c. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
V - 45 pengembangan pariwisata (kawasan wisata) dengan karakter spesifik
• Kesamaan arah dan cara pencapaian/persiapan perjalanan kesamaan arah dan cara pencapaian ke suatu lokasi sebaran beberapa ODTW, akan menguntungkan untuk dikembangkan apabila dirangkaikan dalam satu keterkaitan membentuk suatu kawasan pengembangan.
• Jangkauan atau jarak dari pusat-pusat pelayanan, kedekatan dari sarana-prasaran penunjang wisata merupakan sesuatu yang penting untuk diperhatikan dalam merangkai beberapa obyek dan daya tarik wisata kedalam suatu kesatuan pengembangan perwilayahan.
• Kedudukan sebaran obyek dan daya tarik wisata secara geografis: sebaran sejumlah ODTW pada suatu lokasi atau area tertentu yang secara fisik geografis baik secara topografi ataupun dengan pertimbangan kedekatan, yang nantinya akan berpengaruh pada waktu tempuh kunjungan wisata, akan sangat efektif dan menguntungkan pengembangan dan pemasarannya apabila dirangkaikan dalam suatu kawasan pengembangan.
Rencana Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata Kabupaten Banggai Lautakan dibagi dalam 3 (tiga) perwilayahan, yang disebut dengan Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP). Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP), merupakan wilayah struktur pengembangan yang merangkum beberapa obyek ataupun kawasan wisata dalam satu kesatuan kawasan pengembangan. Batasan dari KPP adalah suatu area yang didalamnya merupakan himpunan beberapa obyek dan daya tarik wisata, yang dirangkum atas dasar kesamaan arah dan cara pencapaian, efisiensi waktu pencapaian serta kedudukan ODTW yang secara geografis dapat dibentuk dalam satu keterkaitan (linkage).
Dari hasil analisis perwilayahan dengan mendasarkan pada kriteria tersebut diatas, perrwilayahan pariwisata Kabupaten Banggai Laut disusun dalam 3 Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP), sebagai berikut:
• KPP 1 : Banggai dsktnya • KPP 2 : Bangkurung dsktnya • KPP 3 : Bukan Kepulauan dsktnya
Adapun pembentukan kluster atau perwilayahan tersebut selanjutnya dapat dicermati pada Tabel 4.3 Rencana Pengembangan Pariwisata.
V - 46
KPP Cakupan Wilayah ODTW Pusat Pelayanan
KPP 1 BANGGAI
Kec. Banggai 1. Wisata Lambangan Pauno 2. Wisata Pulau Bandang 3. Pantai Pasir Putih 4. Wisata Alam Kokungan 5. Danau Olu
6. Wisata Alam Matube
7. Wisata Alam Banggai Lalongo 8. Wisata Alam Gua Lengi-Lengitan 9. Wisata Alam Gua Padu
10. Wisata Alam Gua Bebang 11. Wisata Alam Padang Laya 12. Keraton Kerajaan Banggai 13. Tempat Pesanggarahan Raja
Banggai
14. Kantor Raja Banggai
15. Lokasi Penyumpahan Raja Banggai (Malabuh Tomundo)
16. Makam Panglima Perang Kerajaan Babolau
17. Makam Penyebar Agama Islam (Hasan Tanduk Alam Syah) 18. Sisa Peninggalan Benteng Portugis 19. Makam Raja Mandapar
20. Makam Raja Abd. Azis 21. Makam Raja Awaluddin 22. Makam Raja Abdurrahman 23. Kamali Boneaka (Babolau) 24. Kamali Kokini
25. Kamali Putal
26. Babangun Tunggul di Banggai Lalongo
27. Babangun Tunggul di di Kamali Boneaka
28. Festival Seni Budaya Banggai 29. Upacara Adat Tumbe
30. Seba Lembaga Adat Banggai
Banggai
KPP 2 Kec. Bangkurung 1. Wisata Taman Laut Tolobundu
2. Wisata Alam Populasi Burung Mas
V - 47
KPP Cakupan Wilayah ODTW Pusat Pelayanan
BANGKU RUNG 3. Dive Spot KPP 3 BUKO Kec. Bokan Kepulauan 1. Pulau Tikus 2. Pulau Lasampuang 3. Delopo 4. Pulau Kembongan
5. Wisata Alam Air Terjun Lalengan 6. Makam Penyebar Agama Islam
Tertua
7. Upacara Adat Banggai Etnis Sea-sea
Bokan Kepulauan
Sumber : Rencana Pengembanga Pariwisata, Tahun 2014.
I. Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Banggai Laut adalah kawasan yang secara teknis dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pemukiman yang sehat, nyaman dan aman dari resiko bencana alam, terdiri dari :
A) Permukimanperkotaan meliputi permukiman di kawasan Perkotaan Banggai sebagai ibukota kabupaten dan pusat pemerintahan kabupaten.
B) Permukimanperdesaan/perkampungan meliputi permukiman yang terbentuk di kawasan perdesaan/perkampungan sebagai sentra produksi yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
C) Kawasanpermukiman di pulau-pulau kecil.
J. Kawasan Peruntukan Lainnya
a. Kawasan peruntukan pertahanan keamanan.
Kawasan peruntukan pertahanan keamanan di Kabupaten Banggai Laut terdiri atas angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara dan kepolisian.
1. Kawasan yang diperuntukan bagi penempatan pangkalan/pos Satuan TNI – AD, yaitu:
Kodim di Kecamatan Banggai.
Koramil yang berada di setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Banggai Laut.
Satuan taktis TNI di kawasan yang dipandang sesuai oleh pejabat yang berwenang.
V - 48
Pangkalan TNI-AL (LANAL) Desa Lokobit di Kecamatan Banggai Selatan.
Pos TNI-AL (POSAL) di Kecamatan pesisir dan pulau-pulau terluar serta perbatasan di wilayah Kabupaten Banggai Laut.
3. Kawasan yang diperuntukan bagi penempatan pangkalan/pos Satuan TNI – AU. 4. Kawasan yang diperuntukan bagi penempatan Kepolisian Daerah, Resor, Sektor
dan Pos Kepolisian, yaitu:
Kepolisian Resor (POLRES) di Kecamatan Banggai.
Sektor dan Pos Kepolisian di setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Banggai Laut.
5. Kawasan yang diperuntukan bagi penempatan pangkalan dan pos Satuan Polisi Perairan, di Kecamatan Banggai.
6. Kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan penunjang aktifitas pertahanan keamanan, yaitu Kawasan penempatan Satuan Radar di Pulau Sonit dan Togong Sagu.
b. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Berdasarkan UU-RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, memiliki pertimbangan sebagai berikut:
1. Bahwa Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan bagian dari sumber daya alam yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan dating.
2. Bahwa Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil memiliki keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi pengembangan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga kedaulatan bangsa, oleh karena itu perlu dikelola secara berkelanjutan dan berwawasaan global, dengan memperhatikan aspirasi dan partisipasi masyarakat, dan tata nilai bangsa yang berdasarkan norma hukum nasional.
Berdasarkan ketentuan umum sebagaimana Pasal 1 UU-RI Nomor 1 Tahun 2014, dapat diketahui bahwa:
1. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
V - 49