• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.6. Proses Produks

2.6.3. Uraian Proses Produks

Proses pengolahan bahan bakuberlangsung di pabrik kedua PT. Prabu Jaya

dimana pabrik pertama PT. Prabu Jaya sudah menerima bahan baku berupa balok

kayu yang sudah di-stick dan siap untuk diolah menjadi produk jadi. Adapun

uraian proses produksi bahan baku kayu stick yang akan digunakan untuk proses

pembuatan produk jadi di PT. Pabu Jaya adalah sebagai berikut :

a. Proses Pemotongan

Pohon kayu yang masih berukuran besar dipotong dengan menggunakan

perusahaan (cutting size) kemudian distik sebelum dilanjutkan ke proses

berikutnya.

b. Proses Pengawetan

Kayu-kayu yang telah dipotong tersebut kemudian diawetkan untuk

mencegah serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu.

Pengawetan dilakukan dengan memasukkan bahan kimia kedalam pori-pori

kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal beberapa milimeter ke

dalam daging kayu. Pengawetan ini dilakukan dalam ruangan tertutup dan

memakan waktu kurang lebih 4 hari. Pengawetan ini bertujuan untuk

menambah umur pakai kayu lebih lama .

c. Proses Pengeringan

Kayu yang telah diawetkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ruang

penguapan (kamar steam) yang berguna untuk menjaga agar kayu tersebut

tidak basah ataupun lembab. Metode yang digunakan dalam pengeringan

kayu ini adalah kiln dry. Sumber panas berasal dari sebuah tungku atau ruang

pembakaran dengan bahan bakar sisa potongan kayu (cut off). Energi panas

yang dihasilkan oleh api pembakaran kemudian disalurkan melalui saluran

cerobong dengan penghantar kipas. Jenis sumber panas yang lain berasal dari

uap air. Untuk memperoleh panas dari uap air maka dibuatlah sebuah boiler

yang dipanaskan hingga 80o-100oC dengan menggunakan api pembakaran

dan bahan bakar dari sisa potongan kayu (cut off). Kemudian uap air tersebut

disalurkan melalui pipa boiler ke seluruh ruangan pengeringan dengan suhu

suhu yang stabil. Ruang pengering berperan untuk menjaga kestabilan suhu

udara agar tidak tercampur udara luar. Proses pengeringan untuk kayu yang

berukuran tipis memakan waktu kurang lebih 13-18 hari sedangkan kayu

yang berukuran tebal memerlukan waktu 22-25 hari.

d. Proses Conditioning

Setelah proses pengeringan, maka tahap selanjutnya adalah kayu akan

diconditioning selama 3 hari. Proses conditioningdilakukan untuk melihat

bagaimana kondisi kayu setelah keluar dari ruang pengeringan. Biasanya

akan berubah sekitar 10%. Untuk standar ekspor adalah sekitar 10-12%.

Produk yang dihasilkan oleh PT. Prabu Jaya sangat beragam dan

berjumlah banyak, seperti pintu kayu, kursi kayu, lantai kayu, laci, jendela, dan

produk kayu lainnya. Dalam laporan ini, uraian proses produksi hanya membahas

mengenai uraian proses pembuatan pintu kayu yaitu :

1. Pembuatan Stile dan Rail

a. Proses Pengeleman(Laminating)

Proses ini dilakukan untuk menggabungkan kayu-kayuyang ukurannya

telah disesuaikan dengan ukuran permintaan konsumen. Proses ini

menggunakan lem sebagai bahan pembantu.

b. Proses Pengetaman

Kayu yang sudah kering dan memenuhi standar akan diketam di mesin

ketam. Proses pengetaman ini dilakukan pada sisi atas dan bawah kayu.

Proses pengetaman dilakukan untuk mendapatkan permukaan kayu yang

c. Proses Pemotongan

Setelah proses pengetaman selesai, kayu akan dimasukkan ke mesin

potonguntuk dipotong dan diperiksa hasil potongannya. Kayu dipotong

menjadi beberapa ukuran seperti stile dan rail yang disesuaikan dengan

keinginan konsumen. Sisa dari hasil pemotongan kayu kemudian dibawa

ke tumpukan sisa potongan kayu (cut off)untuk digunakan sebagai bahan

bakar boiler.

d. Proses Pembuatan Profil Panjang

Pada proses ini dilakukan pembentukan profil kayu pada bagian sisi

panjangnya. Mesin yang diigunakan adalah mesin moulding untuk proses

pembuatan profil dua sisi sedangkan mesin single spindleadalah

pembuatan profil untuk satu sisi saja.

e. Proses Pembuatan Profil Lebar

Pada proses ini dilakukan pembentukan profil kayu pada bagian sisi

lebarnya. Mesin yang digunakan adalah mesin tenoning.

f. Proses Pengeleman Kertas Veneer

Proses ini diawali dengan menggunakan kertas veneer sebagai pelapis

pada stile dan rail kemudian di-press dengan menggunakan mesin

membranpress. Jika bahan baku kayu tidak mengalami pengeleman atau

laminatingmaka tidak perlu dilakukan proses membran press

g. Proses Pengeboran (Pembuatan Lubang Dowel)

Pada prosesini dilakukan pembuatan lubang dowelpada bagian profil kayu

dengan proses pengeboran. Pembuatan dowelmenggunakan mesin

doweltersendiri. Bentuk dowel ini adalah silinder.

h. Proses Pemasangan Dowel

Pada prosesini dilakukan pemasangan dowel pada lubang dowel yang

terdapat pada profil kayu. Proses pemasangan ini dibantu dengan

menggunakan lem dan martil karet untuk menguatkanpemasangan

dowelpada profil kayu.

2. Pembuatan Panel

a. Proses Pengeleman(Laminating)

Proses ini dilakukan untuk menggabungkan kayu-kayuyang ukurannya

telah disesuaikan dengan ukuran permintaan konsumen. Proses ini

menggunakan lem sebagai bahan pembantu.

b. Proses Pengetaman

Setelah kayu kering, kayu diketam di mesin ketam. Proses pengetaman ini

dilakukan disisi atas dan bawah kayu atau juga di salah satu sisi kayu.

Proses pengetaman ini dilakukan agar mendapatkan permukaan kayu yang

lebih rata. Mesin yang digunakan adalah mesin ketam.

c. Proses Pemotongan

Setelah kayu selesai diketam, maka kayu akan dimasukkan ke mesin

menjadi beberapa ukuran ukuran panel (satu panel, dua panel, empat

panel, enam panel, delapan panel) yang disesuaikan dengan keinginan

konsumen. Hasil Kemudian sisa dari hasil pemotongan kayu tersebut

dibawa ke tumpukan sisa potongan kayu (cut off)untuk digunakan sebagai

bahan bakar boiler.

d. Proses Pembentukan Profil Panel

Pada proses ini dilakukan pembentukan profil pada panel pintu dengan

menggunakan mesin shaper.

e. Proses Pengeleman Kertas Veneer

Proses ini diawali dengan menggunakan kertas veneer sebagai pelapis

pada panel kemudian dipress dengan menggunakan mesin membranpress.

Jika bahan baku kayu tidak mengalami pengeleman atau laminatingmaka

tidak perlu dilakukan proses membran press yangmenggunakan kertas

veneer untuk melapisi permukaan kayu tersebut.

3. Perakitan Pintu Kayu

a. Proses Perakitan

Pada prosesini dilakukan perakitan pintukayu yaitu dengan memasangkan

bagian pintu seperti stile, rail dan panel menjadi satu bagian dengan

menggunakan martil karet.

b. Proses Door Press

Pada prosesini dilakukan penyelesaian bagian

bagian pintu secara kuat. Pada proses ini juga menggunakan martil karet

untuk membantu proses pressing.

c. Proses Penghalusan

Proses ini berguna untuk menghaluskan pintu hasil produksi dengan

menggunakan kertas ampelas (kertas pasir) dengan kriteria kertas pasir

180-280.

d. Proses Finishing

Pada prosesini dilakukan pengecekan terhadap hasil produksi pintukayu

dimana pintu kayu yang tidak sesuai dapat dilakukan perbaikan dan

penyisipan (perataan).

e. Proses Pengepakan

Pada prosesini dilakukan pengepakan produk jadi dengan menggunakan

plastik. Plastik ini berguna untuk melindungi produk dari gesekan-gesekan

dan kotoran. Hasil produksi ditumpuk dalam satu palet. Satu palet memuat

64 unit pintu kayu yang dibuat.

Adapun gambar teknis dari produk pintu kayu tersebut dapat dilihat pada

Gambar 2.3. Gambar Teknis Produk Pintu Kayu

2.6.4.` Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan proses produksi

pintu kayu di PT. Prabu Jaya dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.6.5. Utilitas

Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk menjamin kelancaran dalam

melakukan proses produksi di lantai produksi. Adapun fasilitas penunjang yang

digunakan pada PT. Prabu Jaya adalah sebagai berikut :

Stile

Rail

a. Listrik

Tenaga listrik di PT. Prabu Jaya bersumber dari PLN dan generator

pembangkit listrik tenaga diesel. Sumber tenaga listrik PLN merupakan

sumber utama yang digunakan dalam kegiatan proses produksi, penerangan

area kerja dan kantor dengan kapasitas terpasang 555 KVA dengan tegangan

380 Volt. Sedangkan tenaga listrik yang dibangkitkan oleh generator berfungsi

sebagai cadangan jika listrik dari PLN mengalami gangguan atau pemutusan

secara tiba-tiba. Mesin generator yang dimiliki perusahaan berjumlah 2 unit

yang terdiri dari kapasitas 250 KVA dengan tegangan 380 Volt dan kapasitas

550 KVA dengan 380 Volt.

b. Air

Air yang digunakan di PT. Prabu Jaya adalah air bersih yang disediakan dari

sumur bor, dimana terdapatnya pompa air yang digunakan untuk menyalurkan

air dari dalam tanah dan ditampung ke dalam bak penampungan yang

disediakan oleh perusahaan. Air sangat dibutuhkandalam proses produksi

terutama untuk pemanasan air di boiler. Selain itu, air ini juga dapat

digunakan oleh operator untuk keperluan mereka.

Dokumen terkait