• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.5. Proses Produks

2.5.2. Uraian Proses Produks

PT. Growth Sumatra Industry, Ltd mempunyai tiga bagian utama proses produksi, yaitu proses Peleburan (Melting), proses penuangan (Continuous Casting Machine) dan proses Penggilingan (Rolling Mill).

2.5.2.1. Proses Peleburan (Melting)

Proses pengolahan logam pada pabrik peleburan dibagi atas dua unit, yaitu unit scrap dan unit Electric Arc Furnance (EAF).

1. Unit Scrap

Scrap yang digunakan oleh PT. Growth Sumatra Industry adalah scrap impor, home scrap dan lokal scrap, impor scrap biasanya sudah dalam keadaan ditekan (dipress). Scrap ini didatangkan dengan truk dan ditimbun di dua tempat yaitu:

a. Scrap yard, yaitu tempat penimbunan scrap dilapangan terbuka dibelakang pabrik. Ini merupakan tempat penimbunan scrap impor dan home scrap. Proses pengangkutan scrap dari scrap yard ke scrap bay dengan menggunakan truk dengan bantuan bucket.

b. Scrap Bay, yaitu tempat penimbunan scrap di lapangan tertutup di samping tanur. Scrap lokal biasanya langsung dibawa ke tempat ini ditambah dengan scrap dari scrap yard. Tugas utama unit scrap adalah pemotongan scrap, pemilihan scrap dan pengangkatan scrap yang diuraikan sebagai berikut:

- Pemotongan Scrap, dilakukan dengan menggunakan gas alam (LNG) dan oksigen scrap yang harus dipotong adalah yang bentuknya panjang dan besar agar mudah dimasukkan dan meningkatkan efisiensi penggunaan ruang. Pemilihan tabung-tabung yang tertutup agar dibelah karena dapat menimbulkan ledakan sewaktu dilebur. Ledakan ini dapat menumpahkan cairan logam dan merusak dinding EAF.

- Pemilihan Scrap

Sebelum scrap dimasukkan kedalam EAF, scrap harus dipilih sesuai dengan syarat-starat sebagai berikut:

1) Kering dari oli dan air

2) Scrap tidak boleh berupa granat bom dan peluru

3) Karat (Fe2O3 dan Fe3O4) pada scrap mengandung banyak oksigen 4) Tembaga harus dipisahkan dari scrap

5) Scrap berupa baja karbon rendah - Pengangkatan Scrap

Scrap mempunyai bentuk ukuran yang tidak menentu sehingga alat pengangkatan yang sesuai ialah magnetic crane dan bucket. Kapasitas angkat maksimum crane adalah 20 ton sedangkan bucket adalah 40 ton.

2. Unit Electric Arc Furnance (EAF)

Electric Arc Furnance atau tanur busur listrik merupakan tanur yang memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi panas untuk melebur scrap baja. Pada PT. Growth Sumatra Industry, Ltd jenis EAF yang digunakan adalah EAF langsung pada tanur ini ruang tanur dilapisi dengan bata tahan api. Tanur berlapis bata tahan api beralas serbuk ganister dan berdinding bata silika yang digunakan untuk peleburan baja karbon rendah dan baja paduan rendah. Bahan bakunya adalah scrap yang mempunyai kadar fosfor dan belerang yang rendah. Secara berkala komposisi logam cair ditentukan dan bila perlu dapat ditambah unsur paduan tertentu sehingga

sewaktu logam cair dituang komposisinya telah memenuhi persyaratan. Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah EAF langsung dengan dinding magnesia. EAF langsung memiliki tanur yang dapat dibuka dengan memutar kesamping untuk memasukkan elektroda. Elektroda yang digunakan adalah grafit (bahan dasar karbon) berdiameter 14 inci dengan berat 375 kg/buah dan diperkirakan akan habis 5 kg/ton pada saat scrap dilebur.

2.5.2.2. Proses Penuangan

Proses penuangan logam pada pabrik terdiri atas unit ladle dan unit continuous casting machine (CCM).

1. Unit Ladle

Scrap yang dicairkan di unit EAF kemudian dituangkan kedalam ladel dan diangkut oleh Bridge Crane ke CCM. Ladel tersebut dari pelat baja dengan ketebalan 22 mm dan dilapisi dengan batu tahan api. Saluran keluar cairan logam (cairan baja/ logam cair) dibuat di dasar ladel. Mekanisme pembukaan dan penutupan saluran diatur melalui sliding gate yang digerakkan secara manual. Batu tahan api disusun berselang-seling sehingga diperoleh lingkaran bulat sesuai dengan bentuk ladle. Untuk merekatkan batu tahan api digunakan morter jenis M-80 SLP yang mempunyai komposisi Al2O385% dan SiO2 10% sebagai pengisi antara batu tahan api LW dengan batu tahan api SK 22 digunakan lapisan MgO (Magnesium Oksida). Lapisan MgO ini berfungsi sebagai penyerap panas. Cairan logam akan keluar melalui Weel Block yang

terpasang didasar ladle. Weel block ini juga terbuat dari batu tahan api, dimana pada bagian bawahnya dipasang sliding gate. Batu tahan api dalam ladle dapat dipakai dalam ± 70 kali tuang sedangkan sliding gate dapat dipakai empat kali tuang. Sebelum digunakan untuk menampung cairan logam, terlebih dahulu dipanaskan dengan gas alam (LNG) sekitar 30 menit tujuannya agar temperatur cairan logam pada saat dituang kedalam ladle tidak menurun.

2. Unit Continuous Casting Machine (CCM)

Unit CCM adalah suatu mesin yang dapat melaksanakan pengecoran secara terus-menerus, dimana cairan logam yang dimasukkan kedalam mesin ini akan keluar langsung sebagai billet. CCM merupakan satu kesatuan unit-unit yang terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

- Tundish - Kereta tundish

- Saluran pembuangan cairan dan tong penampung baja cair - Box bending mould

- Bending Mould - Oscillating machine - Cooling chamber - Dummy bar

- Roll conveyor dan collecting table - Extraction machine

2.5.2.3. Proses Penggilingan (Rolling Mill)

Proses penggilingan merupakan proses pengolahan billet dengan menggilingnya menjadi baja tulangan polos, baja tulangan as, besi siku ataupun WF. Dimana penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sesuai yang diinginkan dan melakukan pembentukan. Billet yang telah dicetak dikirim ke setiap rolling mill untuk digiling sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Sebelum masuk ke rolling mill, ujung dan pangkal billet akan dipotong oleh rotary shear untuk mendapatkan ujung yang sempurna. Hal yang perlu diperhatikan adalah semakin kecil ukuran billet yang diinginkan maka akan semakin banyak rolling strand yang digunakan, sebaliknya bila semakin besar billet yang digunakan maka akan semakin sedikit rolling strand yang digunakan.

2.6. Mesin dan Peralatan

Dokumen terkait