• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM DEBTS (continued)

39 11 ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN

12. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

2. AAK (lanjutan) 2. AAK (continued)

Pada tahun 2016, AAK juga memperoleh fasilitas kredit multi facility (KMF) sebesar US$1.000.000 dari BCA. Pada tahun 2017, AAK memperoleh fasilitas kredit multi facility (KMF) - bank garansi/ standby L/C/SKBDN sebesar US$2.500.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan atas pembelian gas dan untuk keperluan impor AAK. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan tanggal 19 Januari 2018 (Catatan 34). Pada tanggal 31 Desember 2017, fasilitas L/C, L/C Usance, dan SKBDN yang telah digunakan masing-masing sebesar US$1.769.400, US$239.471, dan Rp2.210.034.632, namun tidak terdapat saldo utang atas fasilitas ini, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh fasilitas tersebut belum digunakan.

In 2016, AAK also obtained “kredit multi facility” (KMF) facility amounting to US$1,000,000 from BCA. In 2017, AAK obtained “kredit multi facility” (KMF) - bank guarantee/standby LC/SKBDN amounting to US$2,500,000. This facility is used as collateral for the purchase of gas and for SKDA import purposes. The maturity date of this facilities are on January 19, 2018 (Note 34). As of December 31, 2017, L/C, L/C Usance, and SKBDN facilities have been used amounting to US$1,769,400, US$239,471, and Rp2,210,034,632, respectively, but there is no debt balance for these facilities, while in as of December 31, 2016, all of the facilities have not been used.

Pinjaman SKDA dan AAK di atas dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, dan mesin dan peralatan pabrik milik SKDA dan piutang usaha, tanah, bangunan dan prasarana, dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 5, 7 dan 10).

AAK’s and SKDA’s loans above are collateralized by SKDA’s trade receivables, inventories, land, buildings and infrastructures, and machineries and equipment and AAK’s trade receivables, land, buildings and infrastructures, and machineries and equipment (Notes 5, 7 and 10).

3. PGK 3. PGK

Pada tanggal 11 November 2004, PGK memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp6.000.000.000 dari BCA. Pagu kredit fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir pada 2016 menjadi sebesar Rp50.000.000.000 dan PGK memperoleh fasilitas L/C sebesar US$400.000. Pada tahun 2017, fasilitas kredit modal kerja tersebut telah mengalami peningkatan pagu kredit menjadi sebesar Rp55.400.000.000, sedangkan fasilitas L/C sudah tidak tersedia lagi. Fasilitas kredit ini tersedia sampai dengan tanggal 11 Desember 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp48.273.852.594 (2016: Rp48.287.644.570). Pada tanggal 31 Desember 2016 fasilitas L/C tidak digunakan.

On November 11, 2004, PGK obtained a working capital credit facility amounting to Rp6,000,000,000 from BCA. The maximum amount of this facility has changed several times, the latest in 2016 of which was to increase it to become Rp50,000,000,000 and obtained L/C facility amounting to US$400,000. In 2017, the maximum amount of the facility has been amended to become Rp55,400,000,000, while the L/C facility is no longer available. This credit facility is available until December 11, 2018. As of December 31, 2017, the outstanding loan from this facility amounted to Rp48,273,852,594 (2016: Rp48,287,644,570). As of December 31, 2016, the L/C facility has not been used.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017 and

for the year then ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM DEBTS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

3. PGK (lanjutan) 3. PGK (continued) Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha

PGK senilai Rp36.000.000.000, tanah dan bangunan atas nama PGK, tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, tanah dan bangunan atas nama Budyanto Totong, dan satuan rumah susun atas nama Lily Suryana Setiawan, pihak-pihak berelasi (Catatan 5 dan 10).

The loan is collateralized by the trade receivables of PGK with a minimum value of Rp36,000,000,000, PGK’s land and building, Company’s land and building, land and building of Budyanto Totong, and apartments of Lily Suryana Setiawan, related parties (Notes 5 and 10).

Pinjaman dari BCA dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9,75% sampai dengan 10,25% pada tahun 2017 dan berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% pada tahun 2016.

The loans from BCA bore interest at annual rates ranging from 9.75% to 10.25% in 2017 and at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% in 2016.

Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, PGK, SKDA, dan AAK diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2017, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.

Under the terms of the loan agreement, PGK, SKDA, and AAK are required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2017, all of these financial ratios have been met.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

1. Perusahaan 1. The Company

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan total pagu kredit sebesar Rp10.000.000.000. Fasilitas kredit ini tersedia sampai dengan tanggal 29 Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp0 (2016: Rp1.045.240.467).

The Company obtained a working capital credit facility with a total maximum amount of Rp10,000,000,000. This credit facility is available until June 29, 2018. As of December 31, 2017, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp0 (2016: Rp1,045,240,467).

Perusahaan juga memperoleh fasilitas bank garansi, uncomitted forex line, dan Letter of credit (L/C) masing-masing sebesar Rp3.118.761.459, US$400.000, dan US$1.000.000 dari BNI. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, semua fasilitas tersebut belum digunakan kecuali fasilitas L/C yang telah digunakan masing-masing sebesar US$75.617 and US$962.698.

The Company also obtained bank guarantees, uncomitted forex line, and Letter of credit (L/C) facilities amounting to Rp3,118,761,459, US$400,000, and US$1,000,000 from BNI. This facilities have been extended until June 29, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, all of the facilities have not been used except L/C facility have been used amounting to US$75,617 and US$962,698, respectively.

Pinjaman dari BNI dijamin dengan piutang usaha, persediaan, dan aset tetap milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 10) dan jaminan perusahaan dari PT Suprakreasi Eradinamika.

The loans were collateralized by the Company’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 5, 7 and 10) and the corporate guarantee of PT Suprakreasi Eradinamika.

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017 and

for the year then ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43

12. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM DEBTS (continued)