LANDASAN TEOR
3.4. Metode DMAIC dalam Six Sigma
3.4.1.4. Value Stream Mapping
Value stream mapping adalah sebuah metode visual untuk memetakan
jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan
12
Michael L. George, Rowlands, David Rowlands, MarkPrice dan John Maxey,The Lean Six Sigma Pocket Toolbook, , (New York : McGraw-Hill, 2005), hlm. 46-53
informasi dari masing-masing stasiun kerja. Value stream mappingini dapat
dijadikan titik awal bagi perusahaan untuk mengenali pemborosan dan
mengidentifikasi penyebabnya. Menggunakan value stream berarti memulai
dengan gambaran besar dalam menyelesaikan permasalahan bukan hanya pada
proses-proses tunggal dan melakukan peningkatan secara menyeluruh dan bukan
hanya pada proses-proses tertentu saja.
Dalam sistem Lean, fokus dimulai dengan value stream mapping, yang
mana di dalamnya digambarkan seluruh langkah-langkah proses yang berkaitan
dengan perubahan permintaan pelanggan menjadi produk atau jasa yang dapat
memenuhi permintaan dan mengidentifikasi berapa banyak nilai yang terdapat
dalam setiap langkah ditambahkan ke produk. Segala aktivitas yang menciptakan
fitur-fitur atau fungsi-fungsi yang memberikan nilai kepada pelanggan dinamakan
dengan value-added, sedangkan sebaliknya dinamakan dengan non-value-added.
Value stream mappingmenyediakan pandangan yang jelas mengenai
proses yang terjadi dengan memvisualisasikan berbagai macam tingkatan proses,
memberikan perhatian pada pemborosan yang terjadi dan penyebabnya serta
membantu dalam menghasilkan keputusan sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Pengetahuan yang diperoleh melalui penggambaran keadaan awal dari proses
akan sangat membantu dalam membentuk value stream di masa mendatang untuk
diimplementasikan dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk
melakukan perbaikan.
Pembuatan value stream mapping dimulai dengan membuat sketsa dari
mengerti tentang aliran material dan informasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang atau jasa. Diagram yang dihasilkan biasanya
memvisualisasikan aliran produk dari pelanggan sampai kepada supplier dan
menggambarkan juga keadaan sekarang dan yang ingin dicapai. Dalam membuat
value stream mapping dilakukan klasifikasi terhadap kegiatan dengan cara
menanyakan serangkaian pertanyaan terhadap aktivitas yang akan
diklasifikasikan. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk
mengklasifikasikan.(George,2002,hal.52-53)
A. Pertanyaan yang berkaitan dengan penambahan nilai kepada konsumen
(Customer Value-Added) yaitu:
1. Apakah aktivitas yang dilakukan menambah bentuk atau fitur dari produk
atau jasa yang dihasilkan?
2. Apakah aktivitas yang dilakukan memberikan keuntungan dalam
persaingan (seperti harga yang lebih murah, pengantaran yang lebih cepat
dan cacat yang lebih sedikit)?
3. Akankah pelanggan mau membayar lebih atau cenderung lebih memilih
perusahaan ini apabila mereka mengetahui bahwa aktivitas ini dilakukan?
B. Pertanyaan yang berkaitan dengan penambahan nilai dari segi bisnis
(Business Value-Added) yaitu:
Sebagai tambahan terhadap penambahan nilai pada konsumen, terkadang
bisnis mengharuskan untuk melakukan aktivitas yang tidak memberikan nilai
tambah dari sudut pandang konsumen. Adapun pertanyaan yang berkaitan
1. Apakah aktivitas ini merupakan syarat dari hukum atau aturan yang
berlaku?
2. Apakah aktivitas ini mengurangi resiko finansial dari pemiliki bisnis?
3. Apakah aktivitas ini mendukung kebutuhan pelaporan finansial?
4. Apakah proses akan rusak apabila proses ini tidak dilakukan?
Bila di dalam proses produksi terdapat aktivitas-aktivitas seperti ini maka
sebaiknya harus dilakukan penghilangan terhadap kegiatan ini atau bila tidak
memungkinkan maka harus ada pengurangan biaya apabila hal ini tetap
dilakukan.
C. Pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak bernilai tambah (Non-
Value-Added) yaitu:
1. Apakah kegiatan yang dilakukan termasuk dalam aktivitas seperti:
menghitung, penanganan, inspeksi, transportasi, penundaan, penyimpanan,
ekspedisi, pengerjaan ulang dan tanda tangan yang melibatkan banyak
pihak?
2. Dengan memiliki pandangan yang global dari supply chain, berapa banyak
pabrik yang diperlukan untuk mengirimkan volume produk yang
diproduksi? Akankah lead time berkurang atau terjadinya pengurangan
biaya pada fasilitas yang telah tersedia?
3. Dengan lead time yang lebih cepat maka berapa banyak distributor yang
dapat dikurangai sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi pabrik?
Setelah melakukan klasifikasi terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan
klasifikasi. Berikut ini langkah-langkah yang perlu diterapkan dalam membentuk
value stream mapping adalah:
1. Menentukan produk tunggal, atau keluarga produk yang akan dipetakan.
Apabila terdapat beberapa pilihan dalam menentukan keluarga produk/ jasa,
pilihlah sebuah produk yang memenuhi kriteria berikut ini:
a. Produk atau jasa mempunyai aliran proses yang hampir sama, sehingga
produk atau jasa yang dipilih dapat mewakilkan keluarga produk tersebut.
b. Produk atau jasa mempunyai volume produksi yang tinggi dan biaya yang
paling mahal dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain.
c. Produk atau jasa tersebut mempunyai segmentasi kriteria yang penting
bagi perusahaan.
d. Produk atau jasa tersebut mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap
konsumen.
2. Gambarkan aliran proses sebagai berikut:
a. Pelajari kembali simbol-simbol untuk memetakan suatu proses.
b. Mulailah pada akhir dari proses dengan apa yang dikirimkan kepada
pelanggan dan tarik ke belakang.
c. Identifikasi aktifitas-aktifitas yang utama.
d. Letakkan aktifitas-aktifitas tersebut dalam suatu urutan.
3. Tambahkan aliran material pada peta yang dibuat sebagai berikut:
a. Tunjukkan pergerakan dari semua material.
c. Petakan semua proses pendukung dalam produksi, termasuk pula kegiatan-
kegiatan inspeksi dan berbagai macam aktifitas pengetesan material
ataupun proses.
d. Tambahkan pemasok-pemasok di awal dari proses.
e. Pelajari kembali simbol-simbol untuk memetakan suatu proses
4. Tambahkan aliran informasisebagai berikut:
a. Petakan aliran informasi di antara aktifitas-aktifitas.
b. Dokumentasikan bagaimana komunikasi proses dengan konsumen dan
pemasok.
c. Dokumentasikan bagaimana informasi dikumpulkan (elektronik, manual,
dll).
5. Kumpulkan data-data proses dan hubungkan data-data tersebut dengan tabel-
tabel yang terdapat dalam value stream mappingsebagai berikut:
a. Ikuti proses secara manual untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
b. Bila memungkinkan cobalah untuk mencari data-data berikut ini:
− Apa yang memberikan stimulasi kepada proses?
− Waktu set up dan waktu proses per unit
− Takt rate (rata-rata permintaan pelanggan)
− Persentase cacat yang terjadi
− Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
− Persentase downtime (berkaitan dengan berbagai jenis waktu yang mengakibatkan proses tidak dapat mencapai produktivitas maksimum)
− Batch size
6. Masukkan data-data yang berhasil dikumpulkan ke dalam value stream
mapping.
7. Dan kemudian lakukanlah verifikasi dengan meminta orang lain yang bukan
termasuk dalam tim pembuat tetapi memahami proses yang terjadi untuk
melakukan perbandingan antara value stream mapping yang dibuat dengan
keadaan sebenarnya.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam penggambaran value stream
mapping dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan dalam Value Stream Mapping Simbol Proses dalam Value Stream Mapping
Simbol ini merepresentasikan Supplier bila diletakkan di
kiri atas, yakni sebagai titik awal yang umum digunakan
dalam penggambaran aliran material. Sementara gambar
akan merepresentasikan Customer bila ditempatkan di
kanan atas, biasanya sebagai titik akhir aliran material.
Simbol ini menyatakan proses, operasi, mesin atau
departemen yang dilalui aliran material. Secara khusus,
untuk menghindari pemetaan setiap langkah proses yang
tidak diinginkan, maka simbol ini biasanya
merepresentasikan satu departemen dengan aliran internal
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan... (Lanjutan) Simbol Proses dalam Value Stream Mapping
Simbol ini menyatakan operasi, proses, departemen atau
stasiun kerja dengan famili-famili yang saling berbagi
dalam value-stream. Perkiraan jumlah operator yang
dibutuhkan dalam value stream dipetakan, bukan sejumlah
operator yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh
produk.
Simbol ini memiliki lambang-lambang didalamnya yang
menyatakan informasi/data yang dibutuhkan unuk
menganalisis dan mengamati sistem. C/T adalah waktu
siklus yang dibutuhkan untuk memproduksi satu barang
sampai barang yang akan diproduksi selanjutnya datang.
C/O adalah changeover time yang merupakan waktu
pergantian produksi satu produk dalam suatu proses untuk
yang lainnya. Uptime adalah persentase waktu yang
tersedia pada mesin untuk proses.
Simbol ini mengindikasikanbhawa banyak proses yang
terintegrasi dalam sel-sel kerja manufaktur, seperti sel-sel
yang biasa memproses famili terbatas dari produk yang
sama atau produk tunggal. Produk berpindah dari satu
langkah proses ke langkah proses lain dalam berbagai
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan... (Lanjutan) Simbol Material dalam Value Stream Mapping
Simbol ini menunjukkan keberadaan suatu inventory
diantara dua proses. Ketika memetakan current state,
jumlah inventory dapat diperkirakan dengan satu
perhitungan cepat, dan jumlah tersebut dituliskan dibawah
gambar segitiga. Jika terdapat lebih dari satu akumulasi
inventory, gunakan satu lambang untuk masing-masing inventory. Lambang ini juga dapat digunakan untuk
merepresentasikan penyimpanan bagi raw material dan
finished goods.
Simbol ini merepresentasikan pergerakan raw material dari
supplier hingga menuju gudang penyimpanan akhir di
pabrik. Atau pergerakan dari produk akhir di gudang
penyimpanan pabrik hingga sampai ke konsumen.
Simbol ini merepresentasikan pergerakan material dari
satu proses menuju proses berikutnya. Push (mendorong)
memiliki arti bahwa proses dapat memproduksi sesuatu
tanpa memandang kebutuhan cepat dari proses yang
bersifat downstream.
Simbol ini melambangkan sebuah persediaan
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan... (Lanjutan) Simbol Material dalam Value Stream Mapping
Simbol supermarket dihubungkan dengan proses-proses
sebelumnya dengan simbol “Pull” yang diindikasikan
dengan pemindahan secara fisik.
Persediaan First-In-First-Out menggunakan simbol ini
ketika proses-proses dihubungkan dengan sistem FIFO
yang membatasi input.
Simbol ini melambangkan sebuah persediaan “hedge”
(safety stock) yang mengatasi masalah seperti downtime,
untuk melindungi sistem dalam mengatasi fluktuasi
pemesanan konsumen secara tiba-tiba atau terjadinya
kerusakan pada sistem.
Simbol ini berarti pengiriman yang dilakukan dari supplier
ke konsumen atau pabrik ke konsumen dengan
menggunakan pengangkutan eksternal (di luar pabrik).
Simbol Informasi dalam Value Stream Mapping
Simbol ini merepresentasikan penjadwalan produksi utama
atau departemen pengontrolan, orang atau operasi.
Gambar anak panah yang lurus dan tipis menunjukkan
aliran informasi umum yang bisa diperoleh melalui
catatan, laporan ataupun percakapan. Jumlah dan jenis
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan... (Lanjutan) Simbol Informasi dalam Value Stream Mapping
Simbol ini merepresentasikan aliran elektronik seperti
melalui Electronic Data Interchange (EDI), internet,
intranet, LANs (Local Area Network), WANS (Wide Area
Network). Melalui anak panah ini, maka dapat
diindikasikan jumlah informasi atau data yang
dipertukarkan, jenis media yang digunakan seperti fax,
telepon dan juga jenis data yang dipertukarkan itu sendiri.
Simbol ini adalah titik produksi dari penetapan jumlah part
sebelumnya.
Simbol ini merepresentasikan sebuah kartu atau alat yang
memerintah penyedia material untuk mentransfer part-part
dari supermarket ke proses penerimaan.
Simbol ini digunakan keteika level on-hand
inventorysupermarket di antara dua proses yang jatuh pada trigger atau titik minimum.
Lokasi dimana sinyal kanban diletakkan untuk diambil.
Simbol ini merepresentasikan sistem tarik yang
memberikan perintah-perintah untuk mengumpulkan
sebagian proses untuk memproduksi tipe dan kuantitas
produk sebelumnya, khususnya satu unit, tanpa
Tabel 3.5. Simbol-simbol yang Digunakan... (Lanjutan) Simbol Informasi dalam Value Stream Mapping
Simbol ini adalah alat batch kanbans untuk mencapai
tingkat level volume produksi dan bercampur dengan akhir
periode waktu.
Penjadwalan dengan menggunakan MRP/ERP atau yang
lain untuk memusatkan sistem.
Memperoleh informasi melalui pengamatan secara visual.
Simbol yang merepresentasikan aliran informasi lisan atau
personal.
Simbol Umum dalam Value Stream Mapping
Simbol ini digunakan untuk menyoroti kebutuhan
perbaikan dan merencanakan ruang kerja Kaizen pada
proses-proses yang spesifik untuk mencapai Future State
Mappadavalue stream secara kritis.
Simbol ini merepresentasikan operator. Lambang ini
menunjukkan jumlah operator yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu proses.
Menyatakan informasi atau hal lain yang penting.
Menunjukkan waktu yang memberikan nilai tambah (cycle
times) dan waktu yang tidak memberikan nilai tambah
(waktu menunggu). Gunakan lambang ini untuk