BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
2.3. Proses Produks
2.3.6. Uraian Proses Produks
Proses produksi sparepart pada PT. Apindowaja Ampuh Persada berbeda- beda. Berikut ini adalah proses produksi dari masing-masing spare part.
A. Spare part Main Shaft
Uraian proses produksi spare part main shaft adalah: 1. Persiapan bahan
Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku. 2. Pemotongan
Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang potongan besi.
3. Pemeriksaan
Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator. 4. Pembubutan
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong. 5. Pemeriksaan
6. Proses Remer
Pada proses ini, produk setengah jadi diremer sehingga membentuk bentuk bulatan panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan untuk peletakan spin.
7. Pemasangan Spin
Proses terakhir yaitu pemasangan spin secara manual pada besi yang telah mengalami proses remer.
8. Pemeriksaan
Besi yang telah dipasang spin diperiksa secara visual oleh operator. 9. Pengecatan
Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai dicat diangkut ke gudang.
10. Penyimpanan di gudang
Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane.
B. Spare part Intermediate Gear
Uraian proses produksi spare part intermediate gear adalah: 1. Persiapan bahan
Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku. 2. Pemotongan
Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses
selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang potongan besi.
3. Pemeriksaan
Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator.
4. Pembubutan
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong. 5. Pemeriksaan
Besi hasil pembubutan diperiksa secara visual oleh operator. 6. Penyecrapan
Pada proses ini, produk setengah jadi discrap sehingga membentuk bentuk gerigi yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.
7. Pemeriksaan
Besi hasil penyecrapan diperiksa secara visual oleh operator. 8. Pengecatan
Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai dicat diangkut ke gudang.
9. Penyimpanan di gudang
Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane.
C. Spare part Extension Shaft
1. Persiapan bahan
Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku. 2. Pemotongan
Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang potongan besi
3. Pemeriksaan
Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator. 4. Pembubutan
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong. 5. Pemeriksaan
Besi hasil pembubutan diperiksa secara visual oleh operator. 6. Pengeboran
Pada proses ini, produk setengah jadi dibor sehingga membentuk lubang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan sebagai poros produk.
7. Penyecrapan
Pada proses ini, produk setengah jadi discrap sehingga membentuk persegi panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan sebagai dudukan produk.
8. Pemeriksaan
9. Pengecatan
Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai dicat diangkut ke gudang.
10. Penyimpanan di gudang
Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane. 2.3.7. Mesin dan Peralatan
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran dan melakukan tugas yang telah disetel.
Adapun jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT Apindowaja Ampuh Persada adalah sebagai berikut :
1. Nama Mesin : Mesin las Merk/ Type : BX 160 Berat : 107 kg Arus : 160 A Jumlah : 4 unit 2. Nama Mesin : Mesin Bor
Merk/ Type : Radial
Voltage : 380 V Diameter maksimum : 115 mm Kecepatan putaran : 150-2100 rpm Kedalaman pemakanan : 150 mm
Jumlah : 3 Unit
3. Nama Mesin : Automatic Cutting Merk/ Type : LG TGC 100-SB Voltage : 380 V
Daya : 200 Watt Diameter maksimum : 120 mm Jumlah : 2 unit
4. Nama Mesin : Mesin potong Tebal maksimum : 5 mm
Diameter maksimum : 1200 mm Jumlah : 4 unit
5. Nama Mesin : Mesin gerinda Diameter batu gerinda : 125 mm Kecepatan : 5500 rpm Jumlah : 2 unit
6. Nama Mesin : Mesin Bubut
Merk/ Type : ZMM Metalik CM 8 Putaran : 850 rpm
Jumlah : 10 Unit 7. Nama Mesin : Mesin Scrap
Merk/ Type : Hudong/4503537
Daya : 3000 Watt
8. Nama Mesin : Mesin Remer Merk/ Type : Sudco
Daya : 2 HP
Jumlah : 1 unit 9. Nama Mesin : Mesin Rol
Merk/ Type : Heisteel type ASY –HA no70479 Daya : 60 HP
Phasa : 3 Phasa Jumlah : 2 Unit
10. Nama Mesin : Mesin Boring
Merk/ Type : Radial
Voltage : 380 V Diameter maksimum : 250 mm Kecepatan putaran : 300-3000 rpm Kedalaman pemakanan : 200 mm Jumlah : 1 Unit
Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Apindowaja Ampuh Persada dalam proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Kereta sorong
Fungsi : Alat angkut untuk memindahkan material yang digerakkan dengan cara manual
2. Crane
Fungsi : Alat untuk memindahkan beban yang berat yang dilengkapi katrol Jumlah : 2 unit
3. Meteran
Fungsi : Mengukur ukuran plat yang digunakan Jumlah : 20 unit
4. Jangka Sorong
Fungsi : Mengukur diameter dan ukuran dari pembentukan lubang dan Profil yang digunakan pada pembubutan
Jumlah : 12 unit 5. Kawat las
Fungsi : Digunakan sebagai logam pengisi pada proses pengelesan Jumlah : 5 kotak
2.3.8. Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas pendukung yang digunakan untuk kelancaran dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas pendukung yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah arus listrik. PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan arus listrik yang bersumber dari PLN dan generator pembangkit listrik tenaga diesel.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Perusahaan Manufaktur2Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang jadi. Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan utama yaitu kegiatan produksi, penjualan dan administrasi. Secara fisik kegiatan ini sering juga dipisahkan sehingga dalam suatu perusahaan terdapat tiga bagian atau unit kerja tersebut. Barang yang dihasilkan oleh kegiatan pengolahan pabrik yang dipindahan ke gudang dan siap dijual disebut barang jadi atau produk jadi. Barang jadi diolah dari bahan utama yang disebut dengan bahan baku atau bahan mentah. Untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi diperlukan tenaga kerja dan fasilitas fisik di pabrik. Tenaga kerja yang langsung mengerjakan barang dan biasanya dibayar atas dasar unit yang dihasilkan (misalnya penjahit dalam perusahaan pakaian jadi) disebut dengan tenaga kerja langsung sedangkan tenaga kerja yang terdiri atas orang-orang yang bekerja di pabrik tetapi tidak secara langsung menangani atau mengerjakan barang (misalnya mandor, perancang model pakaian dalam perusahaan pakaian jadi, pegawai administrasi pabrik) disebut dengan tenaga kerja tidak langsung.
3.1.1. Konsep Value Added dan Non Value Added Activity