• Tidak ada hasil yang ditemukan

2007 2010 2015 2020 2025

Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan(Kota Cimahi) jiwa 536.011 578.916 658.192 748.324 829.237

Jumlah Penduduk Dilayani Sistem Perpipaan jiwa 68.463 78.232 149.936 305.166 472.499

Cakupan Pelayanan thd wil pelayanan % 12,77% 13,51% 22,78% 40,8% 57,0%

I. DOMESTIK

1.1. Jumlah Orang per Rumah jiwa 5 5 5 5 5

1.2. Jumlah Sambungan Rumah unit 12.019 14.250 27.311 55.586 86.065

1.3. Pemakaian Air l/or/hr 115 115 120 130 150

1.4. Kebutuhan Air m3/hari 7.873 8.997 17.992 39.672 70.875

l/det 91 104 208 459 820

II HIDRAN UMUM

2.1. Jumlah Sambungan Unit 83 84 85 87 88

2.2. Konsumsi M3/Unit 34 34 34 34 34

2.3. Kebutuhan Air M3/Hari 94,41 95,09 96,79 98,49 100,19

L/Det 1,09 1,10 1,12 1,14 1,16

III NON DOMESTIK

3.1. Instansi Pemerintah

Jumlah Instansi Unit 20 21 22 23 24

Konsumsi M3/Unit 50 50 50 50 50

Kebutuhan Air M3/Hari 33,67 34,67 36,33 38,00 39,67

L/Det 0,39 0,40 0,42 0,44 0,46

3.2. Niaga

Jumlah Sambungan Unit 428 429 430 432 433

Konsumsi M3/Unit 15 15 15 15 15

Kebutuhan Air M3/Hari 214,00 214,45 215,20 215,95 216,70

L/Det 2,48 2,48 2,49 2,50 2,51

3.3. Perusahaan Industri

Jumlah Industri Unit 9 10 11 12 13

Konsumsi M3/Unit 28 28 28 28 28

Kebutuhan Air M3/Hari 8,59 9,15 10,08 11,01 11,95

L/Det 0,10 0,11 0,12 0,13 0,14

3.4. Sosial/Pendidikan/Kesehatan

Jumlah Sosial/Pendidikan/kesehatan Unit 50 51 52 53 54

Konsumsi M3/Unit 36 36 36 36 36

Kebutuhan Air M3/Hari 60,24 60,96 62,16 63,36 64,56

L/Det 0,70 0,71 0,72 0,73 0,75

IV TOTAL

4.1. Sambungan Pelanggan Unit 12.610 14.855 27.922 56.204 86.689

4.2. Kebutuhan Air L/Det 96 109 213 464 825

4.3. Kehilangan Air (UFW) l/det 36 39 66 121 165

% 38% 36% 31% 26% 20%

4.4. Kebutuhan Air Rata-rata L/Det 132 148 279 585 990

4.5. Kebutuhan Produksi (f = 1,1) l/det 146 163 307 643 1.089

4.6. Kebutuhan Puncak (f = 1,6) l/det 212 237 447 936 1.585

Sumber : Hasil Simulasi Konsultan, 2007

TAHUN

4.6.4.2.

Analisis Sistem Prasarana Dan Sarana Air Minum

1. Analisis permasalahan pada prasana dan sarana air bersih non PDAM

 Secara umum permasalahan sistem prasarana dan sarana air bersih non PDAM yang disediakan untuk pelayanan komunal antara lain ketersediaan lahan untuk penentuan titik sumber air yang aman.

 Belum optimalnya kelembagaan dari kelompok masyarakat di dalam pengelolaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana air berih

2. Analisis permasalahan pada prasarana dan sarana air minum PDAM Permasalahan teknis unit produksi pada sistem penyediaan air bersih Kota Cimahi secara umum masih kekurangan air baku terutama pada musim kemarau panjang di unit produksi : IPA Cipageran, Mata Air Cisintok, Mata Air Cikudapati, Sumur Bor 11, dan Sumur Bor 12.

Kondisi broncaptering di Cisintok dan Cikudapati memerlukan rehabilitasi karena dibangun sejak zaman Belanda. Sedangkan IPA dan sumur bor yang dibagun oleh proyek air bersih Jawa Barat pada tahun 90-an juga perlu renovasi agar bisa tetap beroperasi selama 24 jam. Adapun permasalahan teknis IPA Cipageran dapat dilihat dalam tabel 4.14.

Tabel 4.14 Permasalahan Teknis IPA Cipageran

No Permasalahan Analisis Penyebab

1. Kapasitas produksi sering mengalami penurunan (berfluktuasi)

 Kepentingan pamakai air dengan masyarakat

 Debit pengambilan pada musim kemarau panjang menurun

2. Akumulasi kehilangan air pada saat back wash cukup tinggi

 Periode pencucian filter 1 x 24 jam (media cepat clogging)

3. Kualitas air produksi terutama kekeruhan tidak stabil

 Media filter belum pernah diganti selama 10 tahun

 Pompa alum beroprasi tanpa cadangan, pendosisan sering terganggu

4. Selama pencucian filter sistem distribusi sering terhenti selama 2 jam

 Reservoir Upper kosong karena tidak mampu menyimpan air dalam jumlah besar

5. Operasi WTP tidak bisa optimal sesuai kepasitas terpasang

 Pipa outlet diameter 30 mm dan dari WTP tidak mampu mengalir air sampai 200 l/det, hingga di WTP Sumber: - PDAM Cabang Cimahi,2003

Permasalahan Teknis Sistem Distribusi air bersih Kota Cimahi adalah sering terganggunya pemeliharaan pipa, tingginya kebocoran air (44,26%), pompa buster yang sering rusak, terganggunya pelayanan air di pelanggan dan lain-lain. Adapun untuk lebih jelasnya permasalahan teknis sistem distribusi dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Permasalahan Teknis Sistem Distribusi

No Permasalahan Analisis Penyebab

1. Perhitungan water balance tidak akurat  Water meter induk setiap unit produksi berfungsi

2. Pelayanan dijalan Budi terganggu karena pompa buster sering rusak

Pompa buster di reservoir 50 m3 bekerja terus-menerus selama 24 jam, tanpa cadangan

3. Tingginya kehilangan air yaitu 40,97%  Jaringan pipa lama dan kerusakan pipa

4. Sebagian pelanggan di sekitar Jl. Pesantren Cimahi (200 SL) sering tidak terlayani

 Sebagian water meter pelanggan sudah tua, sehingga tidak akurat lagi  Rendahnya tekanan pada saat jam

puncaknya

5. Operasional dan pemeliharaan jaringan perpipaan sering terganggu

 Sebagian jaringan perpipaan tertutup oleh pelebaran jalan (Jl. Raya Barat Cimahi)

Sumber: - PDAM Cabang Cimahi,2003

- Perencanaan Air Bersih Kota Cimahi,2003

4.6.4.3.

Analisis Kebutuhan Program

Dilihat dari permasalahan yang terjadi dan berdasarkan analisisa kondisi pelayanan, kebutuhan air minun, prasarana dan sarana air minum yang ada maka dibutuhkan program pengembangan kedepan antara lain adalah:Program yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pengembangan prasarana dan sarana air bersih, sistem jaringan, sistem pengolahan dan pengelolaannya. Program ini dibutuhkan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan jangkauannya untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga diharapkan seluruh wilayah perencanaan mendapat pelayanan air bersih serta meminimalkan penurunan kehilangan air secara intensif dan menyeluruh, kemudian melakukan penambahan sambungan yang disesuaikan dengan laju penurunan kehilangan air tersebut.

Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan sistim pelayanan pada Kota Cimahi adalah dengan melakukan optimalisasi sistim, dari mulai sumber air baku sampai dengan sistim pelayanan, penambahan kapasitas sistim pelayanan air minum, yaitu dengan menambah kapasitas sistim air baku, menambah sistim produksi air, menambah jaringan pipa distribusi dan menambah jumlah Sambungan Rumah (SR)/ Hydran Umum (HU).

Kemudian perlu adanya pengelompokan demand cluster yang sesuai dengan arah perkembangan wilayah pada kurun waktu yang ditetapkan, sehingga dapat dikelompokkan juga water district sesuai dengan perkembangan demand cluster.

4.6.5.

Sistem Prasarana Yang Diusulkan 4.6.5.1. Sistem Non Perpipaan

o Pengembangan penyediaan air minum secara komunal yang bersumber dari air tanah dalam bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan PDAM yaitu pembangunan sumur dalam dan jetpump pada zona aman.

o Pengembangan pemakaian air permukaan sebagai substitusi pemakaian air bawah tanah industri sebagai alternatif pengurangan penurunan air bawah tanah.

4.6.5.2. Sistem Perpipaan

o Perencanaan dan Pembangunan Intake Sungai Cimahi, WTP , dan perpipaan. Kap.50 l/detik, pemanfaatan air baku Sungai Cimahi

o Perencanaan dan Pembuatan intake limpasan Mata air Ciawitali, reservoar dan perpipaan kap 10 l/detik dan Pembangunan sumur bor di dekat Mata air Ciawitali (satu sistem dengan mata air Ciawitali . Kapasitas 5-10 l/detik. o Perencanaan dan pembangunan peningkatan kapasitas intake dan WTP

Cijanggel dari 165 l/detik menjadi 200 l/detik sumber air baku sungai cijanggel dan Rehabilitasi/pembersihan sumur bor eksisting.

o Perencanaan dan pembangunan sumur bor Baru, air bawah tanah,

Perencanaan dan pembangunan intake 1 buah danau , WTP, reservoar dan perpipaan. Kapasitas 10-20 l/detik di Cibeber

4.6.5.3. Usulan Dan Prioritas Program

1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air

2. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan

4.6.5.4. Usulan Dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum Di Kota Cimahi sistim penyediaan air minum yang diprogramkan 5 (lima) tahun kedepan adalah dengan membangun komponen-komponen sebagai berikut : 1. Penyediaan dan Pengelolaan sarana dan prasarana Air Bersih Perdesaan 2. Pemanfaatan MA. Ciawitali dan Deep Well Kapasitas 20 l/det

3. Pemanfaatan Sungai Cimahi Kapasitas 50 l/det 4. Pemanfaatan Sungai Cijanggel Kapasitas 50 l/det

5. Pemanfaatan Kolam Bekas Galian Sirtu Kapasitas 10 l/det

4.6.5.5. Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan

Program yang direncanakan akan dibangun di Kota Cimahi dalam 5 (lima) tahun mendatang terdiri dari Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air dan Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan. Secara keseluruhan pengalokasian dana untuk sektor air minum dapat dilihat dalam lampiran.

Dokumen terkait