m3

Volume air yang diatur waduk : 90.000.000 m3

Muka air banjir : ± 73,70 m Permukaan air tinggi (HWL) : ± 72,00 m Permukaan air rendah (LWL) : ± 43,00 m

Daerah terendah pada HWL : 2,7 Km2

2. Bendungan utama

Tipe : Timbunan batu (rock fill) dengan inti kedap air di tengah (campuran tanah dan batu/sand gravel) Volume : 1.600.000.000 m3 Tinggi : 54 m Mercu  Elevasi : +77.00 m  Lebar : 10 m  Panjang : 220 m 3. Bendungan pengelak

Tipe : Timbunan batu dengan selimut tanah di bagian hulu

 Tinggi : 15 m

 Elevasi : + 42,65 m

4. Bendungan beton (bridge wall)

 Volume : 14.000 m3  Tinggi : 17 m

 Panjang : 137 m

5. Bendungan pembantu

Tipe : Timbunan batu (earth fill) dipadatkan

 Volume : 100.000 m3  Tinggi : 12 m Mercu  Lebar : 12 m  Panjang : 227 m 6. Bangunan pelimpah

Tipe : Saluran meluncur (chute type) dengan mercu pelimpah bebas tanpa pintu

Mercu pelimpah  Elevasi : + 72.00 m  Panjang : 105 m Saluran peluncur  Lebar : 12 m  Panjang : 166 m

Debit rencana (inflow design flood) : 1.200 m3/dt

Kapasitas : 500 m3/dt, pada debit rencana 910

m3/dt. Pada banjir maksimal 2.140

m3/dt

7. Terowongan pengelak

Yang ada (lama)

 Diameter : 3,5 m

 Panjang : 126 m

 Kapasitas : 80 m3/dt

 Elevasi : + 40 m Tambahan

 Lebar : 7 m

 Panjang : 180 m

 Kapasitas : 320 m3/dt

 Elevasi : + 40 m

Debit banjir rencana : 740 m3/dt (frekuensi 30 tahun)

8. Bangunan pengambilan dan pengaturan air (Intake and Irrigation Outlet)

Konstruksi : pipa baja

 Diameter : 1,60 m

 Panjang : 168 m

 Kapasitas : 11,00 m3/dt Pengatur air : Hollowjet valves

 Diameter : 2 x 0,90 m

9. PLTA

Jenis turbin : Francis, horizontal shaft, single runner

 Daya terpasang : 1,10 MW  Produksi tahunan : 6.000.000 KWH  Tinggi terjun : 30,00 m  Debit : 3,00 m3/dt 10. Bangunan pembagi Lokasi : Bojong  Lebar : 44,15 m  Tinggi : 1,80 m

 Kapasitas pintu barat : 0,55 m3/dt

 Kapasitas pintu timur : 12,00 m3/dt

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud :

Maksud dari pengadaan jasa konsultansi ini adalah :

a. Melakukan pemeriksaan umum dan menyeluruh mengenai status/tingkat

keamanan bendungan ditinjau dari aspek struktur, hidrolik, rembesan serta operasionalnya, mengindentifikasi masalah yang ada, menetapkan rencana perbaikan dan atau penyempurnaan yang diperlukan.

b. Melakukan pemeriksaan khusus bawah air lapis lereng hulu dan

pemeriksaan lereng hilir (Dam Rip–Rap )

waduk, kapasitas tampungan dan umur waduk yang tersisa, hubungan antara elevasi dan volume waduk, sehingga dapat meningkatkan kehandalan operasi waduk.

d. Pemuktahiran Manual Operasi dan Pemeliharaan Bendungan mengacu

pada NSPM (Norma Standar Pedoman dan Manual) yang berlaku.

b. Tujuan :

Adapun tujuan dari pengadaan jasa konsultansi ini adalah :

a. Mengetahui tingkat kestabilan lereng hulu , khususnya lapis pelindung (Rip-Rap), melalui pemeriksaan terhadap struktur yang berada diatas maupun dibawah permukaan air waduk.

b. Mengetahui tingkat kestabilan lereng hilir, dengan

melakukanpemeriksaan secara khusus pada lereng hilir (Dam Rip-Rap) terhadap kemungkinan adanya gejala kerusakan dan atau perubahan – perubahan lainnya.

c. Mengetahui status/tingkat keamanan bendungan ditinjau dari aspek struktur, hidrolik, rembesan serta operasionalnya; mengidentifikasi masalah yang ada; menetapkan rencana perbaikan dan atau penyempurnaan yang diperlukan.

d. Mendapatkan detail desain perbaikan secara menyeluruh bendungan dan bangunan pelengkapnya, termasuk alat-alat pengamatan (instrumentasi) dan hidromekanikal/ elektrikal.

e. Mendapatkan Peta/ Grafik Sedimentasi Waduk.

f. Mendapatkan Manual Operasi dan Pemeliharaan Bendungan.

Dalam dokumen Inspeksi Besar Bendungan Sempor (Halaman 38-43)

Dokumen terkait