• Tidak ada hasil yang ditemukan

Utang Bank Jangka Panjang

Dalam dokumen PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk. (Halaman 46-50)

31 Maret 31 Desember

21. Utang Bank Jangka Panjang

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Rupiah

PT Rabobank International Indonesia 125.339.090.703 99.029.394.811

PT Bank UOB Buana 115.789.473.684 126.315.789.474

PT Bank DBS Indonesia 71.250.000.000 75.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 60.889.409.964 65.556.409.964

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 42.546.492.525 48.928.466.406

PT Bank BRI Syariah 23.198.462.173 16.154.804.750

44

31 Maret 31 Desember

2014 2012

Rp Rp

Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah

PT Rabobank International Indonesia 6.000.000.000 6.000.000.000

PT Bank UOB Buana 42.105.263.158 42.105.263.158

PT Bank DBS Indonesia 15.000.000.000 15.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 19.518.000.000 18.668.000.000

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 25.527.895.524 25.527.895.524

PT Bank BRI Syariah 3.452.381.386 2.747.126.071

Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 111.603.540.068 110.048.284.753

Utang Bank Jangka Panjang - Setelah

Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 327.409.388.981 320.936.580.651

a. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama.

Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp. 12.000.000.000 dan Rp 12.750.000.000

Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan.

Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama.

Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini (lihat catatan 12).

Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp12.750.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun.

Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 100.589.090.703 dan Rp 72.779.394.811.

45

b. PT Bank UOB Indonesia

Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016.

Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.

Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12).

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 115.789.473.684 dan Rp 126.315.789.474.

Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000.

Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 31 Maret 2014.

c. PT Bank DBS Indonesia

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp. Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.

Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat Catatan 18).

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 71.250.000.000 dan Rp 75.000.000.000.

d. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:

Kredit Investasi – Kebun I

Kredit Investasi – Kebun II

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.

Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum Menghasilkan masing-masing sebesar Rp 515.960.564 dan Rp 2.247.746.820

46

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.

Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 60.889.409.964 dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

 Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan12),

 Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12),

 Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari:

– Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,

– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU,

Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham,

Corporate Guarantee dari Perusahaan,

 Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq,  Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan

 Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:  Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,

 Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,

 Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain,

 Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain,  Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan,  Melunasi utang kepada Perusahaan,

 Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang,

 Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham,

 Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain,

 Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang,

 Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi,

 Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan  Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.

47

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 42.546.492.525 dan Rp 48.928.466.406.

Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

 Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 13);

 Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 13);

f. PT Bank BRI Syariah

Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun.

Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 15.498.462.173 dan Rp16.154.804.750

Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.004-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 15,5% per tahun.

Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai.

Pada tanggal 31 Maret 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.700.000.000.

22. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang

Dalam dokumen PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk. (Halaman 46-50)

Dokumen terkait