• Tidak ada hasil yang ditemukan

USUL DILAKUKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PAJAK

Dalam dokumen 234501011 modul kup dtsd pajak pdf (Halaman 51-57)

PRODUK DARI PEMERIKSAAN PAJAK

II. USUL DILAKUKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PAJAK

Kemungkinan kedua adalah berupa usulan untuk dilakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan. Dengan sendirinya sebelum dilakukan penyidikan dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan pengamatan dan penyelidikan, dan andaikata hasil pengamatan adalah berupa dugaan pidana pelanggaran Pasal 38 KUP, maka Wajib Pajak dapat diberikan kesempatan untuk melakukan “pengungkapan ketidak

Dgm 39

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

benaran” dari Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8 ayat (3) KUP dengan membayar kekurangannya berikut dengan sanksi 150% (seratus lema puluh persen) dari jumlah yang kurang dibayar. Terhadap kesempatan yang telah diberikan tersebut apabila Wajib Pajak tidak bersedia mengungkapkan ketidak benaran dimaksud (mungkin Wajib Pajak yakin bahwa dirinya benar) maka penyidikan tindak pidana Pasal 38 KUP baru dilakukan. Maksud dari sipembuat undang-undang dalam kasus ini adalah demi kepentingan kas negara dilakukan percepatan masuknya uang pajak ke kas negara dengan tanpa menghukum Wajib Pajak yang kemungkinan dapat mengganggu penerimaan dimasa yang akan datang. Suatu pertanyaan timbul yakni, apakah suatu pengamatan dan penyelidikan kemungkinan tindak pidana dibidang perpajakan tersebut selalu harus didahului dengan tindakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat (1) KUP? Jawabannya dengan sendirinya adalah tidak demikian. Pengamatan dan penyelidikan kemungkinan adanya tindak pidana dibidang perpajakan dapat saja dilakukan tanpa perlu melalui pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasl 29 ayat (1) KUP manakala data atau keterangan yang ada “sudah jelas” nyata-nyata menunjukkan akan adanya kemungkinan tindak pidana dimaksud. Tetapi yang jelas, segala tindakan terhadap Wajib Pajak haruslah jelas dasar hukumnya. Perlu diketahui bahwa terminologi “penyelidikan” adalah terminologi monopoli KUHAP yang hanya untuk aparatur Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), oleh karena itu dalam sistem hukum pajak dipergunakan “Pemeriksaan Bukti Permulaan.”

B. L

ATIHAN

1. Jelaskan perbedaan antara SKPKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf (a) dan (c ) dengan Pasal 13 ayat (1) huruf (b) dan huruf (d)?

2. Jelaskan bagaimana tata cara penerbitan SKPKB Pasal 13 ayat (1) huruf (e)? 3. Jelaskan perbedaan antara SKPLB produk pemeriksaan Pasal 17 KUP dengan

SKPLB produk Pasal 17B KUP?

4. Jelaskan perbedaan antara Wajib Pajak dengan kreteria tertentu dengan Wajib Pajak dengan persyaratan tertentu?

Dgm 40

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

5. Apakah mungkin timbulnya novum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sama sekali tidak menimbulkan jumlah pajak yang terutang bertambah? Apabila tidak mungkin alasannya apa? Apabila mungkin produk pemeriksaannya apa?

C. R

ANGKUMAN

1. Tujuan pemeriksaan pajak adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, oleh karena sebagai produk hasil pemeriksaan juga banyak tergantung dari sampai sejauh mana pemenuhan kepatuhan perpajakan tersebut dilakukan;

2. Salah satu bentuk usulan produk pemeriksaan adalah diterbitkannya Surat ketetapan pajak yang meliputi SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SPKN serta produk tambahan yaitu Surat Tagihan Pajak;

3. Dari beberap jenis usulan tersebut diatur dalam pasal-pasal yang bersifat

falkultatif atau pilihan yaitu SKPKB dan SKPKBT dan yang bersifat imperatif

atau keharusan yaitu SPKLB dan SPKN;

4. Bentuk usulan lain adalah Pembetulan Surat Pemberitahuan dengan cara Pengungkapan Ketidakbenaran terhadap Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan;

5. Produk terakhir dari temuan pemeriksaan adalah usulan untuk dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, karena adanya dugaan melakukan perbuatan tindak pidana pajak;

Dgm 41

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

V.

TES FORMATIP

Sebagai Akhir pembelajaran maka disini saudara diminta untuk mengejakan tes formatif untuk mengukur penyerapan pembelajaran yang sauadara peroleh.

Tes Formatif I.

1. Jelaskan perbedaan pengertian pemeriksaan yang dilakukan oleh para profesional dalam menjalankan tugas pemeriksaan menurut profesinya masing-masing?

2. Jelaskan kegiatan-kegiatan pemeriksaan pajak dalam rangka menghimpun dan mengolah data?

3. Jelaskan pengertian kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan?

4. Berikan komentar saudara terhadap muatan yang ada dalam Pasal 28 ayat (7) KUP!

5. Jelaskan pertanyaan ini, mungkinkah pemeriksaan pajak dilakukan oleh mereka yang tidak tahu ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan?

Tes Formatif II

1. Jelaskan pengertian “wewenang” dalam kalimat Pasal 29 ayat (1) yang berbunyi:

“Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk……… .”?

2. Dalam sistem perpajakan yang menganut self assessment system suatu keanehan bahwa dapat terjadi perhitungan lebih bayar diakhir tahun. Coba jelaskan bagaimana terjadinya dan bagaimana pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang terjadi Lebih Bayar harus dilakukan?

3. Demikian pula suatu keanehan bahwa Pajak Pertambahan Nilai yang pada dasarnya dikenakan pajak terhadap pertambahan nilai arus barang kena pajak atau jasa kena pajak dapat terjadi lebih bayar. Jelaskan bagaimana penanganan pemeriksaan klaim lebih bayar tersebut harus dilaksanakan?

Dgm 42

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

4 Jelaskan apakah ketentuan Pasal 31 tentang tata cara pemeriksaan tersebut telah diatur dan ditetapkan dengan baik?

5. Bagaimana hak-hak Wajib Pajak dalam proses pemeriksaan diatur dalam batang tubuh undang-undangnya?

Tes Formatif III.

1. Jelaskan pengertian “..dapat… “ dalam kalimat Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) KUP?

2. Bagaimana hubungan antara Pasal 12 ayat (3) dengan Pasal 13 ayat (1) KUP dimaksud?

3. Surat Pemberitahuan PPh Pasal 21 tahun pajak ’01 disampaikan pada tanggal 30 Maret ’02 dengan rincian sebagai berikut :

Penghasilan Bruto Pegawai Tetap (sumber 1721 A) :Rp.350.000.000,- Penghasilan Bruto Pegawai Tidak tetap (sumber 1721B) :Rp.340.000.000,- Penghasilan Bruto ( dari 10 peg. tetap dan 30 tak tetap) :Rp.690.000.000,- Pajak Penghasilan Pasal 21 Rp.72.500.000,-

Dibayar Rp.70.000.000,-

Kurang bayar (dilunasi) Rp. 2.500.000,- Terhadap Surat Pemberitahuan tersebut dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan melaporkan sebagai berikut :

a. Jumlah Penghasilan bruto sama yakni Rp.690.000.000,- Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang Rp. 89.500.000,-

Terbitkan SKPB nya!

b. Berbeda dengan contoh tersebut dimuka apabila hasil pemeriksaan : Penghasilan Bruto karyawan tetap :Rp.375.000.000,- Penghasilan karyawan tidak tetap :Rp.360.000.000,- Jumlah Penghasilan bruto Rp.735.000.000,- Pajak Penghasilan pasal 21 terutang Rp.92.500.000,- Terbitkan SKPKBnya!

Dgm 43

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

4. PKP A dan B menyampaikan SPT PPN bulan Juni ‘05

SPT Juni ’05 PKP. A PKP. B Pajak Keluaran Rp. 2.000,- Rp.2.000,- Pajak masukan Rp. 1.800,- Rp.2.300,- Kurang bayar/ (Lebih bayar) Rp. 200,- ( Rp. 300,-) Dilunasi/ (dikompensasikan) Rp. 200,- ( Rp. 300,-) N i h i l N i h i l

a. Setelah dilakukan pemeriksaan, Laporan Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa jumlah pajak keluaran sudah benar, sedang besarnya Pajak masukan dilakukan koreksi berdasarkan peraturan perundang-undangan menjadi Rp.1.600,-.

b. Laporan Hasil Pemeriksaan ternyata sebaliknya yakni Pajak Masukan telah benar dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dilakukan koreksi terhadap Pajak Keluaran misalnya menjadi Rp.2.500,-. Terbitkan SKPKBnya!

5. Wajib Pajak belum memiliki NPWP dan NPPKP dan tidak menyampaikan SPT. Dari alat keterangan yang ada per 20 Nopember ’01 diketemukan jumlah penyerahan untuk :

Bulan April, Mei, dan Juni masing-masing Rp.1.000 ,- Bulan Juli Rp.2.000,- Jumlah Rp.5.000,-

Pertanyaannya adalah langkah apa yang diambil pemeriksa pajak apabila :

¾ Pengusaha tersebut memang benar-benar tidak memungut PPN ?

¾ Pengusaha tersebut ternyata memungut PPN ?

( untuk mudahnya cara, anggap jumlah tersebut telah memenuhi syarat sebagai PKP).

Dgm 44

Produk dalam Pemeriksaan Pajak

VI.

Dalam dokumen 234501011 modul kup dtsd pajak pdf (Halaman 51-57)

Dokumen terkait