• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Hasil Audit 5S dan Safety (keselamatan kerja)

5.1.2 Usulan perbaikan sebelum implementasi 5S dan

f. Kegiatan Safety / Keselamatan kerja dengan nilai rata-rata 0,2 pada kegiatan area perbaikan di nomor 36, 37, 38, 39, dan 40. Kegiatan Safety terdiri dari 5 pertanyaan dengan nilai total 1, sehingga rata-rata yang didapatkan adalah 0,2. Gambar 5.1. Pentadiagram menunjukan pada kegiatan Safety dengan rata-rata 0,2 pada beberapa area kerja masih ada yang perlu dilakukan implementasi 5S dan

Safety.

5.1.2 Usulan perbaikan sebelum implementasi 5S dan Safety

(keselamatan kerja)

Berdasarkan evaluasi penerapan 5S dan safety (keselamatan kerja) pada warehouse raw material yang telah dibahas sebelumnya,

dapat diketahui bahwa penerapan metode 5S dan safety (keselamatan kerja) masih belum maksimal. Untuk itu diperlukan beberapa perbaikan terhadap penerapan 5S dan safety (keselamatan kerja), yaitu sebagai berikut :

1. Seiri (Ringkas)

Pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri, langkah ini belum terlaksana dengan baik, usulan perbaikannya untuk tahapan ini yaitu :

a. Untuk barang WIP dan reject masih belum ada area sendiri, maka seharusnya dilakukan pemisahan untuk barang WIP, dengan cara penempatan barang dialokasikan di rak stacker yang berbeda. Untuk rijek hasil proses disimpan area luar warehouse, dan dibuatkan tempat sendiri.

b. Terdapat peralatan kerja yang tidak perlu di area warehouse (pallet-pallet kayu dan plastik yang sudah tidak terpakai). Sebaiknya dilakukan penjualan untuk pallet kayu dan pallet plastik yang rusak

c. Ditemukan peralatan kerja dan mesin yang tidak berlabel diarea warehouse. Mesin dan peralatan kerja segera diberi label yang sesuai.

d. Ditemukan besi sisa rak stacker di area warehouse yang tidak terpakai, dan sisa barang sub kon yang sudah tidak dipakai.

Untuk sisa besi rak stacker yang tidak terpakai diinfokan kepada pihak TPS (untuk segera mengalokasikan barang tersebut sesuai kebijakan dari tim komite).

e. Bahan baku dan bahan penunjang masih berada dalam satu rak stacker. Bahan baku dan bahan penunjang penempatannya harus dipisahkan, walaupun hanya berbeda rak stacker.

f. Masih terdapat timbangan yang rusak, electric stacker yang rusak, mesin dehumidifier yang rusak di area warehouse. Timbangan yang rusak harus dialokasikan ke jual, untuk electric stacker bisa diajukan untuk servis ke supplier agar bisa digunakan kembali.

2. Seiton (Rapi)

Pelaksanaan aktivitas ini pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri belum terlaksana dengan baik. Usulan perbaikan untuk tahapan ini yaitu :

a. Layout dan denah belum ada untuk area-area yang ada di warehouse. Untuk itu harus dibuatkan lay out dan denah untuk masing-masing area warehouse raw material di PT. Gunanusa Eramandiri.

b. Pada mesin misal Forklip, reach truck masih belum ada pelabelannya. Untuk mesin reac truck dan forklip dibuatkan

pelabelan, dan juga untuk peralatan yang dipakai diarea warehouse.

c. Masih terdapat barang-barang yang ditaruh dilorong-lorong jalan. Usulan perbaikan yaitu melakukan perhitungan minimal stock, untuk mencegah terjadinya overload.

d. Masih belum berjalan dengan konsisten untuk pemakaian FIFO pada barang. Harus konsisten untuk pelabelan pada barang, agar, proses FIFO bisa diterapkan.

e. Mesin dan peralatan kerja masih terlihat kotor karena tidak pernah melakukan cleaning. Sabaiknya dibuatkan jadwal untuk cleaning.

f. Barang untuk proses fumigasi masih belum teralokasi dengan baik. Melakukan perbaikan untuk chamber agar chamber dapat berfungsi sebagai tempat untuk proses fumigasi.

3. Seiso (Resik)

Pelaksanaan aktivitas ini pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri belum terlaksana dengan baik. Usulan perbaikan untuk tahapan ini yaitu :

a. Sarana dan peralatan kebersihan masih berantakan untuk penempatannya, dan masih terbatas untuk alatnya. Sebaiknya Tempat sampah yang lokasinya dapat mengganggu kerja dipindahkan, agar tidak menggangu aktifitas kerja. Dan untuk

peralatan kebersihan bisa diajukan lagi untuk pembelian sesuai kebutuhan.

b. Masih terlihat kotor untuk lantai, karena tidak terawat dengan baik, banyak sekat lantai yang rusak. Sebaiknya segera dilakukan perbaikan penambalan untuk lantai.

c. Masih terlihat kotor untuk besi rak stacker, karena jarang dilakukan cleaning dan bahkan sangat jarang. Sebaiknya dilakukan cleaning seminggu sekali untuk pembersihan rak atau terjadwal.

d. Masih ditemukan sumber kotoran, kacang yang jatuh dilantai dicelah-celah rak dll. Sebaiknya segera dieksekusi pada saat mengetahui ada kacang yang bercecer, atau bisa diinfokan langsung ke orang cleaning agar segera diprioritaskan untuk masalah ini.

e. Rak stacker masih belum ada pelabelan atau pengkodeannya. Saran dibuatkan label diarea cold storage, area bahan baku dan penunjang sesuai standard dari komite 5S.

f. Penyusunan barang pada rak stacker masih tidak sesuai prosedur. Saran dibuatkan standard penyusunan barang pad arak stacker.

4. Seiketsu (Rawat)

Penerapan tahapan ini pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri masih belum terlaksana dengan baik, Usulan yang diberikan pada proses ini yaitu:

a. Dibuatkan slogan atau banner dan rambu 5S agar karyawan bisa mengerti dan termotivasi untuk penerapan 5S.

b. Dibuatkan penanggung jawab disetiap area proses. c. Dibuatkan jadwal piket disetiap area proses. d. Diadakan penjadwalan rutin audit 5S.

e. Dibuatkan catatan pemeliharaan perawatan mesin dan peralatan sebelum dan sesudah dipakai.

5. Shitsuke (Rajin)

Pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri tahapan ini belum terlaksana dengan baik, Usulan perbaikan terhadap tahapan ini yaitu :

a. Melakukan pengadaan papan informasi yang update. b. Konsistensi terhadap pelaksanaan jadwal piket. c. Konsistensi terhadap pelaksanaan audit 5S ( Internal ) d. Konsistensi terhadap identifikasi dan penempatan barang. e. Memberikan penghargaan kepada tim yang terlibat dalam

6. Safety (Keselamatan kerja)

Pada warehouse raw material PT. Gunanusa Eramandiri tahapan ini belum terlaksana dengan baik, walaupun 5S yang sebelumnya sudah berjalan dengan baik, tetapi tanpa tidak berjalannya safety, itu semua hanya sia-sia, maka usulan perbaikan terhadap tahapan ini yaitu :

a. Adanya visualisasi tentang keselamatan kerja.

b. Komitmen, konsistensi, kedisiplinan terhadap pemakaian APD sesuai area masing-masing.

c. Adanya kelengkapan standard APAR di area warehouse. d. Adanya jalur dan pintu evakuasi.

Dari beberapa usulan tindakan yang dilakukan diatas, atas kondisi pada warehouse raw material di PT. Gunanusa Eramandiri maka usulan tersebut harus dilakukan agar penerapan 5S dan safety (keselamatan kerja) di warehouse bisa berjalan dengan baik. Kemudian melakukan pengukuran kembali setelelah dilakukannya perbaikan-perbaikan tersebut.

Dokumen terkait