• Tidak ada hasil yang ditemukan

V GAMBARAN UMUM RESTORAN 5.1 Sejarah Pendirian Perusahaan

Pecel Lele Lela didirikan pertama kali oleh Bapak Rangga Umara pada tahun 2006 di Kalimalang Jakarta. Merek Pecel Lele Lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku. Rangga Umara memilih Pecel Lele karena pasarnya yang sudah sangat luas dan sudah dikenal diseluruh Indonesia. Usaha pecel lele selalu eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis, hal ini disebabkan oleh bahan baku lele yang mudah di dapat dan margin penjualannya yang sangat tinggi. Rangga Umara adalah seorang pengusaha muda yang memang sangat gemar dengan makanan pecel lele, beliau melihat fenomena dari trend warung pecel lele dengan menu yang sudah sangat banyak dan umum maka beliau mencari ide untuk dapat mengembangkan usaha pecel lele dengan konsep modern dan meracik menu pecel lele dengan variasi produk yang inovatif dan unik. Pada tahun 2008, Rangga Umara mengembangkan usaha pecel lelenya dengan sistem franchise yang dinilai lebih efektif dan dapat menjaga keaslian citarasa khas dari menu-menu yang disajikan oleh Pecel Lele Lela.

Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai tambah pada usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan yakin Pecel Lele Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia dan Mancanegara. Sesuai dengan mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”. Pecel Lele Lela telah mendapat penghargaan sebagai usaha mengenalkan lele paling inovatif dari Kementrian Perikanan dan Kelautan RI, sekaligus mendorong peningkatan konsumsi ikan.

Rangga menawarkan sistem franchise dengan nilai investasi mulai dari Rp 150 juta sampai dengan Rp 250 juta, termasuk training karyawan. Sistem ini terbagi menjadi dua tipe investasi dengan franchise fee Rp 40 juta. Pecel Lele Lela di kota Bogor merupakan kemitraan waralaba Pecel Lele Lela dimana kerjasama berlaku selama lima tahun, terhitung sejak tanggal 3 Mei 2009 sampai dengan 3 Mei 2014. Secara resmi Pecel Lele Lela di Bogor dijalankan pada tanggal 3 Mei 2009. Pemilik Pecel Lele Lela di Bogor adalah Ibu Ling-Ling dan Ibu Anki. Pengelolaan Pecel Lele Lela dipercayakan kepada Tedy Sukmawansyah. Kerjasama kemitraan waralaba Pecel Lele Lela di Bogor menurut

perjanjian waralaba berlangsung selama lima tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan Hak Waralaba ini sebesar Rp 75.000.000,- dengan tiga tipe royalty fee yaitu jika omzet penjualannya Rp 50.000.000 - Rp 75.000.000 per bulan maka royalty fee-nya sebesar Rp 2.000.000 per bulan, Rp 75.000.000 – Rp 100.000.000 per bulan maka royalty fee-nya sebesar Rp 3.000.000 per bulan, dan jika lebih dari Rp 100.000.000 per bulan maka royalty fee-nya sebesar 4% dari omzet penjualannya.

Keunggulan dari restoran Pecel Lele Lela, yaitu menyediakan berbagai macam hidangan olahan ikan lele dan juga ayam yang tentunya dengan kualitas rasa dan juga berbagai jenis makanan pelengkap “camilan” dan minuman. Jasa yang ditawarkan restoran Pecel Lele Lela adalah delivery order dan juga dapat di pesan untuk acara-acara tertentu. Selain itu, dekorasi ruangan yang bernuansa “hijau putih kuning” dan dilengkapi dengan televisi serta kipas angin yang akan membuat konsumen merasa nyaman berada di restoran Pecel Lele Lela.

5.2 Lokasi Perusahaan

Pecel Lele Lela di Bogor berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 6 Nomor 22 Bogor. Lokasi ini dinilai sebagai lokasi yang strategis karena merupakan salah satu pusat keramaian karena berada dekat dengan air mancur, pusat perbelanjaan, perkantoran, pendidikan dan pemukiman penduduk serta akses transportasi umum menuju restoran Pecel Lele Lela Bogor yang beroperasi 24 jam sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, banyak terdapat restoran sejenis dan tidak sejenis yang berada dikawasan air mancur tersebut.

5.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antar tiap bagian serta posisi yang ada pada satu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional guna mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi merupakan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam suatu organisasi, sehingga tanpa adanya suatu struktur organisasi yang baik, perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan lancar. Mengingat ukuran yang belum terlalu besar maka struktur organisasi Pecel Lele Lela di Bogor dibuat satu level yang sama di bawah manajer restoran agar pengawasan efektif dan efisien. Gambar 2 merupakan struktur organisasi Pecel Lele Lela di Bogor.

Gambar 4. Struktur Organisasi Pecel Lele Lela di Bogor Sumber : Pecel Lele Lela di Bogor, 2011

Tim manajemen restoran Pecel Lele Lela di Bogor berjumlah 9 orang, yaitu dua orang pemilik perusahaan, satu orang manajer, enam orang karyawan yaitu pada dua orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang staf pengantar. Masing-masing staf mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi dalam melakukan pekerjaan. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada struktur organisasi Pecel Lele Lela di Bogor adalah sebagai berikut:

1) Pemilik / Franchisee

Pemilik karena memiliki hak yang kuat atas restoran Pecel Lele Lela di Bogor maka pemilik melakukan pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala tindakan yang dijalankan oleh manajer restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk memberhentikan karyawan apabila melalaikan kewajiban-kewajibannya. Pemilik tidak diwajibkan selalu ada setiap hari pada restoran Pecel Lele Lela di Bogor dikarenakan kesibukannya mengurus bisnis yang lainnya.

2) Manajer Restoran

Manajer restoran bertanggung jawab atas kelancaran administrasi dan operasional serta mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan dapur dari segala aspek operasionalnya, termasuk juga terhadap pengontrolan pembiayaan dari target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.

Tugas dan Tanggungjawab

Pemilik Manajer Restoran Chef (Koki Utama) Delivery Crew (Staf Pengantar) Waiters/Waiteress (Pelayan) Cashier (kasir)

A. Administrasi

1) Membantu terlaksananya monitoring sistem dari makanan dan minuman dan membuat laporan dari biaya makanan dan minuman.

2) Menjaga/mengawasi serta memelihara mengenai cara penggunaan atau pemakaian dari semua peralatan/asset didalam restoran dan membuat laporan dari biaya pemeliharaan alat-alat tersebut

3) Membuat suatu system penyimpanan data-data dari kegiatan operasional secara baik dan benar

4) Membuat dan menyimpan laporan mengenai training dari seluruh staf kedalam data pribadi dari msing-masing karyawan

5) Ikut melaksanakan dan menerapkan kedalam pekerjaan sehari-hari bagi semua karyawan yang menyangkut peraturan/tata tertib perusahaan yang berlaku 6) Menawarkan/mengusulkan/membuat anggaran restoran

B. Operasional

1) Melakukan tugas dan bertanggung jawab kepada pemilik

2) Membuat laporan mingguan mengenai kualitas, pelayanan dan kebersihan 3) Membuat laporan pendapatan harian dari penjualan makanan dan minuman 4) Membuat laporan mingguan kebutuhan operasional

5) Membuat laporan absensi karyawan

3) Chef (Koki)

Chef bertanggung jawab atas persediaan makanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan menu, maupun staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan makanan yang telah dianggarkan.

4) Delivery Crew (Staf Pengantar)

Delivery crew bertugas mempersiapkan perlengkapan delivery dan kondisi motor dalam keadaan baik, memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan konsumen, dan membuat laporan keluhan konsumen.

5) Waiter/waiteress (Pelayan)

Waiter/waiteress bertanggung jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan meja yang rapih dan memberikan pelayanan dalam penghidangan makanan dan minuman secara ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke restoran sesuai standar pesanan dari konsumen.

6) Cashier (Kasir)

Cashier bertanggung jawab terhadap transaksi yang terjadi antara pelanggan restoran setiap hari. Kasir bertanggung jawab langsung terhadap keuangan.

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait